Jakarta, Kowantaranews.com – Sebuah revolusi besar dalam dunia kuliner Nusantara tengah dimulai. Sebanyak 50 ribu warung tegal (warteg) yang tersebar di wilayah Jabodetabek menyatakan komitmen untuk menjadi ikon kuliner halal Nusantara. Dengan dukungan langsung dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), gerakan ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas makanan yang disajikan warteg.
Dipimpin oleh Dr. Ir. Ahmad Haikal Hasan, S.Kom., M.M.T., atau yang akrab disapa Babe Haikal, program ini tidak hanya menjadi momen transformasi bagi warteg, tetapi juga menunjukkan bagaimana usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat bersinergi dengan pemerintah untuk membawa dampak positif yang luas.
Mengapa Sertifikasi Halal Penting untuk Warteg?
Dalam dialog yang berlangsung di Aula Kecamatan Kembangan yang dihadiri 100 pedagang warteg se- Jadebotabek, Babe Haikal dengan gaya santai namun penuh semangat menjelaskan pentingnya sertifikasi halal untuk warteg.
“Warteg adalah wajah kuliner rakyat Indonesia dan hampir 50 ribu outlet yang tersebar se-Jadebotabek. Kalau ada logo halal di warteg, itu bukan hanya tanda kepercayaan, tetapi juga jaminan bahwa apa yang disajikan sudah sesuai standar,” ujarnya.
Babe Haikal menekankan bahwa sertifikasi halal akan memberikan nilai tambah bagi warteg. Dengan logo halal dari BPJPH, pelanggan akan merasa lebih nyaman dan percaya, sehingga daya tarik warteg akan semakin meningkat.
“Bayangkan, 50 ribu warteg di Jabodetabek jadi pusat kuliner halal Nusantara. Ini bukan hal kecil, ini revolusi!” serunya penuh antusiasme.
50 Ribu Warteg: Dari Rakyat untuk Rakyat
Program ini menjadi langkah awal dari visi besar menjadikan warteg sebagai ikon kuliner halal Nusantara. Dengan melibatkan 50 ribu warteg, gerakan ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang signifikan tetapi juga memperkuat identitas kuliner Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa warteg bukan hanya tempat makan sederhana, tetapi juga simbol kualitas dan kepercayaan,” ujar Ir. Mukroni, Ketua Komunitas Warung Nusantara (KOWANTARA).
Mukroni menambahkan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya untuk membawa warteg ke tingkat yang lebih tinggi, menjadikannya kompetitif bahkan di pasar global.
Baca juga : Warteg Se-Jabodetabek Siap Jadi Ikon Kuliner Halal Nusantara, Babe Haikal Pimpin Revolusi Halal!
Baca juga : Galeri Pemasangan Stiker Dua Koperasi INKOPPOL dan KOWANTARA di Warteg Warmo Tebet
Baca juga : Perjanjian Kerja Sama INKOPPOL dan Koperasi Warteg Nusantara (KOWANTARA) Resmi Ditandatangani
Tanpa Hambatan Biaya: Proses Sertifikasi yang Bersahabat
Salah satu poin yang paling ditunggu oleh pengusaha warteg adalah kepastian tentang biaya sertifikasi halal. Babe Haikal dengan tegas menyatakan bahwa proses ini tidak akan membebani para pelaku usaha.
“Sertifikasi halal dari BPJPH ini gratis! Tidak ada biaya yang harus kalian keluarkan. Kalau ada oknum yang mencoba meminta uang, laporkan ke saya langsung,” tegasnya.
Komitmen ini disambut dengan antusias oleh para pemilik warteg yang hadir. Dengan menghilangkan hambatan biaya, program ini memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh warteg untuk mendapatkan sertifikasi halal.
Transformasi Warteg Menuju Standar Internasional
Sertifikasi halal bukan hanya tentang mematuhi regulasi, tetapi juga membuka peluang baru. Dengan adanya sertifikasi halal, warteg diharapkan dapat bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata kuliner halal internasional.
“Warteg yang sudah bersertifikat halal tidak hanya jadi pilihan utama masyarakat Indonesia, tetapi juga wisatawan dari seluruh dunia yang mencari makanan halal,” kata Babe Haikal.
Meningkatkan Kepercayaan dan Jumlah Pelanggan
Dengan sertifikasi halal, warteg akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pelanggan. Logo halal yang terpampang di warung akan menjadi magnet yang menarik lebih banyak pembeli, mulai dari kalangan pekerja hingga keluarga.
“Ketika pelanggan melihat logo halal, mereka tidak akan ragu lagi untuk makan di warteg. Ini adalah cara kita memastikan mereka merasa aman dan nyaman,” tambah Babe Haikal.
Keseruan Dialog dan Semangat Kolaborasi
Acara ini juga menjadi ajang dialog interaktif antara para pemilik warteg dan Kepala BPJPH. Dalam suasana yang penuh keakraban, berbagai masalah yang dihadapi pengusaha warteg, seperti alur pengajuan sertifikasi hingga persyaratan teknis, dibahas dengan solusi yang jelas.
Meskipun diskusi berlangsung serius, humor khas Babe Haikal membuat suasana tetap santai. Gelak tawa sering terdengar, namun esensi dari setiap jawaban yang diberikan tetap tegas dan memberikan kejelasan.
Penutup yang Menginspirasi
Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Panitia, Ir. Mukroni. Seluruh peserta kemudian berfoto bersama sebagai simbol semangat dan kebersamaan dalam menyongsong masa depan baru bagi warteg.
Dengan semangat yang membara, 50 ribu warteg ini kini bersiap membawa nama mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Langkah ini bukan hanya tentang sertifikasi halal, tetapi juga tentang membangun masa depan di mana warteg menjadi representasi kualitas, kepercayaan, dan identitas kuliner Indonesia.
Masa Depan Cerah untuk Warteg Halal Nusantara
Program ini adalah awal dari perjalanan besar yang akan mengubah cara masyarakat memandang warteg. Dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan para pengusaha, 50 ribu warteg ini siap menjadi ikon kuliner halal Nusantara yang membanggakan, membawa warteg dari sekadar tempat makan murah meriah menjadi pusat kuliner yang diakui secara luas.
Melalui kolaborasi ini, warteg tidak hanya akan menjadi simbol kesederhanaan, tetapi juga kekuatan kuliner yang mendunia. Revolusi warteg halal bersama Babe Haikal telah dimulai, dan dunia sedang menantikannya! By Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Warteg Se-Jabodetabek Siap Jadi Ikon Kuliner Halal Nusantara, Babe Haikal Pimpin Revolusi Halal!
Komunitas Warteg Merah Putih Bagikan 10.000 Nasi Kotak untuk Warga DKI Jakarta
Kotak Kosong: Pukulan Telak bagi Demokrasi yang Dikangkangi Elite!
Karang Taruna, Pencetak Generasi Pemimpin Masa Depan
Ternate dalam Waspada: Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir Susulan Mengancam
Purwokerto Calon Ibu Kota Provinsi Banyumasan: Inilah Wilayah yang Akan Bergabung
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik