• Rab. Feb 12th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Ethiopian Airlines Dikecam Setelah Penumpang Dikeluarkan untuk Memberi Tempat Duduk kepada Menteri

ByAdmin

Jul 21, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Dalam sebuah insiden yang mengejutkan dan memicu kecaman luas, Ethiopian Airlines menjadi sorotan setelah seorang penumpang wanita dikeluarkan secara paksa dari pesawat untuk memberikan tempat duduknya kepada seorang menteri Ethiopia. Koresponden CNN Internasional, Larry Madowo, yang berada di dalam pesawat tersebut, merekam kejadian itu dan membagikannya di media sosial, mengundang reaksi keras dari publik.

Larry Madowo, jurnalis kelahiran Kenya yang terkenal karena liputannya yang berani dan kritis, menjadi saksi langsung dari insiden tersebut. Dalam video yang diunggahnya, terlihat seorang wanita yang marah dan berteriak saat awak kabin mencoba menurunkannya dari pesawat. Wanita tersebut menolak untuk turun karena tempat duduknya telah diberikan kepada seorang menteri Ethiopia di menit-menit terakhir sebelum lepas landas.

“Ethiopian Airlines mengusir seorang penumpang dalam penerbangan saya karena seorang menteri mengambil tempat duduknya. Mereka tidak meminta maaf dan akhirnya dengan paksa menurunkannya sambil berteriak. Saat itu pukul 11.30 malam dan penerbangan berikutnya ke Nairobi adalah keesokan harinya. Menteri Ethiopia itu melihatnya berkelahi dan tidak melakukan apa pun. Dia hanya duduk di sana. Memalukan,” tulis Larry dalam postingannya di media sosial.

Dalam video tersebut, wanita yang marah itu dengan tegas menolak turun dari pesawat. Ia berkata, “Saya tidak peduli, itu bukan masalah saya… Ayo bicara… Jangan sentuh saya! Jangan sentuh saya. Saya tidak bisa melakukan ini, karena orang-orang favorit Anda! Semua orang adalah pembayar pajak.” Kejadian ini berlangsung di depan para penumpang lain yang tampak bingung dan terkejut.

Peristiwa ini terjadi pada malam hari, sekitar pukul 11.30 malam, dan penerbangan berikutnya ke Nairobi dijadwalkan keesokan harinya. Hal ini membuat penumpang wanita tersebut terpaksa mencari alternatif penginapan dan menunda perjalanannya. Kejadian ini menunjukkan ketidakadilan dan kurangnya rasa hormat terhadap penumpang biasa oleh pihak maskapai, khususnya ketika berhadapan dengan penumpang yang memiliki posisi atau status khusus.

Baca juga : Insiden Penembakan Trump di Butler: Pelaku Bertindak Sendirian, Satu Korban Tewas

Baca juga : Penembakan di Rapat Umum Donald Trump: Mantan Presiden Selamat, Pelaku Tewas

Baca juga : US Navy Pilots Return Home After Months of Battling Houthi Missiles and Drones

Reaksi publik terhadap video Larry sangat kuat, dengan banyak orang yang menyatakan kekecewaan dan kemarahan mereka terhadap Ethiopian Airlines atas perlakuan yang tidak adil terhadap penumpang tersebut. Insiden ini dianggap mencerminkan masalah yang lebih luas dalam industri penerbangan, di mana penumpang sering kali diperlakukan secara tidak adil demi kepentingan pihak yang berpengaruh atau memiliki status tinggi.

Banyak pengguna media sosial yang berbagi cerita serupa tentang pengalaman buruk mereka dengan maskapai penerbangan, menyoroti perlunya perubahan dalam kebijakan dan praktik layanan pelanggan. Beberapa menyarankan agar maskapai penerbangan lebih transparan dan akuntabel dalam menangani situasi seperti ini, dengan memberikan permintaan maaf yang tulus dan kompensasi yang sesuai kepada penumpang yang dirugikan.

Kritik keras juga ditujukan kepada menteri Ethiopia yang menerima perlakuan istimewa tersebut tanpa memperhatikan keadaan penumpang yang terdampak. Tindakan ini dianggap tidak etis dan menunjukkan kurangnya empati terhadap sesama penumpang.

Di tengah gelombang kritik, Ethiopian Airlines belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut. Namun, tekanan dari publik dan media mungkin akan memaksa maskapai tersebut untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Insiden ini juga membuka perbincangan mengenai perlunya regulasi yang lebih ketat dan penegakan hukum yang lebih baik dalam industri penerbangan untuk melindungi hak-hak penumpang. Perlakuan istimewa terhadap individu berdasarkan status atau posisi mereka harus dihentikan, dan semua penumpang harus diperlakukan dengan adil dan hormat.

Larry Madowo, yang dikenal karena keberaniannya dalam mengungkap ketidakadilan dan pelanggaran hak, sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya peran media dalam memantau dan melaporkan kejadian-kejadian semacam ini. Dengan membawa perhatian publik terhadap insiden ini, media dapat membantu mendorong perubahan positif dan memastikan bahwa perlakuan tidak adil terhadap penumpang tidak lagi dibiarkan begitu saja.

Banyak organisasi hak-hak konsumen dan advokat penerbangan menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap Ethiopian Airlines. Mereka menuntut agar maskapai ini memberikan penjelasan rinci dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki layanan pelanggan mereka. Beberapa bahkan mendesak agar maskapai tersebut diberi sanksi atau denda jika terbukti melanggar hak-hak penumpang.

Di sisi lain, insiden ini juga memberikan pelajaran penting bagi penumpang untuk lebih vokal dalam mengadvokasi hak-hak mereka. Penumpang yang merasa diperlakukan tidak adil harus berani melaporkan kejadian tersebut dan menuntut keadilan. Hanya dengan cara ini, industri penerbangan dapat ditekan untuk memperbaiki standar layanan mereka.

Ke depan, Ethiopian Airlines dan maskapai penerbangan lainnya diharapkan dapat belajar dari insiden ini dan memperbaiki kebijakan mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik dan adil kepada semua penumpang, tanpa pandang bulu. Penumpang, di sisi lain, harus terus berbicara dan melaporkan setiap ketidakadilan yang mereka alami untuk mendorong perubahan yang diperlukan dalam industri penerbangan.

Insiden ini mungkin juga akan menarik perhatian otoritas penerbangan dan regulator yang berwenang, yang dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memberikan sanksi jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap hak-hak penumpang. Dengan adanya langkah-langkah yang tepat, diharapkan industri penerbangan dapat menjadi lebih adil dan inklusif bagi semua penumpang, tanpa terkecuali.

Secara keseluruhan, tindakan Larry Madowo dalam mengungkap ketidakadilan ini menunjukkan pentingnya peran media dan jurnalis dalam memantau dan melaporkan pelanggaran hak-hak konsumen. Dengan membawa perhatian publik terhadap insiden semacam ini, media dapat membantu mendorong perubahan positif dan memastikan bahwa perlakuan tidak adil terhadap penumpang tidak lagi dibiarkan begitu saja.

Dengan demikian, insiden ini menjadi pengingat nyata akan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam pelayanan publik. Semua pihak, baik penumpang maupun maskapai penerbangan, harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif, di mana setiap orang diperlakukan dengan hormat dan martabat yang layak mereka terima. *Mukroni

Sumber  channel15news.co.ke

Foto Kompas

  • Berita Terkait :

Insiden Penembakan Trump di Butler: Pelaku Bertindak Sendirian, Satu Korban Tewas

Penembakan di Rapat Umum Donald Trump: Mantan Presiden Selamat, Pelaku Tewas

US Navy Pilots Return Home After Months of Battling Houthi Missiles and Drones

UK’s New PM Keir Starmer Calls for Urgent Gaza Ceasefire and Two-State Solution

Netanyahu Announces Israeli Delegation to Cairo for Ceasefire Talks Amid Ongoing Gaza Conflict

Hamas Accuses Israel of Stalling in Gaza Ceasefire Talks, Awaits Mediator Updates

Gaza War Spurs Surge in Terrorist Recruitment, Warns U.S. Intelligence

Heavy Fighting in Gaza Forces Thousands to Flee Again Amid Ongoing Conflict

Gaza Summer: Sewage, Garbage, and Health Risks in War-Torn Tent Camps

Head of Gaza’s Largest Hospital Released by Israel After Seven Months of Detention

Kisah Pegunungan Bani Yas’in: Esau bin Ishaq dan Keberanian Bani Jawa dalam Catatan Ibnu Khaldun

Unimaginable Suffering: A Hull Surgeon’s Mission to Aid Gaza’s War-Torn Civilians

Escalating Tensions: Israel and Hezbollah Edge Closer to Conflict Amid Rocket Fire and Threats

Netanyahu Announces Imminent Conclusion of Gaza Conflict’s Intense Phase

Gaza’s Overlooked Hostages: Thousands Held Without Charge in Israeli Detention

Chilean Art Exhibition Celebrates Palestinian Solidarity

Houthi Rebels Sink Bulk Carrier in Red Sea Escalation Amid Israel-Hamas Conflict

Tragedi Kemanusiaan di Gaza: Serangan Israel Menewaskan Sedikitnya 42 Orang

Kuba Ikut Dalam Gugatan Internasional Afrika Selatan di ICJ Mengenai Tindakan Israel di Gaza

Mengapa Gaza Adalah Zona Perang Terburuk: Perspektif Ahli Bedah Trauma David Nott

Armenia Resmi Akui Palestina sebagai Negara di Tengah Konflik Gaza-Israel

Qatar Lakukan Negosiasi Intensif untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Day 256: Gaza Under Siege – Israel’s Airstrikes Claim Dozens of Lives

Laporan PBB: Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Terlibat dalam Pelanggaran Berat Hukum Internasional

Pengunduran Diri Pejabat AS Stacy Gilbert: Protes terhadap Kebijakan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Idul Adha di Tengah Konflik: Ketika Kegembiraan Berganti Kesedihan di Gaza

Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Langkah Israel: ‘Jeda Taktis’ untuk Meringankan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menelusuri Jalur ‘Muslim Vote’ di Inggris: Dukungan Terhadap Kandidat Alternatif dan Perubahan Politik Menuju Perdamaian Palestina

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza oleh Qatar dan Mesir: Langkah Baru Menuju Perdamaian

Akhir yang Mendekat bagi Pemerintahan Netanyahu yang Terpecah

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Keputusasaan di Tengah Pertempuran

Ketegangan AS-Israel: Perdebatan atas Berbagi Informasi Intelijen

Tekanan Boikot Israel terhadap Merek-merek Amerika di Timur Tengah

$7.000 untuk Keluar dari Gaza: Eksploitasi Warga Palestina yang Melarikan Diri ke Mesir

Krisis Kemanusiaan di Gaza Meningkat, Yordania Gelar Pertemuan Darurat Internasional

Apple Dituduh Mendukung Konflik Israel-Palestina: Karyawan Menuntut Penghentian Sumbangan Kontroversial

Transformasi Ekonomi Global: Dampak Penghentian Perjanjian Petro Dollar oleh Arab Saudi

Rencana Gencatan Senjata Gaza Terhambat oleh Perubahan Usulan dari Hamas, Klaim AS

HRW: Penggunaan Kelaparan oleh Israel sebagai Senjata Perang di Gaza Merupakan ‘Kejahatan Perang’

PBB Temukan Bukti Kejahatan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Knesset Israel Setujui Undang-Undang Kontroversial Wajib Militer Ultra-Ortodoks di Tengah Konflik Gaza

Resolusi DK PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza: Langkah Menuju Perdamaian yang Tantangannya Besar”

Pertemuan Tegang di Kairo: Morsi Dituduh Mengimplikasikan Yahudi Mengendalikan Media AS

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *