Senator Sanders Mengutuk Pernyataan Menteri Pertahanan Israel tentang Gaza sebagai Barbarisme

Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Sebuah gelombang ketegangan melanda panggung internasional ketika Senator Amerika Serikat, Bernie Sanders, mengutuk tindakan keras Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, terhadap Jalur Gaza. Pernyataan keras tersebut menandai peningkatan eskalasi dalam konflik yang berkecamuk di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang mengguncang, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengumumkan kebijakan pengepungan total di Jalur Gaza. “Saya telah memerintahkan pengepungan lengkap di Jalur Gaza… Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar. Kami sedang berperang melawan manusia hewan dan kami bertindak sesuai dengan itu,” kata Gantz.

Komentar tersebut mengejutkan dan menggemparkan banyak pihak di seluruh dunia. Di antara mereka yang menanggapi dengan keras adalah Senator Bernie Sanders dari Amerika Serikat. Sanders, yang dikenal karena pandangannya yang kritis terhadap kebijakan Israel, tidak ragu untuk mengungkapkan kecamannya terhadap langkah yang diambil oleh pemerintah Israel.

“Dengan pengepungan ini, pemerintah Israel melakukan tindakan yang barbar dan tidak manusiawi terhadap penduduk Gaza,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di media sosialnya. “Tindakan semacam ini tidak dapat dibenarkan dalam masyarakat internasional yang beradab dan harus dikecam oleh semua negara dan lembaga yang berkomitmen untuk perdamaian dan keadilan,” tambahnya.

Komentar Sanders segera memicu reaksi keras dari pihak-pihak yang mendukung Israel. Mereka menegaskan hak Israel untuk melindungi diri dari ancaman teroris yang datang dari Gaza dan mengklaim bahwa langkah-langkah keras seperti pengepungan adalah langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan Israel.

Namun, di tengah pertikaian ini, suara-suara yang mendukung Sanders juga muncul. Mereka menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak dan menghentikan apa yang mereka gambarkan sebagai kekejaman yang tidak manusiawi terhadap warga Gaza. “Kami meminta Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lain yang peduli terhadap hak asasi manusia untuk segera campur tangan dan memaksa Israel untuk mengakhiri pengepungan terhadap Gaza,” kata seorang aktivis hak asasi manusia yang berbasis di London.

Sementara itu, di Israel sendiri, reaksi terhadap pernyataan Gantz juga bervariasi. Meskipun sebagian besar orang mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah mereka untuk melindungi keamanan nasional, ada juga yang mulai mempertanyakan kebijakan tersebut. Sebuah petisi online yang meminta pemerintah untuk mengurangi tekanan terhadap Gaza telah menarik ribuan tanda tangan dalam beberapa jam setelah diluncurkan.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami latar belakang konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun di kawasan tersebut. Gaza, yang dikuasai oleh Hamas, telah menjadi sasaran serangan oleh Israel selama bertahun-tahun. Serangan udara, blokade ekonomi, dan serangan darat secara teratur dilancarkan oleh Israel sebagai tanggapan atas serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.

Namun, banyak yang mengkritik tindakan Israel sebagai berlebihan dan tidak proporsional. Mereka menunjuk pada jumlah korban sipil yang tinggi dan kerusakan infrastruktur yang luas sebagai bukti bahwa penduduk Gaza adalah pihak yang paling menderita dalam konflik tersebut.

Di tengah meningkatnya ketegangan, banyak pihak yang meminta negosiasi damai sebagai jalan keluar dari kebuntuan ini. Namun, prospek perdamaian tampaknya semakin jauh, dengan kedua belah pihak semakin keras dan keras kepala dalam pendirian mereka masing-masing.

Dalam suasana tegang ini, suara-suara seperti Bernie Sanders menjadi semakin penting. Mereka yang menyerukan perdamaian dan keadilan harus bersatu dan menekan pihak-pihak yang terlibat untuk kembali ke meja perundingan dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.

Namun, apakah suara-suara ini akan didengar dalam sambaran kebisingan konflik yang semakin intens, atau apakah mereka akan terdiam oleh kekerasan dan kebencian yang semakin meningkat, tetap menjadi pertanyaan besar. Yang pasti, konflik di Jalur Gaza masih akan terus menjadi fokus perhatian dunia, dengan banyak orang yang berharap agar kedamaian akhirnya dapat ditemukan. *Roni

Senator Sanders Mengutuk Pernyataan Menteri Pertahanan Israel tentang Gaza sebagai Barbarisme

ByAdmin

By Admin

Related Post

Israel Serang Prajurit TNI di Lebanon: Arogansi di Atas Hukum, Dunia Terguncang!

Mahkamah Pidana Internasional Desak Penggunaan Istilah “Negara Palestina” oleh Institusi Global

Pertemuan Sejarah di Kairo: Fatah dan Hamas Bersatu Demi Masa Depan Gaza yang Tak Tergoyahkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

You missed

Israel Serang Prajurit TNI di Lebanon: Arogansi di Atas Hukum, Dunia Terguncang!

Mahkamah Pidana Internasional Desak Penggunaan Istilah “Negara Palestina” oleh Institusi Global

Pemindahan Ibu Kota Ditunda: Jokowi Hentikan Nusantara, Semua Menunggu Langkah Berani Prabowo!

Pertemuan Sejarah di Kairo: Fatah dan Hamas Bersatu Demi Masa Depan Gaza yang Tak Tergoyahkan