• Ming. Jan 26th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Langkah Terakhir di SCSM 2024: Ketika Kemenangan Berujung Duka Mendalam

ByAdmin

Des 2, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com — Sebuah tragedi menyelimuti kemeriahan Standard Chartered Singapore Marathon (SCSM) 2024 pada Minggu, 1 Desember 2024. Seorang peserta, yang identitasnya tidak diungkapkan demi menghormati privasi keluarga, meninggal dunia setelah menyelesaikan perlombaan. Kejadian ini menambah daftar duka dalam sejarah panjang ajang lari prestisius tersebut, mengingatkan kita akan risiko besar yang melekat dalam olahraga ketahanan.

Peristiwa ini terjadi setelah peserta menyelesaikan rute yang berat namun penuh semangat di tengah sorak sorai ribuan penonton. Menurut keterangan resmi dari penyelenggara, peserta yang mengalami kondisi darurat langsung mendapat perawatan medis di lokasi sebelum dilarikan ke Singapore General Hospital. Namun, meski upaya terbaik telah dilakukan, nyawanya tidak tertolong.

“Belasungkawa kami yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman almarhum. Kami akan terus mendampingi mereka dalam masa-masa sulit ini,” tulis pihak penyelenggara, The Ironman Group, melalui unggahan di media sosial. (www.straitstimes.com, Dec 1, 2024). Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada tim medis yang telah bertindak cepat memberikan pertolongan darurat.

Kemeriahan yang Berujung Pilu

Ajang SCSM 2024, yang berlangsung dari 29 November hingga 1 Desember, sejatinya adalah sebuah perayaan besar-besaran. Lebih dari 55.000 pelari dari berbagai belahan dunia ambil bagian dalam lomba ini. Kategori yang ditawarkan meliputi maraton penuh, setengah maraton, hingga lomba estafet Ekiden, masing-masing dirancang untuk menantang daya tahan fisik sekaligus merayakan semangat persatuan.

Namun, tragedi yang terjadi pada hari terakhir acara ini mengingatkan semua pihak akan sisi rapuh dari semangat kompetisi tersebut. Kejadian ini tidak hanya menyisakan duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi refleksi bagi seluruh komunitas lari tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan dalam olahraga ketahanan.

Rincian Kejadian

Menurut laporan dari Singapore Civil Defence Force (SCDF), panggilan darurat diterima sekitar pukul 07.15 pagi di dekat 1 Marina Boulevard, lokasi yang menjadi salah satu titik penting dalam rute lomba. Meskipun SCDF berada dalam posisi siaga, bantuan mereka tidak diperlukan lebih lanjut karena penanganan medis telah dilakukan oleh tim yang bertugas di lapangan.

Keterangan lebih lanjut dari penyelenggara menegaskan bahwa setiap langkah penyelamatan telah diambil, termasuk penerapan prosedur darurat yang ketat sesuai dengan standar internasional. Sayangnya, nyawa peserta tersebut tetap tidak terselamatkan.

Tragedi Ketiga dalam Sejarah SCSM

Kejadian ini menjadi tragedi ketiga yang tercatat dalam sejarah SCSM sejak ajang ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002. Dua insiden serupa terjadi dalam kurun waktu sepuluh tahun sebelumnya:

  1. 2011: Malcolm Sng Wei Ren, seorang pelari berusia 22 tahun, meninggal dunia setelah menyelesaikan setengah maraton. Hasil investigasi menyebutkan bahwa ia mengalami insufisiensi koroner akut, sebuah kondisi serius yang diperburuk oleh kelainan arteri koroner yang tidak terdeteksi sebelumnya.
  2. 2016: John Gibson, seorang warga negara Inggris berusia 28 tahun yang tinggal di Hong Kong, pingsan dan meninggal dunia hanya 1 km sebelum garis finis dalam kategori setengah maraton. Coroner menyimpulkan bahwa ia mengalami kematian jantung mendadak akibat aritmia atau gangguan irama jantung.

Kejadian ini mempertegas risiko yang dihadapi oleh para peserta dalam ajang olahraga yang menguras tenaga. SCSM, seperti banyak lomba maraton lainnya, terus berupaya meningkatkan langkah-langkah keselamatan untuk meminimalkan risiko serupa di masa depan.

Baca juga : Borobudur Marathon 2024: Ketika Langkah Kaki Mengukir Sejarah Dunia!

Baca juga : Derbi London Membara: Arsenal dan Chelsea Bertarung Sengit Demi Dominasi!

Baca juga : Gemuruh Sepak Bola Putri Korea Utara: Menaklukkan Dunia, Menginspirasi Nusantara!

Meningkatkan Kesadaran Akan Keselamatan

Tragedi yang terjadi di SCSM 2024 menjadi pengingat penting bahwa olahraga ketahanan seperti maraton bukan hanya soal fisik yang kuat, tetapi juga kesiapan medis dan mental. Banyak ahli kesehatan menegaskan bahwa para peserta harus menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum mengikuti kegiatan seperti ini, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Selain itu, penyelenggara lomba di seluruh dunia kini semakin menekankan pentingnya persiapan yang matang. Langkah-langkah seperti deklarasi kesehatan wajib, pos medis di sepanjang rute, serta edukasi kepada peserta tentang tanda-tanda bahaya kesehatan telah menjadi bagian integral dari banyak ajang maraton internasional.

SCSM 2024: Refleksi di Balik Perayaan

Meskipun tragedi ini menjadi fokus pemberitaan, SCSM 2024 tetap berhasil menjadi platform bagi ribuan pelari untuk menantang batas mereka. Ribuan peserta menyelesaikan lomba dengan selamat, membawa pulang tidak hanya medali, tetapi juga pengalaman tak terlupakan.

Rute yang melewati ikon-ikon kota seperti Marina Bay Sands, Gardens by the Bay, dan Singapore Flyer memberikan pengalaman visual yang memukau sekaligus memacu semangat para pelari. Sorak sorai penonton di sepanjang lintasan menjadi bukti nyata bagaimana ajang ini tidak hanya tentang perlombaan, tetapi juga perayaan komunitas.

Namun, di tengah semua itu, langkah terakhir seorang peserta yang berujung duka menjadi pengingat bahwa setiap pelari membawa cerita dan perjuangan yang berbeda. Tidak ada kemenangan yang lebih penting daripada keselamatan dan kesehatan.

Duka Bersama Komunitas Lari

Komunitas lari di Singapura dan dunia internasional segera merespons tragedi ini dengan ungkapan belasungkawa yang mengalir deras di media sosial. Banyak yang menyampaikan simpati kepada keluarga korban, sementara yang lain mengingatkan rekan-rekan pelari untuk selalu mengutamakan kesehatan.

“Olahraga adalah cara kita merayakan hidup, tetapi juga penting untuk mengetahui batasan diri. Kita berlari bukan untuk menjadi sempurna, tetapi untuk menjadi lebih baik,” tulis salah satu pelari dalam unggahannya di Instagram.

Masa Depan SCSM dan Olahraga Ketahanan

SCSM, dengan semua kemegahannya, kini dihadapkan pada tantangan untuk terus meningkatkan langkah-langkah keselamatan. Penyelenggara, yang bekerja sama dengan lembaga kesehatan dan pemerintah, berkomitmen untuk melakukan evaluasi mendalam guna mencegah insiden serupa di masa depan.

Namun, di balik tragedi ini, semangat kompetisi tetap hidup. Ribuan pelari yang menyelesaikan SCSM 2024 telah membuktikan bahwa olahraga adalah tentang melampaui batas, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

SCSM 2024 akan dikenang sebagai ajang yang membawa kebahagiaan bagi banyak orang, namun juga meninggalkan pelajaran berharga bagi komunitas olahraga global. Bagi peserta yang mengambil langkah terakhirnya di ajang ini, kenangan tentang perjuangan dan semangatnya akan terus hidup di hati mereka yang mengenalnya.

“Sampai jumpa di SCSM 2025, di mana langkah-langkah baru akan terus memacu semangat untuk masa depan yang lebih cerah.” By Mukroni

Foto Reddit

  • Berita Terkait :

Borobudur Marathon 2024: Ketika Langkah Kaki Mengukir Sejarah Dunia!

Derbi London Membara: Arsenal dan Chelsea Bertarung Sengit Demi Dominasi!

Gemuruh Sepak Bola Putri Korea Utara: Menaklukkan Dunia, Menginspirasi Nusantara!

Napoli Tunduk di Kaki Lookman: Atalanta Kejutkan Pemuncak Klasemen Liga Italia

Indonesia Mendunia: Gelora Prestasi yang Menggetarkan Panggung Olahraga Internasional

Kai Havertz: Raja Emirates yang Tak Terbendung, Pemecah Kutukan Gol di Arsenal!

Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?

Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda

Bonus Besar Menanti Atlet Peraih Emas di Olimpiade Paris, Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan Timnas di IKN

Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade

Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola

Biles Akhiri Olimpiade dengan Perak di Lantai

Harapan yang Tertunda: Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Emas di Paris 2024

Gol Jens Raven Bawa Indonesia Raih Gelar Piala AFF U-19 Kedua

Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK

Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS

Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI

Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?

DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”

Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota

Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T

Bermetamorfosis bersama Kowantara: Menguak 10 Langkah Warteg Berpeluang Menjadi Agen Perubahan dalam Pemilihan Presiden yang Bijak

10 Saran KOWANTARA bagi Warteg Apabila ada Pelanggan Mengeluarkan Kata-Kata Merendahkan seperti Bodoh dan Tolol

Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi

Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *