Jakarta, Kowantaranews.com – Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat saat melawan Vietnam dalam laga ketiga Grup B Piala ASEAN 2024 pada Minggu (15/12/2024) di Stadion Viet Tri, Vietnam. Dengan catatan dominasi Vietnam sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia Tenggara, skuad Garuda muda harus memanfaatkan semua peluang yang ada untuk mempertahankan posisi puncak grup dan membuktikan kapasitas mereka di panggung regional.
Sejarah Panas Pertemuan Indonesia dan Vietnam
Laga ini menjadi salah satu duel paling dinantikan, mengingat sejarah persaingan sengit antara kedua negara. Selama 2024, Indonesia telah mencatatkan tiga kemenangan berturut-turut melawan Vietnam, termasuk kemenangan 1-0 di fase grup Piala Asia 2023 pada Januari dan dua kemenangan pada kualifikasi Piala Dunia 2026 di bulan Maret.
Namun, catatan positif ini tidak serta-merta menjamin keunggulan Indonesia. Dalam sejarah Piala ASEAN, Vietnam kerap menjadi lawan tangguh. Sejak kemenangan Indonesia atas Vietnam di semifinal edisi 2016, kedua tim telah bertemu empat kali dengan hasil satu kekalahan dan tiga kali imbang bagi Indonesia. Laga kali ini menjadi kesempatan untuk mematahkan dominasi Vietnam di turnamen ini.
Tekanan Berat di Pundak Shin Tae-yong
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, menyadari tantangan besar yang dihadapi timnya. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Shin mengakui bahwa kondisi tim Indonesia jauh dari ideal. Selain menghadapi perjalanan panjang dari Surakarta ke Viet Tri, skuad Garuda juga harus tampil tanpa Marselino Ferdinan, salah satu pemain kunci yang absen karena kartu merah di laga sebelumnya melawan Laos.
“Vietnam adalah tim terkuat di Grup B. Ada perbedaan besar dalam level permainan dan pengalaman antara kami dan mereka,” ujar Shin. “Kami harus bermain tanpa beban dan memberikan yang terbaik untuk menunjukkan bahwa tim muda ini memiliki potensi besar.”
Absennya Marselino memberikan dilema bagi Shin dalam menentukan formasi terbaik. Untuk menggantikan peran Marselino, beberapa nama muncul sebagai kandidat utama, seperti Rayhan Hannan dan Ronaldo Kwateh di lini depan, atau Zanadin Fariz dan Rivaldo Pakpahan di lini tengah. Rivaldo, yang belum bermain di dua laga sebelumnya, menjadi sorotan karena kehadirannya dalam konferensi pers menjelang laga – sebuah indikasi kuat bahwa ia akan diturunkan untuk pertama kalinya di turnamen ini.
“Laga melawan Vietnam akan menjadi kesempatan pertama saya bermain di tim nasional. Saya siap memberikan yang terbaik untuk membantu tim meraih hasil positif,” kata Rivaldo.
Baca juga : Indonesia Mendunia: Gelora Prestasi yang Menggetarkan Panggung Olahraga Internasional
Baca juga : Kai Havertz: Raja Emirates yang Tak Terbendung, Pemecah Kutukan Gol di Arsenal!
Baca juga : Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?
Kekuatan Vietnam dan Strategi Sang Pelatih
Di sisi lain, Vietnam berada dalam kondisi lebih menguntungkan. Setelah hanya memainkan satu laga di turnamen ini, mereka memiliki waktu istirahat lima hari penuh untuk mempersiapkan diri. Pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, optimistis dapat mengakhiri “kutukan” tiga kekalahan beruntun dari Indonesia sepanjang tahun ini. Dalam konferensi pers, Kim menyatakan telah menganalisis kelemahan Indonesia dari dua laga sebelumnya.
“Indonesia memiliki banyak pemain muda yang masih mencari konsistensi. Kami sudah mempersiapkan strategi untuk mengeksploitasi kelemahan mereka,” ujar Kim. Namun, ia juga memperingatkan pemainnya agar tidak meremehkan Indonesia, mengingat potensi kejutan dari skuad Garuda muda.
Vietnam, yang dikenal dengan gaya permainan cepat dan agresif, akan mengandalkan pemain-pemain kunci seperti Nguyen Tien Linh di lini depan dan Que Ngoc Hai di lini belakang. Dengan dukungan penuh dari 20.000 suporter di Stadion Viet Tri, Vietnam diharapkan tampil dominan sejak awal laga.
Kondisi Terkini Timnas Indonesia
Indonesia tiba di Vietnam sebagai pemuncak klasemen Grup B dengan koleksi empat poin, hasil dari kemenangan 3-1 atas Kamboja dan hasil imbang 1-1 melawan Laos. Meski demikian, performa melawan Laos dianggap mengecewakan oleh banyak pihak, terutama karena gaya permainan yang kurang tajam dan penguasaan bola yang tidak konsisten.
Kelelahan akibat perjalanan panjang menjadi faktor lain yang memengaruhi persiapan tim. Setelah bertanding di Solo, skuad Indonesia harus menempuh perjalanan udara ke Bali sebelum melanjutkan penerbangan ke Hanoi dan akhirnya perjalanan darat ke Viet Tri selama 1,5 jam. Shin berharap skuad mudanya mampu mengatasi kelelahan fisik dan mental untuk tampil maksimal di laga ini.
Dukungan Suporter dan Atmosfer Pertandingan
Antusiasme tinggi juga datang dari suporter Indonesia yang siap memberikan dukungan penuh meskipun laga berlangsung di kandang lawan. Sebanyak 18.000 suporter hadir di Stadion Manahan, Solo, saat Indonesia melawan Laos. Dukungan serupa diharapkan memberikan motivasi tambahan bagi skuad Garuda saat menghadapi Vietnam.
Sementara itu, tiket pertandingan di Stadion Viet Tri telah habis terjual sejak hari pertama penjualan. Dengan kapasitas 20.000 penonton, atmosfer pertandingan dipastikan akan penuh tekanan bagi tim tamu.
Prediksi dan Harapan
Meski berada dalam posisi underdog, Indonesia memiliki peluang untuk memberikan kejutan. Fokus utama adalah memanfaatkan peluang di lini depan, sementara lini belakang harus bermain disiplin untuk meredam serangan agresif Vietnam. Kombinasi pemain muda seperti Zanadin Fariz dan Rivaldo Pakpahan diharapkan mampu menyuntikkan energi dan kreativitas di lini tengah.
Di sisi lain, Vietnam diprediksi akan menguasai penguasaan bola dan memanfaatkan kecepatan para pemain sayap mereka untuk menekan pertahanan Indonesia. Pertarungan di lini tengah menjadi kunci untuk menentukan hasil pertandingan.
Bagi Shin Tae-yong, laga ini bukan sekadar tentang hasil akhir, tetapi juga tentang membangun karakter tim muda yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa depan. Dengan pendekatan yang tepat dan semangat juang tinggi, skuad Garuda muda memiliki peluang untuk menciptakan momen bersejarah di Viet Tri.
Duel epik antara Indonesia dan Vietnam tidak hanya menjadi ajang pembuktian kualitas tim, tetapi juga pertarungan harga diri di panggung sepak bola Asia Tenggara. Dengan segala tantangan yang dihadapi, Indonesia diharapkan dapat tampil tanpa beban dan menunjukkan potensi terbaik mereka. Apakah Garuda muda mampu mematahkan dominasi Vietnam dan mempertahankan posisi puncak Grup B? Jawabannya akan ditentukan di atas lapangan pada Minggu malam ini. By Mukroni
Foto Kompas
- Berita Terkait :
Indonesia Mendunia: Gelora Prestasi yang Menggetarkan Panggung Olahraga Internasional
Kai Havertz: Raja Emirates yang Tak Terbendung, Pemecah Kutukan Gol di Arsenal!
Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?
Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda
Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade
Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola
Biles Akhiri Olimpiade dengan Perak di Lantai
Harapan yang Tertunda: Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Emas di Paris 2024
Gol Jens Raven Bawa Indonesia Raih Gelar Piala AFF U-19 Kedua
Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024
Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK
Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS
Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari
Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama
Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN
Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama
HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI
Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?
DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”
Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota
Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T
Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi
Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara
Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri yang Sebelah Mata Terhadap Warteg
Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung