• Jum. Feb 14th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

ByAdmin

Jun 8, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Pada Sabtu lalu, Dewan Menteri D-8 mengeluarkan seruan kuat untuk gencatan senjata yang segera, permanen, dan tanpa syarat serta penghentian agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Dalam deklarasi bersama, mereka juga mendesak semua negara untuk memastikan bahwa Israel mematuhi tindakan sementara yang telah diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ).

Konteks Deklarasi D-8

Deklarasi ini muncul di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah dan tekanan internasional yang semakin besar terhadap Israel untuk menghentikan agresinya terhadap Palestina. Seruan untuk gencatan senjata ini mencerminkan keprihatinan mendalam dari negara-negara anggota D-8 terhadap penderitaan rakyat Palestina dan kebutuhan mendesak untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

Negara-negara anggota D-8, yang terdiri dari Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki, memiliki pengaruh signifikan di dunia Islam dan dalam politik internasional. Dukungan mereka yang kuat terhadap perjuangan Palestina dan seruan mereka untuk gencatan senjata menambah tekanan diplomatik terhadap Israel dan memperkuat solidaritas internasional dengan rakyat Palestina.

Seruan untuk Gencatan Senjata dan Kepatuhan terhadap Hukum Internasional

Deklarasi bersama tersebut merupakan tanggapan terhadap situasi yang semakin memburuk di Gaza dan kekejaman yang dialami oleh warga Palestina. Negara-negara anggota D-8 menekankan dukungan yang tak tergoyahkan bagi perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut, termasuk keanggotaan penuh Palestina di PBB dan semua resolusi internasional terkait perjuangan Palestina.

Mereka menegaskan kembali semua resolusi PBB dan organisasi internasional lainnya yang terkait dengan Palestina, mengutuk kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel, dan menegaskan hak rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan di seluruh wilayah yang diduduki sejak tahun 1967.

Baca juga : Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Baca juga : Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Baca juga : Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Dukungan Penuh bagi Palestina

Dalam pernyataannya, Dewan Menteri D-8 menekankan pentingnya perjuangan Palestina dan menyatakan dukungan penuh mereka dengan segala kapasitas dan kemampuan untuk rakyat Palestina dalam perjuangan sah mereka untuk membebaskan wilayah yang diduduki dan memenuhi semua hak mereka. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya mewujudkan negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan mandiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai dengan batas-batas pra-perang 1967.

Perdamaian yang Adil dan Komprehensif

Negara-negara D-8 juga menegaskan bahwa perdamaian yang adil, abadi, dan komprehensif adalah satu-satunya jalan untuk menjamin keamanan dan stabilitas bagi semua masyarakat di kawasan tersebut. Mereka menekankan bahwa perdamaian ini tidak akan tercapai tanpa mengakhiri pendudukan Israel dan menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara.

Mereka mengecam keras agresi brutal dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza serta di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Pernyataan tersebut menyerukan kepada semua negara, terutama mengingat “genosida yang sedang berlangsung” dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan, untuk menekan Israel dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan kejahatan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina.

Konteks Global dan Dampak yang Lebih Luas

Konteks global dari situasi ini tidak bisa diabaikan. Di banyak negara Barat, termasuk Inggris, meningkatnya Islamofobia dan tindakan diskriminatif terhadap Muslim mencerminkan ketegangan politik yang lebih luas dan perubahan dalam kebijakan domestik serta internasional. Suara-suara yang mengkritik tindakan Israel terhadap Palestina sering kali disamakan dengan antisemitisme, sebuah strategi yang digunakan untuk membungkam kritik yang sah dan mengalihkan diskusi dari pelanggaran hak asasi manusia.

Tekanan Terhadap Israel

Deklarasi ini muncul saat tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat. Seruan untuk gencatan senjata ini bukanlah yang pertama kalinya muncul di arena internasional, namun dengan adanya dukungan dari negara-negara D-8, tekanan terhadap Israel untuk menghentikan agresinya menjadi semakin besar. Beberapa organisasi internasional, termasuk PBB dan Mahkamah Internasional, telah menyerukan diakhirinya kekerasan di Gaza dan penghormatan terhadap hak asasi manusia warga Palestina.

Seruan untuk tindakan internasional guna memastikan kepatuhan Israel terhadap hukum internasional mencerminkan frustasi yang meluas terhadap kegagalan komunitas internasional untuk menegakkan resolusi dan keputusan yang ada mengenai konflik Israel-Palestina. Dewan Menteri D-8 menekankan bahwa tekanan yang lebih besar dan tindakan yang lebih tegas diperlukan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan mencapai perdamaian yang adil.

Tanggapan Internasional

Deklarasi Dewan Menteri D-8 ini diharapkan dapat memobilisasi dukungan internasional yang lebih besar untuk menghentikan agresi Israel dan mendorong proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Banyak negara dan organisasi internasional telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap situasi di Gaza dan menyerukan diakhirinya kekerasan, namun deklarasi ini menambahkan suara yang kuat dari negara-negara Muslim yang berpengaruh.

Seruan ini juga menunjukkan solidaritas yang kuat di antara negara-negara D-8 terhadap perjuangan Palestina. Mereka menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendukung hak-hak Palestina dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk ikut serta dalam upaya tersebut. Ini bukan hanya masalah regional, tetapi isu hak asasi manusia yang lebih luas yang memerlukan perhatian global.

Peran D-8 dalam Mendukung Palestina

Negara-negara anggota D-8 memiliki sejarah panjang dalam mendukung perjuangan Palestina. Mereka telah bekerja sama dalam berbagai forum internasional untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung hak-hak Palestina. Deklarasi ini merupakan lanjutan dari komitmen mereka untuk mendukung Palestina dan menekan Israel agar menghentikan tindakannya yang melanggar hak asasi manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara D-8 telah berusaha untuk meningkatkan kerja sama mereka dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Dukungan mereka terhadap Palestina merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempromosikan keadilan dan stabilitas di kawasan tersebut.

Dampak pada Komunitas Muslim

Dampak dari tekanan ini terhadap komunitas Muslim di Inggris sangat signifikan. Banyak Muslim merasa bahwa mereka menjadi sasaran diskriminasi yang tidak adil karena pandangan politik mereka. Tekanan ini juga mempengaruhi kebebasan akademik dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat di universitas-universitas dan institusi pendidikan lainnya.

Dalam konteks ini, penting untuk melihat bagaimana kebijakan dan tindakan pemerintah serta lembaga pendidikan dapat memperkuat atau melawan narasi diskriminatif. Dukungan terhadap kebebasan akademik dan kebebasan berekspresi harus ditegakkan untuk memastikan bahwa semua suara, termasuk suara-suara pro-Palestina, dapat didengar dan dihargai.

Seruan untuk Bertindak

Para akademisi seperti Miller dan Browne menyerukan tindakan kolektif untuk melawan penindasan ini. Mereka mendorong masyarakat untuk berdiri bersama dalam solidaritas, menentang diskriminasi, dan membela hak-hak asasi manusia. Upaya untuk membungkam kritik yang sah terhadap tindakan negara Israel harus dihadapi dengan tegas, dan masyarakat harus diingatkan akan pentingnya mempertahankan kebebasan akademik dan kebebasan berbicara.

Dalam kata-kata Browne, “Ini adalah upaya untuk mencoba dan membuat kita berhenti meneliti tindakan negara Israel, yang telah disoroti dengan jelas oleh Mahkamah Internasional, Pengadilan Kriminal Internasional, dan banyak negara di seluruh dunia, yang bertindak dengan cara yang tidak pantas. bertentangan dengan hukum internasional.”

Kisah ini adalah pengingat penting akan pentingnya kebebasan akademik dan kebebasan berekspresi dalam masyarakat yang demokratis. Tekanan terhadap suara-suara pro-Palestina di Inggris mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi oleh komunitas Muslim dan pendukung hak asasi manusia di seluruh dunia. Dengan terus menyuarakan isu-isu ini dan berdiri bersama dalam solidaritas, kita dapat berharap untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif bagi semua.

Deklarasi bersama Dewan Menteri D-8 yang menyerukan gencatan senjata segera, permanen, dan tanpa syarat di Gaza, serta diakhirinya agresi Israel terhadap warga Palestina, mencerminkan keprihatinan yang mendalam dan komitmen kuat negara-negara anggota untuk mendukung perjuangan Palestina. Mereka menekankan pentingnya mewujudkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan tersebut, dan menyerukan tindakan internasional yang lebih tegas untuk memastikan kepatuhan Israel terhadap hukum internasional.

Dengan semakin meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, deklarasi ini memberikan harapan baru bagi rakyat Palestina dan memperkuat solidaritas global dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan kemerdekaan. Sementara tantangan masih besar, dukungan yang kuat dari komunitas internasional dan tindakan kolektif dapat membantu membuka jalan menuju perdamaian yang abadi dan stabilitas di Timur Tengah. *Mukroni

Sumber aa.com.tr

  • Berita Terkait :

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *