• Kam. Des 5th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Ridwan Kamil-Suswono Menguat di Pilkada Jakarta: Suswono Dipilih Karena PKS Kesulitan Mengusung Anies Baswedan

ByAdmin

Agu 19, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Pilkada Jakarta 2024 semakin mendekat, dan dinamika politik di ibu kota pun kian intens. Berbagai manuver dan strategi mulai terlihat dari partai-partai besar, terutama dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang berupaya merumuskan pasangan calon yang akan diusung dalam kontestasi politik tersebut. Salah satu perkembangan paling signifikan adalah keputusan KIM untuk mengusung Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, sebagai calon gubernur Jakarta, didampingi oleh Suswono, mantan Menteri Pertanian yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keputusan ini diambil setelah PKS, yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan, gagal membangun koalisi yang cukup kuat untuk mengusung Anies dalam Pilkada Jakarta.

Perjalanan Nama Suswono Menuju Panggung Politik Jakarta

Nama Suswono sebenarnya bukanlah nama baru dalam kancah politik nasional. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian pada periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, antara tahun 2009 hingga 2014. Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai menteri, Suswono tetap aktif di dunia politik, khususnya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS, ia memiliki posisi strategis dalam menentukan arah kebijakan dan langkah politik partai.

Munculnya nama Suswono dalam bursa calon wakil gubernur Jakarta adalah hasil dari dinamika internal dan eksternal PKS. Sebelum Suswono, PKS telah menaruh harapan besar pada Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta. Anies, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan sempat menjadi calon presiden pada Pemilu 2024, dianggap sebagai figur yang ideal untuk melanjutkan kepemimpinannya di Jakarta. Namun, seiring berjalannya waktu, harapan ini mulai pudar.

PKS mengalami kesulitan dalam meyakinkan partai-partai lain untuk mendukung Anies Baswedan. Meskipun PKS berhasil meraih kursi terbanyak di DPRD Jakarta pada Pemilu 2024, jumlah kursi yang mereka miliki masih belum cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri. Dalam Pilkada Jakarta, sebuah partai atau koalisi partai membutuhkan minimal 22 kursi di DPRD untuk bisa mengusung pasangan calon, sementara PKS hanya memiliki 18 kursi. Upaya PKS untuk membangun koalisi dengan partai-partai lain pun tidak membuahkan hasil, terutama setelah tenggat waktu pencalonan semakin dekat.

Gambar : Dr. Ir. H. Susmono, MMA, (berbaju garis2 putih & abu2 dan berkaca mata) selaku Ketua IKBT Bahari Ayu 2017 – 2019 Foto Bersama dengan Panitia Halal Bihalal IKBT 2019, di Salah Satu Restoran di Jakarta Timur, Foto Kowantaranews.com

Dinamika di Dalam KIM

Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang merupakan koalisi pendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, juga tengah melakukan konsolidasi untuk menentukan siapa yang akan mereka usung dalam Pilkada Jakarta. Pada awalnya, Ridwan Kamil diproyeksikan oleh Partai Golkar untuk maju sebagai calon gubernur di Jawa Barat, wilayah yang selama ini menjadi basis politiknya. Namun, perubahan strategi terjadi setelah Prabowo kembali dari lawatannya ke luar negeri pada awal Agustus 2024.

Koalisi KIM, yang terdiri dari partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, dan PAN, memutuskan untuk menggeser Ridwan Kamil dari Jawa Barat ke Jakarta. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa Jakarta, sebagai ibu kota negara, memiliki signifikansi politik yang sangat besar, dan Ridwan Kamil dianggap sebagai figur yang memiliki kapasitas dan pengalaman untuk memimpin Jakarta. Dalam beberapa hari setelah keputusan ini diambil, pimpinan KIM melakukan serangkaian pertemuan untuk membahas siapa yang akan menjadi pendamping Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta.

Pada titik inilah PKS masuk dalam kalkulasi politik KIM. Mengingat PKS memiliki basis massa yang kuat di Jakarta, serta memiliki kursi terbanyak di DPRD Jakarta, KIM melihat adanya peluang untuk menarik PKS ke dalam koalisi mereka. Sebagai imbalan atas dukungan PKS, KIM menawarkan posisi calon wakil gubernur kepada kader PKS. Setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi internal, PKS akhirnya mengajukan nama Suswono sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil.

Baca juga : Megawati Soekarnoputri: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Langgar Konstitusi

Baca juga : PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif 2024, Delapan Partai Politik Duduki Kursi DPR

Baca juga : Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

Respons Ridwan Kamil terhadap Pencalonan Suswono

Ridwan Kamil, yang sebelumnya sudah disebut-sebut akan maju dalam Pilkada Jakarta, memberikan respons positif terhadap keputusan KIM yang memasangkannya dengan Suswono. Dalam beberapa pernyataan kepada media, Kamil menyatakan bahwa ia siap bekerja sama dengan siapa pun yang dipasangkan dengannya. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak keberatan dengan nama Suswono, meskipun belum ada pengumuman resmi dari KIM pada saat itu.

Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi politik. Hal ini ditunjukkannya ketika ia sukses memimpin Jawa Barat selama dua periode, di mana ia berhasil menjaga stabilitas politik dan memajukan berbagai program pembangunan di provinsi tersebut. Dengan latar belakang yang kuat ini, Kamil yakin bahwa ia dapat dengan mudah beradaptasi dengan Suswono, yang juga memiliki pengalaman panjang di dunia politik dan pemerintahan.

Koalisi Pendukung Kamil-Suswono

Pengumuman resmi mengenai pencalonan Ridwan Kamil dan Suswono sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dijadwalkan berlangsung pada 19 Agustus 2024. KIM, yang kini juga dikenal sebagai KIM plus, tidak hanya terdiri dari partai-partai pendukung Prabowo-Gibran, tetapi juga berhasil menarik sejumlah partai lain ke dalam koalisi mereka.

Selain Gerindra, Golkar, dan PAN, partai-partai lain seperti PKB, Nasdem, PPP, dan Perindo juga telah menyatakan dukungan mereka kepada pasangan Kamil-Suswono. Bergabungnya PKB, yang sebelumnya sempat menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan, merupakan salah satu perkembangan yang cukup mengejutkan. Namun, dengan adanya kesepakatan antara PKB dan Gerindra di berbagai daerah, termasuk di Jakarta, PKB memutuskan untuk bergabung dengan KIM.

Sementara itu, Partai Nasdem, yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, juga memilih untuk bergabung dengan KIM setelah pertemuan antara Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto pada pertengahan Agustus 2024. Keputusan Nasdem untuk bergabung dengan KIM sekaligus menandai berakhirnya dukungan mereka terhadap Anies di Pilkada Jakarta, sebuah langkah yang cukup signifikan mengingat Nasdem merupakan salah satu partai pengusung Anies pada Pilpres 2024.

Tantangan bagi PDI Perjuangan

Dengan terbentuknya koalisi besar yang mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono, tantangan besar kini dihadapi oleh PDI Perjuangan. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini sebenarnya memiliki ambisi besar untuk memenangkan Pilkada Jakarta, namun keterbatasan jumlah kursi di DPRD Jakarta menjadi kendala utama. Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan hanya berhasil meraih 15 kursi, sehingga mereka membutuhkan dukungan dari partai lain untuk bisa mengusung pasangan calon.

Namun, dengan bergabungnya PKS, PKB, dan Nasdem ke dalam KIM, opsi bagi PDI Perjuangan semakin terbatas. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa partainya masih menunggu hasil konsolidasi internal PKB, yang akan digelar dalam Muktamar PKB pada akhir Agustus 2024. Hasto juga menyebutkan bahwa partainya tidak khawatir dengan bergabungnya PKS dan partai-partai lain ke dalam KIM, meskipun ini berarti semakin sulit bagi PDI Perjuangan untuk membentuk koalisi di Jakarta.

Jika upaya PDI Perjuangan untuk membentuk koalisi kandas, kemungkinan besar mereka harus menghadapi pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon dari jalur perseorangan. Saat ini, satu-satunya calon independen yang telah dinyatakan memenuhi syarat oleh KPU Jakarta adalah pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Namun, pencalonan pasangan ini juga menghadapi tantangan, terutama setelah terkuaknya dugaan pencatutan KTP banyak warga Jakarta untuk memenuhi syarat dukungan bagi pasangan tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran, pencalonan Dharma-Kun bisa dibatalkan oleh Bawaslu Jakarta.

Pilkada Jakarta 2024 kini semakin jelas arah pertarungannya. Dengan dukungan kuat dari KIM plus, pasangan Ridwan Kamil-Suswono tampak menjadi kandidat yang paling diunggulkan untuk memenangkan kontestasi ini. Sementara itu, PDI Perjuangan masih berupaya mencari strategi terbaik untuk menghadapi tantangan yang ada. Apa pun hasil akhirnya, Pilkada Jakarta kali ini akan menjadi salah satu pertempuran politik paling menarik di Indonesia, dengan berbagai dinamika dan kejutan yang masih mungkin terjadi di bulan-bulan mendatang. *Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Megawati Soekarnoputri: Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Langgar Konstitusi

PDI-P Unggul dalam Pemilu Legislatif 2024, Delapan Partai Politik Duduki Kursi DPR

Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

Pilpres 2024: Lima Sorotan Utama dari Sidang Perdana Gugatan di MK

Perjalanan Indonesia dari Federalisme ke Negara Kesatuan: Tantangan dan Perkembangan Pasca-RIS

Gibran sebagai Cawapres: DKPP Ambil Tindakan Serius Terhadap KPU dan Hasyim Asyari

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Kowantara Bersatu untuk Mendukung AMIN, Anies dan Muhaimin: Merajut Kekuatan Bersama

HIKAPINDO Perjuangkan Kader Penyuluh Indonesia di DPR RI

Apa Isi Risalah At-Tauhid Sidoresmo Surabaya Untuk Anies Baswedan ?

DISKUSI PUBLIK CONTINUUM BIGDATA CENTER : “DINAMIKA POLITIK MENUJU 2024, APA KATA BIG DATA?”

Menggali Asa Warteg: Perspektif Terhadap Pembangunan Multi-Kota

Implikasi Kepresidenan Prabowo: Faisal Basri Ramal Utang RI Tembus Rp16.000 T

Bermetamorfosis bersama Kowantara: Menguak 10 Langkah Warteg Berpeluang Menjadi Agen Perubahan dalam Pemilihan Presiden yang Bijak

10 Saran KOWANTARA bagi Warteg Apabila ada Pelanggan Mengeluarkan Kata-Kata Merendahkan seperti Bodoh dan Tolol

Pedagang Warteg dan Daya Beli Masyarakat Tertatih-tatih Di Akhir Jabatan Jokowi

Saran KOWANTARA : 10 Sikap Warteg Jika ada Pejabat Tinggi yang Melihat Sebelah Mata Keberadaan Warteg

Warteg Bakal Dilarang di IKN, Begini Saran Kowantara

Ayo Gibran Bersuara Jangan Diam !, Ada Menteri  yang Sebelah Mata Terhadap Warteg

Presiden Jokowi Ajak Warga Singapura Tinggal di IKN, Menterinya Melarang Warteg di IKN

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

Gurihnya Coto Makassar Legendaris di Air Mancur Bogor, Yuk ke Sana

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *