Kasus Hukum Subsidi Solar di Brebes Tidak Boleh Hanya Berhenti di Level Kroco

Sharing is caring

Brebes, Kowantaranews.com -“Hukum tidak boleh tajam di bawah dan tumpul di atas” adalah ungkapan yang mengacu pada prinsip-prinsip keadilan dalam sistem hukum. Ungkapan ini menekankan pentingnya konsistensi dan kesetaraan dalam penerapan hukum, tanpa pandang bulu atau perlakuan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok.

Maknanya adalah bahwa hukum harus tegas dan adil, tanpa terlalu keras pada orang-orang yang lemah atau terlalu ringan pada orang-orang yang kuat. Hukum harus berlaku dengan adil dan setara bagi semua orang, tanpa memandang status sosial, ekonomi, ras, agama, atau faktor-faktor lainnya.

Prinsip ini adalah salah satu pilar dalam sistem hukum yang demokratis dan berdasarkan hak asasi manusia, yang bertujuan untuk melindungi hak-hak individu, memastikan perlakuan yang adil di hadapan hukum, dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga hukum. Dalam masyarakat yang berdasarkan aturan hukum yang kuat, prinsip ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan keadilan.

Barang Subsidi adalah subsidi barang atau layanan tertentu disediakan oleh pemerintah dengan tujuan tertentu, seperti untuk membantu kelompok masyarakat tertentu atau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor tertentu.

Penyalahgunaan subsidi dapat mencakup berbagai tindakan, seperti:

Penggunaan barang subsidi untuk tujuan yang tidak sesuai dengan peraturan atau persyaratan yang ditetapkan, misalnya, dengan menjual barang subsidi yang seharusnya digunakan untuk konsumsi pribadi.
Pemanfaatan celah-celah dalam peraturan untuk memperoleh subsidi yang seharusnya tidak diterima.
Tindakan penipuan dalam perolehan subsidi atau dalam penyediaan informasi yang diperlukan untuk mendapatkan subsidi.
Tindakan korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah atau individu yang memanfaatkan subsidi untuk keuntungan pribadi.

Sangat ironi kejadian penyalahgunakan barang subsidi ada di Brebes sebuah kabupaten yang termasuk masyarakatnya banyak dalam golongan miskin di Jawa Tengah. sebagaimana diberitakan di laman inews.id Senen, 30 Oktober 2023 dimana Penyidik Subdirektorat Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Jateng mendalami dugaan keterlibatan PT Anugrah Satria Samudra (ASS) dalam kasus penyalahgunaan bio solar subsidi di Kabupaten Brebes.

Pasalnya, salah satu barang bukti yang diamankan adalah truk tangki berkapasitas 8000 liter merek Mitsubishi Canter nopol E 9909 B dengan tangki bertuliskan PT ASS. Itu adalah salah satu barang bukti yang ditemukan di gudang penyimpanan solar subsidi di Dusun Sidaon RT01/RW06, Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

“Pengakuan sopir, mobil tangki itu ditempel sendiri (stikernya) kami dalami. Mobilnya sekarang sudah ada di sini, di belakang (parkiran belakang markas),” ungkap Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio di Mako Ditreskrimsus Polda Jateng, Kota Semarang, Senin (30/10/2023). Ditanya siapa yang membeli truk tangki tersebut, Kombes Dwi belum bisa menjawabnya. “Itu (salah satu yang) kami dalami, keterlibatan PT. ASS (ada atau tidak) kami dalami,” ujarnya. Baca Juga AKBP Achiruddin Dituntut 6 Tahun Penjara Kasus Penimbunan Solar Ilegal Berdasarkan informasi di website Kementerian ESDM, di laman migas.esdm.go.id. PT. ASS terdaftar sebagai badan usaha pemegang izin usaha pengangkutan migas.

Dalam kasus hukum ini diharapkan tidak berhenti di level para sopir dan level kroco tapi terus didalami sampai aktor pemilik perusahaan yang terlibat di dalamnya. *

Foto Dok. Inews.id