Jakarta, Kowantaranews.com -Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas setelah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ultimatum yang mengejutkan: relokasi warga Gaza atau pemutusan bantuan bagi negara-negara yang menolak rencana tersebut. Pernyataan ini segera mengguncang panggung diplomasi internasional, terutama bagi Mesir dan Jordania, dua negara yang selama ini berperan penting dalam konflik Palestina-Israel.
Trump dan Kebijakan Kontroversial
Trump, yang dikenal dengan pendekatan politiknya yang agresif, kembali menarik perhatian dunia dengan pernyataan tegasnya mengenai konflik Gaza. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media konservatif AS, Trump menekankan bahwa satu-satunya solusi untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza adalah dengan merelokasi sebagian besar populasinya ke negara-negara lain di Timur Tengah. Jika Mesir dan Jordania menolak, Trump mengancam akan menghentikan seluruh bantuan ekonomi dan militer dari AS ke kedua negara tersebut.
Pernyataan ini memicu gelombang reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Mesir dan Jordania, yang merasa bahwa ancaman Trump merupakan bentuk pemaksaan yang tidak memperhitungkan kompleksitas politik dan sosial di kawasan. Selain itu, para pengamat politik juga menganggap bahwa ultimatum ini dapat memperburuk situasi, mengingat Gaza bukan hanya sekadar wilayah geografis, tetapi juga pusat identitas nasional Palestina.
Reaksi Mesir dan Jordania
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Palestina, Mesir dan Jordania memiliki kepentingan besar dalam stabilitas Gaza. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi secara terbuka menolak gagasan pemindahan paksa warga Gaza ke Sinai, dengan alasan bahwa hal itu akan menciptakan ketidakstabilan di wilayahnya sendiri. Menurut el-Sisi, solusi terbaik adalah mengupayakan gencatan senjata dan kembali ke jalur diplomasi internasional.
Di sisi lain, Raja Abdullah II dari Jordania juga mengecam pernyataan Trump. Baginya, rencana relokasi warga Gaza bukanlah solusi yang adil dan hanya akan memperpanjang konflik. “Kami tidak akan membiarkan Jordania menjadi tempat pembuangan bagi solusi gagal Amerika,” ujar Raja Abdullah II dalam sebuah pertemuan diplomatik di Amman. Jordania, yang sudah menampung lebih dari dua juta pengungsi Palestina sejak Perang Arab-Israel, mengkhawatirkan bahwa skenario ini akan semakin membebani negaranya.
Baca juga : Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah
Baca juga : Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS
Baca juga : DOSA DAN BANJIR DAHSYAT: KETIKA NEGERI MAKMUR TENGGELAM DAN HUTAN MANGROVE BANGKIT!
Dampak Diplomasi dan Keamanan Regional
Ultimatum Trump tidak hanya berdampak pada hubungan AS dengan Mesir dan Jordania, tetapi juga berpotensi mengubah dinamika di seluruh kawasan Timur Tengah. Para analis politik menilai bahwa jika ancaman ini benar-benar diimplementasikan, Mesir dan Jordania dapat mencari sekutu baru di luar orbit Washington, termasuk mempererat hubungan dengan China dan Rusia.
Selain itu, kebijakan ini juga dapat memicu ketegangan baru antara Israel dan negara-negara Arab. Israel sendiri tampaknya mendukung gagasan relokasi warga Gaza, tetapi menghadapi dilema diplomatik karena tekanan dari komunitas internasional yang menentang tindakan tersebut. Organisasi hak asasi manusia menyebut rencana ini sebagai “pembersihan etnis terselubung” dan memperingatkan konsekuensi serius bagi stabilitas global.
Pandangan Internasional dan Respons PBB
PBB, melalui Sekretaris Jenderal António Guterres, mengecam keras pernyataan Trump dan menyebutnya sebagai kebijakan yang “tidak manusiawi serta bertentangan dengan hukum internasional.” Guterres menegaskan bahwa relokasi paksa bukanlah solusi yang bisa diterima dan hanya akan memperparah penderitaan rakyat Palestina.
Sementara itu, Uni Eropa juga menunjukkan sikap kritis terhadap ultimatum ini. Beberapa pemimpin Eropa, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, menegaskan bahwa solusi bagi Gaza harus melalui jalur diplomasi yang melibatkan semua pihak terkait. Mereka juga mengkhawatirkan bahwa ancaman pemutusan bantuan dari AS dapat memicu krisis kemanusiaan yang lebih besar di kawasan tersebut.
Dampak bagi Politik Dalam Negeri AS
Di dalam negeri, pernyataan Trump juga memicu kontroversi. Para pendukungnya, terutama dari kalangan konservatif, melihat langkah ini sebagai strategi tegas untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah dan mengurangi beban bantuan luar negeri bagi Amerika. Namun, lawan politiknya, termasuk Partai Demokrat dan sebagian Republikan moderat, menilai bahwa kebijakan ini hanya akan semakin memperburuk citra AS di mata dunia.
Joe Biden, yang saat ini menjabat sebagai Presiden AS, dengan cepat merespons pernyataan Trump dengan menegaskan bahwa kebijakan luar negeri AS tidak akan berjalan dengan ancaman dan paksaan. “Kami mendukung solusi dua negara, bukan pemindahan paksa yang hanya akan memperdalam luka sejarah,” kata Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Kesimpulan: Persimpangan Takdir Mesir dan Jordania
Mesir dan Jordania kini berada di persimpangan takdir, dihadapkan pada pilihan sulit antara mempertahankan hubungan dengan AS atau mempertahankan prinsip kemanusiaan dan kedaulatan nasional mereka. Jika Trump kembali berkuasa, tekanan terhadap kedua negara ini kemungkinan akan meningkat, yang dapat memicu reaksi berantai di seluruh kawasan.
Sementara itu, bagi warga Gaza, ancaman relokasi ini menambah ketidakpastian dalam hidup mereka. Di tengah konflik yang tak berkesudahan, mereka kini menghadapi risiko kehilangan tanah air mereka sendiri. Dunia pun menunggu, apakah komunitas internasional akan berdiri teguh menolak ultimatum ini, ataukah mereka akan menyerah pada tekanan politik yang dimainkan oleh Trump dan sekutunya. By Mukroni
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah
Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS
DOSA DAN BANJIR DAHSYAT: KETIKA NEGERI MAKMUR TENGGELAM DAN HUTAN MANGROVE BANGKIT!
Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia
MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!
Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika
Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan
Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari