• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

ByAdmin

Jun 10, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   – Gideon Levy, seorang jurnalis dan penulis terkemuka Israel, menyuarakan pandangan kontroversialnya tentang konflik Israel-Palestina dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Levy, yang telah lama dikenal sebagai kritikus keras terhadap kebijakan Israel, menegaskan bahwa pendudukan wilayah Palestina oleh Israel hanya akan berakhir jika Israel mulai “membayar akibatnya” dan dihukum atas tindakannya.

Levy, yang telah menulis untuk surat kabar Israel Haaretz selama sekitar empat dekade, seringkali menjadi suara yang disegani namun juga kontroversial di negaranya. Dalam wawancaranya dengan Anadolu, Levy menyatakan bahwa Israel telah melakukan “kejahatan perang” secara rutin di wilayah pendudukan Palestina selama 55 tahun terakhir, tidak hanya selama masa perang. Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengakhiri pendudukan adalah melalui intervensi internasional yang nyata dan konsisten.

Masyarakat Israel Tidak Akan Berubah Sendiri

Levy menekankan bahwa perdamaian tidak akan datang dari masyarakat Israel. “Warga Israel tidak akan bangun di suatu pagi dan mengatakan ‘pendudukan terlalu kejam, apartheid adalah ilegal, mari kita akhiri ini,'” kata Levy. Ia yakin bahwa perubahan hanya akan terjadi jika Israel mulai menanggung akibat nyata dari tindakannya. “Ini hanya akan terjadi jika Israel mulai membayar untuk pendudukan, dan dihukum atas tindakan mereka,” tegasnya.

Menurut Levy, masyarakat dan pemerintah Israel saat ini berada dalam “pola pikir yang sangat radikal,” dan perubahan dari dalam negeri tampak tidak mungkin. Levy mencatat bahwa masyarakat Israel sebelumnya sudah dalam kondisi yang cukup buruk, namun dalam beberapa bulan terakhir, situasinya semakin memburuk dengan peningkatan rasisme dan nasionalisme ekstrem.

Intervensi Internasional yang Diharapkan

Levy menilai bahwa satu-satunya harapan untuk mengakhiri pendudukan adalah melalui intervensi internasional. Namun, ia skeptis apakah hal ini akan terjadi dalam waktu dekat, terutama mengingat dinamika politik di Amerika Serikat yang tengah bersiap menghadapi pemilu. “Saya tidak melihat kemungkinan adanya intervensi internasional dalam waktu dekat,” ujar Levy. Dia menekankan bahwa masyarakat internasional perlu berhenti berbicara dan mulai bertindak.

Levy juga menyebutkan bahwa pemerintahan Biden, meskipun memiliki niat untuk menghentikan kekerasan, kemungkinan besar tidak akan mengambil langkah yang cukup signifikan untuk menghentikan Israel sepenuhnya. “Saya pikir mereka akan mengambil jalan tengah,” kata Levy, merujuk pada posisi AS yang tidak akan sepenuhnya menghentikan Israel namun juga tidak akan sepenuhnya memberikan lampu hijau untuk serangan lebih lanjut.

Baca juga : Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Baca juga : Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Baca juga : Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kejahatan Perang Setiap Hari Selama 55 Tahun

Levy dengan tegas menyatakan bahwa tentara Israel telah melakukan kejahatan perang setiap hari selama 55 tahun terakhir. Dia mengutip berbagai tindakan seperti pemindahan ilegal tahanan Palestina ke Israel, penculikan setiap malam dari rumah-rumah warga Palestina, dan hukuman kolektif sebagai contoh dari pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel.

Menurut Levy, banyak warga Israel tidak menyadari kebrutalan yang terjadi di wilayah pendudukan karena media Israel seringkali menyembunyikan kenyataan tersebut. “Jika saya ingin melihat apa yang terjadi, saya harus melihat saluran-saluran seperti Al Jazeera, TRT, dan CNN,” katanya. Levy menegaskan bahwa menyerang tempat padat penduduk seperti Gaza menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil dan bahwa pemerintah Israel hampir mendapatkan dukungan bulat dari masyarakat terkait perang tersebut.

Israel dan Gaza: Tidak Ada Rencana yang Jelas

Levy juga mengkritik kurangnya rencana jelas dari pemerintah Israel terkait situasi di Gaza. Dia memperingatkan bahwa jika Israel melanjutkan serangan besar-besaran setelah ‘jeda kemanusiaan’, maka akan terjadi kehancuran yang lebih besar di Gaza bagian selatan. “Bahkan jika mereka benar-benar menghancurkan bagian selatan Gaza dan mengalahkan Hamas, keesokan harinya Israel tidak tahu apa yang akan terjadi,” katanya, menekankan bahwa perang harus dihentikan.

Menurut Levy, Israel ingin mengusir warga Palestina dari Gaza, namun hal ini tidak etis, tidak legal, dan tidak praktis. “Tidak ada yang akan menerima 2,3 juta orang,” katanya, merujuk pada populasi Gaza. “Israel tidak memiliki hak untuk memutuskan di mana masyarakat Gaza akan tinggal.”

Kritik Terhadap Demokrasi Israel

Levy juga mengkritik klaim Israel sebagai negara Yahudi sekaligus demokratis. Menurutnya, Israel tidak bisa menjadi negara Yahudi jika dua kelompok etnis (Yahudi dan Palestina) hidup di bawah pemerintahan yang sama tanpa hak yang setara. “Israel menentukan pilihannya dan lebih memilih menjadi negara Yahudi daripada demokratis,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kritiknya terhadap Israel tidak akan mungkin dilakukan oleh seorang Palestina tanpa menghadapi konsekuensi yang berat. “Sebagian besar dari apa yang saya katakan tidak dapat diucapkan oleh orang Palestina. Hal ini tidak akan terjadi dalam realitas Israel, terutama setelah perang,” katanya. Levy menyadari bahwa kebebasan berbicaranya adalah privilese yang tidak dimiliki oleh banyak orang Palestina.

Pandangan Levy memberikan wawasan yang mendalam dan sering kali kontroversial tentang situasi di Israel dan Palestina. Dia percaya bahwa perubahan tidak akan datang dari dalam masyarakat Israel sendiri, tetapi melalui tekanan internasional yang signifikan. Levy berharap komunitas internasional akan segera bertindak untuk menghentikan pendudukan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terus terjadi. Namun, dengan situasi politik global saat ini, terutama di Amerika Serikat, harapan tersebut tampaknya masih jauh dari kenyataan. *Mukroni

Sumber  aa.com.tr

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *