Jakarta, Kowantaranews.com -Pada bulan Oktober 2024, tanggal 20, Indonesia bersiap menyambut pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Perjalanan panjang menuju kursi kepemimpinan ini mencapai puncaknya setelah pemilu yang cukup dinamis, di mana publik menaruh harapan tinggi pada duet Prabowo-Gibran. Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Kompas, terlihat adanya harapan besar masyarakat dalam beberapa bidang penting, terutama di sektor pertahanan dan kebijakan luar negeri. Namun, tantangan serius yang berkaitan dengan isu kesejahteraan publik, seperti lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, dan pemberantasan korupsi, masih menjadi catatan penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintahan baru ini.
Kuat di Bidang Pertahanan dan Posisi Global Indonesia
Salah satu sorotan utama dari survei ini adalah tingginya keyakinan publik terhadap kemampuan pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjaga pertahanan nasional. Sebanyak 84,7 persen responden menyatakan optimisme bahwa Prabowo, dengan latar belakang militernya yang panjang dan terkemuka, akan memperkuat sistem pertahanan negara. Kepercayaan ini tentu tidak datang tanpa alasan yang kuat. Prabowo memiliki pengalaman sebagai Menteri Pertahanan dalam pemerintahan sebelumnya, dan selama masa jabatannya, ia dikenal gencar meningkatkan kapasitas militer serta menjalin kerja sama strategis dengan berbagai negara.
Prabowo juga menerima pangkat jenderal kehormatan dengan empat bintang pada akhir Februari 2024, yang semakin memperkokoh citranya sebagai sosok yang mengedepankan stabilitas dan keamanan nasional. Penghargaan ini dinilai publik sebagai bukti pengakuan atas kontribusinya dalam membangun sistem pertahanan yang lebih tangguh, menjadikannya salah satu tokoh yang dianggap paling mampu menjaga Indonesia dari ancaman internal maupun eksternal.
Sejalan dengan optimisme di sektor pertahanan, 80,2 persen responden juga yakin bahwa pemerintahan ini akan mampu meninggikan posisi Indonesia di mata dunia. Sesaat setelah hasil pemilu diumumkan dan lembaga survei menempatkan Prabowo sebagai pemenang, ucapan selamat datang dari berbagai negara. Pujian ini kemudian ditindaklanjuti oleh Prabowo dengan melakukan serangkaian kunjungan ke negara-negara Eropa pada akhir Juli 2024, termasuk Perancis, Turki, Serbia, dan Rusia. Langkah diplomatik ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan dunia internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Pertemuan dan kerja sama internasional yang dijalin oleh Prabowo diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih mandiri dalam urusan geopolitik dan ekonomi. Ini penting mengingat konstelasi politik global yang semakin kompleks, di mana negara-negara berkembang seperti Indonesia diharapkan memainkan peran yang lebih signifikan. Meningkatnya daya tawar Indonesia di forum internasional juga akan membuka peluang kerja sama yang lebih luas di sektor ekonomi dan teknologi, yang secara langsung maupun tidak langsung, dapat mendorong pertumbuhan domestik.
Baca juga : Jumat Berkah: Ribuan Nasi Kotak Hujani Jakarta, Dukungan untuk Mas Pram dan Bang Doel Menggema!
Baca juga : Warteg Tiga Jari (WITIR) Backs Pramono Anung and Rano Karno for 2024 Jakarta Elections
Keberlanjutan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
Selain fokus pada pertahanan dan kebijakan luar negeri, survei juga menunjukkan bahwa 74,1 persen responden yakin pemerintahan Prabowo-Gibran akan mampu melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek besar yang telah dimulai oleh pemerintahan Joko Widodo ini dianggap sebagai simbol masa depan Indonesia yang modern dan berkelanjutan. Prabowo-Gibran, selama masa kampanye, secara konsisten mengusung tema keberlanjutan dan janji untuk melanjutkan program pembangunan nasional, termasuk proyek IKN yang masih dalam tahap penyelesaian.
Keterkaitan Gibran dengan proyek ini tak bisa diabaikan. Sebagai putra Presiden Joko Widodo, Gibran dianggap mewakili kesinambungan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya. Dalam hal ini, publik berharap bahwa Gibran mampu memainkan peran yang lebih besar dalam memastikan bahwa proyek IKN akan dilanjutkan sesuai rencana, mengingat pentingnya ibu kota baru ini sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang baru.
Tantangan di Bidang Kesejahteraan Sosial
Meski optimisme di sektor pertahanan dan kebijakan luar negeri terlihat sangat tinggi, survei ini juga menyoroti sejumlah tantangan serius yang akan dihadapi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama terkait dengan isu kesejahteraan sosial. Dalam kampanye mereka, pasangan ini menjanjikan berbagai program yang ambisius, seperti kuliah gratis, peningkatan lapangan pekerjaan baru, dan program makan siang gratis untuk siswa di seluruh Indonesia. Namun, keyakinan publik terhadap kemampuan pemerintahan baru ini untuk mewujudkan janji-janji tersebut masih tergolong rendah.
Hanya 51,6 persen responden yang percaya bahwa program kuliah gratis dapat benar-benar terlaksana. Rendahnya keyakinan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah dalam merealisasikan program pendidikan gratis secara menyeluruh di seluruh Indonesia. Sebagian besar publik masih ragu tentang apakah anggaran yang ada akan mampu menutupi biaya pendidikan yang tinggi, terutama mengingat prioritas lainnya, seperti pembangunan infrastruktur dan program sosial lainnya.
Selain itu, hanya 54 persen responden yang yakin bahwa pemerintah akan berhasil meningkatkan lapangan pekerjaan baru. Kekhawatiran ini diperkuat oleh situasi ekonomi yang belum stabil, ditandai dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih melanda berbagai sektor. Pemerintah baru dihadapkan pada tantangan besar untuk menciptakan kebijakan yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Program makan bergizi gratis juga menghadapi keraguan serupa. Hanya 54,8 persen responden yang yakin program ini dapat direalisasikan secara efektif. Meski program ini sudah diujicobakan di beberapa sekolah, banyak yang meragukan apakah pemerintah mampu menjalankannya di seluruh Indonesia. Program ini diperkirakan akan menyerap anggaran sebesar Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, angka yang cukup signifikan dan membutuhkan manajemen anggaran yang sangat baik agar dapat berjalan lancar.
Selain itu, hanya 57 persen responden yang percaya bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan mampu memberantas korupsi secara efektif. Ini merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia, mengingat sejarah panjang negara ini dengan kasus-kasus korupsi yang melibatkan berbagai lapisan pemerintahan dan institusi. Meskipun Prabowo dan Gibran berjanji untuk menindak tegas para pelaku korupsi, publik tampaknya masih menunggu tindakan konkret yang menunjukkan komitmen tersebut.
Jarak Harapan dan Kenyataan
Berbagai poin yang disoroti dalam survei ini menunjukkan adanya jarak antara harapan publik dan kenyataan yang dihadapi oleh pemerintah baru. Meskipun masyarakat memiliki keyakinan tinggi terhadap kemampuan Prabowo-Gibran dalam hal pertahanan dan kebijakan luar negeri, mereka tampaknya masih meragukan kapasitas pemerintahan ini dalam menangani masalah kesejahteraan sehari-hari, seperti pendidikan, pekerjaan, dan program sosial lainnya.
Tantangan besar ini menuntut pemerintahan baru untuk tidak hanya fokus pada upaya memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga untuk memberikan perhatian serius pada isu-isu domestik yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Terlebih lagi, program-program ambisius seperti kuliah gratis dan makan bergizi gratis membutuhkan strategi yang jelas, dukungan anggaran yang kuat, serta koordinasi yang efektif antar lembaga pemerintahan agar dapat direalisasikan.
Di tengah ekspektasi tinggi dan tantangan yang tidak kalah besar, pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut untuk segera bergerak cepat, merumuskan kebijakan yang tepat, dan memastikan bahwa mereka tidak hanya memenuhi janji kampanye, tetapi juga membawa perubahan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. *Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Jumat Berkah: Ribuan Nasi Kotak Hujani Jakarta, Dukungan untuk Mas Pram dan Bang Doel Menggema!
Warteg Tiga Jari (WITIR) Backs Pramono Anung and Rano Karno for 2024 Jakarta Elections
Komunitas Warteg Merah Putih Bagikan 10.000 Nasi Kotak untuk Warga DKI Jakarta
Kotak Kosong: Pukulan Telak bagi Demokrasi yang Dikangkangi Elite!
Karang Taruna, Pencetak Generasi Pemimpin Masa Depan
Ternate dalam Waspada: Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir Susulan Mengancam
Purwokerto Calon Ibu Kota Provinsi Banyumasan: Inilah Wilayah yang Akan Bergabung
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik