• Ming. Jan 26th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Misi Diplomatik Taiwan: Melawan Bayang-Bayang China di Tengah Laut Pasifik

ByAdmin

Nov 30, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com Taiwan, pulau demokrasi yang selama beberapa dekade menghadapi tekanan diplomatik dari China, kini kembali memperjuangkan pengakuan internasionalnya di tengah tantangan geopolitik global. Presiden Taiwan, Lai Ching-te, memulai misi diplomatik penting pada 30 November 2024, dengan mengunjungi tiga negara kecil di Pasifik: Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau. Ketiga negara ini, meskipun kecil secara geografis dan demografis, memainkan peran penting sebagai salah satu dari sedikit sekutu diplomatik resmi Taiwan.

Perjuangan Taiwan Melawan Isolasi Internasional

Hubungan diplomatik Taiwan dengan komunitas internasional telah mengalami penurunan sejak 1970-an, ketika banyak negara mulai memindahkan pengakuan mereka ke Beijing setelah China menjadi anggota resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, menekan negara-negara lain untuk memutus hubungan dengan Taipei. Saat ini, hanya 12 negara yang masih memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, dan di antara mereka, tiga negara Pasifik menjadi perhatian utama dalam upaya mempertahankan jejak diplomatik Taiwan di panggung internasional.

Dengan total populasi ketiga negara ini hanya sekitar 67.000 jiwa, dibandingkan dengan lebih dari 23 juta penduduk Taiwan, pengaruh diplomatik mereka mungkin tampak kecil. Namun, status mereka sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai badan internasional memberikan keuntungan strategis bagi Taiwan. “Keuntungan dari hubungan baik dengan mitra diplomatik ini adalah mereka secara alami membantu kita bersuara di panggung internasional, dalam berbagai forum di mana Taiwan tidak bisa hadir,” jelas Dr. Ian Tsung-yen Chen, seorang profesor hubungan Asia-Pasifik di Universitas Nasional Sun Yat-sen, Kaohsiung. (www.straitstimes.com,30/11/2024)

Tujuan Kunjungan Lai Ching-te

Kunjungan Presiden Lai mencakup pertemuan bilateral dengan para pemimpin Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau. Selain mempererat hubungan diplomatik, kunjungan ini juga berfokus pada penguatan kerja sama pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Taiwan, sebagai salah satu negara terdepan dalam pengembangan teknologi dan semikonduktor, menawarkan dukungan teknis dan bantuan pembangunan kepada negara-negara Pasifik yang membutuhkan solusi inovatif untuk tantangan ekonomi dan lingkungan mereka.

Selain itu, misi ini juga bertujuan untuk memastikan ketiga negara tersebut tetap mendukung Taiwan di forum multilateral, khususnya Forum Kepulauan Pasifik. Forum ini, yang merupakan platform diplomatik utama di kawasan, adalah salah satu dari sedikit tempat di mana Taiwan memiliki kehadiran resmi sebagai “mitra pembangunan.” Keberadaan Taiwan di forum ini sering kali memicu ketegangan dengan China, yang juga terlibat dalam dialog forum tersebut.

Tekanan dari Beijing

Misi diplomatik Presiden Lai tidak terlepas dari sorotan dan reaksi keras Beijing. Setiap kunjungan internasional pemimpin Taiwan kerap dianggap sebagai tantangan terhadap klaim kedaulatan China. Beijing diperkirakan akan merespons perjalanan ini dengan meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan, termasuk melakukan manuver penjaga pantai atau pelatihan militer di wilayah tersebut.

Selama bertahun-tahun, China telah menggunakan berbagai cara untuk mempersempit ruang diplomatik Taiwan, termasuk menawarkan bantuan ekonomi besar-besaran kepada negara-negara yang bersedia memutuskan hubungan dengan Taipei. Dalam konteks ini, mempertahankan dukungan dari sekutu kecil seperti Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau menjadi sangat penting bagi Taiwan untuk menahan isolasi internasional yang semakin intensif.

Transit di Wilayah Amerika Serikat

Selain mengunjungi negara-negara Pasifik, Presiden Lai juga dijadwalkan untuk singgah di Hawaii dan Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik. Transit ini memberikan peluang bagi pemimpin Taiwan untuk memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat, yang meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetap menjadi mitra utama dalam perdagangan dan pertahanan.

Amerika Serikat adalah pasar utama bagi produk Taiwan dan pemasok sebagian besar persenjataannya. Selama beberapa dekade, Washington telah memberikan dukungan militer dan diplomatik yang signifikan kepada Taipei, meskipun dengan pendekatan yang berhati-hati untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Beijing.

Namun, transit ini juga menjadi sumber ketegangan antara China dan Amerika Serikat. Beijing menganggap singgahnya pemimpin Taiwan di wilayah Amerika sebagai pelanggaran terhadap prinsip “Satu China” yang diakui oleh Washington. Meski demikian, para pejabat Amerika menyatakan bahwa transit tersebut adalah bentuk keramahan untuk pemimpin Taiwan.

Baca juga : Badai Besi di Langit Ukraina: Serangan Drone Terbesar Rusia Mengguncang Negeri

Baca juga : Chinatown Baru Bangkok: Magnet Wisata Baru yang Memikat Hati Dunia!

Baca juga : Rahasia Gelap di Balik Transisi Kekuasaan Trump: Ancaman bagi Demokrasi?

Tantangan dari Pemerintahan Trump yang Akan Datang

Kunjungan ini juga dilakukan di tengah ketidakpastian terkait kebijakan Presiden terpilih Donald Trump terhadap Taiwan dan China. Selama kampanye, Trump menyerukan Taiwan untuk meningkatkan belanja militernya secara signifikan dan mengkritik dominasi global Taiwan dalam industri semikonduktor.

Namun, kabinet Trump mencakup beberapa tokoh Partai Republik yang dikenal bersikap keras terhadap China dan mendukung Taiwan. Hal ini menciptakan dinamika baru dalam hubungan trilateral antara Washington, Taipei, dan Beijing. Bagi Taiwan, memastikan hubungan yang stabil dan kuat dengan Amerika Serikat akan menjadi prioritas utama, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan dan diplomasi yang semakin kompleks.

Menghadapi Masa Depan yang Tidak Pasti

Dalam situasi di mana Taiwan terus menghadapi tekanan dari China, misi diplomatik Presiden Lai memiliki arti strategis yang lebih besar dari sekadar kunjungan resmi. Dengan menjaga hubungan erat dengan sekutu kecilnya di Pasifik dan memperkuat kerja sama dengan Amerika Serikat, Taiwan berusaha mempertahankan posisinya di tengah perubahan geopolitik yang cepat.

Mihai Sora, direktur Program Kepulauan Pasifik di Lowy Institute, Sydney, mengatakan bahwa dukungan dari negara-negara Pasifik dapat membantu Taiwan mempertahankan kehadiran diplomatiknya di kawasan. “Kehadiran Taiwan di Forum Kepulauan Pasifik memberikan peluang strategis untuk membangun aliansi yang lebih luas di kawasan ini, meskipun dalam konteks yang penuh tantangan,” ujarnya.

Pertaruhan Taiwan di Pasifik

Misi diplomatik Presiden Lai Ching-te bukan hanya soal kunjungan ke tiga negara kecil, tetapi juga upaya mempertahankan identitas diplomatik Taiwan di tengah tekanan besar dari China. Dengan fokus pada pembangunan aliansi strategis, memperkuat kerja sama pembangunan, dan memastikan dukungan di forum internasional, Taiwan berharap dapat terus bersuara di dunia yang semakin mendukung Beijing.

Namun, jalan yang dihadapi tidaklah mudah. Taiwan harus menavigasi antara tekanan geopolitik, tuntutan keamanan, dan kebutuhan untuk menjaga hubungan dengan sekutu utamanya, termasuk Amerika Serikat. Dalam konteks ini, setiap langkah diplomasi, sekecil apa pun, menjadi bagian penting dari perjuangan Taiwan untuk mempertahankan kebebasan dan pengakuan internasionalnya. By Mukroni

Foto straitstimes.com

  • Berita Terkait

Badai Besi di Langit Ukraina: Serangan Drone Terbesar Rusia Mengguncang Negeri

Chinatown Baru Bangkok: Magnet Wisata Baru yang Memikat Hati Dunia!

Rahasia Gelap di Balik Transisi Kekuasaan Trump: Ancaman bagi Demokrasi?

Armagedon di Dnipro: Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal Antarbenua

Bencana Identitas: Menteri Kanada Tersungkur setelah Salah Mengklaim Warisan Pribumi

Presiden Prabowo Guncang Dunia: Misi Besar Mengakhiri Kelaparan dan Mewujudkan Perdamaian Global di KTT G20

Mengejutkan! Perampok Beraksi di Kastil Windsor, Keamanan Kerajaan Dipertaruhkan!

Indonesia: Magnet Besar, Tantangan Tak Berujung bagi Investor AS

Dunia Bersatu di Tangan Prabowo: Perjanjian Bersejarah dengan Kanada dan Peru di KTT APEC!

Indonesia Menuju Swasembada Pangan: Prabowo dan Gibran Siapkan Lompatan Raksasa Menuju Lumbung Dunia!

Prabowo Hadapi Warisan Beban Utang Raksasa: Misi Penyelamatan Anggaran di Tengah Tekanan Infrastruktur Jokowi

Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia

Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?

Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?

Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!

Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?

QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia

Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!

Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!

Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?

Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?

Menjelang Akhir Jabatan, Jokowi Tinggalkan PR Besar: Pembebasan Lahan IKN Tersendat!

Pangan Indonesia di Ujung Tanduk: Fase Krusial Beras dan Gula Menuju Krisis!

Tambang Pasir Laut: Ancaman Mematikan bagi Ekosistem dan Kehidupan Pesisir Indonesia!

Duel Menteri Jokowi: Ekspor Pasir Laut atau Hancurkan Lautan Indonesia?

Lonjakan Konsumsi di Tengah Tekanan Ekonomi: Masyarakat Indonesia Bertahan dengan Tabungan!

Hilirisasi Tambang: Mesin Pertumbuhan Ekonomi yang Tak Kunjung Menyala

Impor Lagi? Karena Produksi Pangan Lokal Terlalu Mewah untuk Rakyat!

Stop! Impor Makanan Mengancam! Ketahanan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk!

Selamat Datang di Kawasan Lindung: Hutan Hilang Dijamin!

Kongsi Gula Raksasa: Kuasai Tanah, Singkirkan Hutan di Merauke!

Ekspor Pasir Laut Dibuka: Keuntungan Instan, Kerusakan Lingkungan Mengancam Masa Depan!

APBN 2025: Anggaran Jumbo, Stimulus Mini untuk Ekonomi

“Investasi di IKN Melonjak, Tapi Pesawatnya Masih Cari Parkir”

Mandeknya Pengembalian Aset BLBI: Ujian Nyali dan Komitmen Pemerintah

Jeratan Hukum Fify Mulyani dalam Kasus Poligami dan Tindak Pidana Pencucian Uang

Skandal Kuota Haji Khusus: Dugaan Penyelewengan di Balik Penyelenggaraan Haji 2024

IKN di Persimpangan: Anggaran Menyusut, Investasi Swasta Diharapkan

Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *