Jakarta, Kowantaranews.com -Adolf Johannes Heuken, S.J., (17 Juli 1929 – 25 Juli 2019) adalah seorang pastor Katolik dan penulis kelahiran Jerman yang kemudian menjadi warga negara Indonesia.
Adolf menyelesaikan sekolah menengah di Gimnasium Johann-Conrad-Schule, Münster, NRW, pada tahun 1950.Selanjutnya ia memasuki seminari untuk persiapan menjadi rahib Katolik. Ia kemudian mengabdikan diri di Keuskupan Münster, dan pada tahun 1963 mulai bekerja di Indonesia.
Namanya banyak dikenal umum dari sejumlah buku penting yang ditulis olehnya, seperti Kamus Dwibahasa Indonesia-Jerman (ditulis bersama E.R.T. Sinaga; buku ini sangat populer dan bajakannya dapat dijumpai di mana-mana) dan kebalikannya, Deutsch-Indonesisch Wörterbuch, serta buku mengenai sejarah Jakarta: Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Selain itu ia juga membuat bibliografi mengenai sejarah Jakarta berjudul Sumber-sumber asli sejarah Jakarta. Ia juga menulis buku sejarah mengenai gereja dan masjid tua di Jakarta. Untuk kalangan internal katolik ia menulis pula Ensiklopedia Katolik dan Jungen für Christus: Ein Buben-Buch yang ditulisnya bersama Roman Bleistein.
Adolf Heuken menerima penghargaan Das Bundesverdienstkreuz am Bande (“Bintang Penghargaan Republik Federal Jerman”) pada tanggal 25 November 2008 atas jasa-jasanya dalam mengembangkan hubungan Jerman-Indonesia.Penghargaan yang disematkan oleh Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Baron Paul von Maltzahn, ini adalah yang tertinggi yang dapat dianugerahkan oleh Pemerintah Federal kepada setiap orang sebagai jasanya terhadap negara Jerman, dan mulai diberlakukan pemberiannya sejak tahun 1951 oleh Presiden Jerman, Theodor Heuss.
Heuken meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 2019 di RS St. Carolus, Jakarta pada usia 90 tahun dan dimakamkan di Girisonta, Semarang.
Adolf Heuken selama ini dikenal sebagai penulis sejumlah buku tentang sejarah Jakarta. Di antara buku-buku karya Heuken adalah Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta, Gereja-gereja Bersejarah di Jakarta, serta Sejarah Jakarta dalam Lukisan dan Foto. Selain itu, Heuken juga pernah menulis buku Sumber-Sumber Asli Sejarah Jakarta I-III, Menteng, Kota Taman Pertama di Indonesia dan The Historical Site of Jakarta.
Pada tahun 1628, Sultan Agung memulai serangan terhadap VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) di Batavia (sekarang Jakarta) dalam upaya untuk membebaskan daerah tersebut dari pengaruh kolonial Belanda. Upaya ini melibatkan taktik yang sebelumnya berhasil ketika merebut Surabaya, seperti membendung sungai untuk menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi musuh. Namun, serangan tersebut berakhir dengan kegagalan dan Mataram tidak berhasil merebut Batavia.

Baca juga : Sejarah Islam di Amerika Serikat
Dalam bukunya “Tempat-Tempat Bersejarah di Jakarta” Adolf Johannes Heuken, S.J. menulis Sebelum Sultan Agung menyerang VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) di Batavia, Sultan Agung menunjuk Bupati Tegal Kyai Rangga sebagai Diplomat untuk berdiplomasi dengan pimpinan VOC di Batavia.
Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut ditolak pihak VOC sehingga Sultan Agung memutuskan untuk menyatakan perang.
Tindakan Kyai Rangga sebagai duta dari Mataram untuk menyampaikan tawaran damai kepada VOC adalah salah satu langkah diplomasi yang diambil oleh Sultan Agung dalam upaya untuk menghindari konflik lebih lanjut. Namun, tawaran damai tersebut ditolak oleh VOC, dan situasi berakhir dengan meletusnya perang.
Pada tahun 1628, kegagalan tawaran damai ini mendorong Sultan Agung untuk mengambil langkah lebih keras dengan memutuskan untuk memulai serangan terhadap VOC di Batavia. Serangan tersebut, seperti yang telah Anda sebutkan sebelumnya, dilakukan dengan tujuan untuk membebaskan wilayah dari pengaruh kolonial Belanda.
Perang tersebut menjadi salah satu momen penting dalam sejarah konfrontasi antara Mataram dan VOC. Meskipun perang ini awalnya tidak berhasil, itu mencerminkan semangat perlawanan Sultan Agung terhadap kekuasaan kolonial dan tekadnya untuk melawan penindasan.
Tawaran damai dan perang yang diikuti menunjukkan kompleksitas hubungan antara berbagai entitas politik dan kekuatan pada masa itu, serta bagaimana diplomasi dan konflik dapat memainkan peran dalam perkembangan sejarah suatu wilayah.
Heuken memang dikenal sebagai sejarawan yang ahli dalam menghidupkan kembali masa lampau melalui tulisannya, dan buku-bukunya seringkali menjadi jendela penting bagi pembaca untuk memahami sejarah dan kekayaan budaya Indonesia.
Karya-karyanya, termasuk yang mungkin membahas tempat-tempat bersejarah di sekitar Jakarta, memungkinkan pembaca untuk merasakan atmosfer masa lalu dan melihat perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu. Dari gambaran yang Anda berikan, terlihat bahwa buku-buku Heuken mampu menghubungkan pembaca dengan sejarah yang mendasari identitas budaya dan sosial Jakarta.
Buku-buku seperti yang Anda gambarkan memberikan pembaca yang belum memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah Jakarta kesempatan untuk memahami bagaimana kota ini tumbuh dan berkembang dari masa ke masa. Jejak-jejak berbagai budaya dan peristiwa sejarah yang menggambarkan kota ini membentuk identitas Jakarta yang kompleks dan beragam.
Keterlibatan banyak bangsa dan budaya di Jakarta dalam berbagai periode waktu menunjukkan pentingnya Jakarta dalam skenario sejarah dan percampuran budaya di Indonesia. Buku-buku seperti yang ditulis oleh Heuken dapat membantu membuka mata kita terhadap sejarah lapisan-lapisan yang membentuk Jakarta dan menjadikan kita lebih menghargai keragaman budaya dan sejarah yang ada di dalamnya.
Tempat-tempat bersejarah di Jakarta, buku hebat karya Adolf Heuken. Pembaca seolah-olah disuguhi kilas balik ke masa lampau ketika diajak tempat-tempat tua di seputaran Jakarta. Bagi pembaca yang belum mengetahui secara mendalam sejarah Jakarta, buku ini dapat menjadi semacam jendela kecil untuk melihat ke masa silam. Walaupun, Heuken bermaksud hanya sebagai tinjauan atas tempat-tempat tua di Jakarta, tapi di dalamnya penuh dengan kilasan akan sejarah Jakarta. Informatif dan sangat menarik! Jakarta yang sekarang kita kenal bukanlah tempat yang dibangun secara instan. Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengandung jejak banyak bangsa dalam sejarahnya. Bermula sebagai kota persinggahan dan beralih menjadi kota perdagangan, Jakarta mengundang banyak orang dari penjuru dunia untuk datang dan beramah-tamah dengan seisi kota. Masuknya banyak bangsa ke Jakarta dengan durasi yang tidak sebentar menorehkan identitas dan budaya bangsa-bangsa tersebut di Jakarta.
Adolf Johannes Heuken, S.J., telah menciptakan warisan literatur yang memikat dan informatif tentang sejarah, budaya, dan agama Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Karya-karyanya mampu memotret lapisan-lapisan sejarah yang telah membentuk identitas dan kekayaan budaya negeri ini. *
Dok. Perpustakaan Nasional
- Berita Terkait :
Sejarah Islam di Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Wyoming Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Wisconsin Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Negara Bagian West Virginia Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Washington Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Virginia Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Menghiasi Vermont Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Utah Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Menghiasi Texas Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Negara Bagian Tennessee, Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Menghiasi Rhode Island Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Negara Bagian Pennsylvania Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Oregon Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Peradaban Islam Mewarnai Oklahoma Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Ohio Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai New York Negara Bagian Amerika Serikat
Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnai Missouri Negara Bagian Amerika Serikat
Idaho Negara Bagian Amerika Serikat, Nama Alhambra dan Nama-Nama Kota Peradaban Islam Mewarnainya
Georgia Negara Bagian Amerika Serikat, Nama Cairo dan Kota-Kota Peradaban Islam Lainnya Menghiasinya
Hawaii Negara Bagian Amerika Serikat di Tengah Laut dan Nama-Nama Kota Peradaban Islam Menghiasinya
Ternyata Hampir 2/3 Nama-Nama Bintang yang Dikenal di Langit Malam Berasal dari Bahasa Arab
Di Ujung Alaska Negara Bagian Amerika Serikat, Nama-nama Arab Timur Tengah Membumi
Inilah !, Hujjah Ulama yang Berpendapat Surga Adam Alaihi Salam Ada di Bumi
Inilah Nama-Nama Cendekiawan Muslim yang Menterjemahkan Karya Legenda Para Filosof Yunani
Ternyata Bahasa Arab dan Ibrani Sama-Sama Ditulis Mulai dari Sebelah Kanan
Muhammad Asad Cendekiawan Muslim Pembela Arab Palestina, Berdarah Yahudi Kelahiran Ukraina
Ternyata Seorang Yahudi Bahira yang Pertama Kali Melihat Tanda-Tanda Kenabian Muhammad SAW
Inilah Peringatan Vatikan !, : “Israel Tidak Boleh Klaim Wilayah Berdasarkan Alkitab”
Ternyata Bukan Palestina yang Ditawarkan Proposal Pembentukan Negara Zionis, Tetapi Uganda di Afrika
Kekerasan & Mempertanyakan Keaslian Kitab Suci Kaum Yahudi
Ternyata Nama Kabupaten Sleman Asal Muasal dari Nama Kabupaten Sulaiman
Ternyata Peninggalan Benda Pusaka Majapahit Tersimpan di Musium Amerika Serikat
Sejarah dan Karakteristik Java Orange yang Tumbuh Subur di Negeri Palestina
Siapa Dr. Fadel Al-Rubaie ?, Pengarang Buku “Al-Quds Bukan Yerusalem”
Siapa Ibnu Khaldun ?, Tulisannya di Kitab Tarikh : “Bani Jawa” Pernah Menghuni Negeri Palestina
Ternyata ! Bahasa Jawa & Indonesia Masuk 15 Bahasa Yang Banyak Ditutur
Wow Keren Ada Beasiswa Dari Universitas Bergengsi Inggris Oxford Untuk Pelajar Indonesia
Bahas hubungan FIR dan Keamanan Maritim, Kabakamla RI Beri Kuliah Umum di UNPAD
Layangkan SP2, Kemenag Minta Penggarap Lahan Kampus UIII Keluar
Kemendikbudristek Gelar Festival Literasi Siswa Indonesia 2022
Pentingnya Manajemen Media Sosial Pada Keluar