Jakarta, Kowantaranews.com – Pada Kamis malam, 11 Desember 2025, Perdana Menteri Bulgaria Rosen Zhelyazkov tampil di televisi nasional dengan wajah tegang untuk menyampaikan pesan yang sudah dinanti oleh ribuan demonstran di luar gedung parlemen: pemerintahannya mengundurkan diri. Pengumuman ini menandai puncak dramatis dari gelombang protes berminggu-minggu yang dimotori oleh Generasi Z, menjadikan Bulgaria negara Eropa pertama yang pemerintahannya tumbang akibat tekanan langsung dari gerakan pemuda digital “Gen Z”.
Krisis ini bermula dari pengajuan Rancangan Anggaran 2026—anggaran pertama negara itu dalam mata uang Euro—yang memicu kemarahan publik. Proposal awal pemerintah mencakup kenaikan iuran pensiun sebesar 2 persen dan penggandaan pajak dividen, langkah yang dianggap membebankan biaya transisi ekonomi kepada pekerja muda dan sektor swasta. Namun, di balik angka-angka fiskal tersebut, terdapat kemarahan yang lebih dalam terhadap korupsi sistemik dan “penanderaan negara” oleh oligarki.
Para pengunjuk rasa, yang sebagian besar tidak memiliki ingatan tentang era komunis Bulgaria, membawa estetika perlawanan baru ke jalanan Sofia. Alih-alih bendera partai politik, massa mengibarkan bendera “Bajak Laut Topi Jerami” dari anime One Piece—simbol global perlawanan anak muda terhadap otoritas yang korup. Dikoordinasikan melalui TikTok dan Instagram, mereka meneriakkan slogan “Gen Z Datang” dan menuntut diakhirinya pengaruh tokoh kontroversial Delyan Peevski, seorang politisi yang terkena sanksi Magnitsky oleh AS dan Inggris, yang partainya mendukung koalisi pemerintah.
Tekanan jalanan terbukti efektif. Sehari setelah pengunduran diri Zhelyazkov, pada Jumat, 12 Desember 2025, Parlemen Bulgaria secara resmi menerima pengunduran diri kabinet dengan suara bulat 127-0. Dalam langkah kompromi yang cepat, parlemen juga menyetujui revisi anggaran 2026 yang membatalkan kenaikan pajak kontroversial tersebut untuk tahun mendatang, memastikan stabilitas keuangan jangka pendek. Zhelyazkov, dalam pidato perpisahannya, mengutip pepatah Latin Vox populi, vox Dei (“Suara rakyat adalah suara Tuhan”), mengakui bahwa legitimasinya telah hancur di hadapan “energi sipil” yang baru bangkit ini.
Kesenjangan Tajam, Kemarahan Membara: Ketimpangan Ekonomi dan Kebijakan DPR Picu Gejolak Sosial
Ironisnya, kekacauan politik ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum tanggal bersejarah 1 Januari 2026, saat Bulgaria dijadwalkan resmi mengadopsi mata uang Euro. Komisi Eropa di Brussels dengan cepat menegaskan bahwa gejolak politik ini tidak akan menunda integrasi moneter; Bulgaria akan tetap bergabung dengan Zona Euro sesuai jadwal, meskipun akan dipimpin oleh pemerintahan sementara atau caretaker pada saat transisi.
Kini, Bulgaria menatap masa depan yang tidak pasti. Sementara Gen Z merayakan kemenangan taktis mereka menumbangkan rezim yang dianggap tuli, tantangan besar menanti di kotak suara. Presiden Rumen Radev diperkirakan akan menunjuk pemerintahan sementara hingga pemilu dini digelar—pemilu kedelapan negara itu sejak 2021—menguji apakah energi digital dari jalanan dapat diterjemahkan menjadi reformasi politik yang nyata. By Mukroni
Kesenjangan Tajam, Kemarahan Membara: Ketimpangan Ekonomi dan Kebijakan DPR Picu Gejolak Sosial
Analisis Krisis Politik Indonesia 2025: Akar Masalah dan Rekomendasi Strategis untuk Elite Politik
The Fed Bikin BI Pusing, Rupiah Ngegas, Warteg Tetap Ramai!
Ojol Belum BPJS, Aplikator Bilang ‘Gaspol!’, Warteg Jadi Penutup Perut!
PHK Bikin Kantoran Jadi Penutup Warteg: Prabowo Geleng-Geleng, Orek Tempe Tetap Sold Out!
Jobless Jadi Trend, Dompet Ikut Send: BPS vs IMF Panas, Warteg Tetap Menang!
Ekonomi Loyo, Pengangguran Melejit: Warteg Tetap Ramai, Tapi Dompet Makin Sepi!
Ekonomi Indonesia 2025: Konsumsi Loyo, Rupiah Goyang, Warteg Tetap Jaya!
PMI Anjlok, IKI Goyang, Warteg Tetap Jaya: Industri Indonesia Lawan Badai Tarif Trump!
PHK Mengintai, Tarif Trump Menghantui, Warteg: Tenang, Ada Telor Dadar!
Warteg Halal Harap-Harap Cemas: UMKM Indonesia Lawan Tarif Trump dan Gempuran Impor China!
Prabowo Jalan-jalan ke China, ASEAN Cuma Dapat Senyum dari
GPN & QRIS: Warteg Go Digital, Transaksi Nusantara Gaspol, AS Cuma Bisa Cemas!
Indonesia vs AS: Tarif Impor Bikin Heboh, Warteg Jagokan Dompet Digital!
Utang Rp 250 Triliun Numpuk, Pemerintah Frontloading Biar Warteg Tetep Jualan Tempe!
Indonesia ke AS: ‘Tarif Dikurangin Dong, Kami Beli Energi, Kedelai, Sekalian Stok Warteg!’
TikTok Tawar Tarif: AS-China Ribut, Indonesia Santai di Warteg!
Kelapa Meroket, Warteg Meratap: Drama Harga di Pasar Negeri Sawit!
Trump Tarik Tarif, Rupiah Rontok, Warteg pun Waswas: Drama Ekonomi 2025!
Danantara dan Dolar: Prabowo Bikin Warteg Nusantara atau Kebingungan?
Warteg Lawan Tarif Trump: Nasi Oreg Tempe Bikin Dunia Ketagihan!
Gempuran Koperasi Desa Merah Putih: 70.000 Pusat Ekonomi Baru Siap Mengubah Indonesia!
1 Juta Mimpi Terhambat: UMKM Berjuang Melawan Kredit Macet
Warteg Jadi Garda Terdepan Revolusi Gizi Nasional!
Skema Makan Bergizi Gratis: Asa Besar yang Membebani UMKM
Revolusi Gizi: Makan Gratis untuk Selamatkan Jutaan Jiwa dari Kelaparan
Gebrakan Sejarah: Revolusi Makan Bergizi Gratis, Ekonomi Lokal Bangkit!
PPN 12 Persen: Harapan atau Ancaman Bagi Ekonomi Rakyat?
Menuju Indonesia Tanpa Impor: Mimpi Besar atau Bom Waktu?
Gebrakan PPN 12 Persen: Strategi Berani yang Tak Menjamin Kas Negara Melejit!
Rupiah di Ujung Tanduk: Bank Indonesia Siapkan “Senjata Pamungkas” untuk Lawan Gejolak Dolar AS!
PPN Naik, Dompet Rakyat Tercekik: Ancaman Ekonomi 2025 di Depan Mata!
12% PPN: Bom Waktu untuk Ekonomi Rakyat Kecil
Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia
Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?
Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?
Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!
Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?
QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia
Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!
Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!
Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?
Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?

