• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Mantan Wapres hingga Menteri Mengenang Faisal Basri: Ekonom Kritis yang Berpulang

ByAdmin

Sep 5, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Pada Kamis, 5 September 2024, Indonesia berduka dengan berpulangnya seorang ekonom senior yang dikenal kritis, jujur, dan tanpa kompromi dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Faisal Basri, yang lahir dengan nama asli Faisal Batubara, meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta, pada pukul 03.50 WIB. Ia tutup usia di umur 65 tahun, meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Faisal Basri dikenal sebagai sosok intelektual dengan pemikiran tajam, jernih, dan berani menyuarakan pendapatnya, baik dalam bidang ekonomi maupun politik.

Duka yang mendalam dirasakan oleh banyak tokoh nasional, mulai dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, serta politisi lainnya. Mereka datang melayat ke rumah duka yang terletak di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengenang sosok Faisal Basri. Di mata para kolega dan pejabat pemerintahan, Faisal adalah seorang pemikir yang tak hanya mengkritik, tetapi juga memberikan solusi yang selalu berdasarkan data dan analisis yang mendalam.

Sosok Faisal Basri: Intelektual Berani dan Tegas

Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, yang mengenal Faisal Basri sebagai seorang intelektual di bidang ekonomi, memberikan kesaksian mengenai keberanian Faisal dalam menyuarakan kritik. “Tidak banyak orang pintar yang berani menyuarakan pendapatnya di depan umum, terlebih kepada pemerintah,” kata Kalla. Menurutnya, keberanian dan kecerdasan Faisal merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh negara mana pun. Kritik yang disampaikannya selalu berbasis ilmiah, didukung data, dan dilakukan dengan konsistensi. Kalla mengakui bahwa kepergian Faisal adalah kehilangan besar bagi Indonesia, karena jarang ada intelektual yang mampu menjalankan peran tersebut dengan begitu baik.

Boediono, Wakil Presiden ke-11 RI, juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. Menurutnya, Faisal Basri bukan hanya seorang ekonom, tetapi juga seorang sahabat yang memiliki pandangan yang sangat jernih dan tajam. “Beliau itu banyak sekali kegiatan di lapangan yang sangat bermanfaat bagi kita semua. Jadi, saya merasa kehilangan sosok sahabat yang memiliki pemikiran jernih dan tajam,” ujar Boediono. Ia mengenang Faisal sebagai seseorang yang tak hanya pandai dalam teori, tetapi juga memahami dinamika lapangan dengan baik.

Perjuangan untuk Rakyat Kecil dan Keberpihakan yang Jelas

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, turut mengenang Faisal sebagai sosok yang memiliki keberpihakan jelas terhadap kebenaran dan kebaikan. Anies teringat akan pengalaman mereka bersama dalam sebuah perjalanan ke Sumatera Utara untuk membela rakyat kecil dalam masalah tanah. “Beliau tidak hanya menjadi analis yang netral, tapi analis yang memiliki sikap, analis yang memiliki pandangan,” ujar Anies. Sosok Faisal, menurut Anies, tidak hanya berbicara berdasarkan data, tetapi juga memiliki keberanian untuk berpihak kepada rakyat kecil dan mengedepankan kebenaran.

Anies menambahkan bahwa Faisal Basri adalah inspirasi bagi banyak orang, terutama karena keberaniannya untuk melawan ketidakadilan. “Kita sebagai bangsa merasa bersyukur bahwa pernah ada anak bangsa yang tampil menjadi ekonom pejuang. Seseorang yang menjadi inspirasi. Kita semua kehilangan,” ucapnya. Faisal memang dikenal sebagai ekonom yang tak pernah ragu untuk menyuarakan kritik terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil, meskipun hal tersebut sering kali menempatkannya di posisi yang sulit.

Pengaruh di Dunia Ekonomi dan Politik

Faisal Basri tidak hanya aktif dalam dunia akademik dan analisis ekonomi, tetapi juga terlibat dalam politik praktis. Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengenang Faisal sebagai seorang yang kritis dan berani mengerem para pejabat untuk tetap berada di jalur yang benar. Bahlil mengenang masa mudanya ketika ia masih menjadi yunior Faisal di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 1999, Bahlil pernah mengajak Faisal menjadi narasumber dalam sebuah seminar ekonomi di Irian Jaya (sekarang Papua). Menurut Bahlil, Faisal adalah sosok yang sangat kritis dan tak pernah segan untuk menyuarakan pandangannya, terlepas dari siapa yang sedang berkuasa.

Sri Mulyani, Menteri Keuangan, juga merasakan kehilangan mendalam atas kepergian Faisal Basri. Sri mengakui bahwa kedekatannya dengan Faisal sudah terjalin sejak lama, terutama karena mereka berdua merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sri Mulyani bercerita bahwa Faisal adalah sosok yang selalu mencintai Indonesia dan memiliki keinginan besar untuk melihat negara ini berkembang lebih baik. Hal itu terlihat dalam kritik-kritik Faisal terhadap kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan kemakmuran rakyat.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa Faisal selalu memberikan masukan yang kritis, namun konstruktif, dalam berbagai diskusi kebijakan, terutama di bidang ekonomi. Faisal pernah memberikan masukan berharga kepada Kementerian Keuangan terkait transformasi bea cukai dan pajak. “Saya rasa pandangan pak Faisal menjadi penyeimbang dan pengingat. Saya sangat memahami niat beliau sangat tulus dan ‘out of his love’ tentang Indonesia,” kata Sri Mulyani. Menurutnya, meskipun sebagian orang mungkin tidak selalu menyukai kritik Faisal, ia tetap tegas dan berani menyuarakan sesuatu dari hati nuraninya.

Baca juga : Teladan Kesederhanaan dan Perdamaian: Pesan Paus Fransiskus dalam Kunjungannya ke Indonesia

Baca juga : Seruan Paus Fransiskus: Menghargai Makanan dan Mengurangi Pemborosan untuk Mengatasi Kelaparan Global

Baca juga : Paus Fransiskus Memulai Kunjungan Apostolik ke Asia, Dimulai dari Indonesia

Sosok Sederhana yang Tak Tergiur Jabatan

Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional 2015-2016, menyampaikan bahwa Faisal adalah pribadi yang sederhana dan tidak pernah tergiur oleh jabatan atau kekuasaan. Faisal selalu memegang teguh prinsip-prinsip yang diyakininya, bahkan hingga akhir hayatnya. “Walau sebagian orang mungkin tidak senang dengannya, dia tetap berani menyuarakan sesuatu dari hati nurani. Kalau tidak benar, ya, dia bilang tidak benar. Lugas. Tegas. Kita kehilangan sosok seperti itu,” ujar Sofyan. Ia juga berharap bahwa generasi muda bisa meneladani sikap hidup dan keberanian Faisal dalam memperjuangkan kebenaran.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019, mengenang Faisal sebagai teman dekatnya selama bertahun-tahun. Faisal tidak hanya seorang kolega, tetapi juga seseorang yang menjadi wali dalam pernikahan Faisal. “Faisal itu orang yang simpel. Lurus-lurus saja. Tidak punya agenda tersembunyi dan aneh-aneh. Artinya, menurut saya, ya, tipikal ekonom yang baik,” ungkap Darmin. Kepergian Faisal membuat Darmin merasa sangat kehilangan seorang sahabat sekaligus seorang ekonom yang selalu mengedepankan integritas.

Pejuang Kebenaran Hingga Akhir Hayat

Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2014-2016, juga memberikan penghormatan kepada Faisal Basri. Ia mengenang Faisal sebagai seorang yang selalu berpegang teguh pada prinsip, jujur, dan tidak pernah berhenti memperjuangkan kebenaran. Faisal dan Sudirman pernah bersama-sama memimpin gerakan-gerakan sosial, seperti dalam kasus “Cicak vs Buaya” yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Sudirman juga mengingat bahwa Faisal memainkan peran penting dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang ia pimpin, yang berujung pada pembubaran Petral Ltd, unit usaha PT Pertamina di bidang trading minyak mentah dan bahan bakar minyak.

Menurut Sudirman, Faisal Basri adalah pribadi yang kuat dalam prinsip, sederhana dalam kehidupan, dan selalu memperjuangkan kebenaran tanpa kenal lelah. “Bang Faisal adalah pribadi yang kuat memegang prinsip, jujur, sederhana, dan tak henti memperjuangkan kebenaran hingga ujung usianya,” ujar Sudirman.

Kepergian Faisal Basri meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak pihak. Ia dikenal sebagai sosok yang kritis, jujur, dan berani melawan ketidakadilan, meskipun harus menghadapi risiko besar. Faisal Basri adalah contoh teladan seorang intelektual yang tidak hanya pintar, tetapi juga berani dan tegas dalam memperjuangkan kebenaran. Indonesia telah kehilangan seorang ekonom pejuang, namun warisan pemikirannya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang. *Mukroni

Foto Kompas

  • Berita Terkait :

Teladan Kesederhanaan dan Perdamaian: Pesan Paus Fransiskus dalam Kunjungannya ke Indonesia

Seruan Paus Fransiskus: Menghargai Makanan dan Mengurangi Pemborosan untuk Mengatasi Kelaparan Global

Paus Fransiskus Cetak Rekor dalam Lawatan Asia-Oseania

Paus Fransiskus Serukan Perdamaian dan Persaudaraan di Tengah Konflik Global

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Simbol Persahabatan Lintas Agama

Peringatan HUT RI di Beijing 2024: Gempita Merdeka dengan Kuliner Nusantara

Negara Kesatuan di Ujung Tanduk: Tantangan NKRI di Tengah Ketidakadilan dan Pluralitas

Nasionalisme di Persimpangan: Antara Globalisasi dan Identitas Bangsa

Merdeka di Atas Kertas, Belum Merdeka di Kehidupan Sehari-hari

Pertemuan Tingkat Tinggi di Shanghai: Upaya Stabilisasi Hubungan Ekonomi AS-Tiongkok di Tengah Ketegangan Perdagangan

Tantangan Ekonomi Triwulan III: Prospek Pertumbuhan di Bawah 5 Persen Akibat Perlambatan Industri dan Konsumsi

Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang

Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia

Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab

Diskusi Kelompok Terarah di DPR-RI: Fraksi Partai NasDem Bahas Tantangan dan Peluang Gen Z dalam Pasar Kerja Global

Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer

Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah

Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *