Brebes, Kowantaranews.com – Pj Bupati Brebes melalui Asisten Sekda bidang Pemerintahan Khaerul Abidin, menyampaikan dibutuhkan kebersamaan seluruh stake holder untuk menangani stunting. Langkah itu guna mengimplementasikan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 92 tahun 2022 tentang strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Brebes.
“Semua harus turun tangan sehingga Kabupaten Brebes terbebas dari belenggu stunting dan kemiskinan ekstrim, secepatnya,” kata Khaerul Abidin saat membuka sosialisasi implementasi Perbup 92 tahun 2022 di Grand Dian Hotel Brebes, Kamis (23/2/2023) lalu.
Baca Juga : Waduh !, 5 ABG Pemerkosa Gadis di Brebes Divonis Bui
Baca Juga : Waduh !, Kejaksaan Negeri Brebes Digeruduk Sejumlah Pegiat Aktivis Anti Korupsi Dana Desa
Baca Juga : Waduh !, Kawasan Bisnis Strategis Brebes Diterjang Banjir
Khaerul berharap, kepada tim dari berbagai OPD bisa meningkatkan kapasitasnya agar implementasi Perbup bisa secepatnya terwujud dan percepatan stunting juga membuahkan hasil. Seluruh OPD dan berbagai unsur masyarakat bisa urun rembug dalam implementasinya.
Seperti Bank Jateng, juga memberikan CSR nya berupa penyediaan sembako, pelatihan, pemberian modal usaha bagi UMKM dan lain-lain. Bank Jateng akan memberikan suport tergantung suport dari Pemkab, karena deviden juga akan dikembalkan ke Pemkab, termasuk dalam percepatan penurunan stunting.
Ketua Distrik Kordinator Tanoto Foundation Kabupaten Brebes dan Tegal Syaeful Bahri menjelaskan, pihaknya telah melakukan pendampingan percepatan penunuran stunting. Dari awal telah mendampingi pembuatan Perbup nomor 92 tahun 2022.
Baca Juga : Waduh !, Gedung DPRD Brebes Digeruduk Pengawas Sekolah Merasa Dirugikan
Baca Juga : Waduh !, Ada Polisi Brebes Gantung Diri di Pospol Brexit
Baca Juga : Waduh !, Motor Rusak di Kantor Leasing Brebes Gara-Gara Pasutri Ngamuk
“Termasuk implementasinya juga di kawal terus, terutama di desa Negla Kecamatan Losari dan Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba,” kata Syaeful Bahri.
Ia menjelaskan, stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen, atau menurun 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada 2018. Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14 persen pada tahun 2024.
Baca juga : Dulu Kena Kasus Pertanahan di KPK, Mantan Bupati Brebes Menikahkan Anak dengan Maskawin Tanah 3,2 Ha
Baca juga : Waduh !, Gedung DPRD Brebes Digeruduk Pengawas Sekolah Merasa Dirugikan
Baca juga : Wow!, Sineas Asal Brebes Raih 3 Penghargaan Internasional
“Itu artinya, kita harus menurunkan prevalensi sebesar 10,4 persen dalam 2,5 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi semua pihak,” jelasnya.
Tingginya prevalensi stunting menunjukkan bahwa, terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab stunting.
Sedangkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya dalam pencegahan stunting menjadi penting.
“Dengan meningkatnya pengetahuan tersebut, diharapkan kelompok sasaran dapat melakukan perubahan perilaku yang mendukung pencegahan stunting,” jelansya.
Selain itu, permasalahan di tingkat kebijakan yang belum konvergen dan memberikan dukungan terhadap pencegahan stunting juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Indonesia.
Baca juga : Ternyata UMR Brebes 2023 Terendah di Wilayah Karesidenan Pekalongan
Untuk mengatasi perubahan perilaku tersebut, sangat dibutuhkan adanya strategi komunikasi perubahan perilaku, di tingkat kabupaten. Strategi ini memberi panduan dan arahan yang jelas, serta menyediakan instrumen-instrumen operasionaliasi pendukung agar dapat segera dipakai untuk melakukan intervensi perubahan perilaku di tingkat kabupaten.
Tim Fasilitator Penyusunan Implementasi Perbup Strakom PP Ribut Musprihadi menjelaskan, Kabupaten Brebes telah memiliki strategi komunikasi perubahan perilakunya (Strakom PP) dan perbupnya yang telah ditandatangani Bupati Brebes. Selanjutnya untuk mengimplementasikan Strakom PP percepatan penurunan stunting diadakan pertemuan dengan perwakilan pentahelix.
“Pertemuan ini untuk membahas kegiatan apa yang akan dilaksanakan di Kabupaten Brebes di tahun 2023,” kata Ribut Musprihadi. (***)
Foto Kumparan
- Berita Terkait :
Waduh !, 5 ABG Pemerkosa Gadis di Brebes Divonis Bui
Waduh !, Kawasan Bisnis Strategis Brebes Diterjang Banjir
Waduh !, Gedung DPRD Brebes Digeruduk Pengawas Sekolah Merasa Dirugikan
Waduh !, Ada Polisi Brebes Gantung Diri di Pospol Brexit
Waduh !, Motor Rusak di Kantor Leasing Brebes Gara-Gara Pasutri Ngamuk
Ibu Rumah Tangga di Brebes dibekuk, Diduga Rekrut TKI Ilegal
Pelajar SMA di Brebes Ditangkap, Diduga Pelaku Pembunuhan
Keren !, Siswa SMK di Brebes Bikin Pewarna Batik dari Sampah Bawang Merah
Waduh !, Persediaan Beras Bulog Gudang Cimohong Brebes Hanya Cukup Sepekan
Ternyata Sunda Jalawastu di Brebes, Ada Keeratan dengan Adat Badui di Banten
Waduh !, Lebaran Ini, Jembatan Pemali Brebes Tak Bisa Dilalui
Ternyata UMR Brebes 2023 Terendah di Wilayah Karesidenan Pekalongan
Dulu Kena Kasus Pertanahan di KPK, Mantan Bupati Brebes Menikahkan Anak dengan Maskawin Tanah 3,2 Ha
Wow!, Sineas Asal Brebes Raih 3 Penghargaan Internasional
Apa Benar Nama Kabupaten Brebes Sudah Berganti 3 Kali ?
Waduh!, Untuk Brebes dan Pemalang , Kemiskinan Ekstrem Disorot Ganjar
Jalawastu Kampung Unik di Brebes yang Dianggap Tanah Paling Suci
Viral Oknum LSM Brebes Ditangkap, Karena Kasus Perkosaan Anak
Waduh!, Komisi Kepolisian Nasional Sudah Pantau Kasus Pemerkosaan Anak di Brebes
Waduh!, Salah Satu LSM Brebes Sedang Diselidiki Dalam Kasus Pemerkosaan Anak
Waduh !, Ada Duit Damai Rp. 200 juta di Kasus 6 Pemerkosa Anak Brebes
Akhirnya 6 Pemerkosa Anak Dibawah Umur Ditangkap Polres Brebes
Satgas PPA Kecewa, Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun Oleh 6 Pemuda di Brebes Berakhir Damai
Satgas PPA Kecewa, Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun Oleh 6 Pemuda di Brebes Berakhir Damai
Suka Ngintip, Seorang Pemuda di Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah Diamankan
Bukan Kemenlu Yang Nanganin TKI Brebes Solahudin Yang Ditahan Di Taiwan, Tapi Lembaga Ini !
Sampah Terbengkalai, Kantor Bupati Brebes Disamperin Rakyat Peduli Sampah (RPS)
Efek Popularitas Anies Baswedan, Nasdem Brebes Target 4 Kursi di DPRD Brebes
Brebes Butuh Kolaborasi Semua Pihak Untuk Mengatasi Banjir Dan Kemiskinan
Warga Menunggu PJ Bupati Brebes Menurunkan Angka Kemiskinan