• Kam. Nov 7th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

ByAdmin

Jun 17, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com   -Pada tanggal 28 Maret 2024, Elbit Systems, perusahaan senjata terbesar Israel, mengumumkan penjualan pabrik mereka di Tamworth, Inggris. Keputusan ini terjadi setelah tekanan berkelanjutan dari kelompok pro-Palestina di Inggris, yang telah mengorganisir serangkaian aksi langsung untuk menghentikan produksi senjata di fasilitas tersebut. Palestine Action, kelompok yang memimpin gerakan ini, menyatakan bahwa penjualan pabrik ‘Elite KL’ adalah kemenangan signifikan dalam upaya mereka untuk mengakhiri keterlibatan perusahaan Israel dalam perdagangan senjata internasional.

Elbit Systems, yang dikenal sebagai produsen utama peralatan militer untuk Angkatan Bersenjata Israel, telah lama menjadi sasaran kritik internasional atas perannya dalam konflik Israel-Palestina. Perusahaan ini menghasilkan sebagian besar peralatan berbasis darat dan drone yang digunakan oleh militer Israel, serta dituduh terlibat dalam serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Kontroversi Elbit Systems dan Aktivisme Pro-Palestina

Sejak lama, Elbit Systems menjadi target bagi gerakan pro-Palestina di Inggris dan negara-negara lain yang menentang perdagangan senjata dengan Israel. Aksi-aksi protes sering kali melibatkan blokade pabrik, demonstrasi di markas besar perusahaan, serta kampanye media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan kontribusi Elbit terhadap konflik di Timur Tengah.

Palestine Action, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa penjualan pabrik di Tamworth adalah hasil dari “aksi langsung tanpa henti” yang mereka lakukan selama beberapa tahun terakhir. Mereka mengklaim bahwa tekanan yang mereka ciptakan membuat Elbit Systems tidak mampu lagi beroperasi secara efektif di Inggris, memaksa mereka untuk menutup dan menjual fasilitas produksi mereka.

Sejarah Hubungan Elbit Systems dengan Palestina dan Israel

Elbit Systems, didirikan pada tahun 1966 dan berkantor pusat di Haifa, Israel, telah tumbuh menjadi salah satu pemimpin global dalam teknologi pertahanan. Perusahaan ini memiliki ribuan karyawan di seluruh dunia dan berkontribusi signifikan pada ekonomi Israel melalui produksi dan ekspor peralatan militer canggih.

Namun, reputasi Elbit tercoreng oleh keterlibatannya dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan advokat perdamaian sering kali menyalahkan perusahaan ini atas penggunaan teknologi mereka dalam serangan militer yang mengakibatkan korban sipil di Gaza dan Tepi Barat.

Penjualan Pabrik ‘Elite KL’ dan Implikasinya

Penjualan pabrik ‘Elite KL’ di Tamworth menandai titik balik penting dalam gerakan anti-perdagangan senjata dengan Israel di Inggris. Griffin Newco Ltd, pemilik baru pabrik, telah menyatakan komitmennya untuk menghentikan produksi senjata di lokasi tersebut dan menarik diri dari semua kontrak pertahanan di masa depan yang berkaitan dengan bekas perusahaan induk, Elbit Systems.

Dalam email resmi kepada Palestine Action, Griffin Newco Ltd menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan lagi dengan Elbit dan bahwa keputusan untuk menghentikan produksi senjata adalah hasil dari evaluasi bisnis dan pertimbangan etika yang mendalam. Meskipun demikian, pemilik baru juga menghadapi tantangan untuk menangani dampak ekonomi lokal dari penutupan pabrik, termasuk hilangnya lapangan kerja bagi pekerja di Tamworth.

Baca juga : Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Baca juga : Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

Baca juga : AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Reaksi dan Dampak Terhadap Gerakan Aktivis

Palestine Action merayakan keberhasilan mereka sebagai kemenangan dalam perjuangan untuk membatasi peran Elbit Systems di Inggris dan mempengaruhi kebijakan perdagangan senjata internasional. “Setiap kekalahan Elbit adalah kemenangan bagi rakyat Palestina,” kata juru bicara Palestine Action. Mereka menekankan bahwa aksi langsung dan tekanan publik adalah taktik yang efektif dalam menghadapi perusahaan-perusahaan besar yang terlibat dalam konflik bersenjata di seluruh dunia.

Namun, reaksi terhadap penjualan pabrik juga mencerminkan pembagian di masyarakat. Beberapa pendukung Elbit dan perdagangan senjata internasional mengkritik keputusan ini sebagai tindakan politis yang merugikan kepentingan keamanan nasional dan ekonomi global. Mereka berpendapat bahwa penghentian produksi senjata dapat mempengaruhi ketahanan pertahanan Israel dan kestabilan regional di Timur Tengah.

Penjualan pabrik ‘Elite KL’ di Tamworth menyoroti kompleksitas dan sensitivitas isu perdagangan senjata internasional, terutama dalam konteks konflik Israel-Palestina yang panjang. Keberhasilan Palestine Action dalam mempengaruhi keputusan bisnis Elbit Systems menunjukkan kekuatan dari gerakan aktivis yang mendedikasikan diri untuk perdamaian dan keadilan global.

Di masa depan, penjualan pabrik ini dapat mempengaruhi strategi perusahaan-perusahaan lain yang terlibat dalam industri pertahanan untuk mengevaluasi kembali konsekuensi etis dan ekonomi dari keputusan bisnis mereka. Sementara itu, konflik Israel-Palestina tetap menjadi tantangan besar bagi masyarakat internasional, membutuhkan dialog dan kerjasama global untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak yang terlibat. *Mukroni

Sumber aa.com.tr

Foto presstv.ir

  • Berita Terkait :

Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Idul Adha di Tengah Konflik: Ketika Kegembiraan Berganti Kesedihan di Gaza

Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Langkah Israel: ‘Jeda Taktis’ untuk Meringankan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menelusuri Jalur ‘Muslim Vote’ di Inggris: Dukungan Terhadap Kandidat Alternatif dan Perubahan Politik Menuju Perdamaian Palestina

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza oleh Qatar dan Mesir: Langkah Baru Menuju Perdamaian

Akhir yang Mendekat bagi Pemerintahan Netanyahu yang Terpecah

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Keputusasaan di Tengah Pertempuran

Ketegangan AS-Israel: Perdebatan atas Berbagi Informasi Intelijen

Tekanan Boikot Israel terhadap Merek-merek Amerika di Timur Tengah

$7.000 untuk Keluar dari Gaza: Eksploitasi Warga Palestina yang Melarikan Diri ke Mesir

Krisis Kemanusiaan di Gaza Meningkat, Yordania Gelar Pertemuan Darurat Internasional

Apple Dituduh Mendukung Konflik Israel-Palestina: Karyawan Menuntut Penghentian Sumbangan Kontroversial

Transformasi Ekonomi Global: Dampak Penghentian Perjanjian Petro Dollar oleh Arab Saudi

Rencana Gencatan Senjata Gaza Terhambat oleh Perubahan Usulan dari Hamas, Klaim AS

HRW: Penggunaan Kelaparan oleh Israel sebagai Senjata Perang di Gaza Merupakan ‘Kejahatan Perang’

PBB Temukan Bukti Kejahatan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Knesset Israel Setujui Undang-Undang Kontroversial Wajib Militer Ultra-Ortodoks di Tengah Konflik Gaza

Resolusi DK PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza: Langkah Menuju Perdamaian yang Tantangannya Besar”

Pertemuan Tegang di Kairo: Morsi Dituduh Mengimplikasikan Yahudi Mengendalikan Media AS

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

Türkiye Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan terhadap Israel di ICJ

Chile Bergabung dengan Afrika Selatan dalam Kasus Genosida Terhadap Israel di ICJ

Terima Kasih, Biden: Ribuan Orang di Yerusalem Berunjuk Rasa Mendukung Tawaran Kesepakatan Sandera yang Baru

Protes Anti-Islam di London: Pendukung Tommy Robinson Teriakkan Slogan Kebencian, Aktivis Pro-Palestina Ditangkap

Kehlani Berkolaborasi dengan Kolektif Nöl Palestina dalam Proyek Penggalangan Dana untuk Keluarga di Palestina, Kongo, dan Sudan

Selebriti AS Berunjuk Rasa untuk Palestina di Tengah Meningkatnya Konflik Gaza

Steven Seagal Terima Penghargaan dari Putin, Sampaikan Pidato Kontroversial tentang Ukraina

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *