Jakarta, Kowantaranews.com – Gelombang manusia memadati Bekasi Pasti Kerja Expo 2025, sebuah job fair yang diharapkan menjadi jembatan bagi pencari kerja menuju masa depan lebih baik. Namun, harapan itu berubah menjadi kericuhan: ribuan pelamar berebut kode QR untuk mendaftar, berdesakan hingga ada yang pingsan, dan akhirnya pulang dengan perut kenyang dari warteg terdekat sebagai penutup drama. Kejadian ini bukan sekadar insiden, melainkan cerminan krisis lapangan kerja yang semakin parah di Indonesia.
Acara yang digelar di sebuah pusat konvensi di Bekasi ini awalnya diproyeksikan menarik 10.000 peserta. Namun, panitia kewalahan ketika 25.000 pencari kerja membanjiri lokasi, membawa mimpi besar namun lowongan kecil: hanya 2.557 posisi dari 64 perusahaan. Artinya, hanya satu dari sepuluh pelamar yang punya harapan mendapatkan pekerjaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025 mencatat 7,28 juta penganggur nasional, naik 83.000 orang dalam setahun, dengan Bekasi menyumbang 143.000 penganggur (TPT 8,82%). Ketimpangan ini seperti bom waktu yang meledak di job fair tersebut.
Kericuhan dipicu oleh sistem pendaftaran berbasis QR code tanpa cadangan offline. Ketika server kolaps akibat lonjakan pengguna, pelamar panik. Insani Paramitha (23), seorang lulusan baru, menggambarkan situasi itu seperti “berjuang untuk bertahan hidup.” Beberapa peserta bahkan pingsan karena desak-desakan dan panas. Panitia tampak tak siap, dan kritik pun mengalir: job fair ini dianggap kurang terorganisir, memperburuk frustrasi pencari kerja yang sudah tertekan.
Stimulus Rp24,4 T: Bansos Ngegas, Listrik Diskon Batal, Warteg Tetap Jualan Orek Tempe!
Parahnya, kekecewaan tak hanya soal manajemen. Beredar kabar bahwa 90% perusahaan hadir hanya untuk memenuhi “kewajiban” pemerintah, bukan karena benar-benar membuka lowongan. Seorang staf HRD anonim mengakui banyak perusahaan hanya ikut untuk pencitraan. Ini memperkuat tudingan bahwa job fair hanyalah solusi kosmetik, sementara masalah struktural—kurangnya lapangan kerja formal—terus memburuk. Data menunjukkan, setiap 1% pertumbuhan ekonomi kini hanya menyerap 100.000 tenaga kerja, jauh menurun dari 400.000 di masa lalu.
Gelombang PHK memperparah situasi. Sepanjang Januari–April 2025, 70.000 pekerja kehilangan pekerjaan dari 80 perusahaan, terutama di sektor pariwisata dan manufaktur. Industri hotel dan restoran berencana memangkas 70% tenaga kerja, sementara manufaktur beralih ke otomatisasi. Hanya 52.000 pekerja yang mendapat manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), meninggalkan ribuan lainnya tanpa jaring pengaman.
Respons pemerintah dinilai kurang memadai. Kementerian Ketenagakerjaan berjanji membatasi kuota peserta di job fair berikutnya, tetapi serikat buruh seperti KSPI menyebut ini hanya solusi permukaan. Investasi pun tidak efisien: dengan ICOR 6,33, Rp1 triliun hanya menyerap 1.200 pekerja, turun drastis dari 4.000 pekerja delapan tahun lalu. Ekonom Tadjudin Nur Effendi menegaskan, “Ketika ribuan orang berdesakan demi QR code, itu pertanda ekonomi sedang tidak baik-baik saja.”
Di tengah kekecewaan, banyak peserta yang lelah dan lapar memilih mengakhiri hari di warteg terdekat, menikmati nasi rames sebagai pelipur lara. Kericuhan Bekasi adalah peringatan: tanpa reformasi struktural—seperti peningkatan pendidikan vokasi, dukungan UMKM, dan iklim investasi yang inklusif—krisis pengangguran akan terus membayangi. Job fair mungkin berakhir, tapi perjuangan mencari kerja baru dimulai, dengan warteg sebagai saksi bisu. By Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Stimulus Rp24,4 T: Bansos Ngegas, Listrik Diskon Batal, Warteg Tetap Jualan Orek Tempe!
Dalio Mundur dari Danantara: Meritokrasi Hilang, Drama Warteg Mengemuka
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari