• Sel. Nov 12th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

ByAdmin

Mei 21, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   –Dengan sangat terkejut dan sedih, komunitas Yahudi yang setia pada Taurat dari seluruh dunia menerima berita duka atas meninggalnya Presiden Iran yang terhormat, HE Ebrahim Raisi, dan Menteri Luar Negeri HE Hossein Amir-Abdollahian, beserta delegasi yang menyertainya. Berita ini telah mengguncang tidak hanya Iran, tetapi juga komunitas internasional, termasuk komunitas Yahudi yang merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian dua pemimpin besar ini.

Kehilangan Pemimpin Besar

Iran telah kehilangan pemimpin-pemimpin besar yang tidak hanya berperan penting dalam politik dan diplomasi negara, tetapi juga menunjukkan sikap persahabatan dan rasa hormat yang luar biasa terhadap komunitas Yahudi. Sebagai orang Yahudi, kami berduka atas kehilangan orang-orang yang memiliki persahabatan istimewa dan menunjukkan kehangatan serta rasa hormat yang luar biasa terhadap orang Yahudi, komunitas Yahudi di seluruh dunia, Yudaisme, dan tentu saja kepada komunitas Yahudi yang berkembang pesat di Iran.

Kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Presiden Raisi dan Menteri Abdollahian terjadi pada hari Minggu, di daerah pegunungan dekat kota Jolfa. Helikopter yang mereka tumpangi mengalami kegagalan teknis saat mereka sedang dalam perjalanan dari perbatasan Iran dengan Azerbaijan setelah meresmikan proyek bendungan. Tim pencarian dan penyelamatan bekerja keras melewati kondisi cuaca buruk dan medan yang sulit sebelum akhirnya menemukan lokasi jatuhnya helikopter. Sayangnya, tidak ada yang selamat dari insiden tragis ini.

Persahabatan dan Kehangatan

Kami sebagai para rabi Yahudi yang religius mempunyai hak istimewa untuk bertemu dengan kedua tokoh besar ini, dan kami menyaksikan secara langsung kebijaksanaan, persahabatan, dan keramahtamahan mereka. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Abdollahian selalu menunjukkan sikap yang ramah dan terbuka, memberikan dukungan moral dan spiritual kepada komunitas kami. Mereka memahami pentingnya keragaman dan selalu mendorong dialog antaragama yang konstruktif.

Presiden Raisi, sejak menjabat pada tahun 2021, dikenal sebagai pemimpin yang berkomitmen pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Meskipun berasal dari latar belakang yang keras dalam politik Iran, ia selalu mencari cara untuk membangun jembatan dengan komunitas internasional, termasuk komunitas Yahudi. Pertemuan kami dengan beliau selalu penuh dengan rasa hormat dan pengertian, di mana beliau menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.

Menteri Abdollahian, seorang diplomat ulung, selalu menekankan pentingnya dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik. Sikapnya yang terbuka dan komunikatif membuatnya dihormati di kalangan diplomat internasional. Kami mengenang pertemuan dengan beliau yang selalu diwarnai dengan diskusi-diskusi mendalam tentang pentingnya kerjasama dan saling menghormati antara berbagai komunitas agama.

Baca juga : Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Baca juga : Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Baca juga : Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Dampak Kehilangan

Kehilangan Presiden Raisi dan Menteri Abdollahian menambah lapisan baru ketidakstabilan di Iran, yang sudah menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah mengalami peningkatan ketegangan dengan negara-negara tetangganya dan ketidakpuasan domestik yang semakin meningkat. Kehilangan dua pemimpin berpengaruh ini meninggalkan kekosongan besar dalam kepemimpinan politik dan diplomasi Iran.

Sebagai komunitas Yahudi, kami sangat merasakan kehilangan ini. Presiden Raisi dan Menteri Abdollahian adalah sosok yang selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan komunitas Yahudi di Iran dan di seluruh dunia. Mereka memahami pentingnya dialog antaragama dan selalu mendorong kerjasama dan pengertian antara berbagai komunitas agama.

Doa dan Harapan

Semoga Yang Maha Kuasa dengan belas kasihnya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka dan seluruh bangsa Iran. Kami berdoa agar mereka diberi kekuatan dalam menghadapi masa-masa sulit ini. Semoga jiwa mereka diberkati oleh Yang Maha Kuasa dan beristirahat dalam damai.

Dalam doa kami, kami juga memohon agar Tuhan melindungi dan memberkati Iran serta membimbing negara ini dalam masa yang kompleks dan sulit ini. Semoga Iran terus dipimpin menuju masa depan yang cerah oleh para pemimpin yang diberkati dan adil, yang akan meneruskan warisan kebijaksanaan dan persahabatan yang telah ditinggalkan oleh Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Abdollahian.

Kami mendoakan agar Iran dapat menemukan kedamaian dan stabilitas dalam masa-masa yang penuh tantangan ini, dan semoga Tuhan memberikan bimbingan dan kekuatan kepada para pemimpin baru yang akan membawa Iran menuju masa depan yang lebih baik.

Penghormatan Terakhir

Beristirahatlah dengan damai, Presiden Ebrahim Raisi. Anda adalah pemimpin yang luar biasa bagi rakyat Anda dan bagi negara besar Iran. Anda juga seorang manusia luar biasa dengan hati yang baik yang menginginkan yang terbaik bagi umat manusia. Dunia tidak akan sama tanpamu, dan kami akan selalu mengenang kebijaksanaan serta ketulusan hatimu.

Menteri Hossein Amir-Abdollahian, terima kasih atas dedikasi Anda terhadap diplomasi dan dialog antarbangsa. Anda adalah seorang diplomat yang dihormati, dan kontribusi Anda terhadap perdamaian dan kerjasama internasional tidak akan pernah terlupakan.

Semoga Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Abdollahian mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Kehilangan ini adalah duka mendalam bagi banyak orang di seluruh dunia. Warisan mereka akan terus hidup dalam hati kami, dan pengaruh positif mereka akan dirasakan oleh generasi mendatang.

Kami mengenang saat-saat berharga bersama mereka, penuh dengan kebijaksanaan dan kehangatan. Pertemuan-pertemuan tersebut meninggalkan kesan mendalam yang akan selalu kami ingat. Kami berharap bahwa persahabatan yang telah terjalin antara komunitas kami dan bangsa Iran akan terus tumbuh dan berkembang, menghormati kenangan dua pemimpin besar yang telah pergi.

Dalam momen kesedihan ini, kami bersama-sama dengan bangsa Iran, merasakan kehilangan yang mendalam. Semoga persahabatan yang telah terjalin antara komunitas kami dan bangsa Iran terus tumbuh dan berkembang, menghormati kenangan dua pemimpin besar yang telah pergi. Beristirahatlah dalam damai, Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian. Dunia berduka atas kehilanganmu.

Menghadapi Masa Depan

Dengan meninggalnya Raisi dan Abdollahian, Iran memasuki babak baru ketidakpastian politik. Proses pemilihan presiden baru dalam waktu 50 hari mendatang akan menjadi ujian bagi stabilitas politik di negara tersebut. Banyak yang memandang bahwa kematian Raisi mungkin membuka jalan bagi perubahan dalam struktur kepemimpinan Iran, termasuk kemungkinan naiknya Mojtaba Khamenei, putra Ayatollah Khamenei, sebagai calon pemimpin masa depan.

Namun, para analis memperkirakan bahwa kebijakan luar negeri dan dalam negeri Iran mungkin tidak akan berubah drastis dalam waktu dekat. Pemerintah diperkirakan akan terus memperkuat pengaruhnya di kawasan Timur Tengah dan mempertahankan sikap tegas terhadap Barat.

Tragedi ini membawa Iran ke dalam periode refleksi dan ketidakpastian. Bagaimana negara ini akan melanjutkan perjalanan politiknya di tengah berbagai tantangan domestik dan internasional masih harus dilihat. Yang pasti, Iran saat ini berada di persimpangan jalan yang kritis, dengan masa depan yang penuh dengan kemungkinan dan tantangan. Kami berharap yang terbaik untuk rakyat Iran dan mendoakan kedamaian serta stabilitas bagi negara yang bersejarah ini.

Neturei Karta: Penjaga Kota yang Menentang Zionisme

Neturei Karta (Yahudi Aram Babilonia: נטורי קרתא nāṭūrī qarṯā yang secara harfiah berarti “Penjaga Kota”) adalah kelompok religius Yahudi yang secara resmi didirikan di Yerusalem, Mandat Britania atas Palestina, pada tahun 1938. Kelompok ini memisahkan diri dari Agudas Yisrael dengan tujuan yang jelas dan tegas: menentang Zionisme dan panggilan untuk pembentukan Negara Israel. Mereka meyakini bahwa orang-orang Yahudi dilarang untuk memiliki negara mereka sendiri sampai kedatangan Mesias Yahudi.

Asal Usul dan Keyakinan

Neturei Karta didirikan sebagai respons terhadap perkembangan gerakan Zionis yang pada saat itu semakin kuat. Menurut keyakinan mereka, pembentukan Negara Israel sebelum kedatangan Mesias merupakan pelanggaran terhadap kehendak Ilahi yang dinyatakan dalam ajaran-ajaran agama Yahudi. Mereka percaya bahwa hanya dengan kedatangan Mesias Yahudi, orang-orang Yahudi akan diizinkan untuk kembali dan mendirikan negara mereka di Tanah Suci.

Komunitas dan Kehidupan

Meskipun pandangan mereka yang radikal, Neturei Karta hidup sebagai bagian yang lebih besar dari masyarakat Haredi di seluruh dunia. Mereka memiliki komunitas di berbagai negara dan kota, termasuk Israel, di mana beberapa anggotanya berdoa di beit midrash (rumah belajar) yang terafiliasi di kawasan Meah Shearim, Yerusalem, dan di Ramat Beit Shemesh Bet. Namun, tidak ada penghitungan resmi dari jumlah anggota Neturei Karta. Menurut Jewish Virtual Library, jumlah mereka sekitar 5.000, sementara The Anti-Defamation League memperkirakan bahwa kurang dari 100 anggota yang secara aktif terlibat dalam kegiatan anti-Israel.

Neturei Karta mengidentifikasi anggotanya sebagai mereka yang secara teratur berdoa di rumah-rumah ibadat Neturei Karta seperti Taurat Ve’Yirah Yerusalem, Taurat U’Tefillah London, Taurat U’Tefillah New York, Beis Yehudi Upstate New York, dan lainnya. Selain itu, mereka yang belajar atau mengirim anak-anak mereka ke lembaga pendidikan yang dikelola oleh Neturei Karta, atau yang secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan, majelis, atau demonstrasi yang diselenggarakan oleh kelompok ini, juga dianggap sebagai bagian dari Neturei Karta.

Pandangan Terhadap Zionisme dan Negara Israel

Salah satu pandangan utama Neturei Karta adalah bahwa kaum Zionis, yang dianggap sekuler, telah mengotori Tembok Ratapan, sebuah situs suci bagi umat Yahudi. Mereka melihat gerakan Zionis sebagai upaya manusiawi yang melanggar perintah Ilahi dan menganggap pendirian Negara Israel sebagai dosa besar.

Kedekatan Neturei Karta dengan Iran menjadi salah satu aspek yang kontroversial dari kelompok ini. Mereka memandang Iran sebagai sahabat karena pemerintah Iran bersikap cukup adil terhadap warga minoritas Yahudi yang hidup di sana. Hubungan ini mencerminkan pandangan anti-Zionis Neturei Karta, yang melihat sekutu di antara mereka yang juga menentang Negara Israel.

Kegiatan dan Pengaruh

Neturei Karta terlibat dalam berbagai kegiatan yang mencerminkan pandangan mereka. Mereka sering terlihat dalam demonstrasi anti-Zionis, baik di Israel maupun di luar negeri. Dalam beberapa kesempatan, mereka bahkan telah bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara-negara yang secara politis menentang Israel, termasuk Iran, untuk menegaskan pandangan mereka dan mencari dukungan.

Meskipun jumlah mereka relatif kecil dibandingkan dengan populasi Yahudi global, pengaruh dan kontroversi yang ditimbulkan oleh tindakan dan pernyataan mereka cukup signifikan. Media sering meliput aksi-aksi Neturei Karta, terutama ketika mereka muncul dalam konteks internasional yang sensitif.

Kehidupan Religius dan Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, Neturei Karta adalah kelompok yang sangat religius dan konservatif. Mereka mengikuti ajaran-ajaran agama Yahudi dengan ketat dan menekankan pentingnya studi Torah. Komunitas mereka sangat tertutup dan menjaga tradisi dengan ketat. Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam komunitas Neturei Karta, dengan penekanan besar pada studi agama dan Torah di lembaga-lembaga pendidikan mereka.

Neturei Karta adalah contoh unik dari keragaman pandangan dalam komunitas Yahudi global. Meskipun menentang Zionisme dan pembentukan Negara Israel, mereka tetap berpegang teguh pada identitas dan keyakinan agama Yahudi. Kehadiran mereka menyoroti adanya spektrum luas dalam interpretasi dan penerapan ajaran-ajaran Yahudi terkait dengan isu-isu politik dan negara.

Kontroversi dan tindakan mereka sering kali menjadi sorotan, namun mereka tetap teguh dalam keyakinan bahwa pembentukan Negara Yahudi hanya bisa terjadi dengan kedatangan Mesias. Di tengah tantangan dan kritik, Neturei Karta terus menjalani kehidupan mereka sesuai dengan interpretasi religius yang mereka yakini, dan memainkan peran yang unik dalam diskusi global tentang Zionisme dan identitas Yahudi.

Dengan demikian, Neturei Karta mengingatkan kita bahwa dalam setiap tradisi keagamaan, ada berbagai interpretasi dan pandangan yang dapat berbeda secara signifikan, dan setiap kelompok memiliki hak untuk menjalankan keyakinan mereka sesuai dengan pemahaman mereka terhadap teks-teks suci. *Roni

Sumber  x.com/NetureiKarta/status/1792643812789047528

  • Berita Terkait :

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *