• Sab. Mar 22nd, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Qatar Lakukan Negosiasi Intensif untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

ByAdmin

Jun 22, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com     -Pada saat ini, di tengah situasi yang semakin memburuk di Gaza, Qatar sedang memainkan peran penting dalam upaya diplomatik untuk menjembatani kesenjangan antara Israel dan Hamas. Dengan niat untuk mencapai gencatan senjata yang tahan lama dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, Qatar bekerja sama dengan sejumlah pihak internasional, termasuk Amerika Serikat dan Mesir, untuk menciptakan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Latar Belakang Konflik

Konflik antara Israel dan Hamas kembali memanas sejak serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.194 orang di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Serangan ini memicu respons militer dari Israel yang menyebabkan kematian sedikitnya 37.431 orang di Gaza, menurut laporan dari kementerian kesehatan wilayah yang dikelola oleh Hamas. Angka-angka ini mencerminkan eskalasi besar-besaran dalam kekerasan, dengan dampak yang sangat merugikan bagi warga sipil di kedua belah pihak.

Sejak konflik meletus, komunitas internasional telah berusaha mencari cara untuk meredakan ketegangan. Satu inisiatif penting datang dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang pada 31 Mei mengusulkan rencana untuk penarikan Israel dari pusat-pusat populasi besar di Gaza dan pelaksanaan gencatan senjata selama enam minggu. Rencana ini diharapkan dapat memberikan waktu yang cukup bagi para negosiator untuk mencapai kesepakatan jangka panjang yang lebih permanen.

Peran Qatar dalam Negosiasi

Qatar, yang dikenal memiliki hubungan baik dengan Hamas, telah mengambil peran aktif dalam upaya mediasi ini. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengungkapkan bahwa negaranya terus melanjutkan upaya mediasi tanpa henti. Dalam konferensi pers di Madrid bersama Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares, Sheikh Mohammed menyatakan, “Kami terus melanjutkan upaya kami tanpa gangguan selama beberapa hari terakhir.”

Pertemuan dengan pimpinan Hamas, termasuk Ismail Haniyeh yang berbasis di Qatar, telah diadakan untuk mencoba menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak. Haniyeh sendiri menyatakan bahwa Hamas terbuka terhadap dokumen atau inisiatif apa pun yang menjamin posisi perlawanan dalam negosiasi gencatan senjata. Namun, Hamas juga menetapkan syarat yang sangat jelas: penarikan total pasukan Israel dari Gaza dan gencatan senjata permanen sebelum pembebasan semua sandera yang dicari Israel.

Baca juga : Day 256: Gaza Under Siege – Israel’s Airstrikes Claim Dozens of Lives

Baca juga : Laporan PBB: Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Terlibat dalam Pelanggaran Berat Hukum Internasional

Baca juga : Putra Mahkota Saudi dan Pemimpin Dunia Islam Bersatu Mengutuk Tindakan Israel di Gaza

Tantangan dalam Negosiasi

Meskipun ada kemajuan dalam dialog, tantangan besar tetap ada. Pemerintah Israel hingga kini menolak tuntutan Hamas untuk penarikan total pasukan sebelum pembebasan sandera. Ini menciptakan kebuntuan yang sulit dipecahkan. “Upaya terus dilakukan, namun sejauh ini kami belum mencapai formula yang kami rasa paling tepat dan paling dekat dengan apa yang telah disampaikan,” kata Perdana Menteri Qatar.

Kesulitan utama dalam negosiasi ini adalah ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua belah pihak. Israel, yang telah mengalami serangan mematikan dari Hamas, skeptis terhadap janji-janji yang mungkin diberikan oleh kelompok militan tersebut. Di sisi lain, Hamas menuntut jaminan keamanan bagi wilayah Gaza dan penghentian apa yang mereka sebut sebagai “perang kriminal” terhadap rakyat Palestina.

Upaya Internasional Lainnya

Selain Qatar, Amerika Serikat dan Mesir juga memainkan peran penting dalam upaya mediasi ini. Mesir, dengan kedekatan geografis dan pengaruh historisnya di Gaza, telah menjadi mediator tradisional dalam konflik Israel-Palestina. Sementara itu, Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong negosiasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, upaya mediasi internasional telah menghasilkan jeda tujuh hari pada bulan November, yang memungkinkan pembebasan lebih dari 100 sandera. Namun, upaya setelah jeda tersebut mengalami jalan buntu, menunjukkan betapa sulitnya mencapai kesepakatan yang lebih luas.

Konsekuensi Kemanusiaan

Konflik yang berkepanjangan ini membawa konsekuensi kemanusiaan yang parah. Di Gaza, serangan balasan Israel telah menyebabkan kehancuran luas, dengan ribuan rumah dan infrastruktur hancur. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah warga sipil, termasuk banyak anak-anak.

Organisasi kemanusiaan internasional telah berulang kali menyerukan penghentian permusuhan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada penduduk Gaza. Akses ke makanan, air bersih, dan layanan medis sangat terbatas akibat blokade dan serangan yang terus berlanjut. Di sisi lain, warga Israel juga mengalami trauma dan ketakutan akibat serangan roket dan ancaman teror dari kelompok militan.

Harapan untuk Masa Depan

Meski situasi saat ini tampak suram, upaya mediasi yang dilakukan Qatar dan pihak internasional lainnya memberikan secercah harapan untuk masa depan. Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menekankan komitmen Qatar untuk terus bekerja menuju solusi damai. “Segera setelah ini selesai, kami akan berkomunikasi dengan pihak Israel untuk mencoba menjembatani kesenjangan tersebut dan mencapai kesepakatan secepat mungkin,” tambahnya.

Keberhasilan dalam mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera akan menjadi langkah besar menuju stabilitas di wilayah tersebut. Ini juga dapat membuka jalan bagi diskusi yang lebih luas tentang penyelesaian konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

Qatar saat ini berada di garis depan upaya mediasi antara Israel dan Hamas, berusaha menjembatani kesenjangan yang mendalam di antara kedua belah pihak. Melalui negosiasi intensif dan kolaborasi internasional, diharapkan bahwa gencatan senjata yang tahan lama dan pembebasan sandera dapat segera terwujud. Meski tantangan besar masih ada, komitmen dan upaya tanpa henti dari pihak-pihak terkait menunjukkan bahwa perdamaian dan stabilitas mungkin saja dicapai di masa mendatang. *Mukroni

Sumber arabnews.com

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Day 256: Gaza Under Siege – Israel’s Airstrikes Claim Dozens of Lives

Laporan PBB: Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Terlibat dalam Pelanggaran Berat Hukum Internasional

Pengunduran Diri Pejabat AS Stacy Gilbert: Protes terhadap Kebijakan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Idul Adha di Tengah Konflik: Ketika Kegembiraan Berganti Kesedihan di Gaza

Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Langkah Israel: ‘Jeda Taktis’ untuk Meringankan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menelusuri Jalur ‘Muslim Vote’ di Inggris: Dukungan Terhadap Kandidat Alternatif dan Perubahan Politik Menuju Perdamaian Palestina

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza oleh Qatar dan Mesir: Langkah Baru Menuju Perdamaian

Akhir yang Mendekat bagi Pemerintahan Netanyahu yang Terpecah

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Keputusasaan di Tengah Pertempuran

Ketegangan AS-Israel: Perdebatan atas Berbagi Informasi Intelijen

Tekanan Boikot Israel terhadap Merek-merek Amerika di Timur Tengah

$7.000 untuk Keluar dari Gaza: Eksploitasi Warga Palestina yang Melarikan Diri ke Mesir

Krisis Kemanusiaan di Gaza Meningkat, Yordania Gelar Pertemuan Darurat Internasional

Apple Dituduh Mendukung Konflik Israel-Palestina: Karyawan Menuntut Penghentian Sumbangan Kontroversial

Transformasi Ekonomi Global: Dampak Penghentian Perjanjian Petro Dollar oleh Arab Saudi

Rencana Gencatan Senjata Gaza Terhambat oleh Perubahan Usulan dari Hamas, Klaim AS

HRW: Penggunaan Kelaparan oleh Israel sebagai Senjata Perang di Gaza Merupakan ‘Kejahatan Perang’

PBB Temukan Bukti Kejahatan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Knesset Israel Setujui Undang-Undang Kontroversial Wajib Militer Ultra-Ortodoks di Tengah Konflik Gaza

Resolusi DK PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza: Langkah Menuju Perdamaian yang Tantangannya Besar”

Pertemuan Tegang di Kairo: Morsi Dituduh Mengimplikasikan Yahudi Mengendalikan Media AS

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *