• Jum. Des 6th, 2024

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Senator Chris Van Hollen Dukung Langkah Biden Mengkaji Bantuan untuk Israel dan Situasi Kemanusiaan di Gaza

ByAdmin

Mei 30, 2024
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com    -Dalam sebuah wawancara yang mendalam dengan Geoff Bennett, Senator Chris Van Hollen dari Partai Demokrat menyuarakan dukungannya terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Joe Biden terkait hubungan Amerika Serikat dengan Israel, khususnya mengenai situasi kemanusiaan di Gaza. Van Hollen menyatakan bahwa pendekatan Biden adalah langkah yang tepat dalam memastikan bahwa dukungan Amerika terhadap Israel tidak diberikan tanpa syarat dan bahwa bantuan militer Amerika digunakan sesuai dengan nilai-nilai dan kepentingan nasional.

Pentingnya Menetapkan Garis Merah

Van Hollen mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, Presiden Biden telah berulang kali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengatasi beberapa kekhawatiran Amerika, namun sebagian besar permintaan tersebut diabaikan. Menurut Van Hollen, sangat penting bagi Presiden AS untuk menegaskan bahwa dukungan Amerika bukanlah “cek kosong”. Ini adalah langkah penting untuk menekankan bahwa dukungan tersebut harus digunakan dengan cara yang sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai Amerika.

Presiden Biden telah menetapkan garis merah, salah satunya adalah larangan invasi ke Rafah. Van Hollen mencatat bahwa meskipun ada garis merah ini, pemerintahan Netanyahu tetap melanjutkan kebijakannya tanpa perubahan berarti. Oleh karena itu, Van Hollen merasa bahwa tindakan Biden untuk menegaskan kembali komitmen Amerika terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional sangatlah tepat.

Kekhawatiran tentang Dampak Terhadap Keamanan Israel

Geoff Bennett mengangkat kekhawatiran bahwa menghentikan atau membatasi bantuan militer kepada Israel dapat memberanikan Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Iran di wilayah tersebut. Pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, misalnya, berpendapat bahwa langkah ini dapat menciptakan perselisihan antara Amerika dan sekutu dekatnya, Israel, dan berpotensi melemahkan keamanan Israel.

Menanggapi hal ini, Van Hollen dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak khawatir. Menurutnya, Amerika Serikat telah memperjelas bahwa tidak akan ada batasan dalam pengalihan sistem pertahanan, seperti Iron Dome, yang telah terbukti efektif dalam mencegat drone dan rudal Iran. Namun, Van Hollen menekankan bahwa ketika berbicara tentang uang pajak Amerika, penting untuk menyelaraskannya dengan kepentingan dan nilai-nilai Amerika, termasuk mengurangi jumlah korban sipil.

Korban Sipil dan Bantuan Kemanusiaan

Van Hollen menyoroti bahwa konflik di Gaza telah menyebabkan sejumlah besar korban sipil. Menurut data yang ia sebutkan, antara 35.000 hingga 34.000 orang telah tewas dalam perang di Gaza, dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan, dengan banyak orang yang mengalami kelaparan dan kurangnya akses ke bantuan medis dan kebutuhan dasar lainnya.

Dia menegaskan bahwa sangatlah tepat jika Presiden Biden menekankan bahwa ketika Amerika mengirimkan senjata, senjata tersebut harus digunakan dengan cara yang konsisten dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepentingan Amerika serta sesuai dengan garis merah yang telah ditetapkan. Ini termasuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Baca juga : Kerusuhan di Mexico City: Demonstran Membakar Kedutaan Besar Israel dalam Protes Pro-Palestina

Baca juga : Anggota Parlemen Prancis Diskors karena Kibarkan Bendera Palestina Selama Debat Sengit

Baca juga : Presiden Brazil Menuduh Israel Melakukan Genosida di Gaza: Krisis Kemanusiaan Semakin Memburuk

Kritik Terhadap Pendekatan Netanyahu

Menurut Van Hollen, pemerintahan Netanyahu belum melakukan segala upaya untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan di Gaza. Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa situasi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima dan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak cukup berupaya untuk memastikan bahwa bantuan dapat mencapai warga sipil yang membutuhkan.

Van Hollen juga menyoroti pentingnya peran Amerika dalam memastikan bahwa bantuan yang diberikan kepada Israel digunakan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepentingan nasional Amerika. Ini bukan tentang mengikat tangan Israel, kata Van Hollen, tetapi tentang memastikan bahwa dukungan Amerika tidak digunakan untuk melanjutkan kebijakan yang menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang besar.

Kebijakan NSM-20 dan Kredibilitas Pemerintahan Biden

Pembicaraan juga menyinggung kebijakan NSM-20, yang merupakan tinjauan oleh pemerintahan Biden mengenai apakah tindakan Israel di Gaza melanggar hukum internasional atau tidak. Van Hollen menyatakan bahwa ini akan menjadi ujian kredibilitas bagi pemerintahan Biden. Dia menyatakan keprihatinannya bahwa laporan dari Departemen Luar Negeri sebelumnya menunjukkan bahwa lembaga-lembaga yang paling berpengetahuan dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan menerapkan hukum internasional tidak cukup didengarkan.

Van Hollen menekankan pentingnya memastikan bahwa laporan yang masuk ke Kongres mencakup fakta-fakta dan kebenaran yang tidak ternoda tentang apa yang terjadi di Gaza. Dia menegaskan bahwa siapa pun yang memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar dapat memahami bahwa situasi kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima. Oleh karena itu, sangat penting bahwa pemerintahan Netanyahu melakukan segala upaya untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

Dalam wawancara tersebut, Senator Chris Van Hollen memberikan pandangannya yang tegas dan berprinsip mengenai hubungan Amerika dengan Israel dan situasi kemanusiaan di Gaza. Dia mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Biden untuk menegaskan bahwa dukungan Amerika terhadap Israel bukanlah tanpa syarat dan bahwa bantuan militer Amerika harus digunakan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepentingan nasional.

Van Hollen menekankan bahwa penting untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan dan bahwa tindakan Amerika harus mencerminkan komitmen terhadap pengurangan korban sipil dan penerapan hukum internasional. Dia juga menyatakan bahwa kebijakan NSM-20 akan menjadi ujian kredibilitas bagi pemerintahan Biden dan bahwa laporan yang akan masuk ke Kongres harus mencerminkan realitas di lapangan tanpa distorsi.

Secara keseluruhan, wawancara ini menunjukkan dedikasi Van Hollen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan dan kepentingan nasional Amerika serta pentingnya memastikan bahwa dukungan Amerika terhadap Israel digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. *Mukroni

Sumber  www.pbs.org

Foto  www.flickr.com

  • Berita Terkait :

Kerusuhan di Mexico City: Demonstran Membakar Kedutaan Besar Israel dalam Protes Pro-Palestina

Anggota Parlemen Prancis Diskors karena Kibarkan Bendera Palestina Selama Debat Sengit

Presiden Brazil Menuduh Israel Melakukan Genosida di Gaza: Krisis Kemanusiaan Semakin Memburuk

Macron Mengecam Serangan Israel di Rafah: Seruan untuk Gencatan Senjata Segera

Pep Guardiola Diduga Menolak Jabat Tangan dengan Perwakilan Israel: Apa yang Terjadi?

Aktris Amerika Candice King Kritik Pemerintah Israel atas Pembantaian Bayi di Gaza

Menggunakan Istilah “Genosida” dalam Konflik Israel dan Hamas: Perspektif Aryeh Neier

Menteri Pertahanan Spanyol Sebut Konflik Gaza sebagai ‘Genosida Nyata’ di Tengah Pengakuan Palestina

Nyanyian Wakil PM Spanyol ‘Dari Sungai ke Laut’ Membuat Marah Israel

Seth Rogen:  Saya Diberi Banyak Kebohongan tentang Israel

Konsistensi dan Kredibilitas: Tantangan KepemimpinanGlobal Amerika Serikat dalam Penegakan Hak Asasi Manusia – Pesan Bernie Sanders

Bernie Sanders Mengutuk Dukungan AS terhadap Perang Netanyahu di Palestina dalam Pidato di Senat

Dave Chappelle Sebut Ada ‘Genosida’ di Jalur Gaza Saat Perang Israel-Hamas Berlangsung di Abu Dhabi

Seruan Anggota Dewan Rakyat  untuk Tindakan Pemerintah Kanada: Mendukung Hukum Internasional dan Mengakui Negara Palestina untuk Perdamaian dan Keadilan di Gaza

Mantan Anggota Parlemen Italia Kibarkan Bendera Palestina di Kamar Deputi sebagai Protes terhadap Kebijakan Pemerintah

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Hentikan Operasi Militer di Rafah, Kepatuhan Diragukan

Senator Sanders Mengutuk Pernyataan Menteri Pertahanan Israel tentang Gaza sebagai Barbarisme

Perdana Menteri Georgia Mendorong AS dan UE untuk Menghilangkan Oligarki: Peringatan akan Ancaman Politik Barat terhadap Negaranya

Israel Melobi Pejabat Jerman untuk Mengecam Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Arab Saudi Sambut Baik Pengakuan Palestina oleh Norwegia, Irlandia, dan Spanyol

Arab Saudi Serukan Hak Hidup Aman bagi Warga Palestina dalam Pertemuan OKI di Jeddah

Senator AS Lindsey Graham Kritik Permintaan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Pejabat Israel, Khawatir AS Menjadi Target Berikutnya

Pemerintahan Biden Siap Kerja Sama dengan Kongres untuk Potensi Sanksi terhadap ICC atas Permintaan Penangkapan Netanyahu

Kolombia Tegaskan Dukungan bagi Palestina: Pendekatan Baru di Bawah Kepemimpinan Presiden Petro

Norwegia, Irlandia, dan Spanyol Mengakui Negara Palestina: Tindakan Bersejarah yang Mengguncang Diplomasi Global

Staf Yahudi Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Biden Sebagai Protes Atas Dukungan Terhadap Kampanye Militer Israel di Gaza

Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Memperburuk, PBB Hentikan Distribusi Makanan di Rafah

Pernyataan Jaksa ICC Karim AA Khan KC tentang Permohonan Surat Perintah Penangkapan terkait Situasi di Negara Palestina

Andrew Feinstein Mengkritik Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, atas Dukungannya terhadap Konflik Gaza dan Korupsi dalam Perdagangan Senjata

Perancis, Belgia, dan Slovenia Dukung Upaya ICC untuk Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas

Komunitas Yahudi Berduka: Kehilangan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran, Inilah Penghormatan  Terakhir Neturei Karta

Jatuhnya Helikopter Tewaskan Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran: Ketegangan Politik di Tengah Kegagalan Teknis

Prof. Mearsheimer: Pembersihan Etnis atau Solusi Damai? Analisis Krisis Israel

Utusan Palestina: Israel Berniat ‘Menggusur, Menundukkan, atau Membunuh’ Warga Gaza

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasion

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *