• Rab. Jul 2nd, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Stimulus 2025: Warteg Senyum Tipis, Kelas Menengah Masih Nelangsa

ByAdmin

Mei 30, 2025
Pedagang Warteg Yang Bergabung Dalam Wadah Kowantara Foto Bersama di depan Warteg Republik Bahari, Mangga Dua, Jakarta Barat
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi 2025 yang akan berlaku mulai 5 Juni mendatang, dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5% pada triwulan II-2025, setelah hanya mencatatkan 4,87% (yoy) pada triwulan I. Paket ini mencakup berbagai insentif seperti diskon transportasi, potongan listrik, bantuan sosial, subsidi upah, dan diskon iuran BPJS Ketenagakerjaan. Namun, meskipun diarahkan untuk mendukung kelompok rentan, stimulus ini dinilai kurang efektif dalam mengerek konsumsi kelas menengah, yang menyumbang lebih dari 50% konsumsi nasional. Bagi warung tegal (warteg), pilar UMKM yang menjadi tumpuan pekerja dan masyarakat menengah bawah, dampak stimulus ini hanya memberikan “senyum tipis”, sementara kelas menengah tetap “nelangsa” tanpa dukungan memadai.

Manfaat Terbatas untuk Warteg
Warteg, sebagai penyedia makanan terjangkau, mendapat beberapa keuntungan dari stimulus ini. Diskon listrik 50% untuk pelanggan 1.300 VA ke bawah menjadi angin segar bagi warteg skala kecil, yang umumnya menggunakan daya listrik rendah. Potongan ini dapat memangkas biaya operasional, seperti untuk penerangan atau kulkas, sehingga membantu menjaga harga makanan tetap terjangkau. Selain itu, bantuan sosial tambahan untuk 18,3 juta keluarga berpotensi meningkatkan daya beli pelanggan warteg dari kelompok berpenghasilan rendah. “Kalau pelanggan punya uang lebih, mungkin mereka makan di warteg lebih sering,” ujar Siti, pemilik warteg di Jakarta Pusat.

Subsidi upah untuk pekerja bergaji rendah dan guru honorer juga bisa memberikan manfaat tidak langsung. Pekerja warteg, seperti pelayan atau koki, yang bergaji di bawah Rp 3,5 juta, berpotensi menerima tambahan pendapatan. Meski demikian, nilai subsidi kurang dari Rp 600.000 per bulan dinilai terlalu kecil untuk mendorong konsumsi signifikan, baik oleh pekerja warteg maupun pelanggan mereka.

Kelas Menengah Terabaikan, Warteg Terimbas
Namun, stimulus ini mendapat kritik tajam karena mengabaikan kelas menengah, yang berperan besar dalam konsumsi nasional, termasuk di warteg. Ekonom seperti Yusuf Rendy Manilet (Core Indonesia) dan Bhima Yudhistira (Celios) menyoroti bahwa kelompok dengan pengeluaran Rp 3–5 juta per bulan tidak mendapat insentif seperti keringanan PPh 21 atau kemudahan kredit konsumsi. Padahal, kelas menengah, seperti karyawan kantoran, sering menjadi pelanggan warteg di perkotaan. Jika daya beli mereka melemah, warteg berisiko kehilangan pelanggan.

Selain itu, diskon listrik tidak mencakup warteg dengan daya 2.200 VA atau lebih, yang umum digunakan warteg skala menengah di kota besar. “Listrik 1.300 VA sudah nggak cukup buat warteg saya. Pakai AC dan kulkas besar butuh 2.200 VA. Jadi, diskon listrik ini nggak ngefek,” keluh Budi, pemilik warteg di Surabaya. Pekerja informal warteg, yang sering tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, juga tidak tersentuh diskon iuran atau subsidi upah, membatasi manfaat stimulus bagi operasional warteg.

Baca juga : Stimulus 2025: Warteg Dapat Diskon Listrik, Tapi Harga Cabe Masih Bikin Nangis!

Baca juga : Beras Gratis Nyanyi, Warteg Ramai, Gabah Petani Tetap Santuy!

Baca juga : Warteg sampai UMKM: Investor Asing Naksir Akar Rumput Indonesia!

Risiko dan Tantangan
Stimulus ini tidak mengatasi ancaman kenaikan harga bahan baku, seperti beras, minyak goreng, atau sayuran, yang menjadi beban besar bagi warteg. Jika harga bahan pokok melonjak, warteg terpaksa menaikkan harga makanan, yang bisa mengurangi jumlah pelanggan, terutama dari kelas menengah yang tidak mendapat dukungan stimulus. Diskon transportasi (kereta 30%, laut 50%, tol 20%) juga berpotensi mengalihkan anggaran masyarakat ke perjalanan, mengurangi pengeluaran untuk makan di warteg.

Rekomendasi untuk Warteg
Para ekonom menyarankan pemerintah memperluas diskon listrik hingga 2.200 VA untuk menjangkau warteg skala menengah, memberikan insentif pajak untuk kelas menengah, dan meningkatkan subsidi upah menjadi Rp 1 juta per bulan. Dukungan untuk pekerja informal dan stabilisasi harga bahan baku juga krusial agar warteg tetap kompetitif. Febrio Kacaribu dari Kemenkeu menyatakan stimulus ini didanai APBN untuk menjaga pemulihan ekonomi, tetapi tanpa rincian anggaran, efektivitasnya masih dipertanyakan.

Paket stimulus 2025 memberikan manfaat terbatas bagi warteg melalui diskon listrik dan bantuan sosial, tetapi ketiadaan insentif untuk kelas menengah dan pekerja informal, ditambah risiko kenaikan bahan baku, membuat warteg hanya bisa “senyum tipis”. Untuk mendukung warteg dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerintah perlu menyesuaikan kebijakan agar lebih menjangkau kelas menengah dan UMKM seperti warteg, yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait

Stimulus 2025: Warteg Dapat Diskon Listrik, Tapi Harga Cabe Masih Bikin Nangis!

Beras Gratis Nyanyi, Warteg Ramai, Gabah Petani Tetap Santuy!

Warteg sampai UMKM: Investor Asing Naksir Akar Rumput Indonesia!

Bunga BI Turun ke 5,5%, Saham & Obligasi Senyum Lebar, Deposito Cuma Bisa Makan di Warteg!

Minyak AS Datang, Rupiah Melorot, Mafia Migas Ngamuk: Warteg Tetap Jaya!

Fiskal 2026 Ngegas, Badai Global Mengintai: CoreTax Bikin Deg-degan, Warteg Jadi Andalan!

Ojol Demo, Tarif Ngegas, BPJS Masih Cuma Impian: Jakarta Macet, Warteg Jadi Penyelamat!

Ojol Offbid, Jakarta Macet, Makanan Nyangkut: Drama Tarif di Jalanan, Warteg Jadi Penutup!

Saham Anjlok, Obligasi Meledak, Dolar Lesu: Utang AS Bikin Panik, Warteg Santai Tak Berdampak!

Kredit TPT: Baju Baru Industri, Tapi Bank Masih Pilih-Pilih, Beda Sama Warteg yang Selalu Ramah ke Dompet!

IKN: Kota Baru, Warteg Ditolak, Swasta Harus Cepu!

Sarjana Nganggur, SMK Juara Menganggur: Ekonomi Loyo, Lulusan Cuma Nongkrong di Warteg!

AS-China Tarif Damai Sementara, Indonesia Siap Cetak Cuan dari Warteg ke Pasar Global!

Deregulasi Bikin Impor Melaju, Industri Lokal Teriak: ‘Warteg Aja Lebih Terlindungi!’

Preman Ngepet di Warteg, Pengangguran Ngetem: Jabodetabek Jadi Ring Tinju Ormas!

The Fed Bikin BI Pusing, Rupiah Ngegas, Warteg Tetap Ramai!

Ojol Belum BPJS, Aplikator Bilang ‘Gaspol!’, Warteg Jadi Penutup Perut!

PHK Bikin Kantoran Jadi Penutup Warteg: Prabowo Geleng-Geleng, Orek Tempe Tetap Sold Out!

Jobless Jadi Trend, Dompet Ikut Send: BPS vs IMF Panas, Warteg Tetap Menang!

Ekonomi Loyo, Pengangguran Melejit: Warteg Tetap Ramai, Tapi Dompet Makin Sepi!

Ekonomi Indonesia 2025: Konsumsi Loyo, Rupiah Goyang, Warteg Tetap Jaya!

PMI Anjlok, IKI Goyang, Warteg Tetap Jaya: Industri Indonesia Lawan Badai Tarif Trump!

PHK Mengintai, Tarif Trump Menghantui, Warteg: Tenang, Ada Telor Dadar!

Warteg Halal Harap-Harap Cemas: UMKM Indonesia Lawan Tarif Trump dan Gempuran Impor China!

Prabowo Jalan-jalan ke China, ASEAN Cuma Dapat Senyum dari

GPN & QRIS: Warteg Go Digital, Transaksi Nusantara Gaspol, AS Cuma Bisa Cemas!

Indonesia vs AS: Tarif Impor Bikin Heboh, Warteg Jagokan Dompet Digital!

Utang Rp 250 Triliun Numpuk, Pemerintah Frontloading Biar Warteg Tetep Jualan Tempe!

Indonesia ke AS: ‘Tarif Dikurangin Dong, Kami Beli Energi, Kedelai, Sekalian Stok Warteg!’

TikTok Tawar Tarif: AS-China Ribut, Indonesia Santai di Warteg!

Kelapa Meroket, Warteg Meratap: Drama Harga di Pasar Negeri Sawit!

Trump Tarik Tarif, Rupiah Rontok, Warteg pun Waswas: Drama Ekonomi 2025!

Danantara dan Dolar: Prabowo Bikin Warteg Nusantara atau Kebingungan?

Warteg Lawan Tarif Trump: Nasi Oreg Tempe Bikin Dunia Ketagihan!

Perang Melawan Resesi: UMKM Indonesia Bersenjatakan E-Commerce & KUR, Pemerintah Salurkan Rp171 Triliun untuk Taklukkan Pasar ASEAN!

Gempuran Koperasi Desa Merah Putih: 70.000 Pusat Ekonomi Baru Siap Mengubah Indonesia!

1 Juta Mimpi Terhambat: UMKM Berjuang Melawan Kredit Macet

Warteg Jadi Garda Terdepan Revolusi Gizi Nasional!

Skema Makan Bergizi Gratis: Asa Besar yang Membebani UMKM

Revolusi Gizi: Makan Gratis untuk Selamatkan Jutaan Jiwa dari Kelaparan

Gebrakan Sejarah: Revolusi Makan Bergizi Gratis, Ekonomi Lokal Bangkit!

PPN 12 Persen: Harapan atau Ancaman Bagi Ekonomi Rakyat?

Setengah Kekayaan Negeri dalam Genggaman Segelintir Orang: Potret Suram Kesenjangan Ekonomi Indonesia

Menuju Indonesia Tanpa Impor: Mimpi Besar atau Bom Waktu?

Gebrakan PPN 12 Persen: Strategi Berani yang Tak Menjamin Kas Negara Melejit!

Rupiah di Ujung Tanduk: Bank Indonesia Siapkan “Senjata Pamungkas” untuk Lawan Gejolak Dolar AS!

PPN Naik, Dompet Rakyat Tercekik: Ancaman Ekonomi 2025 di Depan Mata!

12% PPN: Bom Waktu untuk Ekonomi Rakyat Kecil

Prabowo Hadapi Warisan Beban Utang Raksasa: Misi Penyelamatan Anggaran di Tengah Tekanan Infrastruktur Jokowi

Rapat Elite Kabinet! Bahlil Pimpin Pertemuan Akbar Subsidi Energi demi Masa Depan Indonesia

Ekonomi Indonesia Terancam ‘Macet’, Target Pertumbuhan 8% Jadi Mimpi?

Janji Pemutihan Utang Petani: Kesejahteraan atau Jurang Ketergantungan Baru?

Indonesia Timur Terabaikan: Kekayaan Alam Melimpah, Warganya Tetap Miskin!

Menuju Swasembada Pangan: Misi Mustahil atau Harapan yang Tertunda?

QRIS dan Uang Tunai: Dua Sisi dari Evolusi Pembayaran di Indonesia

Ledakan Ekonomi Pedas: Sambal Indonesia Mengguncang Dunia!

Keanekaragaman Hayati di Ujung Tanduk: Lenyapnya Satwa dan Habitat Indonesia!

Indonesia Menuju 2045: Berhasil Naik Kelas, Tapi Kemiskinan Semakin Mengancam?

Food Estate: Ilusi Ketahanan Pangan yang Berujung Malapetaka ?

Menjelang Akhir Jabatan, Jokowi Tinggalkan PR Besar: Pembebasan Lahan IKN Tersendat!

Pangan Indonesia di Ujung Tanduk: Fase Krusial Beras dan Gula Menuju Krisis!

Tambang Pasir Laut: Ancaman Mematikan bagi Ekosistem dan Kehidupan Pesisir Indonesia!

Duel Menteri Jokowi: Ekspor Pasir Laut atau Hancurkan Lautan Indonesia?

Lonjakan Konsumsi di Tengah Tekanan Ekonomi: Masyarakat Indonesia Bertahan dengan Tabungan!

Hilirisasi Tambang: Mesin Pertumbuhan Ekonomi yang Tak Kunjung Menyala

Impor Lagi? Karena Produksi Pangan Lokal Terlalu Mewah untuk Rakyat!

Stop! Impor Makanan Mengancam! Ketahanan Pangan Indonesia di Ujung Tanduk!

Selamat Datang di Kawasan Lindung: Hutan Hilang Dijamin!

Kongsi Gula Raksasa: Kuasai Tanah, Singkirkan Hutan di Merauke!

Ekspor Pasir Laut Dibuka: Keuntungan Instan, Kerusakan Lingkungan Mengancam Masa Depan!

APBN 2025: Anggaran Jumbo, Stimulus Mini untuk Ekonomi

“Investasi di IKN Melonjak, Tapi Pesawatnya Masih Cari Parkir”

Mandeknya Pengembalian Aset BLBI: Ujian Nyali dan Komitmen Pemerintah

Jeratan Hukum Fify Mulyani dalam Kasus Poligami dan Tindak Pidana Pencucian Uang

Skandal Kuota Haji Khusus: Dugaan Penyelewengan di Balik Penyelenggaraan Haji 2024

IKN di Persimpangan: Anggaran Menyusut, Investasi Swasta Diharapkan

Warteg Menolak IKN, Apa Warteg Menolak IKAN ?

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salemba Jakarta Pusat

Natal Di Jepang, Kentucky Fried Chicken (KFC) Salah Satu Makanan Favorit

Pedagang Warteg Semakin Sulit Harga Beras Naik

Yabie Cafe Tempat Bersantai Kekinian di Kranji Bekasi

Nongkrong Sambil Mencicip Surabi dengan Beragam Topping di Bandung

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *