9 Desa di Kabupaten Brebes Terendam Banjir

Sharing is caring

Brebes, Kowantaranews.com – Kabupaten Brebes, merupakan wilayah daratan yang rendah yang terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di titik koordinat 108° 41’37,7″ – 109° 11’28,92″ Bujur Timur dan 6° 44’56’5″ – 7° 20’51,48 Lintang Selatan, dimana kabupaten ini berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat.

Dataran yang rendah dan infrastruktur perairan yang belum ditata untuk mitigasi bencana banjir besar, menyebabkan kabupaten Brebes ini sering dilanda banjir besar dan meluas. Dalam laman detik.com beberapa hari yang lalu diberitakan banjir besar yang menggenangi 4 kecamatan telah merusak banyak areal pertanian terutama tanaman bawang dan padi.

Sedikitnya 9 desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terendam banjir. Selain rumah, lahan pertanian padi dan bawang merah juga terkena dampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Brebes mencatat, ada sembilan desa yang terkena banjir pada Kamis (2/3/2023). Desa desa itu tersebar di empat kecamatan.

Di Kecamatan Brebes, desa yang terkena banjir adalah Lembarawa dan Kalimati. Kecamatan Larangan masing masing Desa Karangbale, Siandong, Kecamatan Songgom di Desa Dukuhmaja dan Jatirokeh, Kecamatan Jatibarang meliputi Kemiriamba, Bojong dan Rengas Bandung.

“Semuanya ada sembilan desa yang terkena banjir hari ini. Desa-desa itu ada di empat Kecamatan, Brebes, Jatibarang, Songgom dan Larangan,” ujar Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Brebes, Rismanto.

Sampai saat ini, BPBD Brebes masih terus melakukan pendataan di lokasi bencana. Rismanto meneruskan, belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang terdampak.

“Belum bisa diketahui, tapi bervariasi. Di Lembarawa itu yang terdampak 26 RT. Petugas masih melakukan pendataan,” ucapnya.

Menurut Riswanto, banjir di sembilan desa itu karena hujan deras yang mengguyur sejak Rabu sore hingga malam. Beberapa saluran dan sungai di Brebes tak bisa menampung air hujan dan meluap masuk rumah warga dan menggenangi sawah.

“Sawah sawah di sini musnah semua, padi sama bawang. Ada tanaman yang hari ini dijadwalkan akan panen, ada yang kurang satu minggu panen,” ungkap Oktavianto.

Sementara itu warga yang terdampak banjir masih banyak yang mengandalkan bantuan. Mereka mengaku tidak bisa memasak sehingga hanya menunggu bantuan datang. Maka warga tampak langsung menyerbu saat ada bantuan datang.

“Mau masak gimana, dapur terendam. Jadi hanya mengandalkan bantuan datang,” ucap Rusmi (39) warga Lembarawa. (***)

Foto Detik