• Jum. Jun 20th, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Zelenskyy Siap Korbankan Tahta Demi Perdamaian, Dunia di Ambang Titik Balik!

ByAdmin

Feb 25, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengejutkan dunia dengan pernyataan terbarunya yang menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika langkah itu dapat membawa perdamaian bagi Ukraina. Pernyataan ini disampaikan di tengah kebuntuan perang yang telah memasuki tahun keempat dan terus memakan korban di kedua belah pihak.

Perang Ukraina telah berlangsung selama tiga tahun sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Sejak saat itu, Ukraina dan sekutunya di Barat berupaya melawan agresi Rusia, tetapi upaya diplomasi untuk mengakhiri perang selalu menemui jalan buntu. Tawaran mengejutkan dari Zelenskyy ini muncul sebagai langkah drastis yang diharapkan dapat membuka kembali jalur perundingan yang selama ini macet.

Syarat Pengunduran Diri Zelenskyy

Dalam pernyataannya pada Minggu (23/2) malam waktu setempat, Zelenskyy menegaskan bahwa ia tidak akan mundur begitu saja. Sebagai syarat utama, ia meminta agar Ukraina diterima sebagai anggota penuh dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Menurutnya, hanya dengan perlindungan NATO, Ukraina dapat memastikan keamanan jangka panjangnya dari ancaman Rusia.

“Jika pengunduran diri saya bisa membawa perdamaian bagi Ukraina, jika ini benar-benar yang diperlukan, maka saya siap. Namun, syaratnya adalah keanggotaan penuh Ukraina di NATO, agar rakyat kami tidak terus-menerus berada dalam ketakutan akan invasi berikutnya,” ujar Zelenskyy dalam pernyataannya.

Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Sekutu Ukraina, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, menyambut baik sikap terbuka Zelenskyy. Namun, Rusia langsung menolak gagasan keanggotaan Ukraina di NATO, menegaskan bahwa hal itu akan semakin memperumit situasi dan berpotensi meningkatkan ketegangan lebih lanjut.

Baca juga : Donald Trump Resmi Dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Janji Era Keemasan

Baca juga : Harapan Damai di Ujung Tanduk: Gencatan Senjata Hamas-Israel Terancam Gagal

Baca juga : Uni Eropa Bersiap Guncang Dunia dengan Hentikan Hubungan dengan Israel!

Trump Tekan Zelenskyy untuk Pemilu

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tekanan kepada Zelenskyy untuk segera mengadakan pemilihan umum di Ukraina. Trump bahkan menyebut Zelenskyy sebagai “diktator tanpa pemilu”, merujuk pada masa jabatan Zelenskyy yang telah melewati batas lima tahun pada 2024.

Pernyataan Trump ini memicu kontroversi, mengingat pemilu di Ukraina tidak bisa diselenggarakan selama negara berada dalam keadaan darurat. Ukraina sendiri telah menetapkan status darurat sejak invasi Rusia dimulai, yang secara hukum menunda penyelenggaraan pemilu nasional.

Trump juga mengklaim bahwa tingkat persetujuan warga Ukraina terhadap Zelenskyy telah merosot drastis, bahkan hanya mencapai 4 persen. Namun, klaim ini dibantah oleh Zelenskyy yang mengungkapkan hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan publik kepadanya masih mencapai 63 persen. “Saya tidak akan memerintah selama puluhan tahun, tetapi saya juga tidak akan membiarkan Putin berkuasa atas wilayah Ukraina,” tegasnya.

Ketegangan antara Trump dan Zelenskyy juga terjadi dalam negosiasi mengenai eksploitasi sumber daya mineral Ukraina. Trump menekan Ukraina untuk menyerahkan bahan baku penting senilai 500 miliar dolar AS sebagai imbalan atas bantuan yang telah diberikan oleh AS. Zelenskyy menolak tawaran tersebut dan menegaskan bahwa perjanjian sumber daya harus disertai dengan jaminan keamanan bagi Ukraina.

“Saya tidak akan menandatangani kesepakatan yang membebani rakyat Ukraina selama 10 generasi ke depan,” ujar Zelenskyy, menegaskan bahwa kepentingan negaranya harus diutamakan di atas tekanan politik internasional.

Perubahan Politik di Jerman dan Dampaknya bagi Ukraina

Di tengah ketidakpastian global, politik Eropa juga mengalami pergeseran besar. Pemilu di Jerman telah menghasilkan kemenangan bagi Friedrich Merz, pemimpin konservatif yang akan menggantikan Olaf Scholz sebagai kanselir Jerman. Merz menyuarakan pentingnya Eropa bersatu dan mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dalam hal pertahanan.

“Washington telah terlalu jauh mencampuri urusan politik Eropa, termasuk dalam pemilu Jerman. Kita harus lebih mandiri dan memperkuat pertahanan kita sendiri,” ujar Merz dalam pidatonya setelah kemenangan.

Merz juga mengkritik langkah Trump yang menghubungi Vladimir Putin untuk membahas penyelesaian perang tanpa melibatkan Ukraina dan negara-negara Eropa. Hal ini semakin memperjelas perbedaan pendekatan antara pemimpin Eropa dan Trump dalam menangani konflik Ukraina.

Tantangan Menuju Perdamaian

Meski tawaran Zelenskyy untuk mundur tampak seperti terobosan diplomatik, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Rusia belum memberikan respons resmi terhadap tawaran ini, tetapi para analis memperkirakan bahwa Moskwa tetap tidak akan setuju dengan keanggotaan Ukraina di NATO.

Selain itu, situasi politik di AS dan Eropa juga memengaruhi arah kebijakan terhadap Ukraina. Jika Trump memenangkan pemilu AS mendatang, pendekatan terhadap Ukraina bisa berubah drastis, mengingat ia telah berulang kali menyatakan skeptis terhadap dukungan besar-besaran kepada Kyiv.

Di sisi lain, rakyat Ukraina masih terbagi dalam menyikapi tawaran ini. Sebagian besar mendukung langkah-langkah menuju perdamaian, tetapi ada juga yang merasa bahwa mengundurkan diri di tengah perang dapat dianggap sebagai tanda kelemahan. Meskipun begitu, bagi Zelenskyy, langkah ini mungkin menjadi satu-satunya cara untuk membawa Ukraina keluar dari perang yang berkepanjangan.

Masa Depan Ukraina: Antara Harapan dan Ketidakpastian

Dengan semua dinamika ini, dunia kini menantikan bagaimana respons Rusia dan sekutu Barat terhadap tawaran Zelenskyy. Jika syarat keanggotaan NATO dapat dinegosiasikan, maka langkah ini mungkin menjadi titik balik yang akan mengubah jalannya sejarah Ukraina.

Namun, jika Rusia tetap menolak dan perang berlanjut, maka konflik ini bisa semakin berlarut-larut dengan dampak yang lebih luas bagi geopolitik global. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, satu hal yang pasti: dunia tengah berada di ambang titik balik besar dalam sejarah modern.

Apakah pengorbanan Zelenskyy akan membawa perdamaian, atau justru menjadi awal dari babak baru dalam konflik global? Waktu yang akan menentukan. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Donald Trump Resmi Dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Janji Era Keemasan

Harapan Damai di Ujung Tanduk: Gencatan Senjata Hamas-Israel Terancam Gagal

Uni Eropa Bersiap Guncang Dunia dengan Hentikan Hubungan dengan Israel!

Skandal Pemalsuan Catatan: Ajudan Netanyahu Diduga Ubah Fakta Penting di Tengah Krisis Nasional!

Jeritan Damai di Gaza: Harapan yang Hancur di Tengah Kobaran Api Perang

Agresi Israel terhadap Iran: Serangan Terencana dan Dampaknya di Timur Tengah

Kolonel Gugur, Perang Tak Berujung: Gaza Terbakar dalam Api Konflik Tanpa Akhir

Kejamnya Israel: Sebar Pamflet Jasad Sinwar, Picu Kecaman Dunia!

Netanyahu Terancam! Serangan Drone Mengguncang Rumahnya di Tengah Badai Perang Tanpa Akhir

Sanders Kritik Serangan Israel dan Serukan Penghentian Dukungan Senjata AS

Brutalitas Perang: Israel Gunakan Warga Sipil Palestina sebagai Tameng Hidup

Israel Serang Prajurit TNI di Lebanon: Arogansi di Atas Hukum, Dunia Terguncang!

Mahkamah Pidana Internasional Desak Penggunaan Istilah “Negara Palestina” oleh Institusi Global

Pertemuan Sejarah di Kairo: Fatah dan Hamas Bersatu Demi Masa Depan Gaza yang Tak Tergoyahkan

Kebiadaban Israel: Serangan Brutal Gaza Tewaskan 42.000 Warga Sipil Tak Berdosa

Indonesia Bangkit: Dukungan Penuh untuk Palestina di Tengah Krisis Gaza, Jokowi Serukan Tindakan Dunia Setelah 1 Tahun Perang Israel-Gaza

Khamenei: Serangan ke Israel Sah, Musuh Muslim Harus Bersatu Melawan Agresi

Kekejaman Israel: Serangan yang Memporak-porandakan Lebanon

Konspirasi Gelap Israel: Mossad Hancurkan Hezbollah dan Guncang Iran dari Dalam

Aliansi Global: Eropa, Arab, dan Dunia Muslim Bersatu untuk Wujudkan Palestina Merdeka di Tengah Konflik Gaza

Serangan Israel Tewaskan Nasrallah: Menabur Angin, Menuai Badai di Lebanon!

Politik Perang Netanyahu: Kekuasaan di Atas Penderitaan Rakyat!

Netanyahu Bicara Damai di PBB Sambil Kirim Bom ke Lebanon: Ironi di Tengah Perang

Semua Salah Kecuali Israel: Netanyahu Pidato di Depan Kursi Kosong PBB

Sidang Umum PBB 2024: Dunia di Ambang Kehancuran, Guterres Serukan Aksi Global!

Semangat Bandung Bangkit! Seruan Global untuk Akhiri Penindasan Palestina

Pembantaian di Lebanon: 274 Tewas dalam Serangan Israel yang Mengguncang Dunia

Pembelaan Buta Barat: Ribuan Serangan Israel Dibalas dengan Kebisuan Internasional

Serbuan Brutal Israel: Al Jazeera Dibungkam, Kebebasan Pers Terancam!

IDF Lempar Mayat Seperti Sampah: Kekejaman di Atas Atap Tepi Barat

Serangan Bom Pager Israel terhadap Hizbullah: Taktik, Dampak, dan Konteks Geopolitik

Israel Diminta ‘Pindah Kos’ dalam 12 Bulan, Dunia Menunggu Kunci Dikembalikan

Kisah Fiksi Terbaru dari Jewish Chronicle: Propaganda Hasbara Israel yang Tak Kunjung Usai

Jerman Hambat Ekspor Senjata ke Israel di Tengah Kekhawatiran Pelanggaran HAM di Gaza

“Genocide Joe” dan Klub Pecinta Perang: Drama Zionisme di Panggung Gaza 2024

Pendekatan Berani Sarah Friedland: Pidato Penghargaan di Festival Film Venesia Soroti Konflik Israel-Palestina

Noa Argamani Klarifikasi: ‘Saya Tidak Pernah Dipukuli Hamas Selama Penahanan di Gaza’

Kamala Harris Kehilangan Dukungan Penting di Konvensi Demokrat Karena Isu Palestina

Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024: Penetapan Kandidat, Pesan Kebebasan, dan Insiden Tak Terduga

Elon Musk Dipertimbangkan Masuk Kabinet Trump: Menguak Dinamika Politik dan Bisnis di AS

Pidato yang Tidak Pernah Ingin Disampaikan oleh Biden

Sinergi Ekonomi: Kamala Harris Fokus Pada Tingginya Biaya Hidup dalam Pidato Kebijakan Ekonomi Pertama

Pertemuan Tingkat Tinggi di Shanghai: Upaya Stabilisasi Hubungan Ekonomi AS-Tiongkok di Tengah Ketegangan Perdagangan

Tantangan Ekonomi Triwulan III: Prospek Pertumbuhan di Bawah 5 Persen Akibat Perlambatan Industri dan Konsumsi

Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang

Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia

Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab

Diskusi Kelompok Terarah di DPR-RI: Fraksi Partai NasDem Bahas Tantangan dan Peluang Gen Z dalam Pasar Kerja Global

Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer

Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah

Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salem

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *