Jakarta, Kowantaranews.com – Harga beras global sedang mengguncang pasar, dan warteg (warung tegal) di seluruh Nusantara ikut merasakan getarannya. Kenaikan harga beras yang dipicu oleh kebijakan tarif Amerika Serikat, krisis pasokan di Jepang, dan dinamika domestik membuat pemilik warteg dan pelanggan setia mereka ketar-ketir. Dengan harga beras melambung, dompet konsumen menjerit, dan warteg berjuang mempertahankan eksistensi sebagai penyelamat perut rakyat kecil.
Semua bermula dari kebijakan tarif AS yang mengguncang pasar beras global. Pada April 2025, AS memberlakukan tarif 36% pada impor beras hom mali Thailand, salah satu varietas premium yang digemari. Kebijakan ini memicu aksi borong selama masa tenggang 90 hari, meningkatkan permintaan hingga 210% dan memperketat pasokan global. Akibatnya, harga beras Thailand 5% broken melonjak dari $415 per ton pada April menjadi $431 per ton pada Mei 2025, menurut data FAO. Jepang, yang merespons dengan mempertimbangkan impor beras AS seperti Calrose sebagai alat negosiasi, justru menambah tekanan pada rantai pasok global, membuat harga beras varietas japonica dan aromatik naik masing-masing 1% dan 4,6%.
Di Jepang, krisis beras semakin memperburuk situasi. Cuaca ekstrem pada 2023 merusak panen, ditambah pembelian panik akibat peringatan gempa dan lonjakan konsumsi beras karena rekor kunjungan wisatawan. Harga beras di Jepang melonjak dua kali lipat, mencapai ¥4.268 (~Rp485.000) per 5 kg pada Mei 2025. Pemerintah setempat melepas cadangan 300.000 ton, namun distribusi yang tidak efisien gagal meredam kenaikan harga. Produksi domestik Jepang juga terhambat oleh petani yang menua dan lahan pertanian yang menyusut dari 3,4 juta hektar pada 1961 menjadi hanya 2,3 juta hektar pada 2024, memaksa Jepang bergantung pada impor dan mendorong kenaikan harga global.
Di Indonesia, kenaikan harga beras global ini terasa hingga ke dapur warteg. Produksi beras domestik Januari–Juli 2025 diproyeksikan mencapai 21,76 juta ton, naik 14,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, harga konsumen tetap membandel, 11,25% di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harga gabah yang tinggi, Rp6.712 per kg, turut mendorong biaya produksi, membuat harga beras di pasar sulit dikendalikan. Pemerintah berupaya meredam dampak dengan bantuan pangan 20 kg per bulan untuk 18,3 juta rumah tangga berpenghasilan rendah, menggelontorkan anggaran Rp4,9 triliun, serta kebijakan pelepasan cadangan beras (SPHP) jika harga melampaui HET selama 10 hari berturut-turut. Namun, langkah ini belum cukup menahan laju kenaikan harga.
Warteg, tulang punggung kuliner rakyat, menjadi korban langsung. Beras sebagai bahan utama menyumbang porsi besar biaya operasional. Dengan harga beras melonjak, pemilik warteg seperti Pak Budi di Jakarta terpaksa menaikkan harga porsi nasi dari Rp5.000 menjadi Rp6.000. “Kalau enggak naik, rugi. Tapi kalau naik, pelanggan pada kabur,” keluhnya. Banyak warteg mencoba bertahan dengan beralih ke beras kualitas rendah atau mengurangi porsi, tetapi ini berisiko menurunkan kepuasan pelanggan, terutama pekerja harian yang mengandalkan warteg untuk makan murah. Di daerah urban, persaingan dengan pedagang makanan lain membuat warteg sulit menjaga harga kompetitif tanpa mengorbankan kualitas.
Ekonomi RI 2025: Ngegas 5,2%, Rem Kepencet Jadi 4,7%, Warteg Tetap Jadi Penolong
Prospek ke depan masih penuh tantangan. Produksi beras global diprediksi mencapai 551,5 juta ton pada 2025/2026, berpotensi meredakan tekanan pasokan. Indonesia juga memiliki cadangan beras 4 juta ton, cukup untuk menjaga kebijakan bebas impor. Namun, volatilitas jangka pendek akibat krisis Jepang dan tarif AS tetap mengancam. Jika harga beras global terus naik, warteg bisa semakin terjepit, dan konsumen mungkin harus merogoh kocek lebih dalam untuk seporsi nasi dengan lauk sederhana. Di tengah semua ini, warteg Nusantara terus berjuang, berharap cadangan beras dan kebijakan pemerintah bisa menyelamatkan dapur mereka dari amukan harga global. By Mukroni
Foto Kowantaranews
Sumber data : kompas.id
- Berita Terkait :
Ekonomi RI 2025: Ngegas 5,2%, Rem Kepencet Jadi 4,7%, Warteg Tetap Jadi Penolong Daya Beli!
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari