• Sel. Nov 12th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Pengunduran Diri Pejabat AS Stacy Gilbert: Protes terhadap Kebijakan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

ByAdmin

Jun 18, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com    — Mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, Stacy Gilbert, mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak, hal dimuat dalam laman twitter Al Jazeera 18 Juni 2004, . Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah AS yang membantah klaim pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh Israel ke Gaza. Pengunduran diri ini menyoroti kontroversi yang semakin memanas terkait situasi kemanusiaan di Gaza dan peran AS dalam konflik tersebut.

Latar Belakang Pengunduran Diri

Stacy Gilbert, yang telah lama berkarir di Departemen Luar Negeri AS, merasa bahwa integritas dan tanggung jawab kemanusiaannya dilanggar oleh laporan yang dipublikasikan pada awal Mei. Laporan tersebut secara tegas menyatakan bahwa Israel tidak memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskipun terdapat bukti dan kesaksian dari berbagai sumber yang menunjukkan sebaliknya.

“Sebagai seorang profesional yang telah bekerja di bidang kemanusiaan selama bertahun-tahun, saya tidak bisa tinggal diam ketika melihat fakta-fakta yang bertentangan dengan pernyataan resmi pemerintah,” ujar Gilbert dalam surat pengunduran dirinya. “Laporan yang dipublikasikan tidak hanya menyesatkan, tetapi juga meremehkan penderitaan yang dialami oleh warga Gaza.”

Pengumuman Gedung Putih

Kontroversi ini berawal dari pengumuman Gedung Putih pada awal Mei yang menyatakan penghentian penggunaan bom seberat 2.000 pon. Keputusan ini dianggap mengejutkan banyak pihak karena senjata tersebut dikenal sangat destruktif, khususnya di daerah padat penduduk seperti Gaza. Senjata dengan radius ledakan yang luas ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana bisa digunakan tanpa menimbulkan korban jiwa di kalangan sipil.

Namun, yang lebih menjadi sorotan adalah klaim dalam laporan yang dirilis pada 10 Mei yang menegaskan bahwa Israel tidak memblokir bantuan kemanusiaan. Gilbert, yang saat itu memeriksa laporan tersebut, merasa bahwa pernyataan ini tidak mencerminkan realitas di lapangan. Berdasarkan penilaiannya dan masukan dari komunitas intelijen, ia yakin bahwa ada upaya pemblokiran yang signifikan terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.

Kontroversi Pemblokiran Bantuan

Dalam wawancara eksklusif dengan beberapa media, Gilbert menjelaskan lebih lanjut mengenai keputusannya untuk mengundurkan diri. Menurutnya, laporan tersebut mengabaikan bukti-bukti yang menunjukkan adanya pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh Israel. “Pemblokiran ini bukan hanya sekadar masalah teknis atau logistik,” kata Gilbert. “Ini adalah tindakan yang berdampak langsung pada kehidupan ribuan orang. Kelaparan di Gaza adalah kenyataan yang tidak bisa kita abaikan.”

Gilbert juga mengkritik cara pemerintah menangani isu ini, menyatakan bahwa klaim resmi yang dibuat oleh pemerintah AS tidak hanya menyesatkan, tetapi juga menghalangi upaya bantuan yang sangat dibutuhkan. “Kelaparan adalah masalah serius yang tidak boleh diremehkan. Ini bukan hanya tentang kekurangan makanan, tetapi juga tentang akses terhadap layanan kesehatan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya,” tegasnya.

Baca juga : Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

Baca juga : Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Baca juga : Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

Reaksi Internasional

Pengunduran diri Gilbert menarik perhatian internasional, memicu reaksi dari berbagai organisasi kemanusiaan dan negara-negara mitra. Banyak yang memuji keberanian Gilbert dalam menyuarakan kebenaran, sementara yang lain menyerukan penyelidikan lebih lanjut terhadap klaim pemblokiran bantuan kemanusiaan di Gaza.

“Stacy Gilbert telah menunjukkan integritas yang luar biasa dengan mengundurkan diri sebagai bentuk protes,” kata Sarah Robinson, Direktur Human Rights Watch. “Pengakuannya menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menangani isu-isu kemanusiaan.”

Di sisi lain, pemerintah Israel dan pendukungnya tetap berpegang pada klaim bahwa tidak ada pemblokiran bantuan kemanusiaan yang terjadi. Mereka menegaskan bahwa semua bantuan yang dikirim ke Gaza telah melalui prosedur yang tepat dan sesuai dengan hukum internasional.

Dampak pada Kebijakan AS

Pengunduran diri Gilbert juga memicu perdebatan di dalam negeri mengenai kebijakan AS terhadap Israel dan Palestina. Beberapa anggota Kongres menyuarakan keprihatinan mereka dan menyerukan perubahan dalam pendekatan pemerintah terhadap konflik di Gaza.

“Ini adalah momen untuk introspeksi,” kata Senator James Thompson. “Kita harus memastikan bahwa kebijakan kita tidak hanya mendukung sekutu kita, tetapi juga memperhatikan hak asasi manusia dan kebutuhan kemanusiaan.”

Di pihak lain, beberapa anggota parlemen menekankan pentingnya menjaga hubungan kuat dengan Israel dan mendukung haknya untuk membela diri. Mereka menganggap laporan Gilbert sebagai pandangan pribadi yang tidak mewakili keseluruhan situasi.

Pengunduran diri Stacy Gilbert telah membuka kembali perdebatan mengenai peran AS dalam konflik Israel-Palestina dan bagaimana kebijakan luar negeri harus dijalankan. Langkahnya yang berani menggarisbawahi pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam menangani isu-isu kemanusiaan, dan memicu pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam membuat pernyataan resmi.

Di tengah ketegangan yang terus meningkat di Gaza, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama mencari solusi yang dapat mengurangi penderitaan warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan. Pengunduran diri Gilbert menjadi pengingat bahwa dalam setiap konflik, kemanusiaan harus selalu menjadi prioritas utama. *Mukroni

Sumber Al Jazeera

Foto  english.almayadeen.net

  • Berita Terkait :

Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Idul Adha di Tengah Konflik: Ketika Kegembiraan Berganti Kesedihan di Gaza

Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Langkah Israel: ‘Jeda Taktis’ untuk Meringankan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menelusuri Jalur ‘Muslim Vote’ di Inggris: Dukungan Terhadap Kandidat Alternatif dan Perubahan Politik Menuju Perdamaian Palestina

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza oleh Qatar dan Mesir: Langkah Baru Menuju Perdamaian

Akhir yang Mendekat bagi Pemerintahan Netanyahu yang Terpecah

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Keputusasaan di Tengah Pertempuran

Ketegangan AS-Israel: Perdebatan atas Berbagi Informasi Intelijen

Tekanan Boikot Israel terhadap Merek-merek Amerika di Timur Tengah

$7.000 untuk Keluar dari Gaza: Eksploitasi Warga Palestina yang Melarikan Diri ke Mesir

Krisis Kemanusiaan di Gaza Meningkat, Yordania Gelar Pertemuan Darurat Internasional

Apple Dituduh Mendukung Konflik Israel-Palestina: Karyawan Menuntut Penghentian Sumbangan Kontroversial

Transformasi Ekonomi Global: Dampak Penghentian Perjanjian Petro Dollar oleh Arab Saudi

Rencana Gencatan Senjata Gaza Terhambat oleh Perubahan Usulan dari Hamas, Klaim AS

HRW: Penggunaan Kelaparan oleh Israel sebagai Senjata Perang di Gaza Merupakan ‘Kejahatan Perang’

PBB Temukan Bukti Kejahatan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Knesset Israel Setujui Undang-Undang Kontroversial Wajib Militer Ultra-Ortodoks di Tengah Konflik Gaza

Resolusi DK PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza: Langkah Menuju Perdamaian yang Tantangannya Besar”

Pertemuan Tegang di Kairo: Morsi Dituduh Mengimplikasikan Yahudi Mengendalikan Media AS

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *