Jakarta, Kowantaranews.com -Bangkok, ibu kota Thailand, selalu memiliki daya tarik yang luar biasa sebagai destinasi wisata. Kini, daya tarik itu semakin bertambah dengan munculnya Chinatown baru yang terletak di Jalan Pracharat Bamphen, distrik Huai Khwang. Tidak hanya menjadi pusat aktivitas bisnis, Chinatown baru ini berhasil memadukan nuansa autentik Tiongkok dengan inovasi modern yang menjadi daya tarik utama bagi penduduk lokal maupun wisatawan mancanegara, termasuk turis asal Tiongkok.
Kawasan Baru dengan Sentuhan Autentik
Sejak pertama kali dibuka, Chinatown baru di Bangkok langsung mencuri perhatian. Kawasan ini berhasil menghadirkan suasana autentik yang menyerupai kehidupan sehari-hari di Tiongkok, mulai dari desain bangunan hingga atmosfernya. Di sepanjang jalan, pengunjung akan disambut oleh toko-toko dengan papan nama beraksara Mandarin, sementara percakapan dalam bahasa Tiongkok sering terdengar di udara.
Tak hanya itu, lebih dari sepertiga toko di kawasan ini disebut-sebut didanai oleh investor asal Tiongkok. Hal ini memperkuat citra kawasan sebagai cerminan dari kultur Tiongkok yang kuat. Para pelaku bisnis di Chinatown baru ini menghadirkan produk dan jasa yang beragam, mulai dari makanan khas, pakaian tradisional, hingga peralatan rumah tangga yang biasanya sulit ditemukan di Bangkok.
Perpaduan Tradisi dan Modernitas
Chinatown baru ini juga memiliki keunikan tersendiri karena menggabungkan unsur tradisional dan modern. Di satu sisi, pengunjung dapat menemukan restoran dan kios makanan jalanan yang menyajikan hidangan autentik seperti dim sum, bebek Peking, dan mie tarik. Di sisi lain, kafe-kafe modern dan toko dengan konsep kekinian juga hadir, menawarkan menu dan suasana yang lebih akrab bagi generasi muda.
Pendekatan ini terbukti sukses menarik berbagai kalangan pengunjung. Wisatawan muda, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, menjadikan kawasan ini sebagai tempat nongkrong favorit mereka. Kehadiran jaringan restoran dan kafe modern dengan sentuhan budaya Tiongkok membuat kawasan ini tidak hanya menjadi pusat kuliner, tetapi juga lokasi yang Instagrammable.
Daya Tarik Wisata Belanja
Salah satu alasan Chinatown baru ini menjadi daya tarik besar adalah keberagamannya dalam menawarkan pengalaman belanja. Pengunjung dapat menemukan segala macam produk, dari suvenir khas Tiongkok hingga barang-barang modern seperti gadget dan pakaian bergaya trendi. Banyak toko yang menawarkan produk dengan harga terjangkau, menjadikannya surga belanja bagi wisatawan.
Selain itu, pasar malam di kawasan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Saat malam tiba, lampu-lampu merah menyala, menciptakan suasana magis yang khas. Pengunjung dapat menikmati makanan jalanan yang lezat, mulai dari jajanan tradisional Tiongkok hingga hidangan fusion yang menggugah selera. Pasar malam ini bukan hanya tempat belanja, tetapi juga lokasi sempurna untuk merasakan budaya Tiongkok yang hidup di Bangkok.
Destinasi Favorit Wisatawan Tiongkok
Tidak dapat disangkal, Chinatown baru ini menjadi magnet bagi wisatawan asal Tiongkok. Bangkok sendiri telah lama menjadi tujuan favorit turis Tiongkok, dan kehadiran Chinatown baru ini semakin memperkuat daya tarik tersebut. Wisatawan asal Tiongkok merasa seperti “pulang ke rumah” ketika mengunjungi kawasan ini, berkat atmosfer dan penawaran yang begitu lekat dengan budaya mereka.
Menurut beberapa pengunjung asal Tiongkok, Chinatown baru ini memberikan pengalaman yang otentik sekaligus menyegarkan. Mereka merasa nyaman dengan kehadiran bahasa dan makanan yang akrab, sambil tetap menikmati suasana eksotis Bangkok. Kehadiran Chinatown baru ini bahkan disebut-sebut membantu meningkatkan jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Thailand dalam beberapa tahun terakhir.
Peran Ekonomi dan Sosial
Selain menjadi destinasi wisata, Chinatown baru ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Kehadiran investor Tiongkok dan pelaku bisnis lokal di kawasan ini menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di distrik Huai Khwang. Sektor kuliner dan pariwisata menjadi yang paling diuntungkan dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke kawasan ini setiap harinya.
Dari segi sosial, Chinatown baru menjadi simbol keberagaman budaya di Bangkok. Kawasan ini menunjukkan bagaimana budaya Tiongkok dapat menyatu dengan kultur lokal Thailand, menciptakan harmoni yang memperkaya identitas kota. Chinatown baru ini juga sering dijadikan lokasi berbagai festival budaya, seperti Tahun Baru Imlek dan perayaan lainnya, yang semakin mempererat hubungan antara kedua budaya.
Baca juga : Rahasia Gelap di Balik Transisi Kekuasaan Trump: Ancaman bagi Demokrasi?
Baca juga : Armagedon di Dnipro: Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal Antarbenua
Baca juga : Bencana Identitas: Menteri Kanada Tersungkur setelah Salah Mengklaim Warisan Pribumi
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun Chinatown baru ini menuai banyak pujian, kawasan ini juga menghadapi tantangan. Salah satunya adalah bagaimana mempertahankan keasliannya di tengah arus modernisasi yang cepat. Ada kekhawatiran bahwa perkembangan kawasan ini yang terlalu cepat dapat menghilangkan unsur tradisional yang menjadi daya tarik utamanya.
Selain itu, dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, kawasan ini juga perlu menghadapi tantangan dalam pengelolaan keramaian dan sampah. Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan kelestarian lingkungan dan kenyamanan bagi pengunjung.
Namun demikian, masa depan Chinatown baru ini tampak cerah. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, kawasan ini berpotensi menjadi salah satu ikon wisata utama di Bangkok, bersanding dengan destinasi legendaris lainnya seperti Grand Palace dan Chatuchak Market.
Chinatown baru di Bangkok adalah bukti nyata bagaimana perpaduan budaya dapat menciptakan daya tarik yang luar biasa. Dengan atmosfer autentik, keberagaman kuliner, dan peluang belanja yang melimpah, kawasan ini tidak hanya menjadi pusat aktivitas bisnis, tetapi juga destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Bagi para wisatawan yang ingin merasakan suasana Tiongkok tanpa meninggalkan Bangkok, Chinatown baru ini adalah jawabannya. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, kawasan ini tidak hanya memikat hati wisatawan, tetapi juga memperkuat posisi Bangkok sebagai salah satu kota tujuan wisata terbaik di dunia. By mukroni
Foto asia.nikkei.com
- Berita Terkait
Rahasia Gelap di Balik Transisi Kekuasaan Trump: Ancaman bagi Demokrasi?
Armagedon di Dnipro: Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal Antarbenua
Bencana Identitas: Menteri Kanada Tersungkur setelah Salah Mengklaim Warisan Pribumi
Mengejutkan! Perampok Beraksi di Kastil Windsor, Keamanan Kerajaan Dipertaruhkan!
Indonesia: Magnet Besar, Tantangan Tak Berujung bagi Investor AS
Dunia Bersatu di Tangan Prabowo: Perjanjian Bersejarah dengan Kanada dan Peru di KTT APEC!
Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia
Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?
Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?
Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!
Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?
QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia
Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!
Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!
Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?
Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?
Menjelang Akhir Jabatan, Jokowi Tinggalkan PR Besar: Pembebasan Lahan IKN Tersendat!
Pangan Indonesia di Ujung Tanduk: Fase Krusial Beras dan Gula Menuju Krisis!
Tambang Pasir Laut: Ancaman Mematikan bagi Ekosistem dan Kehidupan Pesisir Indonesia!
Duel Menteri Jokowi: Ekspor Pasir Laut atau Hancurkan Lautan Indonesia?
Lonjakan Konsumsi di Tengah Tekanan Ekonomi: Masyarakat Indonesia Bertahan dengan Tabungan!
Hilirisasi Tambang: Mesin Pertumbuhan Ekonomi yang Tak Kunjung Menyala
Impor Lagi? Karena Produksi Pangan Lokal Terlalu Mewah untuk Rakyat!
Stop! Impor Makanan Mengancam! Ketahanan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk!
Selamat Datang di Kawasan Lindung: Hutan Hilang Dijamin!
Kongsi Gula Raksasa: Kuasai Tanah, Singkirkan Hutan di Merauke!
Ekspor Pasir Laut Dibuka: Keuntungan Instan, Kerusakan Lingkungan Mengancam Masa Depan!
APBN 2025: Anggaran Jumbo, Stimulus Mini untuk Ekonomi
“Investasi di IKN Melonjak, Tapi Pesawatnya Masih Cari Parkir”
Mandeknya Pengembalian Aset BLBI: Ujian Nyali dan Komitmen Pemerintah
Jeratan Hukum Fify Mulyani dalam Kasus Poligami dan Tindak Pidana Pencucian Uang
Skandal Kuota Haji Khusus: Dugaan Penyelewengan di Balik Penyelenggaraan Haji 2024
IKN di Persimpangan: Anggaran Menyusut, Investasi Swasta Diharapkan
Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?
Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang
Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online
Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani
Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu
Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi
Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya
Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan
Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.
Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang
KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat
Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?
Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi
Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik
Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama
Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal
Kowartami Resmikan Warteg Republik Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat
Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit
Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik
Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi
Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung