Jakarta, Kowantaranews.com -Konflik antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, telah berlangsung selama beberapa dekade. Hizbullah didirikan pada 1982 sebagai respons terhadap invasi Israel ke Lebanon. Sejak itu, organisasi ini tumbuh menjadi kekuatan militan dan politik utama di Lebanon, yang sering terlibat dalam konflik dengan Israel. Ketegangan antara Israel dan Hizbullah bukan hanya soal kontrol teritorial, tetapi juga dipicu oleh perbedaan ideologi, agama, dan pengaruh regional yang lebih luas, terutama karena hubungan Hizbullah dengan Iran dan Suriah.
Seiring waktu, Israel dan Hizbullah terlibat dalam berbagai bentuk pertempuran, mulai dari serangan roket hingga serangan darat. Namun, salah satu metode operasi yang sering digunakan oleh Israel, terutama dalam menghadapi pimpinan Hizbullah, adalah pembunuhan yang direncanakan secara hati-hati, sering kali menggunakan teknologi tinggi dan strategi yang tidak konvensional, seperti penggunaan bom pager.
Baca juga : Israel Diminta ‘Pindah Kos’ dalam 12 Bulan, Dunia Menunggu Kunci Dikembalikan
Baca juga : Kisah Fiksi Terbaru dari Jewish Chronicle: Propaganda Hasbara Israel yang Tak Kunjung Usai
Baca juga : Jerman Hambat Ekspor Senjata ke Israel di Tengah Kekhawatiran Pelanggaran HAM di Gaza
Bom Pager: Taktik Pembunuhan Terarah
Salah satu serangan yang paling terkenal dalam sejarah konflik Israel-Hizbullah adalah penggunaan bom pager oleh Israel untuk membunuh anggota atau pemimpin Hizbullah. Serangan ini tidak hanya menunjukkan kecanggihan teknologi dan intelijen Israel, tetapi juga menjadi contoh dari apa yang disebut sebagai “targeted killing” atau pembunuhan terarah.
Bom pager pertama kali menjadi terkenal dalam serangan terhadap Yahya Ayyash, seorang insinyur peledak dari Hamas, pada tahun 1996. Namun, teknologi ini juga digunakan terhadap Hizbullah dalam beberapa operasi pembunuhan. Cara kerjanya sangat canggih. Israel biasanya menargetkan seseorang yang penting bagi Hizbullah dan meretas komunikasi mereka. Mereka menanamkan bahan peledak kecil dalam perangkat pager yang biasa digunakan oleh target untuk berkomunikasi. Ketika pesan diterima oleh perangkat tersebut, sinyal yang dikirim menyebabkan ledakan yang mematikan.
Penggunaan teknologi ini tidak hanya menunjukkan kecerdasan dan kemampuan teknis Israel, tetapi juga melibatkan jaringan intelijen yang dalam untuk mengidentifikasi, melacak, dan menyerang target dengan presisi tinggi. Serangan bom pager merupakan bentuk lain dari pembunuhan jarak jauh yang lebih bersih, meskipun tetap kontroversial secara internasional karena menimbulkan pertanyaan tentang hak asasi manusia dan hukum internasional.
Dampak Terhadap Hizbullah
Pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin Hizbullah oleh Israel, termasuk melalui penggunaan bom pager, memberikan dampak signifikan terhadap organisasi ini. Dalam jangka pendek, serangan semacam ini berhasil melumpuhkan operasi Hizbullah karena hilangnya pemimpin dan pakar kunci dalam organisasi. Mereka sering kali menghadapi krisis kepemimpinan sementara dan harus melakukan reorganisasi.
Namun, dalam jangka panjang, dampaknya lebih kompleks. Serangan semacam ini sering kali memperkuat tekad dan semangat perlawanan Hizbullah. Banyak anggota dan pendukung Hizbullah yang melihat para korban pembunuhan ini sebagai martir, yang menginspirasi lebih banyak dukungan bagi perjuangan mereka. Selain itu, Hizbullah semakin mengadopsi langkah-langkah keamanan yang lebih ketat, membuat pembunuhan terarah menjadi lebih sulit dilakukan oleh Israel di masa depan.
Serangan bom pager juga memperlihatkan lemahnya celah keamanan Hizbullah, terutama dalam hal komunikasi internal mereka. Setelah serangan semacam ini, Hizbullah biasanya melakukan peninjauan besar-besaran terhadap sistem komunikasi dan keamanan mereka, yang membuat Israel perlu mencari cara lain untuk terus menargetkan organisasi ini.
Reaksi Regional dan Global
Serangan bom pager oleh Israel terhadap Hizbullah selalu menarik perhatian internasional, terutama karena dampaknya terhadap keamanan di kawasan Timur Tengah yang sudah rentan. Pemerintah Lebanon dan sekutu-sekutu Hizbullah, seperti Iran dan Suriah, biasanya mengutuk serangan ini sebagai pelanggaran kedaulatan dan tindakan terorisme negara.
Sementara itu, Israel sering kali menolak untuk berkomentar secara langsung tentang operasi spesifik seperti penggunaan bom pager, tetapi menganggap tindakan ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk melindungi diri dari ancaman terorisme. Mereka berpendapat bahwa serangan terhadap Hizbullah adalah tindakan defensif, mengingat kelompok tersebut telah menyerang warga sipil Israel dan melakukan serangan lintas perbatasan.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, biasanya bersikap mendukung Israel dalam tindakan-tindakan semacam ini. Namun, serangan ini juga menimbulkan kritik dari beberapa pihak yang menganggap bahwa pembunuhan terarah dan penggunaan teknologi semacam bom pager melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Hal ini terutama disoroti ketika serangan tersebut menyebabkan korban jiwa di luar target utama, termasuk warga sipil.
Geopolitik dan Konsekuensi yang Lebih Luas
Penggunaan teknologi seperti bom pager oleh Israel tidak hanya merupakan bagian dari konflik dengan Hizbullah, tetapi juga terkait dengan persaingan geopolitik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Hizbullah, dengan dukungan dari Iran, dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar bagi Israel, tidak hanya karena kekuatan militernya tetapi juga karena pengaruhnya yang besar di Lebanon dan kawasan lainnya.
Iran, sebagai pendukung utama Hizbullah, sering mengutuk tindakan Israel dan memberikan dukungan tambahan kepada Hizbullah untuk melanjutkan perlawanan mereka. Sementara itu, Israel terus berupaya melemahkan Hizbullah melalui berbagai cara, baik militer, diplomatik, maupun ekonomi.
Penggunaan bom pager dan teknologi serupa oleh Israel juga mengirimkan pesan bahwa Israel mampu melakukan operasi yang sangat canggih di tengah wilayah musuh, bahkan tanpa kehadiran fisik yang signifikan. Ini meningkatkan kekhawatiran di antara kelompok-kelompok yang menentang Israel di kawasan tersebut, yang harus lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan komunikasi dan operasi mereka.
Serangan bom pager Israel terhadap Hizbullah adalah salah satu contoh dari bagaimana teknologi modern digunakan dalam perang asimetris dan konflik jangka panjang. Meski efektif dalam jangka pendek untuk mengeliminasi tokoh penting dalam organisasi militan, serangan ini tidak serta merta mengakhiri perlawanan. Sebaliknya, serangan tersebut sering kali memicu balas dendam dan meningkatkan ketegangan di kawasan.
Dalam konteks yang lebih luas, penggunaan teknologi canggih oleh Israel menunjukkan kemampuan mereka untuk melancarkan operasi yang sangat terarah dan presisi. Namun, pertanyaan tentang legalitas, etika, dan dampak jangka panjang dari serangan semacam ini tetap menjadi isu yang diperdebatkan dalam geopolitik dan hukum internasional. Di satu sisi, serangan bom pager menunjukkan kecanggihan teknologi Israel, namun di sisi lain, hal ini membuka debat panjang mengenai hak asasi manusia dan hukum perang di era modern. *Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Israel Diminta ‘Pindah Kos’ dalam 12 Bulan, Dunia Menunggu Kunci Dikembalikan
Kisah Fiksi Terbaru dari Jewish Chronicle: Propaganda Hasbara Israel yang Tak Kunjung Usai
Jerman Hambat Ekspor Senjata ke Israel di Tengah Kekhawatiran Pelanggaran HAM di Gaza
“Genocide Joe” dan Klub Pecinta Perang: Drama Zionisme di Panggung Gaza 2024
Noa Argamani Klarifikasi: ‘Saya Tidak Pernah Dipukuli Hamas Selama Penahanan di Gaza’
Kamala Harris Kehilangan Dukungan Penting di Konvensi Demokrat Karena Isu Palestina
Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024: Penetapan Kandidat, Pesan Kebebasan, dan Insiden Tak Terduga
Elon Musk Dipertimbangkan Masuk Kabinet Trump: Menguak Dinamika Politik dan Bisnis di AS
Pidato yang Tidak Pernah Ingin Disampaikan oleh Biden
Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah
Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang
Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia
Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab
Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer
Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah
Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung