Jakarta, Kowantaranews.com -Dalam perkembangan terbaru dari panggung politik internasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan kritik ringan terhadap Israel terkait tindakannya di Gaza. Sementara itu, Arab Saudi memutuskan untuk memboikot konferensi perdamaian Ukraina yang diadakan di Swiss, menyoroti dinamika kompleks dan kepentingan geopolitik yang terlibat.
Kritik Zelensky terhadap Israel
Presiden Volodymyr Zelensky, yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Israel, terutama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, tampaknya mulai mengubah nada retorikanya. Berbicara pada konferensi Dialog Shangri-La di Singapura akhir pekan ini, Zelensky menyampaikan kritik terselubung terhadap perang Israel di Gaza.
Ia mengakui bahwa Israel berhak membela diri terhadap serangan dari kelompok Hamas, namun menekankan pentingnya menghormati hukum kemanusiaan internasional. “Ukraina mengatakan jika teroris Hamas menyerang warga sipil pada hari pertama serangan mereka terhadap Israel, maka Israel berhak membela diri,” kata Zelensky, seperti dikutip oleh The Kyiv Independent. Namun, ia juga menambahkan bahwa setelah Israel melakukan operasi militer di Gaza dan krisis kemanusiaan terjadi, penting bagi semua pihak untuk menghormati hukum internasional dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Pernyataan ini menandai perubahan signifikan dalam sikap Zelensky yang sebelumnya selalu memberikan dukungan tanpa syarat kepada Israel. Ia menyatakan bahwa Ukraina siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menekankan pentingnya menghormati dua negara, Israel dan Palestina. Zelensky juga menegaskan bahwa Ukraina akan berusaha meyakinkan Israel untuk menghentikan konflik dan mencegah penderitaan lebih lanjut bagi warga sipil.
Hubungan Zelensky dengan Israel
Selama masa kepresidenannya, Zelensky telah menjadi pendukung vokal Israel, terutama dalam konteks konflik dengan Palestina. Dukungan ini semakin kuat setelah invasi Rusia ke Ukraina, di mana Zelensky terus meminta dukungan material dan politik dari Israel. Ia sering kali mengingatkan Tel Aviv akan aliansi Moskow dengan Iran, yang dianggap sebagai ancaman langsung bagi Israel.
Namun, dengan meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza yang telah mencapai lebih dari 36.479 warga Palestina tewas, Zelensky tampaknya merasa perlu untuk menyesuaikan retorikanya. Meskipun tetap mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan sebagai tindakan terorisme, Zelensky juga menekankan perlunya menghormati hukum internasional dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak di Gaza.
Baca juga : Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro
Baca juga : Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap
Baca juga : Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza
Arab Saudi Boikot Konferensi Perdamaian Ukraina
Di tengah perubahan sikap Zelensky, Arab Saudi memutuskan untuk tidak menghadiri konferensi perdamaian Ukraina yang diadakan di Burgenstock, Swiss. Ketidakhadiran delegasi Rusia dilaporkan sebagai alasan utama keputusan Riyadh untuk memboikot acara tersebut. Pemerintah Swiss telah mengundang 160 delegasi dari berbagai negara untuk membahas solusi perdamaian bagi konflik Ukraina, namun ketidakhadiran Rusia tampaknya menjadi faktor kunci yang menyebabkan Arab Saudi mundur.
Menurut laporan dari media Rusia TASS, keputusan Arab Saudi terkait dengan ketidakhadiran Rusia. Sebelumnya, Zelensky dilaporkan berencana mengunjungi Arab Saudi untuk meningkatkan dukungan Riyadh terhadap Ukraina, namun rencana tersebut dibatalkan. The New Arab melaporkan bahwa meskipun tidak dapat memverifikasi klaim tersebut, langkah Arab Saudi ini menunjukkan hubungan diplomatik yang rumit dan kepentingan strategis yang harus dipertimbangkan oleh semua pihak.
Peran Arab Saudi dalam Konflik Ukraina
Arab Saudi selama ini memainkan peran penting dalam upaya mediasi konflik Ukraina. Mereka memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia, dan telah berusaha untuk menjaga keseimbangan diplomatik. Pada Agustus 2023, Arab Saudi mengadakan pertemuan puncak untuk Ukraina dengan tujuan menemukan titik temu dan berperan dalam pertukaran sandera antara Kyiv dan Moskow.
Keputusan untuk memboikot konferensi di Swiss mencerminkan posisi netral Arab Saudi dalam konflik ini dan kesediaan mereka untuk tetap menjadi mediator yang dapat dipercaya oleh kedua belah pihak. Namun, keputusan ini juga dapat dilihat sebagai dukungan terselubung terhadap Rusia, mengingat ketidakhadiran mereka di konferensi tersebut.
Implikasi Global
Kritik Zelensky terhadap Israel dan keputusan Arab Saudi untuk memboikot konferensi perdamaian Ukraina mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks. Di satu sisi, Zelensky berusaha untuk menyeimbangkan dukungan kuatnya terhadap Israel dengan keprihatinan kemanusiaan yang semakin mendesak. Di sisi lain, Arab Saudi menunjukkan posisinya sebagai pemain kunci dalam diplomasi global, yang berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik internasional.
Perubahan sikap Zelensky bisa menjadi sinyal bagi Israel untuk meninjau kembali pendekatannya terhadap konflik di Gaza, terutama dalam konteks hukum kemanusiaan internasional. Sementara itu, keputusan Arab Saudi untuk tidak menghadiri konferensi perdamaian Ukraina dapat dilihat sebagai upaya untuk menjaga netralitas dan memperkuat peran mereka sebagai mediator dalam konflik global.
Tantangan dan Prospek ke Depan
Tantangan terbesar bagi Zelensky adalah mempertahankan dukungan internasional untuk Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia, sambil juga menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan global seperti krisis di Gaza. Retorika yang lebih seimbang ini mungkin dapat membantu meningkatkan citra Ukraina di mata komunitas internasional dan menunjukkan bahwa mereka berkomitmen pada prinsip-prinsip hukum internasional dan kemanusiaan.
Bagi Israel, kritik yang semakin meningkat dari sekutu-sekutunya mungkin memaksa mereka untuk mengevaluasi kembali strategi militernya di Gaza. Meskipun mereka memiliki hak untuk membela diri, penting bagi mereka untuk memperhitungkan dampak kemanusiaan dari operasi militer mereka dan mencari cara-cara untuk mengurangi penderitaan warga sipil.
Sementara itu, Arab Saudi harus terus memainkan peran yang hati-hati dalam diplomasi internasional. Dengan tetap menjaga hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia, mereka dapat terus menjadi mediator yang efektif dalam upaya menemukan solusi damai bagi konflik-konflik yang sedang berlangsung.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan internasional dan bagaimana kepentingan geopolitik dapat mempengaruhi keputusan dan sikap negara-negara. Zelensky, meskipun tetap mendukung Israel, menunjukkan bahwa ia juga peduli terhadap hukum kemanusiaan internasional dan nasib warga sipil Palestina. Arab Saudi, dengan keputusan untuk memboikot konferensi perdamaian Ukraina, menegaskan posisinya sebagai mediator yang netral namun berpengaruh dalam diplomasi global.
Ke depan, langkah-langkah ini akan terus diawasi oleh komunitas internasional yang berharap untuk melihat solusi yang adil dan damai bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza dan Ukraina. Perubahan dalam retorika dan tindakan diplomatik ini bisa menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik yang lebih humanis dan berkelanjutan. *Mukroni
Sumber newarab.com
- Berita Terkait :
Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza
Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang
Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945
Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ
Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar
Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza
Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif
Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera
Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza
Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB
Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ
Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ
Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza
Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina
Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu
Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol
Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah
Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah
Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel
Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut