Jakarta, Kowantaranews.com -Firman Allah dalam Surah Saba ayat 16 mengisahkan tentang Negeri Saba, sebuah negeri yang dahulu makmur dengan kebun-kebun subur dan tanaman sereal yang manis. Namun, karena penduduknya berpaling dari perintah Allah, mereka ditimpa bencana banjir besar yang menghancurkan segala yang mereka miliki. Allah kemudian mengganti kebun-kebun mereka dengan hutan mangrove yang berbuah pahit, pohon Atsl, dan sedikit pohon Sidr. Kisah ini bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang kekuasaan Allah dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Hutan Mangrove: Saksi Perubahan Ekosistem
Hutan mangrove adalah ekosistem unik yang tumbuh di daerah pesisir, di mana air payau bercampur dengan air laut. Hutan ini menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem. Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari abrasi, tsunami, dan badai. Akar-akarnya yang kuat mampu menahan gelombang laut dan mencegah erosi tanah. Selain itu, hutan mangrove juga menjadi tempat berkembang biak bagi berbagai jenis ikan, udang, dan kepiting, yang menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir.
Di Indonesia, hutan mangrove tersebar luas di sepanjang pesisir pantai, terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Indonesia dikenal sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, mencapai sekitar 3,5 juta hektar. Namun, sayangnya, banyak hutan mangrove yang telah rusak akibat aktivitas manusia seperti penebangan liar, alih fungsi lahan, dan pencemaran lingkungan. Kerusakan hutan mangrove tidak hanya mengancam kelestarian ekosistem pesisir, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tsunami.
Buah Mangrove: Dari Pahit Menjadi Berkah
Buah mangrove dikenal memiliki rasa pahit karena kandungan tanin yang tinggi. Tanin adalah senyawa kimia yang bersifat racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, dengan pengolahan yang tepat, buah mangrove dapat diubah menjadi berbagai produk makanan dan minuman yang bermanfaat. Proses pengolahan buah mangrove melibatkan perendaman dan perebusan untuk menghilangkan racun tanin. Setelah racun dihilangkan, buah mangrove dapat diolah menjadi tepung, yang kemudian digunakan sebagai bahan baku pembuatan jenang, kerupuk, sirup, dan dodol.
Di Jepara, Jawa Tengah, masyarakat setempat telah mengembangkan berbagai produk olahan dari buah mangrove. Jenang mangrove, kerupuk mangrove, sirup mangrove, dan dodol mangrove adalah beberapa contoh produk yang telah berhasil dipasarkan. Produk-produk ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan mangrove kepada masyarakat luas. Diversifikasi produk olahan mangrove diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan hutan mangrove.
Selain sebagai bahan pangan, buah mangrove juga memiliki potensi sebagai obat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mangrove mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antikanker. Misalnya, buah Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) diketahui mengandung karbohidrat tinggi dan dapat digunakan sebagai sumber pangan alternatif. Buah Sonneratia (Bogem atau Pidada) juga memiliki potensi untuk diolah menjadi sirup yang menyehatkan.
Kisah Negeri Saba: Pelajaran dari Banjir Besar
Kisah Negeri Saba dalam Surah Saba ayat 16-19 memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya bersyukur dan menjaga keseimbangan alam. Negeri Saba yang dahulu makmur dengan kebun-kebun subur dan tanaman sereal yang manis, akhirnya ditimpa bencana banjir besar karena penduduknya berpaling dari perintah Allah. Banjir tersebut menghancurkan segala yang mereka miliki, dan Allah mengganti kebun-kebun mereka dengan hutan mangrove yang berbuah pahit.
Firman Allah dalam Surah Saba ayat 19 menyebutkan:
Maka mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami JAUHKANLAH JARAK PERJALANAN KAMI’, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka SEHANCUR-HANCURNYA. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (SABA: 19)
Kisah ini mengingatkan kita bahwa kekayaan alam adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak. Kerusakan lingkungan dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam dapat mengakibatkan bencana yang merugikan manusia sendiri. Hutan mangrove, yang awalnya dianggap sebagai tanaman pahit dan tidak berguna, ternyata memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Baca juga : Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia
Baca juga : MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Baca juga : Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Indonesia: Kekayaan Hutan Mangrove yang Harus Dilestarikan
Indonesia adalah negara yang dikaruniai kekayaan alam melimpah, termasuk hutan mangrove. Dengan luas hutan mangrove mencapai 3,5 juta hektar, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai produk olahan dari buah mangrove. Selain itu, hutan mangrove juga berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim, karena mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.
Namun, tantangan terbesar adalah menjaga kelestarian hutan mangrove dari ancaman kerusakan. Aktivitas manusia seperti penebangan liar, alih fungsi lahan, dan pencemaran lingkungan telah mengakibatkan berkurangnya luas hutan mangrove. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak untuk melestarikan hutan mangrove.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Edukasi tentang pentingnya hutan mangrove dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
- Pengembangan Produk Olahan Mangrove: Diversifikasi produk olahan dari buah mangrove untuk meningkatkan nilai ekonomi dan menarik minat masyarakat.
- Penegakan Hukum: Penerapan sanksi tegas terhadap pelaku penebangan liar dan perusakan hutan mangrove.
- Restorasi dan Rehabilitasi: Penanaman kembali hutan mangrove yang telah rusak dan pemeliharaan hutan mangrove yang masih ada.
Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem paling penting di dunia. Mereka tidak hanya melindungi pantai dari bencana alam, tetapi juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat pesisir. Kisah perubahan tanaman sereal yang manis menjadi buah mangrove yang pahit, seperti yang terjadi di Negeri Saba, mengingatkan kita akan kekuatan dan kebesaran Allah SWT. Mari kita jaga dan lestarikan hutan mangrove sebagai warisan alam yang berharga bagi generasi mendatang. By Kowantara
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia
MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!
Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika
Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan
Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari