• Sen. Apr 28th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Khamenei: Serangan ke Israel Sah, Musuh Muslim Harus Bersatu Melawan Agresi

ByAdmin

Okt 5, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com — Dalam khotbah Jumat yang penuh makna, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, untuk pertama kalinya dalam lima tahun, secara terbuka menyampaikan pesan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bertempat di Masjid Grand Mosalla Imam Khomeini, Teheran, pada Jumat (4/10/2024), Khamenei menegaskan legitimasi serangan Iran terhadap Israel dan mengajak seluruh dunia Muslim untuk bersatu melawan apa yang disebutnya sebagai “musuh bersama”. Khotbah ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah serangan rudal Iran ke Israel awal pekan ini.

Dengan dihadiri ribuan jamaah, Khamenei—yang jarang tampil di publik dalam situasi seperti ini—menyampaikan pesannya dengan lantang. Mengenakan jubah khasnya dan memegang senapan di sisi kiri tubuhnya, pemimpin berusia 85 tahun tersebut berbicara selama sekitar 40 menit, sebagian besar dalam bahasa Persia, tetapi juga menggunakan bahasa Arab untuk menyampaikan pesan kepada negara-negara Arab tetangga. Khamenei menegaskan bahwa jika umat Muslim bersatu, mereka akan mampu mengatasi musuh-musuh yang mencoba memecah belah dan melemahkan kekuatan Islam.

Serangan Iran terhadap Israel: Sah dan Dibutuhkan

Salah satu poin utama dalam khotbah Khamenei adalah pembelaan atas serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) lalu. Dalam serangan tersebut, Iran meluncurkan sedikitnya 180 rudal yang sebagian besar ditargetkan ke fasilitas militer dan ekonomi Israel. Meski Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar rudal tersebut, serangan ini menandai eskalasi serius dalam hubungan yang telah lama tegang antara kedua negara.

Khamenei dengan tegas menyatakan bahwa serangan ini sah dan dibenarkan. “Setiap negara memiliki hak untuk mempertahankan diri dan wilayahnya dari para penyerang,” ujarnya. Dia menekankan bahwa Iran tidak terburu-buru melakukan serangan tersebut, namun juga tidak menunda-nundanya. Khamenei menambahkan bahwa serangan itu adalah respons yang tepat terhadap tindakan-tindakan agresif Israel, yang selama bertahun-tahun telah melakukan pelanggaran dan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan negara-negara tetangga lainnya.

Menurut Khamenei, serangan tersebut bukan hanya bentuk pertahanan Iran sendiri, tetapi juga merupakan dukungan terhadap perlawanan Palestina dan Lebanon yang terus menghadapi serangan dari Israel. “Rakyat kami di Lebanon dan Palestina, kalian adalah para pejuang yang berani. Kematian para syuhada tidak boleh membuat kalian gentar, tetapi justru harus memperkuat semangat kalian untuk melanjutkan perjuangan,” katanya, mengacu pada mereka yang telah gugur dalam perlawanan terhadap Israel.

Baca juga : Kekejaman Israel: Serangan yang Memporak-porandakan Lebanon

Baca juga : Konspirasi Gelap Israel: Mossad Hancurkan Hezbollah dan Guncang Iran dari Dalam

Baca juga : Aliansi Global: Eropa, Arab, dan Dunia Muslim Bersatu untuk Wujudkan Palestina Merdeka di Tengah Konflik Gaza

Musuh Bersama Umat Muslim

Selain membela tindakan militernya, Khamenei juga mengirimkan pesan yang lebih luas kepada seluruh dunia Muslim. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya persatuan di tengah berbagai ancaman yang dihadapi umat Islam, terutama dari kekuatan asing yang menurutnya mencoba melemahkan negara-negara Muslim. Khamenei menyebut bahwa musuh Iran—yakni Israel dan sekutu-sekutunya—juga merupakan musuh bagi negara-negara Muslim lainnya seperti Irak, Lebanon, Mesir, dan negara-negara lainnya di Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Dari Afghanistan hingga Yaman, dari Iran hingga Gaza, musuh kita adalah sama. Mereka adalah mereka yang ingin menghancurkan Islam dan merampas kebebasan kita,” tegas Khamenei. Ia mengimbau agar negara-negara Muslim meningkatkan kewaspadaan dan siap siaga untuk melawan ancaman yang semakin nyata dari musuh-musuh ini. Menurutnya, perpecahan di antara negara-negara Muslim hanya akan menguntungkan Israel dan sekutunya, sementara persatuan akan memberikan kekuatan yang cukup untuk melawan segala bentuk agresi.

Khamenei juga memuji Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, yang dianggapnya telah memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap Israel. Meskipun pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel baru-baru ini, Khamenei menegaskan bahwa perlawanan terhadap Israel tidak akan berhenti. “Perlawanan di kawasan ini tidak akan surut meskipun para pemimpinnya telah gugur,” ujar Khamenei, seraya menyebut bahwa semangat perjuangan Hizbullah dan rakyat Lebanon harus terus berlanjut.

Ancaman Balasan dari Israel

Tak lama setelah serangan rudal dari Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan keras mengecam tindakan tersebut dan mengancam akan membalasnya. Dalam pidatonya pada Selasa lalu, Netanyahu menyatakan bahwa Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar harga atas tindakan mereka. Israel, dengan bantuan intelijen dari AS dan Mossad, dikabarkan sedang mempertimbangkan sejumlah opsi militer untuk menargetkan Iran, termasuk pangkalan militer, fasilitas minyak, dan bahkan infrastruktur nuklir Iran.

Namun, Khamenei tampaknya tidak gentar dengan ancaman tersebut. Dalam khotbahnya, ia mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel, dengan mengatakan bahwa otoritas Iran tidak akan bersembunyi atau berlindung di tempat yang aman. “Kami tidak bersembunyi, tidak berlindung di bunker, dan tidak pergi ke terowongan. Kami siap menghadapi apa pun yang akan datang,” katanya, menegaskan kesiapan Iran untuk bertempur jika perlu.

Khamenei juga menyinggung kemungkinan perang regional yang lebih luas, dengan mengatakan bahwa potensi pecahnya perang di kawasan itu semakin nyata. Namun, ia berharap bahwa melalui persatuan umat Muslim, ancaman ini bisa dihilangkan. “Persatuan adalah kunci untuk mencegah perang yang lebih besar. Jika umat Muslim bersatu, kita bisa menghilangkan ancaman ini sebagai sebuah tindakan bersama,” ujarnya.

Ketegangan yang Meningkat di Timur Tengah

Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat sejak serangan besar Hamas ke wilayah selatan Israel pada Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas dan ratusan lainnya disandera. Israel merespons dengan melakukan serangan balik besar-besaran terhadap Gaza, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 41.800 warga Palestina, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza. Konflik ini kemudian meluas ke Lebanon, di mana Hizbullah turut serta menyerang Israel, menyebabkan ribuan warga tewas dan lebih dari satu juta warga Lebanon mengungsi.

Serangan rudal Iran minggu ini dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas dan Hizbullah dalam perjuangan mereka melawan Israel. Iran, yang selama bertahun-tahun menjadi pendukung utama gerakan perlawanan ini, semakin terlibat dalam konflik yang kini hampir berubah menjadi perang regional. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa telah menyatakan kekhawatiran mereka tentang eskalasi ini, dengan beberapa di antaranya meminta adanya mediasi untuk menghindari perang yang lebih besar.

Tantangan di Depan

Dalam situasi yang semakin tegang ini, dunia kini menantikan langkah selanjutnya dari kedua belah pihak. Bagi Iran, serangan rudal minggu ini dan khotbah Khamenei merupakan pernyataan kuat bahwa negara tersebut siap mempertahankan posisinya dalam menghadapi tekanan dari Israel dan sekutunya. Bagi Israel, pilihan untuk membalas secara militer atau mencari jalan diplomasi menjadi semakin rumit, terutama dengan ancaman perang regional yang semakin besar.

Namun, yang jelas adalah bahwa Timur Tengah kembali berada di persimpangan kritis, di mana keputusan-keputusan yang diambil dalam waktu dekat akan menentukan nasib kawasan tersebut dalam jangka panjang. Khamenei, dengan pesannya yang menekankan persatuan dan perlawanan, tampaknya sedang berusaha memobilisasi dunia Muslim dalam menghadapi ancaman yang semakin nyata dari musuh-musuh bersama. Hanya waktu yang akan menentukan apakah ajakan ini akan berhasil atau justru semakin memperburuk situasi di kawasan yang telah lama bergolak ini. *Mukroni

Foto Kompas

  • Berita Terkait :

Kekejaman Israel: Serangan yang Memporak-porandakan Lebanon

Konspirasi Gelap Israel: Mossad Hancurkan Hezbollah dan Guncang Iran dari Dalam

Aliansi Global: Eropa, Arab, dan Dunia Muslim Bersatu untuk Wujudkan Palestina Merdeka di Tengah Konflik Gaza

Serangan Israel Tewaskan Nasrallah: Menabur Angin, Menuai Badai di Lebanon!

Politik Perang Netanyahu: Kekuasaan di Atas Penderitaan Rakyat!

Netanyahu Bicara Damai di PBB Sambil Kirim Bom ke Lebanon: Ironi di Tengah Perang

Semua Salah Kecuali Israel: Netanyahu Pidato di Depan Kursi Kosong PBB

Sidang Umum PBB 2024: Dunia di Ambang Kehancuran, Guterres Serukan Aksi Global!

Semangat Bandung Bangkit! Seruan Global untuk Akhiri Penindasan Palestina

Pembantaian di Lebanon: 274 Tewas dalam Serangan Israel yang Mengguncang Dunia

Pembelaan Buta Barat: Ribuan Serangan Israel Dibalas dengan Kebisuan Internasional

Serbuan Brutal Israel: Al Jazeera Dibungkam, Kebebasan Pers Terancam!

IDF Lempar Mayat Seperti Sampah: Kekejaman di Atas Atap Tepi Barat

Serangan Bom Pager Israel terhadap Hizbullah: Taktik, Dampak, dan Konteks Geopolitik

Israel Diminta ‘Pindah Kos’ dalam 12 Bulan, Dunia Menunggu Kunci Dikembalikan

Kisah Fiksi Terbaru dari Jewish Chronicle: Propaganda Hasbara Israel yang Tak Kunjung Usai

Jerman Hambat Ekspor Senjata ke Israel di Tengah Kekhawatiran Pelanggaran HAM di Gaza

“Genocide Joe” dan Klub Pecinta Perang: Drama Zionisme di Panggung Gaza 2024

Pendekatan Berani Sarah Friedland: Pidato Penghargaan di Festival Film Venesia Soroti Konflik Israel-Palestina

Noa Argamani Klarifikasi: ‘Saya Tidak Pernah Dipukuli Hamas Selama Penahanan di Gaza’

Kamala Harris Kehilangan Dukungan Penting di Konvensi Demokrat Karena Isu Palestina

Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024: Penetapan Kandidat, Pesan Kebebasan, dan Insiden Tak Terduga

Elon Musk Dipertimbangkan Masuk Kabinet Trump: Menguak Dinamika Politik dan Bisnis di AS

Pidato yang Tidak Pernah Ingin Disampaikan oleh Biden

Sinergi Ekonomi: Kamala Harris Fokus Pada Tingginya Biaya Hidup dalam Pidato Kebijakan Ekonomi Pertama

Pertemuan Tingkat Tinggi di Shanghai: Upaya Stabilisasi Hubungan Ekonomi AS-Tiongkok di Tengah Ketegangan Perdagangan

Tantangan Ekonomi Triwulan III: Prospek Pertumbuhan di Bawah 5 Persen Akibat Perlambatan Industri dan Konsumsi

Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang

Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia

Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab

Diskusi Kelompok Terarah di DPR-RI: Fraksi Partai NasDem Bahas Tantangan dan Peluang Gen Z dalam Pasar Kerja Global

Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer

Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah

Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *