• Rab. Mar 19th, 2025

KowantaraNews

RINGKAS DAN TAJAM

Dunia Terguncang! Duterte Ditangkap dan Diterbangkan ke Den Haag untuk Menghadapi Keadilan!

ByAdmin

Mar 12, 2025
Sharing is caring

Jakara, Kowantaranews.com Dunia dikejutkan oleh berita luar biasa bahwa mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah ditangkap dan diterbangkan ke Den Haag, Belanda, untuk menghadapi persidangan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Kejadian ini menjadi momen bersejarah dalam hukum internasional dan hak asasi manusia.

Operasi Penangkapan Duterte: Misi Rahasia yang Mengejutkan Dunia

Menurut sumber-sumber yang dapat dipercaya, operasi penangkapan ini dilakukan dengan koordinasi antara pemerintah Filipina saat ini dan badan internasional yang berwenang. Tim khusus yang terdiri dari otoritas setempat dan agen dari Interpol melaksanakan misi ini secara rahasia untuk memastikan Duterte tidak dapat melarikan diri.

Pada malam yang dramatis di Davao City, tempat Duterte menghabiskan sebagian besar karier politiknya, petugas penegak hukum mengepung sebuah kompleks perumahan mewah. Sumber yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa mantan presiden itu awalnya menolak bekerja sama, tetapi setelah negosiasi singkat, ia akhirnya menyerah tanpa perlawanan yang berarti.

Setelah penangkapan, Duterte langsung dibawa ke Manila dengan pengawalan ketat sebelum diterbangkan ke Den Haag dengan pesawat khusus. Ratusan warga berkumpul di sekitar bandara internasional Ninoy Aquino, sebagian mendukung keputusan ini dan sebagian lainnya menunjukkan protes keras.

Baca juga : Eropa sebagai Penyelamat: Zelenskyy Mencari Sekutu Baru Setelah Dikhianati AS

Baca juga : Zelenskyy Siap Korbankan Tahta Demi Perdamaian, Dunia di Ambang Titik Balik!

Baca juga : Donald Trump Resmi Dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Janji Era Keemasan

Tuduhan di ICC: Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Duterte telah lama menjadi sasaran penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional karena dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perang narkoba brutal yang ia luncurkan selama masa kepresidenannya. Sejak 2016, ribuan orang—terutama dari kalangan miskin—telah tewas dalam operasi anti-narkotika yang banyak dikritik sebagai eksekusi di luar proses hukum.

Pada 2018, ICC mulai menyelidiki dugaan kejahatan yang terjadi di bawah rezim Duterte. Namun, pemerintahan Duterte menanggapi dengan menarik Filipina dari keanggotaan ICC, mengklaim bahwa pengadilan internasional itu tidak memiliki yurisdiksi atas negaranya. Meskipun demikian, ICC tetap melanjutkan penyelidikan dengan alasan bahwa kejahatan tersebut terjadi saat Filipina masih menjadi anggota.

Penangkapan Duterte dipandang sebagai kemenangan bagi para aktivis hak asasi manusia dan keluarga korban yang selama ini menuntut keadilan atas ribuan pembunuhan di luar hukum yang terjadi selama kepemimpinannya.

Reaksi Global: Dukungan dan Kontroversi

Berita penangkapan Duterte langsung menjadi sorotan dunia. Sejumlah pemimpin global menyambut langkah ini sebagai bentuk tegaknya supremasi hukum internasional.

  • Uni Eropa mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan dan mendukung penuh proses hukum di ICC.
  • Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan berharap bahwa keadilan dapat ditegakkan.
  • Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, memuji langkah ini sebagai “kemajuan signifikan dalam upaya menegakkan keadilan bagi para korban.”

Namun, di sisi lain, sejumlah sekutu Duterte di Filipina mengutuk tindakan ini sebagai bentuk intervensi asing yang tidak dapat diterima. Para loyalisnya menggelar demonstrasi besar-besaran di beberapa kota, menuduh pemerintah saat ini berkhianat dan tunduk pada tekanan internasional.

Dampak Politik di Filipina

Penangkapan Duterte juga memiliki dampak besar terhadap politik domestik Filipina. Saat ini, negara itu dipimpin oleh Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., yang sebelumnya dikenal memiliki hubungan baik dengan Duterte dan keluarganya. Namun, banyak pihak berspekulasi bahwa pemerintahan Marcos mungkin telah memberikan lampu hijau untuk operasi penangkapan ini guna memperbaiki citra internasional Filipina.

Selain itu, tokoh-tokoh oposisi yang selama ini mengkritik kebijakan Duterte, seperti mantan Wakil Presiden Leni Robredo dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, menyatakan bahwa ini adalah langkah yang telah lama dinanti dan menyerukan reformasi lebih lanjut dalam sistem peradilan negara tersebut.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Setibanya di Den Haag, Duterte akan menjalani serangkaian proses hukum sebelum persidangannya dimulai. Para pengacara internasional yang membela korban perang narkoba akan menghadirkan bukti-bukti, termasuk rekaman video, laporan investigasi, dan kesaksian saksi mata, untuk membuktikan bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan benar-benar terjadi.

Di sisi lain, tim pembela Duterte kemungkinan akan berusaha membantah yurisdiksi ICC dan berargumen bahwa tindakan yang diambil Duterte adalah bagian dari upaya penegakan hukum dalam negeri yang sah.

Jika terbukti bersalah, Duterte dapat menghadapi hukuman seumur hidup di penjara internasional. Namun, proses hukum ini diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum ada keputusan akhir.

Penangkapan dan pemindahan Rodrigo Duterte ke Den Haag merupakan momen bersejarah dalam hukum internasional dan hak asasi manusia. Ini menunjukkan bahwa bahkan pemimpin yang paling berkuasa pun tidak kebal terhadap hukum dan bahwa keadilan bagi para korban perang narkoba masih bisa diperjuangkan.

Meskipun ada perpecahan dalam reaksi publik terhadap peristiwa ini, satu hal yang pasti: dunia akan terus mengawasi jalannya persidangan ini dengan penuh perhatian, karena keputusan yang diambil akan berdampak besar tidak hanya bagi Filipina tetapi juga bagi prinsip hukum internasional di masa depan. By Mukroni

Foto Apnews

  • Berita Terkait :

Eropa sebagai Penyelamat: Zelenskyy Mencari Sekutu Baru Setelah Dikhianati AS

Zelenskyy Siap Korbankan Tahta Demi Perdamaian, Dunia di Ambang Titik Balik!

Donald Trump Resmi Dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Janji Era Keemasan

Harapan Damai di Ujung Tanduk: Gencatan Senjata Hamas-Israel Terancam Gagal

Uni Eropa Bersiap Guncang Dunia dengan Hentikan Hubungan dengan Israel!

Skandal Pemalsuan Catatan: Ajudan Netanyahu Diduga Ubah Fakta Penting di Tengah Krisis Nasional!

Jeritan Damai di Gaza: Harapan yang Hancur di Tengah Kobaran Api Perang

Agresi Israel terhadap Iran: Serangan Terencana dan Dampaknya di Timur Tengah

Kolonel Gugur, Perang Tak Berujung: Gaza Terbakar dalam Api Konflik Tanpa Akhir

Kejamnya Israel: Sebar Pamflet Jasad Sinwar, Picu Kecaman Dunia!

Netanyahu Terancam! Serangan Drone Mengguncang Rumahnya di Tengah Badai Perang Tanpa Akhir

Sanders Kritik Serangan Israel dan Serukan Penghentian Dukungan Senjata AS

Brutalitas Perang: Israel Gunakan Warga Sipil Palestina sebagai Tameng Hidup

Israel Serang Prajurit TNI di Lebanon: Arogansi di Atas Hukum, Dunia Terguncang!

Mahkamah Pidana Internasional Desak Penggunaan Istilah “Negara Palestina” oleh Institusi Global

Pertemuan Sejarah di Kairo: Fatah dan Hamas Bersatu Demi Masa Depan Gaza yang Tak Tergoyahkan

Kebiadaban Israel: Serangan Brutal Gaza Tewaskan 42.000 Warga Sipil Tak Berdosa

Indonesia Bangkit: Dukungan Penuh untuk Palestina di Tengah Krisis Gaza, Jokowi Serukan Tindakan Dunia Setelah 1 Tahun Perang Israel-Gaza

Khamenei: Serangan ke Israel Sah, Musuh Muslim Harus Bersatu Melawan Agresi

Kekejaman Israel: Serangan yang Memporak-porandakan Lebanon

Konspirasi Gelap Israel: Mossad Hancurkan Hezbollah dan Guncang Iran dari Dalam

Aliansi Global: Eropa, Arab, dan Dunia Muslim Bersatu untuk Wujudkan Palestina Merdeka di Tengah Konflik Gaza

Serangan Israel Tewaskan Nasrallah: Menabur Angin, Menuai Badai di Lebanon!

Politik Perang Netanyahu: Kekuasaan di Atas Penderitaan Rakyat!

Netanyahu Bicara Damai di PBB Sambil Kirim Bom ke Lebanon: Ironi di Tengah Perang

Semua Salah Kecuali Israel: Netanyahu Pidato di Depan Kursi Kosong PBB

Sidang Umum PBB 2024: Dunia di Ambang Kehancuran, Guterres Serukan Aksi Global!

Semangat Bandung Bangkit! Seruan Global untuk Akhiri Penindasan Palestina

Pembantaian di Lebanon: 274 Tewas dalam Serangan Israel yang Mengguncang Dunia

Pembelaan Buta Barat: Ribuan Serangan Israel Dibalas dengan Kebisuan Internasional

Serbuan Brutal Israel: Al Jazeera Dibungkam, Kebebasan Pers Terancam!

IDF Lempar Mayat Seperti Sampah: Kekejaman di Atas Atap Tepi Barat

Serangan Bom Pager Israel terhadap Hizbullah: Taktik, Dampak, dan Konteks Geopolitik

Israel Diminta ‘Pindah Kos’ dalam 12 Bulan, Dunia Menunggu Kunci Dikembalikan

Kisah Fiksi Terbaru dari Jewish Chronicle: Propaganda Hasbara Israel yang Tak Kunjung Usai

Jerman Hambat Ekspor Senjata ke Israel di Tengah Kekhawatiran Pelanggaran HAM di Gaza

“Genocide Joe” dan Klub Pecinta Perang: Drama Zionisme di Panggung Gaza 2024

Pendekatan Berani Sarah Friedland: Pidato Penghargaan di Festival Film Venesia Soroti Konflik Israel-Palestina

Noa Argamani Klarifikasi: ‘Saya Tidak Pernah Dipukuli Hamas Selama Penahanan di Gaza’

Kamala Harris Kehilangan Dukungan Penting di Konvensi Demokrat Karena Isu Palestina

Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024: Penetapan Kandidat, Pesan Kebebasan, dan Insiden Tak Terduga

Elon Musk Dipertimbangkan Masuk Kabinet Trump: Menguak Dinamika Politik dan Bisnis di AS

Pidato yang Tidak Pernah Ingin Disampaikan oleh Biden

Sinergi Ekonomi: Kamala Harris Fokus Pada Tingginya Biaya Hidup dalam Pidato Kebijakan Ekonomi Pertama

Pertemuan Tingkat Tinggi di Shanghai: Upaya Stabilisasi Hubungan Ekonomi AS-Tiongkok di Tengah Ketegangan Perdagangan

Tantangan Ekonomi Triwulan III: Prospek Pertumbuhan di Bawah 5 Persen Akibat Perlambatan Industri dan Konsumsi

Lampu Kuning dari Kelas Menengah RI: Menurunnya Daya Beli dan Dampak Sosial Ekonomi

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Daya Beli yang Melemah

Menjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Utang

Lonjakan Harga Kopi Robusta: Peluang dan Tantangan bagi Perkopian Indonesia

Mengintip Tingginya Biaya Hidup di Timor Leste: Air Mineral Rp 10 Ribu, Fenomena dan Faktor Penyebab

Diskusi Kelompok Terarah di DPR-RI: Fraksi Partai NasDem Bahas Tantangan dan Peluang Gen Z dalam Pasar Kerja Global

Sejarah Warteg: Evolusi dari Logistik Perang hingga Bisnis Kuliner Populer

Cerita Munculnya Warteg, Berawal untuk Logistik Prajurit Sultan Agung

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Diundur ke 2026: Kebijakan dan Alasan Pemerintah

Teriak Pedagang Warteg Saat Harga Beras Dekati Rp 700 Ribu per Karung

Keren !, Sejumlah Alumni UB Mendirikan Koperasi dan Warteg Sahabat di Kota Malang

Ternyata Warteg Sahabat KOWATAMI Memakai Sistem Kasir Online

Ternyata Warteg Sahabat Berada di Bawah Naungan Koperasi Warung Sahabat Madani

Wow Keren !, Makan Gratis di Warteg Sahabat Untuk Penghafal Surat Kahfi di Hari Minggu

Warteg Sahabat Satu-Satunya Warteg Milenial di Kota Malang dengan Wifi

Warteg Sahabat Menawarkan Warteg Gaya Milenial untuk Kota Malang dan Sekitarnya

Republik Bahari Mengepakan Sayap Warteg ala Café di Cilandak Jakarta Selatan

Promo Gila Gilaan Di Grand Opening Rodjo Duren Cirendeu.

Pelanggan Warteg di Bekasi dan Bogor Kecewa, Menu Jengkol Hilang

KOWARTAMI Membuka Lagi Gerai Warteg Republik Bahari ke-5 di MABES Jakarta Barat

Ternyata Nasi Padang Ada yang Harganya Lebih Murah dari Warteg, Apa benar ?

Menikmati Menu Smoothies Buah Naga Di Laloma Cafe Majalengka 

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ketika Pedagang Warteg Menanyakan Syarat Mendapatkan Satu Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Warteg Republik Bahari Di Bawah Kowartami Mulai Berkibar Di Penghujung Pandemi

Curhat Pemilik Warung Seafood Bekasi Ketika Omsetnya Belum Beranjak Naik

Trending Di Twitter, Ternyata Mixue Belum Mendapat Sertifikat Halal Dari BPJPH Kementerian Agama

Megenal Lebih Dekat Apapun Makanannya Teh Botol Sosro Minumannya, Cikal Bakalnya Dari Tegal

Kowartami  Resmikan  Warteg  Republik  Bahari Cabang Ke-4 Di Salem

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *