• Sab. Sep 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

ByAdmin

Jun 9, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com    -Dalam sebuah langkah yang mengejutkan dan mengundang perhatian global, pemerintah Kolombia di bawah pimpinan Presiden Gustavo Petro telah mengumumkan penghentian ekspor batu bara ke Israel. Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan banyak korban jiwa di kalangan warga Palestina. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kolombia untuk menekan Israel agar menghentikan apa yang disebut oleh Presiden Petro sebagai “genosida” terhadap rakyat Palestina.

Latar Belakang Keputusan

Keputusan untuk menghentikan ekspor batu bara ini diumumkan oleh Presiden Gustavo Petro, yang dikenal sebagai seorang pemimpin sayap kiri dengan pandangan tegas terhadap kebijakan luar negeri Israel. Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, Petro menyatakan bahwa ekspor batu bara akan dihentikan “sampai genosida dihentikan,” mengacu pada meningkatnya jumlah korban warga Palestina akibat serangan Israel. Petro menuduh Israel menggunakan batu bara Kolombia sebagai sumber energi untuk memproduksi senjata dan barang-barang militer lainnya yang digunakan dalam operasi militer di Gaza.

Kolombia, sebagai pemasok batu bara terbesar ke Israel, memiliki posisi strategis yang signifikan. Berdasarkan data dari American Journal of Transportation, Kolombia menyediakan lebih dari separuh impor batu bara Israel. Batu bara ini digunakan untuk sekitar 20 persen dari kebutuhan pembangkit listrik Israel, meskipun angka ini diperkirakan akan turun menjadi tiga persen dalam waktu dekat karena diversifikasi sumber energi yang dilakukan oleh Israel.

Dampak Diplomatik dan Ekonomi

Langkah ini merupakan kelanjutan dari tindakan sebelumnya di mana Presiden Petro memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Mei. Keputusan tersebut datang setelah meningkatnya kekerasan di Gaza dan kritik keras Petro terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pemutusan hubungan diplomatik ini menandai perubahan besar dalam hubungan bilateral antara kedua negara, yang sebelumnya memiliki hubungan perdagangan yang kuat.

Keputusan untuk menghentikan ekspor batu bara memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Kolombia adalah produsen batu bara terbesar kelima di dunia, dengan perusahaan seperti Drummond dan Glencore sebagai penambang utama. Pada tahun lalu, Kolombia mengekspor 56,7 juta metrik ton batu bara, dengan tiga juta ton di antaranya dikirim ke Israel. Angka ini mewakili sekitar 5,4 persen dari total ekspor batu bara Kolombia. Penghentian ekspor ini berpotensi menurunkan pendapatan dari sektor batu bara dan mengganggu industri pertambangan di Kolombia.

Baca juga : Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Baca juga : Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Baca juga : Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Reaksi Industri dan Internasional

Keputusan ini mendapat reaksi keras dari asosiasi pertambangan swasta di Kolombia. Mereka menyatakan bahwa larangan ekspor batu bara ke Israel melanggar perjanjian internasional dan dapat merusak kepercayaan pasar serta investasi asing di Kolombia. Perusahaan-perusahaan seperti Drummond dan Glencore, yang memiliki operasi besar di Kolombia, kemungkinan akan merasakan dampak negatif dari keputusan ini.

Di sisi lain, keputusan ini juga mendapat dukungan dari sejumlah organisasi hak asasi manusia dan kelompok pro-Palestina. Mereka memuji langkah Kolombia sebagai tindakan berani untuk menekan Israel agar menghentikan agresi militernya di Gaza. Langkah ini dianggap sebagai contoh bagaimana negara-negara dapat menggunakan pengaruh ekonomi mereka untuk mendorong perubahan politik dan menghentikan pelanggaran hak asasi manusia.

Tanggapan dari Israel

Pemerintah Israel belum memberikan tanggapan resmi atas keputusan Kolombia ini. Namun, kemungkinan besar mereka akan mencari sumber batu bara alternatif untuk memastikan bahwa pasokan energi mereka tidak terganggu. Israel selama ini telah berupaya mengurangi ketergantungan pada batu bara dengan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan seperti gas alam dan energi terbarukan.

Menurut American Journal of Transportation, Israel telah merencanakan untuk mengurangi penggunaan batu bara dalam pembangkit listrik menjadi hanya tiga persen dari total kebutuhan energi mereka. Rencana ini mencerminkan upaya Israel untuk diversifikasi sumber energi dan mengurangi dampak lingkungan dari pembakaran batu bara. Namun, penghentian pasokan batu bara dari Kolombia tetap akan memberikan tantangan logistik dan ekonomi bagi Israel dalam jangka pendek.

Implikasi Global

Keputusan Kolombia untuk menghentikan ekspor batu bara ke Israel dapat memicu reaksi berantai di antara negara-negara lain yang juga mengkritik tindakan militer Israel di Gaza. Jika negara-negara lain mengikuti jejak Kolombia, Israel mungkin menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk mengubah kebijakan militernya. Selain itu, langkah ini juga bisa mempengaruhi dinamika perdagangan global, terutama di sektor energi.

Di tingkat global, keputusan ini juga mencerminkan bagaimana kebijakan luar negeri yang berbasis pada prinsip moral dan hak asasi manusia dapat mempengaruhi hubungan ekonomi dan perdagangan. Dalam era globalisasi, negara-negara semakin saling bergantung satu sama lain untuk sumber daya dan pasar. Tindakan Kolombia menunjukkan bahwa negara-negara tidak ragu untuk menggunakan pengaruh ekonomi mereka untuk mendukung prinsip-prinsip yang mereka anggap penting, meskipun hal itu mungkin memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan.

Dampak pada Industri Batu Bara Kolombia

Bagi industri batu bara Kolombia, penghentian ekspor ke Israel merupakan tantangan besar. Sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, kehilangan pasar seperti Israel bisa menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan bagi produsen batu bara Kolombia. Namun, pemerintah Kolombia tampaknya siap untuk menanggung konsekuensi ekonomi demi mengambil sikap moral terhadap tindakan militer Israel di Gaza.

Langkah ini juga bisa memaksa industri batu bara Kolombia untuk mencari pasar baru dan diversifikasi portofolio ekspornya. Dalam jangka panjang, ini mungkin bisa menjadi kesempatan bagi Kolombia untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor batu bara dan berinvestasi dalam sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Langkah Kolombia untuk menghentikan ekspor batu bara ke Israel adalah tindakan tegas yang mencerminkan ketegangan internasional terkait konflik di Gaza. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada hubungan diplomatik antara kedua negara, tetapi juga berpotensi mempengaruhi pasar energi global. Sementara Kolombia menegaskan bahwa tindakan ini adalah bagian dari komitmennya terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia, dampak ekonomi dari keputusan ini masih harus dilihat dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagai produsen batu bara terbesar kelima di dunia, langkah Kolombia ini merupakan sinyal kuat bagi komunitas internasional tentang pentingnya tanggung jawab moral dalam perdagangan global. Bagi Israel, tantangan ke depan adalah mencari sumber energi alternatif dan mengatasi tekanan internasional yang semakin meningkat akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

Dalam menghadapi tantangan ini, baik Kolombia maupun Israel harus menavigasi dampak ekonomi dan diplomatik yang kompleks. Keputusan ini juga akan menjadi ujian bagi komunitas internasional dalam hal bagaimana mereka merespons pelanggaran hak asasi manusia dan konflik internasional melalui kebijakan ekonomi dan perdagangan. *Mukroni

Sumber  newarab.com

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *