Jakarta, Kowantaranews.com -Sebuah tragedi yang memilukan telah menimpa Kenya setelah kebakaran hebat melanda Sekolah Dasar Hillside Endarasha, sebuah sekolah berasrama di Kabupaten Nyeri, yang terletak sekitar 150 km di sebelah utara ibu kota Nairobi. Kebakaran yang terjadi pada malam hari, tepatnya sekitar pukul 23:00 waktu setempat, merenggut nyawa setidaknya 17 anak dan melukai banyak lainnya. Kematian anak-anak ini telah mengejutkan masyarakat setempat dan mengguncang bangsa Kenya.
Kebakaran yang Mematikan
Kebakaran itu dimulai di salah satu asrama laki-laki yang menampung sekitar 156 siswa. Dengan cepat, api menyebar ke seluruh bangunan, membuat para siswa yang sedang tidur tidak memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan diri. Beberapa dari mereka terjebak dalam kobaran api yang begitu cepat membesar. Kesaksian beberapa warga setempat dan petugas penyelamat menyebutkan bahwa ketika mereka tiba di tempat kejadian, beberapa siswa ditemukan di bawah tempat tidur, mungkin dalam upaya putus asa untuk melarikan diri dari panas dan asap yang memenuhi ruangan. Sayangnya, sebagian besar korban tidak berhasil diselamatkan dan tewas di tempat.
Saksi mata lainnya menggambarkan suasana malam itu penuh dengan teriakan minta tolong dari para siswa, sementara orang tua dan masyarakat sekitar berlari menuju sekolah dalam upaya menyelamatkan anak-anak mereka. Sebagian besar dari mereka hanya dapat menyaksikan dengan ketidakberdayaan ketika bangunan sekolah yang sebagian besar terbuat dari kayu habis terbakar. Mereka berusaha keras memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba, namun sayangnya api sudah terlalu besar dan banyak nyawa sudah hilang.
Penyebab Kebakaran Masih Dalam Penyelidikan
Hingga kini, penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan. Polisi dan tim forensik dari Direktorat Investigasi Kriminal Kenya telah berada di lokasi untuk menyelidiki dan mencari tahu apa yang menyebabkan kebakaran ini. Polisi telah memasang garis pembatas di sekitar lokasi kebakaran untuk memudahkan proses investigasi.
Presiden Kenya, William Ruto, menyebut kebakaran ini sebagai “mengerikan” dan “menghancurkan”, serta memerintahkan dilakukannya penyelidikan yang mendalam untuk menemukan penyebabnya. Dalam pernyataannya melalui media sosial, Presiden Ruto menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tragedi ini, baik melalui tindakan maupun kelalaian, akan diadili. Ia juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang kehilangan anak-anak mereka dalam kebakaran tersebut.
“Kami berdoa untuk kesembuhan cepat bagi yang terluka dalam insiden yang malang ini, dan pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan,” ujar Presiden Ruto dalam pernyataan resminya.
Layanan Darurat dan Dukungan Psikologis
Beberapa saat setelah kebakaran terjadi, organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah Kenya dikerahkan ke tempat kejadian untuk membantu para korban dan keluarga mereka. Selain memberikan bantuan medis kepada korban yang terluka, Palang Merah juga mendirikan pusat trauma sementara di sekolah tersebut. Pusat ini menawarkan konseling psikologis kepada para siswa yang selamat dan keluarga yang berduka, yang terkejut dan traumatis oleh peristiwa ini.
Menurut pihak Palang Merah, sejumlah 59 anak telah menerima konseling awal dan akan dipindahkan ke rumah sakit Mt Kenya di Nyeri untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Banyak orang tua yang telah menjemput anak-anak mereka juga disarankan untuk membawa anak-anak mereka ke rumah sakit tersebut guna menerima konseling dan dukungan psikologis.
Di samping itu, Kementerian Dalam Negeri Kenya juga mengerahkan para ahli penanganan bencana ke lokasi kejadian. Tim ini bekerja sama dengan tim dari Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan untuk memberikan dukungan khusus kepada para siswa dan keluarga yang terkena dampak langsung dari tragedi ini. Beberapa anak yang terluka kini sedang dirawat di berbagai rumah sakit, dan kondisi mereka masih dalam pemantauan.
Baca juga : Kamala Harris: Mendefinisikan Ulang Identitas Politik dan Memecahkan Batasan dalam Diam
Baca juga : Diplomasi Tertutup AS-China: Mencari Titik Temu di Tengah Rivalitas Global
Baca juga : Nepal Meminta Penghapusan Utang China untuk Bandara Baru yang Gagal Meningkatkan Ekonomi
Masalah Keamanan di Sekolah-sekolah Kenya
Kebakaran di sekolah bukanlah hal yang baru di Kenya. Peristiwa serupa telah berulang kali terjadi selama lebih dari tiga dekade. Pada tahun 2017, kebakaran serupa terjadi di Sekolah Menengah Moi Girls di Nairobi, menewaskan 10 siswa. Pada tahun 2022, kebakaran juga melanda sebuah asrama di Kenya Barat, dan beberapa siswa ditangkap atas dugaan pembakaran. Bahkan, kebakaran terburuk yang pernah terjadi di sekolah Kenya terjadi lebih dari 20 tahun lalu di Kabupaten Machakos, di mana 67 siswa meninggal dunia dalam kebakaran di sebuah asrama.
Sebuah laporan yang dirilis empat tahun lalu oleh auditor umum negara memperingatkan bahwa banyak sekolah di Kenya tidak siap menghadapi kebakaran dan tidak mematuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah. Laporan tersebut menemukan bahwa sekitar setengah dari sekolah yang diaudit memiliki ruang kelas dengan pintu yang terbuka ke dalam, bukannya ke luar seperti yang disyaratkan oleh peraturan keselamatan. Selain itu, banyak sekolah yang memiliki jendela dengan jeruji besi, yang membuat para siswa sulit melarikan diri jika terjadi kebakaran.
Sekolah Dasar Hillside Endarasha adalah sekolah asrama swasta yang menampung sekitar 824 siswa, termasuk 316 siswa asrama. Standar keselamatan di sekolah-sekolah asrama, baik negeri maupun swasta, telah lama menjadi sorotan di Kenya. Pada tahun 2008, pemerintah Kenya mengeluarkan manual baru mengenai standar keamanan di sekolah, yang mengharuskan adanya pintu darurat di setiap asrama dan jendela yang tidak dipasangi jeruji, namun implementasi aturan ini masih jauh dari memadai.
Kehilangan yang Mendalam dan Masa Depan yang Tidak Pasti
Kebakaran ini telah menimbulkan luka yang mendalam di hati keluarga para korban. Bagi mereka, kehilangan anak-anak yang memiliki masa depan cerah dan penuh harapan adalah sebuah kehancuran emosional yang sangat besar. Nyeri yang mereka rasakan tidak terbayangkan, apalagi bagi mereka yang belum berhasil menemukan anak-anak mereka atau hanya bisa melihat jasad yang telah terbakar dan sulit dikenali.
Kebakaran ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan keselamatan sekolah di Kenya. Meskipun telah ada peraturan dan standar keamanan yang dikeluarkan oleh pemerintah, implementasi di lapangan sering kali tidak maksimal. Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan, tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menangani situasi darurat seperti kebakaran. Terlebih lagi, banyak sekolah yang masih kekurangan sumber daya untuk memperbarui infrastruktur mereka agar memenuhi standar keselamatan.
Para orang tua dan masyarakat luas kini berharap pemerintah akan mengambil tindakan yang lebih tegas dalam memastikan keselamatan anak-anak di sekolah-sekolah, baik dengan meningkatkan pengawasan, memperbaiki infrastruktur sekolah, maupun menegakkan standar keselamatan secara lebih ketat.
Tragedi kebakaran di Sekolah Dasar Hillside Endarasha adalah sebuah peristiwa memilukan yang merenggut masa depan belasan anak-anak yang tak bersalah. Di tengah duka dan kepedihan, harapan muncul bahwa kejadian ini akan menjadi momen bagi pemerintah dan masyarakat Kenya untuk merenungkan kembali pentingnya keselamatan di sekolah-sekolah. Langkah-langkah konkret dan komitmen yang kuat diperlukan agar tragedi seperti ini tidak lagi terjadi, sehingga sekolah kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua anak-anak. *Mukroni
Foto BBC
- Berita Terkait :
Kamala Harris: Mendefinisikan Ulang Identitas Politik dan Memecahkan Batasan dalam Diam
Diplomasi Tertutup AS-China: Mencari Titik Temu di Tengah Rivalitas Global
Nepal Meminta Penghapusan Utang China untuk Bandara Baru yang Gagal Meningkatkan Ekonomi
Kamala Harris Kehilangan Dukungan Penting di Konvensi Demokrat Karena Isu Palestina
Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024: Penetapan Kandidat, Pesan Kebebasan, dan Insiden Tak Terduga
Elon Musk Dipertimbangkan Masuk Kabinet Trump: Menguak Dinamika Politik dan Bisnis di AS
Pidato yang Tidak Pernah Ingin Disampaikan oleh Biden
Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang
Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia
Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit