Jakarta, Kowantaranews.com -Banyak nama bintang yang berasal dari bahasa Arab karena pada masa lalu, dunia Islam memiliki kebudayaan dan pengetahuan yang sangat maju dalam berbagai bidang, termasuk ilmu falak atau astronomi. Pengetahuan astronomi di dunia Islam berkembang pesat pada masa kejayaan kebudayaan Islam pada abad ke-8 hingga 13 Masehi. Ilmuwan Muslim seperti Al-Battani, Al-Farghani, dan Ibnu Yunus telah memberikan banyak kontribusi penting dalam penelitian dan pengembangan ilmu astronomi pada masa itu.
Banyak bintang-bintang yang terlihat di langit memiliki nama dari bahasa Arab karena para ilmuwan Islam pada masa itu sering mengamati langit dan memberikan nama pada bintang-bintang berdasarkan bentuk, lokasi, atau sifat-sifat astronomis yang mereka temukan. Nama-nama tersebut kemudian diwariskan dan dipelajari oleh para ilmuwan selanjutnya dari berbagai budaya dan latar belakang di seluruh dunia, termasuk Barat.
Karena itu, bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang sangat penting dalam ilmu falak atau astronomi dan banyak nama bintang yang berasal dari bahasa Arab, hingga saat ini. Baca juga : Ternyata Bahasa Arab dan Ibrani Sama-Sama Ditulis Mulai dari Sebelah Kanan
Nama-nama bintang dari bahasa Arab menjadi terkenal karena para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi penting dalam pengamatan dan penelitian astronomi. Selain itu, bahasa Arab juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan pada masa kejayaan dunia Islam, sehingga banyak istilah-istilah astronomi yang berasal dari bahasa Arab.
Pada masa kejayaan dunia Islam, astronom Muslim telah :
- Mengamati langit secara teliti dan memberikan nama pada bintang-bintang berdasarkan bentuk, lokasi, atau sifat-sifat astronomis yang mereka temukan. Dalam proses memberikan nama pada bintang-bintang tersebut, para astronom Muslim tersebut menciptakan sistem penamaan bintang yang teratur dan logis.
- Mengembangkan alat-alat astronomi seperti astrolabe dan kuadran, yang memungkinkan mereka untuk mengamati langit dengan lebih akurat dan mendeteksi bintang-bintang baru. Dalam proses pengamatan ini, mereka juga memberikan nama pada bintang-bintang baru tersebut.
- Melakukan penelitian dan pengamatan mengenai bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi di langit. Mereka memberikan nama pada konstelasi-konstelasi tersebut berdasarkan bentuk atau sifat-sifat yang ditemukan dalam konstelasi tersebut.
Dan inilah para ilmuwan muslim yang telah berjasa terhadap perkembangan ilmu astronomi Baca juga : Inilah Nama-Nama Cendekiawan Muslim yang Menterjemahkan Karya Legenda Para Filosof Yunani
Al-BATTANI
Al-Battani, juga dikenal sebagai Albategnius dalam bahasa Latin, adalah seorang astronom dan matematikawan Muslim yang hidup pada abad ke-9 dan ke-10. Ia lahir di Harran, yang sekarang menjadi Turki modern, tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di kota Raqqa di Suriah.
Al-Battani dikenal karena kontribusinya pada astronomi, khususnya pengamatannya terhadap gerak Matahari, Bulan, dan planet. Dia meningkatkan keakuratan perhitungan Ptolemeus tentang panjang tahun matahari, dan juga menghitung panjang tahun sideris dengan ketelitian yang lebih tinggi daripada para astronom sebelumnya.
Al-Battani juga mempelajari trigonometri dan memberikan kontribusi yang signifikan di bidang tersebut, termasuk penemuan rumus sinus, yang sekarang dikenal sebagai teorema Al-Battani. Rumus ini digunakan untuk menghitung sinus dari jumlah dua sudut, dan merupakan terobosan besar dalam pengembangan trigonometri.
Selain karya ilmiahnya, Al-Battani juga seorang Muslim yang taat dan banyak menulis tentang teologi dan fikih Islam. Tulisan-tulisannya berdampak signifikan pada keilmuan Islam dan membantu membentuk perkembangan filsafat dan sains Islam.
AL FARGHANI
Al-Farghani, juga dikenal sebagai Abu’l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani, adalah seorang astronom dan matematikawan Persia terkemuka yang hidup pada abad ke-9. Dia terkenal karena karyanya tentang pengukuran keliling bumi dan pengembangan astrolabe.
Al-Farghani lahir di Farghana, yang sekarang menjadi bagian dari Uzbekistan, sekitar tahun 800 Masehi. Ia belajar astronomi dan matematika di bawah bimbingan astronom Persia terkenal al-Khawarizmi di Bagdad, dan kemudian menjabat sebagai kepala astronom di istana Abbasiyah di Bagdad.
Al-Farghani menulis beberapa karya penting tentang astronomi, termasuk “Elemen Astronomi” dan “Ringkasan Astronomi”. Dalam karya-karya tersebut, ia membahas tentang gerak bintang, gerak planet, dan pengukuran waktu. Dia juga mengembangkan metode untuk menghitung garis lintang kota berdasarkan ketinggian Bintang Utara.
Namun, karya Al-Farghani yang paling terkenal adalah risalahnya tentang astrolabe. Astrolabe adalah instrumen astronomi kuno yang digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan waktu dan posisi bintang. Risalah Al-Farghani, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan beredar luas di Eropa, menjadi pedoman standar astrolabe selama berabad-abad.
Karya Al-Farghani tentang pengukuran keliling bumi juga signifikan. Dia menggunakan pengamatan astronomi dan perhitungan matematis untuk memperkirakan keliling bumi, dan pengukurannya kemudian digunakan oleh astronom lain, termasuk sarjana Persia terkenal al-Biruni.
Secara keseluruhan, kontribusi Al-Farghani untuk astronomi dan matematika sangat signifikan dan berpengaruh, dan karyanya memiliki dampak yang bertahan lama pada perkembangan bidang ini baik di dunia Islam maupun Eropa.
Al-KHAWARISMI
Nama lengkapnya Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronom, geografi, dan sarjana Persia yang hidup antara 780 dan 850 Masehi. Ia sering disebut sebagai “bapak aljabar” karena karya perintisnya di bidang matematika, khususnya dalam pengembangan konsep dan teknik aljabar.
Karya Al-Khawarizmi yang paling terkenal, “Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala” (Buku Rangkuman Perhitungan dengan Penyelesaian dan Penyeimbangan), memperkenalkan konsep persamaan aljabar dan menyediakan metode sistematis untuk menyelesaikannya . Karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12, dan pengaruhnya terhadap perkembangan aljabar di Eropa sangat besar.
Al-Khawarizmi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang geografi dan astronomi. Dia menulis sebuah buku tentang geografi dunia Islam, yang mencakup peta dan deskripsi berbagai wilayah. Dia juga menulis tentang astrolabe, alat yang digunakan untuk pengukuran astronomi.
Secara keseluruhan, kontribusi al-Khawarizmi di bidang matematika, astronomi, dan geografi meletakkan dasar bagi banyak kemajuan yang dibuat selama Zaman Keemasan Islam, dan karyanya berdampak besar pada pengembangan bidang ini di Eropa dan sekitarnya.
IBNU YUNUS
Abu al-Hasan Ali bin Abi Said Abdurrahman bin Ahmad bin Yunus as-Sadafi atau dikenal Ibnu Yunus (950-1009 M) adalah seorang astronom dan ahli matematika Mesir yang terkenal selama Zaman Keemasan Islam. Dia terutama dikenal karena karyanya di bidang astronomi, yang mencakup pembuatan tabel akurat tentang posisi matahari, bulan, dan planet, serta perhitungan panjang tahun matahari dengan presisi luar biasa.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah kanon “Hakimi”, seperangkat tabel astronomi yang digunakan secara luas di dunia Islam selama berabad-abad. Ibnu Yunus juga menulis beberapa risalah tentang mata pelajaran matematika, termasuk sebuah karya tentang analisis numerik dan satu lagi tentang penyelesaian persamaan.
Ibnu Yunus dianggap sebagai salah satu astronom terbesar di Zaman Keemasan Islam dan dianggap sebagai kontributor utama bagi perkembangan astronomi Islam. Karyanya memengaruhi para astronom kemudian di dunia Islam dan juga berdampak pada astronomi Eropa selama Abad Pertengahan. Dan banyak nama-nama ilmuwan muslim lainnya yang mengembangkan ilmu astronom.
Berikut adalah daftar 50 nama bintang dari bahasa Arab:
- Ascella (الأسلة) – yang berarti “lengan”, merupakan bintang di rasi Sagittarius.
- Avior (أفيور) – yang berarti “burung elang”, merupakan bintang di rasi Carina.
- Altair (الطائر) – yang berarti “burung elang”, merupakan bintang di rasi Aquila.
- Aludra (العذرا) – yang berarti “virgin”, merupakan bintang terang di rasi Canis Major.
- Antares (العنقاء) – yang berarti “rajawali”, merupakan bintang merah di rasi Scorpius.
- Arcturus (العرف) – yang berarti “orang yang bermartabat”, merupakan bintang terang di rasi Bootes.
- Deneb (ذنب الدجاجة) – yang berarti “ekor ayam”, merupakan bintang di rasi Cygnus.
- Fomalhaut (فم الحوت) – yang berarti “mulut paus”, merupakan bintang terang di rasi Piscis Austrinus.
- Gacrux (الغراب) – yang berarti “raven”, merupakan bintang terang di rasi Crux.
- Hamal (الحمال) – yang berarti “domba jantan”, merupakan bintang terang di rasi Aries.
- Kaus Australis (قوس الجنوبية) – yang berarti “busur selatan”, merupakan bintang di rasi Sagittarius.
- Kochab (كوكب) – yang berarti “bintang”, merupakan bintang di rasi Ursa Minor.
- Markab (المركب) – yang berarti “kapal”, merupakan bintang di rasi Pegasus.
- Mimosa (الميموزا) – yang berarti “mimosa”, merupakan bintang terang di rasi Crux.
- Mirach (الميراخ) – yang berarti “sabuk”, merupakan bintang di rasi Andromeda.
- Nunki (نونكي) – yang berarti “zodiac”, merupakan bintang di rasi Sagittarius.
- Peacock (الطاووس) – yang berarti “peacock”, merupakan bintang terang di rasi Pavo.
- Polaris (الشمال) – yang berarti “utara”, merupakan bintang utara di rasi Ursa Minor.
- Rigel (الرجل) – yang berarti “kaki”, merupakan bintang terang di rasi Orion.
- Sadalmelik (سعد الملك) – yang berarti “kebahagiaan raja”, merupakan bintang di rasi Aquarius.
- Saiph (السيف) – yang berarti “pedang”, merupakan bintang di rasi Orion.
- Scheat (الشعاع) – yang berarti “sinar”, merupakan bintang di rasi Pegasus.
- Shaula (الشولاء) – yang berarti “buntut”, merupakan bintang di rasi Scorpius.
- Sirius (الشعرى) – yang berarti “terang”, merupakan bint
- Spica (السماك) – yang berarti “pikirkan”, merupakan bintang terang di rasi Virgo.
- Tarazed (الطراز) – yang berarti “memperbaiki”, merupakan bintang di rasi Aquila.
- Thuban (الثعبان) – yang berarti “ular”, merupakan bintang utara di rasi Draco.
- Vega (الواقع) – yang berarti “jatuh”, merupakan bintang terang di rasi Lyra.
- Zubenelgenubi (الزبن الجنوبي) – yang berarti “cincin selatan”, merupakan bintang di rasi Libra.
- Zubenelhakrabi (الزبن العقربي) – yang berarti “cincin skorpio”, merupakan bintang di rasi Libra.
- Alhena (الهنعة) – yang berarti “benteng”, merupakan bintang di rasi Gemini.
- Alnilam (النظام) – yang berarti “rantai”, merupakan bintang di rasi Orion.
- Alnitak (النطاق) – yang berarti “sabuk”, merupakan bintang di rasi Orion.
- Altais (التيس) – yang berarti “kambing”, merupakan bintang di rasi Aquila.
- Alzirr (الزرة) – yang berarti “sabuk”, merupakan bintang di rasi Cancer.
- Ankaa (العنقاء) – yang berarti “phoenix”, merupakan bintang di rasi Phoenix.
- Avior (أفيور) – yang berarti “burung elang”, merupakan bintang di rasi Carina.
- Bellatrix (الناقة) – yang berarti “tentara wanita”, merupakan bintang di rasi Orion.
- Capella (الجدي) – yang berarti “kambing betina”, merupakan bintang terang di rasi Auriga.
- Caph (الكف) – yang berarti “tangan”, merupakan bintang di rasi Cassiopeia.
- Diphda (الدفع) – yang berarti “seperti kuda”, merupakan bintang di rasi Cetus.
- Dubhe (دب) – yang berarti “beruang”, merupakan bintang utara di rasi Ursa Major.
- Electra (الكترا) – yang berarti “bright”, merupakan bintang di rasi Taurus.
- Eltanin (التنين) – yang berarti “naga”, merupakan bintang di rasi Draco.
- Gienah (جناح الغراب) – yang berarti “sayap raven”, merupakan bintang di rasi Corvus.
- Hadar (حدار) – yang berarti “keberanian”, merupakan bintang di rasi Centaurus.
- Izar (الإزار) – yang berarti “sabuk”, merupakan bintang di rasi Bootes.
- Kaus Borealis (قوس الشمالية) – yang berarti “busur utara”, merupakan bintang di rasi Sagittarius.
- Zeta Tauri (زيتا الثور) – yang juga dikenal sebagai “Thezenith”, merupakan bintang di rasi Taurus.
- Zosma (زسما) – yang berarti “girdle”, merupakan bintang di rasi Leo.*
Foto Republika
- Berita Terkait :
Di Ujung Alaska Negara Bagian Amerika Serikat, Nama-nama Arab Timur Tengah Membumi
Inilah !, Hujjah Ulama yang Berpendapat Surga Adam Alaihi Salam Ada di Bumi
Inilah Nama-Nama Cendekiawan Muslim yang Menterjemahkan Karya Legenda Para Filosof Yunani
Ternyata Bahasa Arab dan Ibrani Sama-Sama Ditulis Mulai dari Sebelah Kanan
Muhammad Asad Cendekiawan Muslim Pembela Arab Palestina, Berdarah Yahudi Kelahiran Ukraina
Ternyata Seorang Yahudi Bahira yang Pertama Kali Melihat Tanda-Tanda Kenabian Muhammad SAW
Inilah Peringatan Vatikan !, : “Israel Tidak Boleh Klaim Wilayah Berdasarkan Alkitab”
Ternyata Bukan Palestina yang Ditawarkan Proposal Pembentukan Negara Zionis, Tetapi Uganda di Afrika
Kekerasan & Mempertanyakan Keaslian Kitab Suci Kaum Yahudi
Ternyata Nama Kabupaten Sleman Asal Muasal dari Nama Kabupaten Sulaiman
Ternyata Peninggalan Benda Pusaka Majapahit Tersimpan di Musium Amerika Serikat
Sejarah dan Karakteristik Java Orange yang Tumbuh Subur di Negeri Palestina
Siapa Dr. Fadel Al-Rubaie ?, Pengarang Buku “Al-Quds Bukan Yerusalem”
Siapa Ibnu Khaldun ?, Tulisannya di Kitab Tarikh : “Bani Jawa” Pernah Menghuni Negeri Palestina
Ternyata ! Bahasa Jawa & Indonesia Masuk 15 Bahasa Yang Banyak Ditutur
Wow Keren Ada Beasiswa Dari Universitas Bergengsi Inggris Oxford Untuk Pelajar Indonesia
Bahas hubungan FIR dan Keamanan Maritim, Kabakamla RI Beri Kuliah Umum di UNPAD
Layangkan SP2, Kemenag Minta Penggarap Lahan Kampus UIII Keluar
Kemendikbudristek Gelar Festival Literasi Siswa Indonesia 2022
Pentingnya Manajemen Media Sosial Pada Keluarga Dengan Anak Usia Dini