Jakarta, Kowantaranews.com -Perancis, Belgia, dan Slovenia telah menyatakan dukungan mereka terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam upayanya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pemimpin terkemuka dari Israel dan Hamas. Keputusan ini muncul setelah kepala jaksa ICC, Karim Khan, menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta tiga pemimpin Hamas, yakni Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza dan Israel.
Latar Belakang Tuduhan
Tuduhan ini muncul dalam konteks konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, yang mencapai puncaknya dalam perang terbaru yang terjadi di Gaza. Serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik sekitar 250 orang, memicu respons militer besar-besaran dari Israel. Sebagai akibatnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 35.000 warga Palestina tewas, dengan banyak korban jiwa yang terdiri dari warga sipil.
Dukungan Internasional dan Reaksi
Langkah yang diambil oleh Perancis, Belgia, dan Slovenia ini merupakan dukungan yang signifikan terhadap upaya ICC untuk menegakkan hukum internasional dan akuntabilitas di tengah-tengah konflik yang terus berlanjut. Pernyataan dari ketiga negara ini menekankan pentingnya keadilan dan penghormatan terhadap hukum internasional sebagai dasar untuk perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Namun, dukungan ini tidak lepas dari kontroversi. Israel dan Amerika Serikat dengan tegas mengecam upaya ICC ini. Mereka berpendapat bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan bermotif politik, yang hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut. Israel juga menuduh ICC bersikap bias dan tidak adil, mengingat kompleksitas dan sejarah panjang konflik Israel-Palestina.
Dampak dan Implikasi
Meskipun surat perintah penangkapan ini tidak akan segera mengakibatkan penangkapan fisik Netanyahu dan Gallant, langkah ini memiliki dampak simbolis yang kuat. Ini semakin memperdalam isolasi internasional Israel dan menyoroti perlunya solusi diplomatik yang lebih mendalam untuk konflik ini. Langkah ini juga menekankan komitmen ICC dalam mengejar keadilan dan mempertahankan prinsip-prinsip hukum internasional, meskipun menghadapi tekanan politik yang signifikan.
Di sisi lain, pengumuman ini juga menyoroti penderitaan rakyat Palestina yang terus berlanjut di bawah pendudukan dan blokade yang diberlakukan oleh Israel. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah menjadi pengungsi, sering kali berkali-kali selama konflik berkepanjangan ini. Kekerasan yang berulang-ulang dan ketidakpastian politik telah memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, membuat upaya rekonstruksi dan pembangunan semakin sulit.
Baca juga : Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel
Operasi Militer di Tepi Barat
Dalam perkembangan terkait, pasukan Israel melancarkan operasi militer di Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai beberapa lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Penggerebekan di Jenin ini merupakan bagian dari peningkatan kekerasan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah Palestina. Israel mengklaim bahwa operasi ini ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militan dan mencegah serangan teroris lebih lanjut.
Namun, operasi ini juga memicu kritik dari komunitas internasional, yang khawatir bahwa tindakan tersebut hanya akan memperburuk situasi dan meningkatkan penderitaan warga sipil Palestina. Penggerebekan dan bentrokan yang terus-menerus antara pasukan Israel dan militan Palestina di Tepi Barat telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan, memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Reaksi Palestina
Di pihak Palestina, keputusan ICC ini disambut dengan harapan, tetapi juga dengan skeptisisme. Banyak warga Palestina melihat ini sebagai langkah menuju akuntabilitas dan keadilan bagi mereka yang menderita akibat konflik ini. Namun, mereka juga sadar bahwa proses hukum internasional bisa sangat lambat dan menghadapi banyak hambatan politik. Mereka menuntut tindakan konkret dari komunitas internasional untuk menghentikan pendudukan dan memastikan hak-hak mereka dipenuhi.
Pemimpin Hamas, yang juga menjadi target surat perintah penangkapan ICC, mengecam tuduhan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel. Mereka menegaskan bahwa tindakan mereka adalah bagian dari perlawanan sah terhadap pendudukan ilegal dan blokade yang diberlakukan oleh Israel.
Masa Depan Konflik
Masa depan konflik Israel-Palestina tetap sangat tidak pasti. Dukungan dari Perancis, Belgia, dan Slovenia terhadap upaya ICC menunjukkan bahwa ada dorongan internasional yang kuat untuk mengatasi impunitas dan mengejar keadilan di tengah-tengah konflik ini. Namun, tanpa komitmen yang nyata dari semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi damai dan menghormati hak-hak asasi manusia, situasi ini kemungkinan akan terus berlanjut.
Langkah ICC ini juga menyoroti pentingnya peran komunitas internasional dalam mengatasi konflik yang kompleks dan berkepanjangan seperti ini. Melalui diplomasi, dukungan kemanusiaan, dan upaya hukum, komunitas internasional dapat berkontribusi untuk mengurangi penderitaan warga sipil dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Dukungan dari Perancis, Belgia, dan Slovenia terhadap upaya ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin Israel dan Hamas menandai perkembangan penting dalam upaya internasional untuk mengejar keadilan dan akuntabilitas di tengah konflik yang berkepanjangan di Gaza dan Israel. Meskipun langkah ini tidak akan segera mengubah dinamika konflik, ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya hukum internasional dan perlunya solusi yang adil dan berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat. Komunitas internasional kini menghadapi tantangan besar untuk mendukung proses hukum ini sambil terus bekerja menuju perdamaian yang abadi di kawasan tersebut. *Roni
Sumber apnews.com
Foto Kowantaranews.com
- Berita Terkait :
Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel
Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari