Jakarta, Kowantaranews.com – Di tengah aroma sedap orek tempe dan sambal terasi yang menggoda dari warung tegal (warteg) di penjuru kota, kabar kenaikan kasus COVID-19 kembali mencuri perhatian. Positivity rate melonjak dari 4% di minggu ke-21 menjadi 8% di minggu ke-22 tahun 2025, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari 2.352 spesimen yang diperiksa sepanjang tahun ini, tercatat 75 kasus positif. Meski angka ini terbilang kecil, munculnya varian baru bernama Nimbus (NB.1.8.1) membuat pelaku warteg bersiap menghadapi tantangan baru. Namun, jangan khawatir, orek tempe tetap jadi juara, dan masker kini jadi pelengkap setia di meja makan!
Tren Kenaikan Kasus dan Ancaman Nimbus
Kemenkes menegaskan situasi masih terkendali, tanpa laporan kematian dan gejala yang cenderung ringan. Varian dominan saat ini, LF.7.9.1 (turunan Omicron JN.1), hanya menyebabkan keluhan seperti batuk ringan dan lelet sedikit di badan. Namun, varian Nimbus, yang ditetapkan WHO sebagai variant under monitoring pada 23 Mei 2025, jadi sorotan. Varian ini lebih menular, meski tidak memicu keparahan. Dengan penyebaran di 22 negara, termasuk tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta peningkatan sekuensing global dari 2,5% ke 10,7%, Nimbus belum terdeteksi di Indonesia, tapi pintu masuk negara kini diawasi ketat. Gejalanya? Nyeri tenggorokan bak habis karaoke, lemas, demam ringan, dan nyeri otot—cukup bikin pelanggan warteg mikir dua kali sebelum ngantri lauk.
Warteg di Persimpangan: Tantangan dan Ketangguhan
Warteg, tulang punggung kuliner rakyat, pernah merasakan getirnya pandemi 2020-2021. Saat itu, 25% dari 40.000 warteg di Jabodetabek tutup karena omzet anjlok dari Rp5 juta jadi Rp500 ribu per hari. Beban sewa dan kenaikan harga bahan pangan seperti beras—yang menurut BPS terus naik hingga 2024—menambah derita. Kini, kenaikan kasus COVID-19 kembali mengintai. Kekhawatiran pelanggan akan penularan, ditambah imbauan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti cuci tangan dan pakai masker saat sakit, bisa mengurangi pengunjung warteg, terutama di kota besar seperti Jakarta.
Namun, warteg bukanlah pemain baru dalam menghadapi krisis. Pengalaman pandemi lalu membuktikan ketangguhan mereka. Pada 2021, saat kasus melandai, pengunjung warteg di Jabodetabek naik 10%. Bantuan pemerintah seperti Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,2 juta dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) jadi penyelamat. Kini, warteg dituntut beradaptasi lagi. Banyak yang mulai melirik platform digital untuk jualan online atau layanan antar, mengurangi risiko penurunan omzet jika pelanggan enggan makan di tempat.
Langkah Jitu Warteg Hadapi Nimbus
Pemerintah memperkuat surveilans genomik dan pengawasan di pintu masuk negara untuk mencegah masuknya Nimbus. Untuk warteg, ini saatnya menerapkan PHBS dengan serius: menyediakan wastafel untuk cuci tangan, memastikan pelayan pakai masker jika bergejala, dan menjaga kebersihan meja makan. “Kami sudah biasa, kok. Dulu pas pandemi juga begini, pelanggan tetap datang kalau lauknya enak dan wartegnya bersih,” ujar Pak Slamet, pemilik Warteg Bahari di Jakarta Barat, sambil mengaduk oseng kangkung.
Masyarakat juga diimbau tetap tenang tapi waspada. Selain PHBS, konsumsi makanan bergizi—seperti sayur kolplay ala warteg—dan istirahat cukup jadi kunci. Jika gejala Nimbus muncul, segera ke faskes terdekat, bukan cuma numpang nanya ke tetangga. Vaksinasi booster, jika direkomendasikan, juga bisa jadi tameng tambahan.
Orek Tempe Tetap Juara!
Di tengah ancaman Nimbus, warteg tetap jadi penutup lapar rakyat. Dengan harga terjangkau dan cita rasa yang bikin kangen, orek tempe, telur balado, dan ayam goreng masih jadi primadona. Kolaborasi antara pelaku warteg, yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), dan pemerintah melalui bantuan modal atau pelatihan digital, akan jadi kunci ketahanan. Masker mungkin jadi pelengkap baru di warteg, tapi semangat melayani pelanggan dengan lauk pauk lezat tetap tak tergoyahkan. Jadi, sambil nikmati nasi campur, jangan lupa cuci tangan dan tetap santuy—Nimbus boleh ngintip, tapi warteg tetap juara! By Mukroni
Foto Kowantaranews.com
Sumber : kompas.id
- Berita Terkait :
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari