• Jum. Feb 14th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

PWNU DKI Jakarta Ambil Langkah Tegas: Pecat Kader yang Temui Presiden Israel

ByAdmin

Jul 20, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com  -Pada tanggal 19 Juli 2024, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta secara resmi mengumumkan pemecatan Zainul Maarif dari posisinya sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU DKI Jakarta. Keputusan ini diambil sebagai respon terhadap pertemuan Zainul Maarif dengan Presiden Israel Isaac Herzog, yang menuai kontroversi dan kritik dari berbagai kalangan, terutama di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Pengumuman pemecatan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PWNU DKI Jakarta, Samsul Ma’arif, di kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, pada hari Kamis, 18 Juli 2024. Dalam konferensi pers tersebut, Samsul Ma’arif menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui rapat internal yang melibatkan jajaran syuriah dan tanfidziyah PWNU DKI Jakarta. Rapat tersebut memutuskan bahwa setiap individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan delegasi NU ke Israel harus diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta.

Zainul Maarif adalah salah satu dari lima tokoh muda NU yang diketahui bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan tersebut memicu polemik di kalangan nahdliyin—sebutan bagi anggota NU—serta masyarakat luas. “Kami pengurus PWNU dari jajaran syuriah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi, memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta, termasuk Zainul Maarif yang ikut berangkat langsung ke Israel,” ujar Samsul Ma’arif.

Selain Zainul Maarif, PWNU DKI Jakarta juga memberhentikan tiga pengurus lainnya dari LBM NU DKI Jakarta, yakni Mukti Ali, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh. Ketiga individu tersebut diduga memiliki keterlibatan dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim), sebuah lembaga yang diketahui memiliki komunikasi dengan pihak Israel. “Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta,” tegas Samsul.

Samsul Ma’arif juga menjelaskan bahwa keputusan pemecatan ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Arahan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan polemik yang muncul akibat pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Namun, meskipun keempat individu tersebut diberhentikan dari kepengurusan, mereka tetap memiliki hak sebagai warga NU. Samsul menegaskan bahwa mereka masih dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan NU sebagai anggota biasa. “PWNU DKI tidak memberhentikan sebagai warga NU. Tetap mereka adalah warga NU, punya hak dan kewajiban, salah satunya punya hak untuk mengikuti kegiatan. Namun, mereka sudah tidak lagi bagian daripada kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta,” pungkas Samsul.

Baca juga : ICJ: Kehadiran Israel di Wilayah Palestina Merupakan Bentuk Aneksasi Ilegal

Baca juga : Drone Meledak di Tel Aviv, 1 Tewas dan 3 Terluka, Houthi Klaim Serangan

Baca juga : Arab Saudi Desak Dewan Keamanan PBB untuk Hentikan Agresi Israel dan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Kontroversi ini berawal dari beredarnya foto yang menunjukkan lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan tersebut memicu kecaman publik dan memaksa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk mengeluarkan permintaan maaf. Kelima tokoh NU yang terlibat dalam pertemuan tersebut adalah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania. Mereka semua merupakan pengurus di berbagai badan otonom maupun pengurus wilayah NU di tingkat provinsi.

Pemecatan Zainul Maarif dan tiga pengurus lainnya menandai langkah tegas PWNU DKI Jakarta dalam menjaga prinsip dan integritas organisasi. Tindakan ini mencerminkan komitmen NU untuk mempertahankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar organisasi, terutama dalam isu-isu yang sangat sensitif seperti hubungan dengan Israel.

Israel merupakan negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, dan banyak pihak di Indonesia yang menentang normalisasi hubungan dengan Israel karena berbagai alasan, termasuk solidaritas dengan perjuangan rakyat Palestina. Dalam konteks ini, pertemuan antara tokoh NU dengan Presiden Israel dianggap sebagai langkah yang bertentangan dengan sikap resmi organisasi dan pandangan mayoritas masyarakat Indonesia.

Samsul Ma’arif menekankan bahwa meskipun ada tindakan disipliner yang diambil, PWNU DKI Jakarta tetap menghormati hak-hak individu yang diberhentikan sebagai anggota komunitas NU. Ini menunjukkan bahwa organisasi tersebut berusaha untuk menjaga keseimbangan antara penegakan disiplin dan penghormatan terhadap hak-hak anggotanya. “Mereka tetap memiliki hak untuk mengikuti kegiatan NU dan berpartisipasi sebagai anggota biasa. Kami hanya mengeluarkan mereka dari kepengurusan, bukan dari keanggotaan NU secara keseluruhan,” kata Samsul.

Respons publik terhadap keputusan ini sebagian besar positif, dengan banyak pihak yang mendukung langkah PWNU DKI Jakarta sebagai upaya untuk mempertahankan integritas dan prinsip organisasi. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa keputusan tersebut terlalu keras dan bahwa dialog dan pendidikan lebih lanjut bisa menjadi cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Secara keseluruhan, tindakan PWNU DKI Jakarta dalam memecat Zainul Maarif dan tiga pengurus lainnya merupakan langkah penting dalam menjaga prinsip dan integritas organisasi. Ini juga menunjukkan bahwa organisasi tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang melanggar kebijakan, sambil tetap menghormati hak-hak mereka sebagai anggota komunitas.

Keputusan PWNU DKI Jakarta ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi organisasi lain dalam menangani isu-isu sensitif dan menjaga prinsip-prinsip mereka. Dalam menghadapi penolakan dan tantangan, komunitas internasional harus tetap teguh dan bersatu dalam menuntut penghormatan terhadap hukum internasional dan hak-hak rakyat Palestina. Keputusan ini adalah langkah penting dalam perjalanan panjang menuju perdamaian dan keadilan di Timur Tengah. Namun, perjalanan ini membutuhkan komitmen dan tindakan berkelanjutan dari semua pihak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu, keputusan ini juga menunjukkan fleksibilitas PWNU DKI Jakarta dalam memberikan kesempatan kepada individu yang diberhentikan untuk tetap berpartisipasi dalam kegiatan NU sebagai anggota biasa. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tindakan disipliner yang diambil, organisasi tetap menghormati hak-hak anggotanya sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar.

Secara keseluruhan, tindakan PWNU DKI Jakarta dalam memecat Zainul Maarif dan tiga pengurus lainnya merupakan langkah penting dalam menjaga prinsip dan integritas organisasi. Ini juga menunjukkan bahwa organisasi tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang melanggar kebijakan, sambil tetap menghormati hak-hak mereka sebagai anggota komunitas. Keputusan ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi organisasi lain dalam menangani isu-isu sensitif dan menjaga prinsip-prinsip mereka. *Mukroni

  • Berita Terkait :

ICJ: Kehadiran Israel di Wilayah Palestina Merupakan Bentuk Aneksasi Ilegal

Arab Saudi Desak Dewan Keamanan PBB untuk Hentikan Agresi Israel dan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Bella Hadid Luncurkan Kampanye Adidas Originals di New York

Zarah Sultana: Desak Inggris Hentikan Penjualan Senjata ke Israel dan Tegakkan Hukum Internasional

MUI Nonaktifkan Dua Anggota Setelah Dugaan Keterkaitan dengan Organisasi Yahudi

PBNU Kritik Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel: Tidak Memahami Geopolitik dan Kebijakan Organisasi

Emergency Workers Uncover Dozens of Bodies in Gaza City District Following Israeli Assault

UK’s New PM Keir Starmer Calls for Urgent Gaza Ceasefire and Two-State Solution

Netanyahu Announces Israeli Delegation to Cairo for Ceasefire Talks Amid Ongoing Gaza Conflict

Hamas Accuses Israel of Stalling in Gaza Ceasefire Talks, Awaits Mediator Updates

Gaza War Spurs Surge in Terrorist Recruitment, Warns U.S. Intelligence

Heavy Fighting in Gaza Forces Thousands to Flee Again Amid Ongoing Conflict

Gaza Summer: Sewage, Garbage, and Health Risks in War-Torn Tent Camps

Head of Gaza’s Largest Hospital Released by Israel After Seven Months of Detention

Kisah Pegunungan Bani Yas’in: Esau bin Ishaq dan Keberanian Bani Jawa dalam Catatan Ibnu Khaldun

Unimaginable Suffering: A Hull Surgeon’s Mission to Aid Gaza’s War-Torn Civilians

Escalating Tensions: Israel and Hezbollah Edge Closer to Conflict Amid Rocket Fire and Threats

Netanyahu Announces Imminent Conclusion of Gaza Conflict’s Intense Phase

Gaza’s Overlooked Hostages: Thousands Held Without Charge in Israeli Detention

Chilean Art Exhibition Celebrates Palestinian Solidarity

Houthi Rebels Sink Bulk Carrier in Red Sea Escalation Amid Israel-Hamas Conflict

Tragedi Kemanusiaan di Gaza: Serangan Israel Menewaskan Sedikitnya 42 Orang

Kuba Ikut Dalam Gugatan Internasional Afrika Selatan di ICJ Mengenai Tindakan Israel di Gaza

Mengapa Gaza Adalah Zona Perang Terburuk: Perspektif Ahli Bedah Trauma David Nott

Armenia Resmi Akui Palestina sebagai Negara di Tengah Konflik Gaza-Israel

Qatar Lakukan Negosiasi Intensif untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Day 256: Gaza Under Siege – Israel’s Airstrikes Claim Dozens of Lives

Laporan PBB: Israel dan Kelompok Bersenjata Palestina Terlibat dalam Pelanggaran Berat Hukum Internasional

Pengunduran Diri Pejabat AS Stacy Gilbert: Protes terhadap Kebijakan Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Perusahaan Senjata Israel Elbit Terpaksa Menjual Pabrik di Tamworth akibat Tekanan Aksi Pro-Palestina

Pandangan Perdana Menteri Albania Rama tentang Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Tantangan, dan Solusi

Idul Adha di Tengah Konflik: Ketika Kegembiraan Berganti Kesedihan di Gaza

Tragedi di Rafah: Delapan Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran Terbaru di Jalur Gaza

AS menjatuhkan sanksi pada ‘kelompok ekstremis Israel’ karena memblokir bantuan Gaza

Langkah Israel: ‘Jeda Taktis’ untuk Meringankan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Menelusuri Jalur ‘Muslim Vote’ di Inggris: Dukungan Terhadap Kandidat Alternatif dan Perubahan Politik Menuju Perdamaian Palestina

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza oleh Qatar dan Mesir: Langkah Baru Menuju Perdamaian

Akhir yang Mendekat bagi Pemerintahan Netanyahu yang Terpecah

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Keputusasaan di Tengah Pertempuran

Ketegangan AS-Israel: Perdebatan atas Berbagi Informasi Intelijen

Tekanan Boikot Israel terhadap Merek-merek Amerika di Timur Tengah

$7.000 untuk Keluar dari Gaza: Eksploitasi Warga Palestina yang Melarikan Diri ke Mesir

Krisis Kemanusiaan di Gaza Meningkat, Yordania Gelar Pertemuan Darurat Internasional

Apple Dituduh Mendukung Konflik Israel-Palestina: Karyawan Menuntut Penghentian Sumbangan Kontroversial

Transformasi Ekonomi Global: Dampak Penghentian Perjanjian Petro Dollar oleh Arab Saudi

Rencana Gencatan Senjata Gaza Terhambat oleh Perubahan Usulan dari Hamas, Klaim AS

HRW: Penggunaan Kelaparan oleh Israel sebagai Senjata Perang di Gaza Merupakan ‘Kejahatan Perang’

PBB Temukan Bukti Kejahatan Kemanusiaan oleh Israel di Gaza

Knesset Israel Setujui Undang-Undang Kontroversial Wajib Militer Ultra-Ortodoks di Tengah Konflik Gaza

Resolusi DK PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza: Langkah Menuju Perdamaian yang Tantangannya Besar”

Pertemuan Tegang di Kairo: Morsi Dituduh Mengimplikasikan Yahudi Mengendalikan Media AS

Angelina Jolie Menuduh Israel dan Pemimpin Dunia Melakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza: Gaza Menjadi Kuburan Massal dan Penjara Terbuka

Paus Fransiskus Mendesak Tindakan Segera untuk Membantu Warga Gaza yang Dilanda Perang dengan ‘Segala Cara’

Gideon Levy: Pendudukan Israel Tidak Akan Berakhir Sampai Mereka Membayar Akibatnya

Pengusiran Orang Yahudi oleh Jenderal Ulysses S. Grant pada 1862: Perintah Kontroversial di Tengah Perang Saudara

Ribuan Orang Berkumpul di Luar Gedung Putih untuk Memprotes Perang di Gaza

Benny Gantz Mengundurkan Diri dari Kabinet Perang: Pukulan Telak bagi Netanyahu

Kebencian terhadap Netanyahu Meningkat di Tengah Isolasi Internasional Israel

Kolombia Hentikan Ekspor Batu Bara ke Israel karena Konflik Gaza: Tindakan Tegas Presiden Gustavo Petro

Truk Bantuan Palsu Digunakan dalam Operasi Penyelamatan di Nuseirat: Partisipasi ‘Sel Khusus’ AS Terungkap

Dewan Menteri D-8 Serukan Gencatan Senjata “Segera, Permanen, Tanpa Syarat” di Gaza

Penindasan Suara Pro-Palestina: Akademisi Inggris Mengungkap “Perburuan Penyihir” terhadap Muslim di Kehidupan Publik

Israel Menyerang Sekolah di Gaza yang Menampung Pengungsi Palestina, Menewaskan Sedikitnya 40 Orang

Bagaimana “Le Monde” Meliput Konflik Israel-Palestina Sejak 1945

Spanyol Ikut Campur dalam Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

Opini Roy  tentang Solidaritas Mahasiswa Elit Prancis untuk Gaza: Sebuah Tindakan Moral, Bukan Revolusi

Bernie Sanders: Menghormati Netanyahu dengan Pidato Kongres adalah Kesalahan Besar

Gideon Levy Mengkritik Media Israel yang Tidak Memperlihatkan Penderitaan di Gaza

Gencatan Senjata Gaza: Amrit Kaur Menyerukan Kesetiaan pada Kemanusiaan dalam Penerimaan Penghargaan Layar Kanada

Kontroversi di Parlemen Prancis: Bendera Palestina di Tengah Isu Politik Sensitif

Lapid Kecam Smotrich dan Ben Gvir atas Ancaman Gulingkan Koalisi Terkait Gencatan Senjata Sandera

Macklemore: Melawan Apartheid demi Kemerdekaan Palestina di Tengah Konflik Gaza

Maladewa Melarang Warga Israel Masuk Negara Terkait Konflik Gaza: Solidaritas dengan Palestina dan Implikasi Regional

Max Chandler-Mather Menggemakan Solidaritas untuk Palestina di Parlemen: Sebuah Seruan Melawan Ketidakadilan dan Dukungan untuk Penentuan Nasib Sendiri

Mesir Bergabung dalam Kasus Genosida terhadap Israel di Pengadilan Tinggi PBB

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *