Jakarta, Kowantaranews.com – KTT APEC 2024 menjadi panggung gemilang bagi Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menorehkan sejarah baru dalam diplomasi internasional. Dengan strategi yang cermat dan pendekatan penuh visi, Prabowo memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di kancah global. Dalam rangkaian pertemuan bilateral yang digelar di sela-sela konferensi, Presiden Prabowo berhasil mengamankan kesepakatan strategis dengan Kanada dan Peru, membuka babak baru kerja sama yang akan berdampak luas bagi ekonomi dan geopolitik internasional.
Momen Bersejarah Bersama Kanada: Era Baru Perdagangan Bebas
Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Prabowo menunjukkan kepiawaiannya dalam membangun hubungan strategis yang menguntungkan kedua belah pihak. Perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) menjadi pencapaian utama dalam pembicaraan tersebut. Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama yang melibatkan sektor-sektor prioritas seperti perikanan, manufaktur, energi terbarukan, dan pendidikan.
“Kanada memiliki hubungan yang sangat baik dengan Indonesia selama beberapa dekade. Kami ingin memperkuat hubungan ini. Saya pikir kita sudah menyelesaikan CEPA,” ujar Presiden Prabowo dengan penuh optimisme. (Tribunnews.com, 16/11/2024)
Justin Trudeau, yang juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam menghadapi tantangan global, menyambut baik kesepakatan tersebut. Menurut Trudeau, ICA CEPA tidak hanya akan meningkatkan perdagangan bebas antara kedua negara, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi pekerja, pengusaha, dan masyarakat di kedua negara.
“Selamat atas kepemimpinan Anda yang luar biasa dalam beberapa bulan terakhir. Indonesia telah mengambil banyak tantangan besar dengan cara yang sangat positif,” puji Trudeau.
Kesepakatan ini mencakup sejumlah potensi kolaborasi strategis di bidang mineral kritis, teknologi digital, energi bersih, dan pengembangan sumber daya manusia. Trudeau bahkan mengumumkan rencana untuk memimpin misi dagang terbesar Kanada ke Indonesia dalam waktu dekat, menunjukkan tingginya antusiasme dunia usaha Kanada terhadap peluang besar di pasar Indonesia.
Penghormatan Tertinggi di Peru: Jejak Indonesia di Amerika Latin
Di luar hubungan dengan Kanada, Prabowo juga menorehkan prestasi diplomasi yang tak kalah penting dengan Peru. Dalam kunjungan resmi ke Istana Pemerintahan Peru, Presiden Prabowo dianugerahi tanda kehormatan tertinggi Grand Cross of the Order of the Sun of Peru. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi Prabowo dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.
Presiden Peru, Dina Boluarte, menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Peru telah berlangsung selama hampir lima dekade dan terus berkembang menjadi kemitraan yang saling menguntungkan. Pertemuan bilateral ini menghasilkan pengesahan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), sebuah langkah strategis yang membuka peluang diversifikasi ekspor dan kerja sama lintas sektor.
“CEPA adalah bukti tekad kami untuk mendorong perdagangan yang lebih bebas, mendorong investasi bilateral, dan memperkuat perekonomian kita,” ujar Dina.
IP-CEPA juga dirancang untuk memanfaatkan kesamaan kedua negara dalam hal keanekaragaman hayati dan multietnis. Kerja sama ini mencakup bidang perubahan iklim, tata kelola elektronik, ketahanan pangan, serta inklusi sosial. Dina menyampaikan bahwa Indonesia, dengan populasi lebih dari 273 juta jiwa, adalah mitra dagang yang sangat potensial bagi Peru.
Pidato Utama di APEC CEO Summit: Indonesia di Pusat Perhatian Dunia
Selain pertemuan bilateral, Prabowo juga menyampaikan pidato utama di APEC CEO Summit yang digelar di National Grand Theater Peru. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan ketimpangan sosial.
“Kita harus bekerja bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi,” tegas Prabowo di hadapan para pemimpin dunia dan pelaku bisnis internasional. (Kompas.com, 16/11/2024)
Pidato ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, yang melihat Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai kekuatan baru dalam dinamika global.
Baca juga : Megaproyek Semikonduktor AS: Miliaran Dolar untuk Mengubah Peta Teknologi Dunia
Baca juga : Indonesia Menuju Swasembada Pangan: Prabowo dan Gibran Siapkan Lompatan Raksasa Menuju Lumbung Dunia!
Membangun Diplomasi Multi-Dimensi
KTT APEC kali ini tidak hanya menjadi ajang bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral, tetapi juga menunjukkan bagaimana diplomasi multi-dimensi dapat membawa manfaat nyata. Di satu sisi, Prabowo berhasil menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara maju seperti Kanada, yang memiliki sumber daya dan teknologi canggih. Di sisi lain, hubungan dengan Peru menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas jaringan kerjasama di kawasan Amerika Latin yang memiliki potensi besar namun sering terabaikan.
Langkah ini mencerminkan pendekatan strategis yang mengintegrasikan diplomasi ekonomi, budaya, dan geopolitik. Dengan menyelesaikan dua perjanjian CEPA dalam satu forum internasional, Indonesia menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar peserta, tetapi juga pemimpin yang mampu mengarahkan agenda global.
Membangun Masa Depan: Energi Terbarukan dan Pendidikan
Dalam pertemuannya dengan Trudeau dan Boluarte, Prabowo juga menyoroti peran penting energi terbarukan dan pendidikan sebagai pilar masa depan. Kanada, dengan pengalaman dan teknologinya, siap berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan energi bersih. Di sisi lain, Peru, dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya, menjadi mitra strategis untuk penelitian dan inovasi bersama.
“Indonesia sangat ambisius. Kami memiliki banyak sumber daya energi di luar bahan bakar fosil,” ujar Prabowo, menekankan pentingnya transisi energi yang berkelanjutan.
Kerja sama di bidang pendidikan juga menjadi prioritas, dengan tujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kedua negara. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing internasional, tetapi juga memperkuat hubungan budaya yang lebih mendalam.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Kesuksesan diplomasi Prabowo di KTT APEC bukan berarti tanpa tantangan. Implementasi kesepakatan CEPA akan membutuhkan koordinasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Namun, dengan visi besar dan kemauan politik yang kuat, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang untuk pertumbuhan bersama.
Langkah Prabowo di APEC juga menunjukkan bagaimana seorang pemimpin dapat membangun hubungan internasional yang bermakna, tidak hanya dalam konteks ekonomi tetapi juga untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
KTT APEC 2024 telah menjadi saksi bagaimana seorang pemimpin dari negara berkembang dapat berdiri sejajar dengan para pemimpin dunia dan memberikan dampak positif yang melampaui batas-batas geopolitik. Dengan tangan dingin Prabowo, dunia kini menyaksikan Indonesia sebagai poros penting dalam dinamika global.
Ke depan, langkah-langkah diplomasi ini akan terus diuji oleh perkembangan dunia yang semakin kompleks. Namun, satu hal yang pasti, Prabowo telah menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengambil peran yang lebih besar, menjadi pemimpin dalam perubahan, dan membawa harapan baru bagi dunia.*Mukroni
Foto Kompas
- Berita Terkait
Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia
Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?
Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?
Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!
Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?
QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia
Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!
Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!
Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?
Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?
Menjelang Akhir Jabatan, Jokowi Tinggalkan PR Besar: Pembebasan Lahan IKN Tersendat!
Pangan Indonesia di Ujung Tanduk: Fase Krusial Beras dan Gula Menuju Krisis!
Tambang Pasir Laut: Ancaman Mematikan bagi Ekosistem dan Kehidupan Pesisir Indonesia!
Duel Menteri Jokowi: Ekspor Pasir Laut atau Hancurkan Lautan Indonesia?
Lonjakan Konsumsi di Tengah Tekanan Ekonomi: Masyarakat Indonesia Bertahan dengan Tabungan!
Hilirisasi Tambang: Mesin Pertumbuhan Ekonomi yang Tak Kunjung Menyala
Impor Lagi? Karena Produksi Pangan Lokal Terlalu Mewah untuk Rakyat!
Stop! Impor Makanan Mengancam! Ketahanan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk!
Selamat Datang di Kawasan Lindung: Hutan Hilang Dijamin!
Kongsi Gula Raksasa: Kuasai Tanah, Singkirkan Hutan di Merauke!
Ekspor Pasir Laut Dibuka: Keuntungan Instan, Kerusakan Lingkungan Mengancam Masa Depan!
APBN 2025: Anggaran Jumbo, Stimulus Mini untuk Ekonomi
“Investasi di IKN Melonjak, Tapi Pesawatnya Masih Cari Parkir”
Mandeknya Pengembalian Aset BLBI: Ujian Nyali dan Komitmen Pemerintah
Jeratan Hukum Fify Mulyani dalam Kasus Poligami dan Tindak Pidana Pencucian Uang
Skandal Kuota Haji Khusus: Dugaan Penyelewengan di Balik Penyelenggaraan Haji 2024
IKN di Persimpangan: Anggaran Menyusut, Investasi Swasta Diharapkan
Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung