Jakarta, Kowantaranews.com -Pada malam yang dipenuhi dengan antusiasme dan penghargaan di Canadian Screen Awards 2024, ada momen yang mencolok dan membingungkan. Ketika Amrit Kaur, seorang aktris Kanada yang terhormat, menerima penghargaan Performance in a Leading Role untuk perannya dalam film The Queen of My Dreams karya Fawzia Mirza, dia tidak hanya merayakan keberhasilannya di panggung, tetapi juga menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan panggilan yang mendalam dan mendesak untuk gencatan senjata di Gaza.
Sebagai Amrit Kaur berdiri di panggung, sinar sorotan yang bersinar memancarkan keberadaannya yang menonjol di antara kerumunan. Dia menatap ke arah audiens, wajahnya terpancar dengan rasa determinasi dan tekad yang teguh. Dengan suara yang kuat dan tegas, dia mulai menyampaikan pesan yang kuat dan penting kepada mereka yang hadir dan kepada dunia yang lebih luas.
“Kolonisasi telah membawa kita ke titik perpecahan, genosida, dan sekarang dua komunitas yang dulu hidup dalam cinta saling berbalik dan hidup dalam kebencian yang dalam,” ucap Kaur, suaranya menembus ruang. Ungkapan kekhawatiran dan kegelisahan terasa dalam setiap kata yang dia ucapkan. “Ini adalah saat yang menakutkan untuk menjadi seorang seniman. Saya merasa takut. Saya merasa takut untuk berbicara. Tetapi penghargaan ini mengingatkan saya bahwa saya adalah seorang seniman.”
Kaur menegaskan bahwa sebagai seniman, tugasnya adalah untuk merasakan dan berempati. Dia mengecam mereka yang meminta seniman untuk tetap diam karena takut kehilangan pekerjaan, reputasi, atau kesempatan karier. “Saya menolak untuk hidup dalam kebencian terhadap kemanusiaan,” katanya dengan tegas, suaranya dipenuhi dengan keberanian dan ketegasan. “Sebagai seniman, saya menolak untuk mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan demi keuntungan pribadi atau kesuksesan karier.”
Pernyataan Kaur mencerminkan keberanian dan integritasnya sebagai seorang seniman. Dia menunjukkan bahwa meskipun ada risiko dan tekanan besar untuk tetap diam, penting untuk mempertahankan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Dia menegaskan bahwa sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab, kita memiliki tanggung jawab moral untuk mengangkat suara melawan ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia, terlepas dari konsekuensi yang mungkin kita hadapi.
Pernyataan Kaur datang di tengah kontroversi yang melanda industri hiburan, di mana beberapa selebriti telah kehilangan pekerjaan atau menghadapi ancaman karena mendukung krisis kemanusiaan di Gaza. Dia menunjukkan solidaritas dengan rekan-rekan seniman yang telah menghadapi konsekuensi atas keyakinan mereka dan menegaskan bahwa tidak adanya suara akan menyebabkan kita menjadi boneka dalam tangan kekuasaan yang membatasi kebebasan berekspresi.
Baca Juga : Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif
Baca Juga : Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera
Baca Juga : Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza
Meskipun risiko yang terkait dengan menyuarakan pendapatnya adalah nyata, Kaur menegaskan bahwa penting untuk tetap setia pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Dia menolak untuk diam dalam menghadapi ketidakadilan dan menegaskan bahwa sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab, penting untuk mengangkat suara melawan pelanggaran terhadap kemanusiaan, terlepas dari ancaman atau tekanan eksternal.
Penghargaan yang diterima Kaur pada malam itu adalah lebih dari sekadar penghargaan untuk pekerjaannya sebagai seorang aktris. Ini adalah pengakuan atas keberanian dan keberanian dia untuk menggunakan platformnya untuk menyuarakan isu-isu penting yang memengaruhi masyarakat. Dia menegaskan bahwa sebagai seniman, dia memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kemanusiaan, bahkan jika itu berarti menghadapi konsekuensi yang sulit.
Dalam pidatonya, Kaur juga menggarisbawahi pentingnya kesatuan dan empati dalam menghadapi konflik global. Dia menekankan bahwa, meskipun mungkin ada perbedaan budaya dan pandangan di antara kita, kita semua terhubung oleh kemanusiaan yang sama. Dalam situasi konflik dan penderitaan, penting bagi kita untuk menemukan titik persatuan dan bekerja bersama-sama untuk mencari solusi yang damai dan berkelanjutan.
Kaur menyuarakan keyakinannya bahwa sebagai seniman, peran mereka tidak hanya berada di atas panggung atau layar, tetapi juga dalam masyarakat sebagai pembawa perubahan dan penyampai pesan kemanusiaan. Dia menyerukan kepada sesama seniman untuk tidak takut untuk menggunakan kekuatan mereka untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia.
Pernyataan Kaur tidak hanya mencerminkan keberanian dan ketegasannya sebagai individu, tetapi juga memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dia menunjukkan bahwa siapa pun, terlepas dari latar belakang atau status mereka, memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dunia di sekitar mereka dan memperjuangkan keadilan.
Reaksi terhadap pidato Kaur sangat bervariasi. Beberapa menyambutnya sebagai tindakan keberanian dan integritas, sementara yang lain mengkritiknya sebagai upaya untuk mencari perhatian atau mengejar agenda politik tertentu. Namun, yang pasti adalah bahwa pernyataannya telah menarik perhatian luas dan memicu diskusi yang penting tentang peran seniman dalam masyarakat dan tanggung jawab mereka untuk menggunakan platform mereka untuk tujuan yang lebih besar dari sekadar hiburan semata.
Sebagai akhir dari pidatonya, Kaur menegaskan bahwa meskipun dia merasa takut dan mungkin menghadapi konsekuensi atas tindakannya, dia tidak akan pernah menyesal telah menggunakan suaranya untuk menyuarakan kemanusiaan dan keadilan. Dia mengajak orang lain untuk bergabung dengannya dalam perjuangan untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan damai untuk semua.
Dengan demikian, penghargaan yang diterima Amrit Kaur bukan hanya pengakuan atas karyanya sebagai seorang aktris yang berbakat, tetapi juga sebagai pengakuan atas keberanian dan keberanian dia untuk mengangkat suara dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Pidatonya menjadi pengingat yang kuat bahwa kita semua memiliki peran dalam memperjuangkan perubahan positif dalam dunia ini, dan bahwa tidak ada tindakan terlalu kecil jika dilakukan dengan niat yang tulus dan tekad yang teguh. *Mukroni
Sumber uk.news.yahoo.com
Foto instagram.com
- Berita Terkait :
Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif
Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera
Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza
Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB
Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ
Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ
Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza
Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina
Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu
Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol
Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah
Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah
Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel
Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut