Jakarta, Kowantaranews.com -Ada sesuatu yang ajaib ketika seorang pemain sepak bola merasa sepenuhnya nyaman di stadion rumahnya. Mereka bukan hanya sekadar tampil baik, tetapi benar-benar menunjukkan performa yang luar biasa, seperti ada ikatan tak kasat mata antara mereka dan tempat itu. Di Arsenal, hal ini sedang terjadi pada Kai Havertz, sang pemain asal Jerman yang dalam beberapa pekan terakhir tampak tak terhentikan di Stadion Emirates. Dengan performa luar biasa dan gol berturut-turut, Havertz seakan menjadi raja di stadion tersebut.
Sejarah Baru di Emirates
Musim ini, Kai Havertz telah menorehkan catatan yang memukau: tujuh kali berturut-turut mencetak gol di kandang. Ini bukan hanya pencapaian yang luar biasa, tetapi juga sebuah bukti nyata bahwa ia telah menemukan ritmenya, terutama ketika bermain di Stadion Emirates. Catatan ini membawa Havertz sejajar dengan legenda Arsenal, Robin van Persie, yang pada musim 2011-2012 juga mencetak gol dalam tujuh laga kandang secara beruntun.
Pemain yang sering diragukan dalam urusan mencetak gol ini kini berdiri di samping nama-nama besar di Liga Inggris. Dari semula dianggap sebagai transfer yang penuh spekulasi, Havertz kini menjadi pahlawan baru bagi para pendukung Arsenal. Ia membuktikan bahwa dirinya mampu menyesuaikan diri dengan intensitas Liga Inggris, terutama di hadapan ribuan pendukung Arsenal yang selalu siap memberikan dukungan tanpa henti di Emirates.
Gol yang ia cetak pada kemenangan 3-1 atas Southampton pada 5 Oktober 2024 menjadi bukti terbaru bagaimana ia mampu mengubah pertandingan yang tampak sulit menjadi kemenangan bagi tim. Saat Southampton berhasil mencetak gol lebih dulu, Havertz muncul sebagai penyelamat dengan gol penyama kedudukan, yang kemudian mengembalikan momentum bagi tuan rumah. Setelah gol tersebut, Arsenal mendominasi dan meraih tiga poin penting untuk menjaga persaingan di papan atas.
Hubungan Emosional dengan Emirates
Apa yang membuat Havertz begitu spesial di Stadion Emirates? Jawabannya mungkin bukan hanya terletak pada kemampuan teknisnya, tetapi lebih kepada hubungan emosional yang ia bangun dengan stadion dan para pendukungnya. Setelah mencetak gol dalam laga melawan Southampton, Havertz mengunggah foto selebrasinya di Instagram dengan caption yang sederhana namun penuh makna: “Sedang membangun momentum.” Lebih menarik lagi, ia menandai lokasi foto itu sebagai “rumah.”
Dalam dunia sepak bola, kata “rumah” sering kali berarti lebih dari sekadar tempat bermain. Itu adalah tempat di mana seorang pemain merasa dicintai, didukung, dan nyaman untuk menampilkan performa terbaik. Havertz menemukan rumah itu di Emirates. Setelah sempat kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya di Inggris, terutama selama masa-masanya di Chelsea, kini ia tampak menemukan jati dirinya kembali di Arsenal. Stadion Emirates menjadi panggung di mana ia merajut kembali kepercayaan dirinya yang sempat hilang.
Dalam wawancara dengan Sky Sports, Havertz menyebutkan bagaimana proses menemukan kenyamanan di Arsenal memakan waktu. Meskipun ia sudah bermain di Inggris sejak 2020, baru belakangan ini ia benar-benar merasa berada di tempat yang tepat. Ia mengatakan bahwa Arsenal adalah rumahnya, tempat di mana ia merasa diperhatikan dan didukung oleh semua orang di klub. Ini menjadi kunci bagi kebangkitannya musim ini.
Dibangun dengan Cinta
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, menyadari sepenuhnya potensi besar yang dimiliki oleh Havertz. Namun, ia juga tahu bahwa Havertz adalah tipe pemain yang membutuhkan dukungan emosional agar bisa menampilkan performa terbaiknya. Dalam wawancara sehari sebelum laga melawan Southampton, Arteta mengungkapkan bahwa cara untuk membangkitkan Havertz adalah dengan memberikannya “cinta.”
“Dia adalah pemain yang butuh banyak cinta. Dia perlu merasa terlindungi, merasakan chemistry di sekelilingnya. Dalam sepak bola dan kehidupan, dia memberikan banyak hal kepada orang-orang di sekitarnya. Untuk mencapai yang terbaik, ia perlu merasa terhubung dengan lingkungan sekitarnya,” ungkap Arteta. Dengan dasar inilah, Arteta terus memberikan dukungan penuh kepada Havertz, baik di dalam maupun di luar lapangan. Hasilnya mulai terlihat nyata.
Baca juga : Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?
Baca juga : Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda
Baca juga : Bonus Besar Menanti Atlet Peraih Emas di Olimpiade Paris, Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan Timnas di IKN
Statistik yang Berbeda Jauh antara Kandang dan Tandang
Salah satu fenomena menarik dari performa Havertz musim ini adalah kontras antara penampilannya di kandang dan tandang. Havertz telah mencetak enam gol untuk Arsenal, seluruhnya di Stadion Emirates. Namun, ketika bermain jauh dari rumah, ia belum menyumbangkan satu gol pun atau assist dalam empat pertandingan tandang. Fenomena ini mungkin menandakan bahwa ikatan emosional yang kuat dengan Emirates benar-benar berpengaruh pada kinerjanya di lapangan.
Meskipun demikian, hal ini bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah potensi yang bisa dikembangkan. Dengan semakin meningkatnya kepercayaan diri dan dukungan dari rekan-rekannya, bukan tidak mungkin Havertz akan segera menemukan performa serupa ketika bermain di luar Emirates.
Transformasi Havertz di Bawah Arteta
Di bawah arahan Mikel Arteta, Havertz telah mengalami evolusi sebagai pemain. Ia tidak lagi hanya dikenal sebagai penyerang tengah atau gelandang serang, tetapi kini ia juga mampu beroperasi sebagai gelandang “nomor 8”. Arteta memberi Havertz kebebasan untuk menjelajah berbagai posisi di lapangan, yang memungkinkan dirinya untuk lebih berkontribusi secara fleksibel dalam berbagai situasi permainan.
Dalam laga melawan Southampton, Havertz sedikit lebih mundur untuk menggantikan peran Martin Odegaard sebagai gelandang serang. Meskipun perannya berubah, ia tetap aktif bergerak di area kotak penalti lawan dan mencetak gol penting yang mengubah arah pertandingan. Gol tersebut lahir dari tembakan terukur dari luar kotak penalti, menunjukkan bahwa Havertz bukan hanya tajam di depan gawang, tetapi juga mampu menciptakan peluang dari posisi yang lebih dalam.
Mentalitas Juara yang Terus Berkembang
Salah satu hal yang patut diperhatikan dari perkembangan Havertz musim ini adalah mentalitas juara yang semakin kuat. Ia bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan daya juang yang luar biasa di lapangan. Pada menit-menit akhir pertandingan melawan Southampton, saat Arsenal sudah unggul 3-1, Havertz masih berjuang mati-matian memperebutkan bola di lini depan. Pemain yang sebelumnya dikenal flamboyan dan elegan kini telah berubah menjadi sosok petarung yang tak kenal lelah.
Kepemimpinan dari Martin Odegaard dan dukungan dari rekan setim lainnya, seperti Bukayo Saka, juga berperan penting dalam perkembangan Havertz. Odegaard yang merupakan kapten tim selalu ada di sampingnya, memberikan dukungan dan arahan. Pada musim lalu, ketika Havertz kesulitan mencetak gol, Odegaard menyarankan Saka untuk memberikan penalti kepadanya dalam salah satu pertandingan. Keputusan ini membantu Havertz memecah kebuntuan dan mencetak gol pertamanya untuk Arsenal.
Target Ambisius: 20 Gol Musim Ini
Kai Havertz kini berada di jalur untuk mencapai target ambisiusnya musim ini, yakni mencetak 20 gol di Liga Inggris. Dengan empat gol yang sudah dicetak dari tujuh pertandingan, ia berada di posisi yang baik untuk mewujudkan target tersebut, terutama jika ia bisa mempertahankan performa apiknya di Stadion Emirates. Separuh dari penampilannya musim ini sebagai gelandang serang, namun Havertz tetap produktif, menunjukkan bahwa ia bisa beradaptasi dengan berbagai peran di tim.
Dengan dukungan penuh dari Mikel Arteta, Martin Odegaard, dan para pendukung Arsenal, Havertz kini berada di puncak performanya. Jika ia bisa mempertahankan momentum ini, bukan tidak mungkin ia akan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Liga Inggris musim ini, dan Arsenal akan semakin kuat dalam persaingan gelar juara.
Kai Havertz telah menjelma menjadi Raja Emirates yang tak terbendung, dan kisahnya di Arsenal baru saja dimulai. *Mukroni
Foto Kompas
- Berita Terkait :
Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?
Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda
Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade
Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola
Biles Akhiri Olimpiade dengan Perak di Lantai
Harapan yang Tertunda: Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Emas di Paris 2024
Gol Jens Raven Bawa Indonesia Raih Gelar Piala AFF U-19 Kedua
Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024
Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK
Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS
Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari
Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama
Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN
Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama
HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI
Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?
DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”
Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota
Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T
Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi
Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara
Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri yang Sebelah Mata Terhadap Warteg
Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung