• Jum. Jun 20th, 2025

KowantaraNews

Halal Gratis, Warteg Nge-Hits: Tanpa Drama, Cuma Solusi!

Harga Tinggi Dapur Program Gizi: UMKM Dipaksa Mundur?

ByAdmin

Jan 19, 2025
Sharing is caring

Jakarta, Kowantaranews.com -Program pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi gratis kepada masyarakat prasejahtera telah menjadi sorotan utama belakangan ini. Inisiatif ini bertujuan mulia: mengurangi angka malnutrisi, meningkatkan kualitas hidup anak-anak, dan mendorong kesejahteraan keluarga. Namun, di balik keberhasilan awal yang terlihat, terselip cerita pilu dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merasa dipinggirkan oleh kebijakan ini. Program yang awalnya dianggap sebagai peluang besar bagi UMKM justru menghadirkan tantangan berat yang sulit untuk diatasi.

Tujuan Mulia yang Berujung Dilema

Program gizi gratis ini didesain untuk memberdayakan masyarakat melalui makanan bergizi yang diproduksi dan didistribusikan secara lokal. Pemerintah bekerja sama dengan berbagai penyedia makanan, termasuk UMKM, untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi. Namun, pelaksanaan di lapangan menunjukkan cerita yang berbeda. Banyak pelaku UMKM melaporkan bahwa persyaratan ketat dan biaya tinggi untuk memenuhi standar program ini membuat mereka terpaksa mundur.

“Kami sempat antusias saat mendengar program ini. Kami pikir ini peluang bagus untuk meningkatkan pendapatan sekaligus berkontribusi pada masyarakat,” ujar Siti Nurhayati, pemilik usaha katering kecil di Surabaya. “Tapi begitu kami melihat daftar persyaratan, rasanya seperti mendaki gunung yang terlalu curam.”

Standar Tinggi, Biaya Tinggi

Persyaratan yang dimaksud mencakup penggunaan bahan baku berkualitas tinggi, proses produksi yang higienis sesuai standar kesehatan, serta pengemasan yang ramah lingkungan. Meskipun tujuan dari persyaratan ini jelas, implementasinya tidak mudah bagi UMKM dengan modal terbatas. Harga bahan baku yang melonjak tajam di pasar lokal, ditambah dengan biaya tambahan untuk memenuhi standar pengemasan, menjadi hambatan utama.

“Kami diminta menggunakan bahan organik untuk semua menu,” kata Andi Pratama, seorang pelaku UMKM di bidang kuliner. “Tapi harga bahan organik dua kali lipat lebih mahal dibanding bahan biasa. Ditambah lagi, kami harus mengubah dapur produksi agar memenuhi standar kesehatan yang diminta, yang biayanya tidak sedikit.”

Selain itu, UMKM juga menghadapi tantangan dalam sistem pembayaran. Banyak yang melaporkan bahwa pembayaran dari pemerintah sering terlambat, membuat mereka kesulitan mengatur arus kas untuk membeli bahan baku berikutnya.

Baca juga : Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Baca juga : Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Baca juga : Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Keuntungan Bagi Pemain Besar

Di sisi lain, program ini tampaknya menjadi peluang emas bagi perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih besar untuk memenuhi semua persyaratan. Pemain besar di industri makanan dengan mudah mendominasi tender pengadaan, meninggalkan UMKM di posisi yang sulit.

“Kami melihat banyak kontrak besar diberikan kepada perusahaan yang sudah mapan,” ungkap Siti. “Mereka punya modal, punya fasilitas, dan punya jaringan. Sedangkan kami? Kami hanya bisa berharap ada kebijakan yang lebih berpihak kepada usaha kecil seperti kami.”

Situasi ini memunculkan pertanyaan: apakah program gizi gratis ini benar-benar memberdayakan UMKM seperti yang diharapkan? Ataukah justru menjadi ajang kompetisi yang tidak adil di mana hanya yang besar yang bertahan?

Dampak Ekonomi bagi UMKM

Bagi banyak UMKM, kegagalan untuk berpartisipasi dalam program ini bukan hanya soal kehilangan peluang pendapatan, tetapi juga dampak psikologis dan motivasi bisnis. Banyak pelaku usaha kecil yang merasa kehilangan kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah yang diklaim mendukung mereka.

“Kami merasa seperti hanya dipakai untuk angka saja,” ujar Andi. “Dalam pidato, UMKM disebut-sebut sebagai tulang punggung ekonomi. Tapi kenyataannya, kebijakan seperti ini malah membuat kami semakin terpuruk.”

Tidak sedikit UMKM yang akhirnya harus mengurangi produksi atau bahkan menutup usaha karena tidak mampu bersaing. Situasi ini diperparah dengan tantangan ekonomi lain seperti inflasi dan daya beli masyarakat yang menurun.

Apa Solusinya?

Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan program ini lebih inklusif dan tidak meninggalkan UMKM:

  1. Subsidi Bahan Baku: Pemerintah bisa memberikan subsidi untuk bahan baku tertentu, terutama yang digunakan dalam program gizi gratis. Ini akan membantu UMKM menekan biaya produksi.
  2. Fasilitas Kredit Mikro: Memberikan akses kredit mikro dengan bunga rendah kepada UMKM untuk membantu mereka meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi standar yang diminta.
  3. Pelatihan dan Pendampingan: Banyak UMKM yang sebenarnya ingin berpartisipasi tetapi tidak tahu cara memenuhi standar. Program pelatihan dan pendampingan bisa menjadi solusi.
  4. Prioritas Lokal: Pemerintah bisa menetapkan kuota tertentu untuk UMKM lokal dalam pengadaan program gizi gratis. Ini akan memastikan mereka tetap mendapatkan bagian dari program ini.
  5. Sistem Pembayaran yang Efisien: Pemerintah harus memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu agar UMKM tidak kesulitan mengelola arus kas.

Harapan ke Depan

Program gizi gratis adalah langkah positif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera. Namun, keberhasilannya tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari dampaknya terhadap pelaku usaha lokal, terutama UMKM.

“Kami hanya ingin kesempatan yang adil,” kata Siti. “Kami ingin merasa bahwa program ini memang untuk semua, bukan hanya untuk yang punya modal besar.”

Masa depan UMKM di tengah program-program besar seperti ini sangat tergantung pada bagaimana kebijakan dirancang dan diimplementasikan. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, pemerintah dapat menciptakan ekosistem yang benar-benar inklusif, di mana semua pihak, besar maupun kecil, bisa merasakan manfaatnya. By Mukroni

Foto Kowantaranews

  • Berita Terkait :

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerika Serikat, Kota Minneapolis Negara Bagian Minnesota

Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang

Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina

Ternyata ICJP Menyerukan Pemerintah Inggris untuk Merujuk Israel dan Perdana Menteri Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk Kejahatan Perang di Palestina, Sebelum Jadwal Kunjungan Netanyahu 

Siapakah Alvin Bragg?  Jaksa Distrik Manhattan Setingkat Kejaksaan Negeri yang  Menuntut Donald Trump Presiden Amerika Serikat ke-45

Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”

TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK  “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”

Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan  Warisan Budaya Tradisi Uyghur

Selain Beberapa Organisasi Islam, Warga Amerika Serikat Juga  Meminta Pemerintah Indonesia Menolak Timnas Israel U-20

Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB

Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar  Terbang  Menemui  Erdogan

Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar

Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor  Bangunan Ditangkapi

Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya

Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB

Gawat !  Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China

Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia

Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan

Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair

Tegas !  Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina

Rame Dibahas di Medsos “Pegunungan Makkah Telah Ditutupi dengan Tanaman Hijau Setelah Hujan Baru-baru ini”

China  Sebagai Pembunuh Terbanyak  Dalam Sejarah Modern,  Karena Ketidakmampuan dan Kebodohan Pemerintah Komunis Cina,  Tulis Media Luar

Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu

Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat

Ternyata  Angelina Jolie  Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia

Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022

Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan

Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun

Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid

Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan

Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun

Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda

Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa

Ternyata Komunitas Muslim dan Masjid Terbesar di Benua Amerika Selatan Ada Di Negara  Juara Piala Dunia Qatar FIFA 2022 Argentina !

Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)

Mahasiswa Cambridge memecahkan masalah tata bahasa Sansekerta yang membingungkan para sarjana selama berabad-abad

Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *