• Sel. Jul 1st, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Lee Jae-myung: Dari Buruh Anak ke Presiden, Anak Warteg pun Bisa Jadi Bintang Korea!

ByAdmin

Jun 5, 2025
Pedagang Warteg Yang Bergabung Dalam Wadah Kowantara Foto Bersama di depan Warteg Republik Bahari, Mangga Dua, Jakarta Barat
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com – Gedung Majelis Nasional di Seoul menjadi saksi sejarah ketika Lee Jae-myung, seorang mantan buruh anak yang pernah merasakan pahitnya kemiskinan, dilantik sebagai Presiden ke-14 Korea Selatan. Perjalanan Lee, yang pernah bekerja di pabrik dengan tangan penuh luka dan nyaris menyerah pada hidup, kini menjadi simbol harapan bahwa bahkan “anak warteg” – julukan untuk jiwa-jiwa pekerja keras dari kalangan rakyat – bisa mencapai puncak impian. Kisahnya bagaikan drama Korea yang hidup, penuh liku, ketangguhan, dan cita-cita besar, kini memimpin ekonomi terbesar keempat di Asia di tengah badai politik, ekonomi, dan geopolitik.

Lee, yang lahir dari keluarga miskin di Andong, Korea Selatan, tidak asing dengan perjuangan. Sebagai anak, ia bekerja di pabrik untuk bertahan hidup, menghadapi luka fisik dan mental, bahkan pernah mencoba bunuh diri. “Hidupku adalah ujian tekad,” tulisnya dalam memoarnya. Dengan semangat pantang menyerah, ia belajar mandiri, lulus ujian pengacara, dan menjadi pembela HAM sebelum terjun ke politik. Seperti “anak warteg” yang meracik nasi orek tempe telur asin dengan penuh dedikasi, Lee membangun karier dari nol, dari Wali Kota Seongnam hingga Gubernur Gyeonggi, sebelum akhirnya menjadi presiden. Kemenangannya dalam pemilu 2025, mengalahkan bayang-bayang pemerintahan Yoon Suk-yeol yang kontroversial, adalah penolakan rakyat terhadap darurat militer pada Desember 2024.

Fokus utama pemerintahan Lee adalah menyembuhkan luka bangsa. Ekonomi Korea Selatan sedang goyah akibat biaya hidup melonjak dan pertumbuhan stagnan. Lee berjanji mendorong deregulasi, inovasi, serta dukungan untuk UMKM dan keluarga berpenghasilan rendah, mengambil inspirasi dari kebijakan sosialnya di Seongnam, seperti bantuan pendapatan dasar. “Saya ingin rakyat makan dengan tenang, seperti menikmati nasi orek tempe telur asin di warteg, tanpa khawatir biaya hidup,” ujarnya dalam pidato pelantikan, memicu tawa sekaligus haru. Namun, ia menegaskan tak akan mengobral kebijakan populis yang membebani keuangan negara.

Di ranah politik, Lee bertekad mengganti “kebencian dan konflik dengan koeksistensi dan solidaritas.” Namun, tantangan besar menanti. Retorikanya yang tajam, seperti menyebut partai Yoon sebagai “organisasi kriminal sayap kanan,” memicu kritik bahwa ia justru memperdalam polarisasi. Tuduhan korupsi terkait proyek real estate senilai $1 miliar dan pengiriman dana ilegal ke Korea Utara juga menggantung, meski kekebalan presiden menunda persidangan. Upaya partainya melindungi presiden dari tuntutan hukum malah menuai protes, dianggap bertentangan dengan janji reformasi.

Di panggung global, Lee mengusung pragmatisme. Ia memperkuat aliansi dengan AS dan Jepang untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara dan tarif dagang era Trump yang mengancam (misalnya, 50% untuk baja). Namun, ia juga ingin membuka dialog dengan Pyongyang dan menjaga hubungan dengan China tanpa memihak Taiwan secara terbuka. “Korea Selatan harus seperti warteg yang ramah: melayani semua pelanggan dengan bijak,” candanya, merujuk pada keseimbangan diplomatik.

Saham Anjlok, Obligasi Meledak, Dolar Lesu: Utang AS Bikin Panik, Warteg Santai Tak Berdampak!

Kisah Lee juga penuh simbolisme. Selamat dari percobaan pembunuhan pada 2024, ia berkampanye di balik kaca antipeluru, mencerminkan kerasnya politik Korea Selatan. Bagi kelas pekerja, Lee adalah “anak warteg” yang membuktikan bahwa perjuangan bisa mengubah nasib. Tantangannya kini adalah menjaga demokrasi pasca-darurat militer, menyeimbangkan tekanan geopolitik, dan memastikan ekonomi tak goyah. Seperti kata Lee, “Harapan dan cobaan selalu datang bersamaan.” Dengan semangat itu, ia siap memimpin Korea Selatan, membawa aroma perjuangan rakyat ke istana kepresidenan. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait

Saham Anjlok, Obligasi Meledak, Dolar Lesu: Utang AS Bikin Panik, Warteg Santai Tak Berdampak!

Deregulasi Bikin Impor Melaju, Industri Lokal Teriak: ‘Warteg Aja Lebih Terlindungi!’

Preman Ngepet di Warteg, Pengangguran Ngetem: Jabodetabek Jadi Ring Tinju Ormas!

The Fed Bikin BI Pusing, Rupiah Ngegas, Warteg Tetap Ramai!

Ojol Belum BPJS, Aplikator Bilang ‘Gaspol!’, Warteg Jadi Penutup Perut!

PHK Bikin Kantoran Jadi Penutup Warteg: Prabowo Geleng-Geleng, Orek Tempe Tetap Sold Out!

Jobless Jadi Trend, Dompet Ikut Send: BPS vs IMF Panas, Warteg Tetap Menang!

Ekonomi Loyo, Pengangguran Melejit: Warteg Tetap Ramai, Tapi Dompet Makin Sepi!

Ekonomi Indonesia 2025: Konsumsi Loyo, Rupiah Goyang, Warteg Tetap Jaya!

PMI Anjlok, IKI Goyang, Warteg Tetap Jaya: Industri Indonesia Lawan Badai Tarif Trump!

PHK Mengintai, Tarif Trump Menghantui, Warteg: Tenang, Ada Telor Dadar!

Warteg Halal Harap-Harap Cemas: UMKM Indonesia Lawan Tarif Trump dan Gempuran Impor China!

Prabowo Jalan-jalan ke China, ASEAN Cuma Dapat Senyum dari

GPN & QRIS: Warteg Go Digital, Transaksi Nusantara Gaspol, AS Cuma Bisa Cemas!

Indonesia vs AS: Tarif Impor Bikin Heboh, Warteg Jagokan Dompet Digital!

Utang Rp 250 Triliun Numpuk, Pemerintah Frontloading Biar Warteg Tetep Jualan Tempe!

Indonesia ke AS: ‘Tarif Dikurangin Dong, Kami Beli Energi, Kedelai, Sekalian Stok Warteg!’

TikTok Tawar Tarif: AS-China Ribut, Indonesia Santai di Warteg!

Kelapa Meroket, Warteg Meratap: Drama Harga di Pasar Negeri Sawit!

Trump Tarik Tarif, Rupiah Rontok, Warteg pun Waswas: Drama Ekonomi 2025!

Danantara dan Dolar: Prabowo Bikin Warteg Nusantara atau Kebingungan?

Warteg Lawan Tarif Trump: Nasi Oreg Tempe Bikin Dunia Ketagihan!

Perang Melawan Resesi: UMKM Indonesia Bersenjatakan E-Commerce & KUR, Pemerintah Salurkan Rp171 Triliun untuk Taklukkan Pasar ASEAN!

Gempuran Koperasi Desa Merah Putih: 70.000 Pusat Ekonomi Baru Siap Mengubah Indonesia!

1 Juta Mimpi Terhambat: UMKM Berjuang Melawan Kredit Macet

Warteg Jadi Garda Terdepan Revolusi Gizi Nasional!

Skema Makan Bergizi Gratis: Asa Besar yang Membebani UMKM

Revolusi Gizi: Makan Gratis untuk Selamatkan Jutaan Jiwa dari Kelaparan

Gebrakan Sejarah: Revolusi Makan Bergizi Gratis, Ekonomi Lokal Bangkit!

PPN 12 Persen: Harapan atau Ancaman Bagi Ekonomi Rakyat?

Setengah Kekayaan Negeri dalam Genggaman Segelintir Orang: Potret Suram Kesenjangan Ekonomi Indonesia

Menuju Indonesia Tanpa Impor: Mimpi Besar atau Bom Waktu?

Gebrakan PPN 12 Persen: Strategi Berani yang Tak Menjamin Kas Negara Melejit!

Rupiah di Ujung Tanduk: Bank Indonesia Siapkan “Senjata Pamungkas” untuk Lawan Gejolak Dolar AS!

PPN Naik, Dompet Rakyat Tercekik: Ancaman Ekonomi 2025 di Depan Mata!

12% PPN: Bom Waktu untuk Ekonomi Rakyat Kecil

Prabowo Hadapi Warisan Beban Utang Raksasa: Misi Penyelamatan Anggaran di Tengah Tekanan Infrastruktur Jokowi

Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia

Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?

Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?

Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!

Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?

QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia

Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!

Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!

Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?

Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?

Menjelang Akhir Jabatan, Jokowi Tinggalkan PR Besar: Pembebasan Lahan IKN Tersendat!

Pangan Indonesia di Ujung Tanduk: Fase Krusial Beras dan Gula Menuju Krisis!

Tambang Pasir Laut: Ancaman Mematikan bagi Ekosistem dan Kehidupan Pesisir Indonesia!

Duel Menteri Jokowi: Ekspor Pasir Laut atau Hancurkan Lautan Indonesia?

Lonjakan Konsumsi di Tengah Tekanan Ekonomi: Masyarakat Indonesia Bertahan dengan Tabungan!

Hilirisasi Tambang: Mesin Pertumbuhan Ekonomi yang Tak Kunjung Menyala

Impor Lagi? Karena Produksi Pangan Lokal Terlalu Mewah untuk Rakyat!

Stop! Impor Makanan Mengancam! Ketahanan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk!

Selamat Datang di Kawasan Lindung: Hutan Hilang Dijamin!

Kongsi Gula Raksasa: Kuasai Tanah, Singkirkan Hutan di Merauke!

Ekspor Pasir Laut Dibuka: Keuntungan Instan, Kerusakan Lingkungan Mengancam Masa Depan!

APBN 2025: Anggaran Jumbo, Stimulus Mini untuk Ekonomi

“Investasi di IKN Melonjak, Tapi Pesawatnya Masih Cari Parkir”

Mandeknya Pengembalian Aset BLBI: Ujian Nyali dan Komitmen Pemerintah

Jeratan Hukum Fify Mulyani dalam Kasus Poligami dan Tindak Pidana Pencucian Uang

Skandal Kuota Haji Khusus: Dugaan Penyelewengan di Balik Penyelenggaraan Haji 2024

IKN di Persimpangan: Anggaran Menyusut, Investasi Swasta Diharapkan

Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *