• Sel. Jan 14th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Nasdem dan PDI-P Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran Meski Tanpa Kader di Kabinet

ByAdmin

Okt 23, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com — Meskipun tidak ada kadernya yang ditunjuk dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Partai Nasdem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan komitmen mereka untuk mendukung pemerintahan ini selama lima tahun ke depan. Kedua partai tersebut menyampaikan bahwa meskipun mereka berada di luar kabinet, dukungan mereka akan diwujudkan melalui parlemen dan kritik konstruktif yang bertujuan untuk memperkuat program-program pemerintah dalam membangun bangsa.

Nasdem: Dukungan Penuh Meski Tanpa Kader di Kabinet

Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Nasdem, Prananda Surya Paloh, mengungkapkan bahwa partainya akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, walaupun kader-kader Nasdem tidak masuk dalam kabinet. Dalam pernyataannya yang disampaikan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (23/10/2024), Prananda menegaskan bahwa Nasdem memiliki 69 anggota di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintahan. Dukungan ini, menurut Prananda, akan diwujudkan melalui kerja fisik, pemikiran, dan tenaga yang diarahkan untuk mendukung program-program yang dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Kami memiliki anggota DPR yang cukup kuat, dan mereka akan mendukung penuh kebijakan pemerintah, baik melalui parlemen maupun forum lainnya,” ungkap Prananda. Ia menekankan bahwa dukungan Nasdem tidak bergantung pada posisi formal dalam kabinet, tetapi pada niat tulus untuk melihat Indonesia maju di bawah kepemimpinan Prabowo.

Selain itu, Prananda juga menyoroti hubungan personal yang kuat antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dan Presiden Prabowo Subianto. Hubungan yang telah terjalin lebih dari 40 tahun ini, menurut Prananda, akan menjadi jembatan informal yang memungkinkan Surya Paloh untuk terus memberikan masukan dan nasihat kepada Prabowo, meski tanpa posisi formal di kabinet. “Hubungan persahabatan antara Pak Surya dan Pak Prabowo sangat erat. Ini bukan hanya sekadar hubungan politik, tetapi sudah menjadi hubungan seperti kawan sejati. Tentu saja, masukan dan nasihat dari Pak Surya akan terus diberikan, terutama dalam forum-forum informal,” jelas Prananda.

Mengenai kemungkinan Nasdem akan memasukkan kadernya ke kabinet di masa depan, Prananda memilih untuk tidak berspekulasi terlalu jauh. Ia menyebut bahwa politik adalah sesuatu yang sangat dinamis, dan segala kemungkinan tetap terbuka. Namun, ia menegaskan bahwa yang terpenting bagi Nasdem adalah memastikan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan sukses dan memberikan yang terbaik untuk bangsa. “Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Yang penting adalah kami ingin yang terbaik untuk Indonesia, dan untuk keberhasilan kabinet ini,” katanya.

PDI-P: Kritik Konstruktif sebagai Bentuk Dukungan

Sementara itu, PDI-P, partai politik terbesar di Indonesia, juga menyatakan sikap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, meskipun tidak ada kader PDI-P yang masuk dalam jajaran menteri. Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, menegaskan bahwa partainya akan mengambil peran sebagai pendukung pemerintahan melalui parlemen, dengan memberikan kritik konstruktif untuk membantu pemerintahan mencapai tujuan-tujuannya.

Dalam keterangannya, Puan menekankan pentingnya kerja sama antara partai-partai politik dalam membangun Indonesia yang lebih maju. Menurutnya, dukungan PDI-P akan lebih difokuskan pada bagaimana mendorong pemerintahan Prabowo untuk melakukan hal-hal yang memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Kita sama-sama membangun Indonesia. Bagaimana membuat Indonesia lebih maju, lebih baik, dan lebih dikenal di mata internasional melalui parlemen. Kami akan mendukung kebijakan yang baik untuk rakyat dan bangsa,” ujar Puan. Ia juga menambahkan bahwa meskipun tidak ada kader PDI-P yang duduk di kabinet, partainya tetap memiliki pengaruh melalui posisi-posisi strategis di parlemen yang bisa membantu pemerintah dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan.

Ketika ditanya mengenai kehadiran mantan ajudan Megawati Soekarnoputri, Budi Gunawan, yang kini menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di kabinet Prabowo, Puan enggan memberikan komentar lebih lanjut. Namun, ia meyakini bahwa kehadiran Budi Gunawan di kabinet sudah dikonsultasikan dengan Megawati, dan keputusan tersebut telah mendapat persetujuan dari pimpinan PDI-P.

“Pasti ada pembicaraan antara Pak Budi dan Ibu Megawati. Respons Ibu positif,” kata Puan, tanpa ingin menjelaskan lebih jauh mengenai detail pembicaraan tersebut. Ketika ditanya apakah kehadiran Budi Gunawan dapat menjadi jembatan bagi PDI-P untuk masuk ke kabinet di masa depan, Puan juga enggan berspekulasi. Menurutnya, terlalu dini untuk berbicara tentang kemungkinan reshuffle kabinet ketika para menteri baru saja dilantik.

“Ini kan baru saja dilantik, biarkan kabinet ini bekerja dengan baik terlebih dahulu. Kita lihat saja nanti,” ujar Puan.

Baca juga : Kritik terhadap Demokrasi Santun Prabowo: Tanda Kemunduran atau Strategi Pemerintahan?

Baca juga : Hari Bersejarah: Rakyat Bersorak, Takhta Kekuasaan Bergulir di Sidang Agung MPR!

Baca juga : Harapan dan Tantangan Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran: Kuat di Pertahanan, Kesejahteraan Dipertanyakan

PDI-P Tetap Memberikan Alternatif Solusi

Menambahkan pernyataan Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, menegaskan bahwa ketidakhadiran kader PDI-P di kabinet bukan berarti partai ini akan bersikap pasif. Justru, menurut Said, PDI-P akan mengambil peran sebagai pihak yang memberikan kritik konstruktif serta pilihan-pilihan alternatif untuk kebijakan pemerintah.

“Kritik yang kami sampaikan bukan sekadar kritik kosong, melainkan kritik yang disertai solusi. Kami akan memberikan alternatif kebijakan yang lebih baik jika ada kebijakan pemerintah yang kami anggap perlu diperbaiki,” ujar Said. Ia menekankan bahwa sikap kritis PDI-P adalah bagian dari komitmen partai untuk terus berkontribusi bagi negara, bahkan ketika tidak berada dalam lingkaran pemerintahan.

Said juga menegaskan bahwa PDI-P tidak akan berdiam diri selama lima tahun ke depan. Partainya akan terus aktif di parlemen dan di masyarakat untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil adalah yang terbaik untuk rakyat Indonesia. “PDI-P tidak akan tinggal diam. Kami akan tetap kritis, tetapi juga memberikan solusi,” tegasnya.

Gerindra Hargai Keputusan Partai-partai Politik

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengapresiasi sikap Partai Nasdem dan PDI-P yang tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran meski tanpa posisi di kabinet. Menurut Dasco, keputusan yang diambil oleh Prabowo dalam menyusun kabinet telah melalui pertimbangan matang, dan dukungan dari semua pihak, baik dari dalam maupun luar kabinet, akan sangat penting bagi kesuksesan pemerintahan.

Dasco juga mengungkapkan bahwa Prabowo telah menegaskan pentingnya evaluasi terhadap para menterinya, terutama mereka yang berasal dari partai politik. Evaluasi ini, menurut Dasco, akan dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa para menteri bekerja sesuai dengan visi dan misi pemerintahan.

“Kinerja para menteri, terutama yang dari partai politik, akan dievaluasi secara rutin. Jika mereka tidak bisa mewujudkan visi dan program pemerintah, bisa saja ada perubahan di masa depan,” ujar Dasco.

Evaluasi ini, menurut Dasco, akan dilakukan setelah enam bulan pertama masa pemerintahan untuk memastikan bahwa setiap anggota kabinet berkontribusi maksimal terhadap tercapainya tujuan-tujuan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dengan peran yang berbeda di luar kabinet, baik Partai Nasdem maupun PDI-P berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dengan kritik konstruktif dan masukan positif. Meski tanpa posisi formal di kabinet, kedua partai ini tetap menunjukkan kesediaan untuk berkontribusi bagi keberhasilan pemerintahan, sekaligus memastikan bahwa suara rakyat terus didengar melalui parlemen dan proses demokrasi. *Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Kritik terhadap Demokrasi Santun Prabowo: Tanda Kemunduran atau Strategi Pemerintahan?

Hari Bersejarah: Rakyat Bersorak, Takhta Kekuasaan Bergulir di Sidang Agung MPR!

Harapan dan Tantangan Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran: Kuat di Pertahanan, Kesejahteraan Dipertanyakan

Jumat Berkah: Ribuan Nasi Kotak Hujani Jakarta, Dukungan untuk Mas Pram dan Bang Doel Menggema!

Warteg Tiga Jari (WITIR) Backs Pramono Anung and Rano Karno for 2024 Jakarta Elections

Komunitas Warteg Merah Putih Bagikan 10.000 Nasi Kotak untuk Warga DKI Jakarta

Kotak Kosong: Pukulan Telak bagi Demokrasi yang Dikangkangi Elite!

Revolusi Kotak Kosong! Perlawanan Masyarakat Brebes Guncang Pilkada dengan Gerakan Anti-Calon Tunggal

Karang Taruna, Pencetak Generasi Pemimpin Masa Depan

Ternate dalam Waspada: Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir Susulan Mengancam

Ekspor Bawang Merah Brebes: Langkah Strategis untuk Stabilitas Harga dan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pengadilan Negeri Cirebon: Saka Tatal Ajukan PK, Ahli Hukum Sebut Saksi Pencabut Keterangan Layak Dihargai

Purwokerto Calon Ibu Kota Provinsi Banyumasan: Inilah Wilayah yang Akan Bergabung

Diskusi Kelompok Terarah di DPR-RI: Fraksi Partai NasDem Bahas Tantangan dan Peluang Gen Z dalam Pasar Kerja Global

Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer

Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah

Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *