Jakarta, Kowantaranews.com – Dalam semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2025 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15–17 Agustus 2025. Bertema “Sinergi Erat Menjaga Rupiah Berdaulat,” festival ini menjadi wadah edukasi sekaligus hiburan yang memperkuat kecintaan masyarakat terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan dan identitas nasional. Salah satu sorotan utama adalah kehadiran lebih dari 50 Pedagang warteg dari Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Se-Jadebotabek pada hari kedua yaitu Sabtu, 16 Agustus 2025, dan ikut menyaksikan juga acara yang bernuansa kebersamaan melalui kuliner khas Indonesia, pameran seni tradisional, dan pertunjukan budaya, sekaligus menegaskan peran komunitas dalam mendukung semangat kebangsaan.
FERBI 2025 menawarkan beragam kegiatan yang memadukan edukasi dan hiburan. Pameran sejarah Rupiah menjadi salah satu daya tarik, mengajak pengunjung menelusuri perjalanan mata uang Indonesia dari masa kolonial hingga era modern. Teknologi keamanan Rupiah turut dipamerkan, memperkenalkan fitur anti-pemalsuan canggih seperti microlenses, tinta optik, dan microprinting. Menurut BestBrokers, Rupiah pecahan Rp50.000 bahkan diakui sebagai salah satu mata uang teraman di dunia berkat teknologi ini. Selain itu, lomba interaktif bertajuk CBP Rupiah Championship, yang meliputi lomba mural, cerdas cermat, dan mendongeng, sukses menarik perhatian generasi muda. Layanan penukaran uang logam dan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI pecahan Rp75.000 juga menjadi magnet bagi kolektor, memberikan kesempatan memiliki mata uang bersejarah.
Kehadiran Kowantara menambah semarak festival dengan menghadirkan lebih dari 50 pedagang warteg yang ikut merasakan maknyusnya kuliner Nusantara autentik, mulai dari nasi rames hingga soto khas daerah. Booth-booth yang terpajang di lobi bawah Istora Senayan ini tidak hanya memanjakan lidah pengunjung, tetapi juga menjadi simbol keberagaman budaya Indonesia.
50 pedagang warteg dari Kowantara yang hadir di hari kedua juga disajikan selain seni tradisional dan pertunjukan budaya, seperti tari-tarian daerah dan musik tradisional, yang mencerminkan kekayaan lokal juga mendapatkan pengetahuan tentang sejarah rupiah dan cara merawat uang kertas rupiah agar tidak cepat rusak. Solah, selaku koordiator lapngan Kowantara yang juga pedagang warteg Korwil Jakarta Barat menyampaikan kebanggaannya ikut serta dalam FERBI 2025. “Rupiah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kami di warteg. Melalui festival ini, kami ingin mengajak masyarakat terutama pedagang warteg untuk menghargai Rupiah sebagai simbol persatuan dan kebanggaan nasional,” ujarnya. Kolaborasi ini sejalan dengan misi festival untuk memperkuat nilai budaya yang terkandung dalam setiap lembar Rupiah.
Tokoh muda otomotif, Ismeth Wibowo Amirullah, cucu Pahlawan Nasional Ir. Djuanda Kartawidjaja, pada hari perama juga turut hadir dan memberikan apresiasi. “FERBI 2025 mengingatkan kita bahwa Rupiah bukan sekadar alat tukar, tetapi cerminan perjuangan dan identitas bangsa. Saya bangga melihat Kowantara memperkuat semangat kebangsaan,” katanya. Kehadiran Ismeth menegaskan peran generasi muda dalam menjaga warisan kedaulatan. Sementara itu, dialog kebangsaan bertajuk “Menjaga Kedaulatan Bangsa melalui Rupiah” menghadirkan narasumber inspiratif, termasuk keluarga pahlawan nasional, desainer wastra, dan penegak hukum anti-uang palsu. Diskusi ini mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berkontribusi menuju visi Indonesia Emas 2045.
FERBI 2025, yang terbuka gratis untuk umum, juga menawarkan doorprize menarik bagi pengunjung yang mengikuti berbagai aktivitas. Dengan dukungan Bank Indonesia, Kowantara, serta mitra seperti Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, festival ini menjadi wujud nyata komitmen menjaga kedaulatan ekonomi dan budaya. Acara ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menginspirasi langkah menuju Indonesia yang lebih maju dan bersatu. Yuk, ramaikan FERBI 2025 dan wujudkan #CintaBanggaPahamRupiah! By Mukroni
- Berita Terkait :
Dalio Mundur dari Danantara: Meritokrasi Hilang, Drama Warteg Mengemuka
Mengerikan! Sindikat Internasional Ekspor Kulit Mangrove Ilegal, Laut Maluku Menjerit!
BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!
Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina