• Jum. Jun 20th, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Garuda Tambah Sayap! Emil Audero dan Dua Bintang Diaspora Siap Perkuat Timnas

ByAdmin

Feb 23, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com – Ambisi besar PSSI untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi semakin nyata. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa tiga pemain diaspora—Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James—resmi menjalani proses naturalisasi dan diharapkan dapat memperkuat skuad Garuda dalam laga penting melawan Australia pada 20 Maret 2025. Dengan tambahan tiga pemain ini, Timnas Indonesia kini semakin diperkuat oleh talenta diaspora yang memiliki pengalaman bermain di level kompetitif Eropa.

Naturalisasi Tiga Bintang Diaspora

Dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (22/2/2025), Erick Thohir memastikan bahwa proses naturalisasi Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James sudah berjalan dengan baik. Bahkan, Erick telah melaporkan perkembangan ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto yang menyambut baik langkah tersebut.

“Tiga pemain ini sudah lengkap surat-suratnya. Saya sudah lapor Pak Presiden Prabowo, dan beliau mendukung penuh upaya ini. Pekan depan kami akan menyelesaikan prosesnya, sehingga mereka bisa bermain bulan Maret,” ujar Erick.

Sebagai bagian dari percepatan proses naturalisasi, Erick juga akan bertemu dengan Komisi X DPR pada Senin (24/2) untuk berdiskusi dan memastikan bahwa tidak ada kendala dalam proses administrasi. Hal ini menunjukkan komitmen PSSI untuk membangun timnas yang lebih kuat dan kompetitif di level internasional.

Emil Audero: Kiper Berpengalaman untuk Garuda

Salah satu pemain yang menjadi sorotan adalah Emil Audero, kiper berusia 28 tahun yang kini bermain di Serie B Italia bersama Palermo dengan status pinjaman dari Como. Emil lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, tetapi telah lama menjadi warga negara Italia dan memiliki pengalaman bermain di beberapa klub besar Eropa.

Sebagai lulusan akademi Juventus, Emil pernah membela Juventus, Venezia, Sampdoria, Inter Milan, Como, dan Palermo. Dengan pengalaman lebih dari 299 pertandingan di Serie A dan Serie B, serta 76 clean sheet, Emil adalah tambahan berharga bagi Timnas Indonesia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga telah berdiskusi dengan Maarten Paes, kiper utama Timnas Indonesia saat ini, sebelum mengumumkan keputusan untuk menaturalisasi Emil.

“Maarten Paes sudah luar biasa, tetapi persaingan sangat penting. Kami ingin memastikan Timnas Indonesia memiliki lebih dari satu opsi kiper berkualitas,” kata Erick.

Erick menegaskan bahwa dalam sepak bola, risiko cedera selalu ada, sehingga memiliki dua kiper tangguh seperti Paes dan Emil sangat krusial untuk menjaga stabilitas tim. Kiper ketiga yang akan dipilih nanti berasal dari talenta muda Indonesia agar dapat belajar dan berkembang dalam sistem timnas.

Baca juga : Kebangkitan Dramatis: City Bangkit dari Abu, Chelsea Terkapar di Etihad

Baca juga : Patrick Kluivert Siap Terbangkan Garuda ke Puncak Dunia!

Baca juga : Duel Epik: Garuda Muda Tantang Dominasi Vietnam!

Joey Pelupessy dan Dean James: Tambahan Solid di Lini Tengah dan Belakang

Selain Emil Audero, Timnas Indonesia juga akan diperkuat oleh dua pemain lainnya, yaitu Joey Pelupessy dan Dean James.

Joey Pelupessy: Opsi Baru di Gelandang Bertahan

Joey Pelupessy, 31 tahun, merupakan gelandang bertahan yang kini bermain untuk Lommel SK di Divisi 2 Liga Belgia. Pemain ini dipilih untuk menambah kedalaman lini tengah setelah rencana naturalisasi Jairo Riedewald gagal karena kendala administrasi.

Jairo, yang kini bermain untuk Antwerp di Liga Belgia, pernah tampil dalam tiga pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 bersama Timnas Belanda, sehingga pengajuan perpindahan federasi ke PSSI kemungkinan besar akan ditolak FIFA. Oleh karena itu, PSSI memutuskan untuk menggantinya dengan Joey yang dinilai memiliki kualitas dan pengalaman cukup untuk memperkuat sektor tengah.

“Saat ini kita punya Thom Haye, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Ricky Kambuaya, dan Marc Klok di lini tengah. Tetapi kita merasa perlu tambahan gelandang yang bisa membawa keseimbangan lebih,” jelas Erick.

Dean James: Bek Sayap Lincah dari Liga Belanda

Sementara itu, Dean James adalah pemain berusia 24 tahun yang saat ini bermain untuk Go Ahead Eagles di Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Sebagai seorang bek sayap kiri, Dean diharapkan dapat memberikan alternatif taktik bagi pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.

Dengan tambahan Dean, sektor pertahanan Timnas Indonesia akan memiliki lebih banyak pilihan, terutama dalam menghadapi lawan-lawan kuat di kualifikasi Piala Dunia 2026. Erick menegaskan bahwa naturalisasi pemain diaspora bukan sekadar strategi jangka pendek, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang untuk membangun tim nasional yang lebih kompetitif.

Tantangan bagi Patrick Kluivert

Mantan pelatih nasional, Syamsuddin Umar, menilai bahwa masuknya tiga pemain naturalisasi ini adalah langkah besar bagi PSSI, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Patrick Kluivert. Menurutnya, meskipun Emil, Joey, dan Dean memiliki kualitas teknik yang tinggi, adaptasi dengan skuad yang ada tetap menjadi faktor krusial.

“Mereka harus beradaptasi dengan cepat dan membangun chemistry dengan rekan setim. Masa persiapan yang singkat tentu menjadi tantangan bagi Kluivert dan staf pelatih untuk menemukan kombinasi terbaik,” ujar Syamsuddin.

Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia semakin banyak dihuni pemain naturalisasi. Jika semua pemain diaspora yang tersedia dipanggil dalam laga melawan Australia dan Bahrain, Timnas Indonesia bisa memiliki hingga 18 pemain naturalisasi di skuadnya. Ini menunjukkan bagaimana PSSI serius dalam meningkatkan kualitas tim nasional.

Strategi Naturalisasi: Efektif atau Tidak?

Strategi naturalisasi pemain telah menjadi perdebatan di kalangan pengamat sepak bola nasional. Ada yang mendukung karena meningkatkan kualitas skuad, tetapi ada juga yang mengkritik karena dinilai kurang memberi ruang bagi pemain lokal untuk berkembang.

Namun, dalam pandangan Erick Thohir, proses ini dilakukan dengan pendekatan yang matang. Pemain yang bergabung harus memiliki komitmen kuat untuk membela Indonesia, bukan sekadar mengejar keuntungan komersial.

“Pemain bergabung bukan karena alasan finansial. Mereka percaya pada program kita dan ingin berkontribusi bagi Indonesia,” tegas Erick.

Dengan laga kualifikasi Piala Dunia 2026 yang semakin dekat, PSSI terus berupaya memperkuat timnas agar bisa bersaing di level internasional. Dengan masuknya Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James, Timnas Indonesia diharapkan bisa tampil lebih solid dan kompetitif.

Kini, semua mata tertuju pada pertandingan melawan Australia pada 20 Maret 2025. Apakah tambahan tiga pemain diaspora ini bisa memberikan dampak instan bagi Timnas Indonesia? Kita tunggu aksi mereka di lapangan! By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Kebangkitan Dramatis: City Bangkit dari Abu, Chelsea Terkapar di Etihad

Duel Epik: Garuda Muda Tantang Dominasi Vietnam!

Indonesia Mendunia: Gelora Prestasi yang Menggetarkan Panggung Olahraga Internasional

Kai Havertz: Raja Emirates yang Tak Terbendung, Pemecah Kutukan Gol di Arsenal!

Naturalisasi: Jalan Kilat Menuju Kemenangan atau Musibah bagi Pembinaan Lokal?

Dari Arena Hingga Media Sosial: Panjat Tebing Menjadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda

Bonus Besar Menanti Atlet Peraih Emas di Olimpiade Paris, Jokowi Tinjau Pusat Pelatihan Timnas di IKN

Paris Berpesta Gembira Saat Mengucapkan Selamat Tinggal pada Olimpiade

Kemenangan Dramatis: Rizki Juniansyah Taklukkan Sang Idola

Biles Akhiri Olimpiade dengan Perak di Lantai

Harapan yang Tertunda: Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Emas di Paris 2024

Gol Jens Raven Bawa Indonesia Raih Gelar Piala AFF U-19 Kedua

Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK

Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS

Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI

Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?

DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”

Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota

Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T

Bermetamorfosis bersama Kowantara: Menguak 10 Langkah Warteg Berpeluang Menjadi Agen Perubahan dalam Pemilihan Presiden yang Bijak

10 Saran KOWANTARA bagi Warteg Apabila ada Pelanggan Mengeluarkan Kata-Kata Merendahkan seperti Bodoh dan Tolol

Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi

Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *