Jakarta, Kowantaranews.com -Pada tanggal 1 Oktober 2025, dunia dikejutkan oleh insiden dramatis di perairan internasional, sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza, ketika Angkatan Laut Israel mencegat Global Sumud Flotilla, sebuah armada kemanusiaan yang bertujuan mengirimkan bantuan langsung ke Gaza. Flotilla ini, terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil dengan sekitar 500 aktivis dari 44 negara, termasuk aktivis terkenal Greta Thunberg, berupaya menerobos blokade laut Israel yang telah berlangsung sejak 2007. Misi mereka adalah mengantarkan bantuan kemanusiaan—makanan bayi, air bersih, obat-obatan, dan formula bayi—untuk merespons krisis kelaparan akut di Gaza. Namun, upaya heroik ini dihentikan secara paksa, memicu gelombang reaksi internasional dan sorotan tajam terhadap situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pencegatan dimulai sekitar pukul 20:00 waktu setempat, ketika kapal-kapal Israel mengepung armada di perairan internasional. Menurut laporan penyelenggara, pasukan Israel menggunakan taktik agresif: kapal Florida didorong hingga rusak, sementara Yulara dan Meteque disemprot meriam air. Komunikasi flotilla juga diganggu, diduga melalui drone, menyulitkan koordinasi antar kapal. Greta Thunberg, yang berada di kapal Alma bersama pemimpin Sumud Thiago Ávila, termasuk di antara ratusan aktivis yang ditahan dan dipindahkan ke Pelabuhan Ashdod, Israel. Video yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel menunjukkan Thunberg dan aktivis lain di dek kapal, diberi air dan jas hujan, dengan narasi bahwa mereka “aman dan sehat.” Namun, penyelenggara menyebut tindakan ini sebagai “penculikan” di perairan internasional, melanggar hukum maritim global.Israel membenarkan operasi ini dengan menyatakan bahwa flotilla melanggar blokade laut yang sah, yang mereka anggap penting untuk mencegah masuknya senjata ke Hamas, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara Barat. Mereka juga mengklaim beberapa kapal dimiliki secara rahasia oleh Hamas, berdasarkan dokumen yang ditemukan di Gaza. Penawaran Israel untuk menyalurkan bantuan melalui saluran resmi ditolak oleh aktivis, yang bersikeras bahwa pengiriman langsung diperlukan untuk menghindari penundaan dan penyitaan.
Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi pendorong utama misi ini. Sejak Oktober 2023, blokade ketat Israel telah memperburuk kondisi di Gaza, dengan 96% penduduk kekurangan air bersih dan 1,9 juta orang bergantung pada bantuan, menurut laporan PBB. Famine resmi dideklarasikan di Gaza utara, dengan lebih dari 41.000 kematian dan 90% infrastruktur hancur akibat konflik yang sedang berlangsung. Aktivis berargumen bahwa blokade melanggar Resolusi PBB 1860, yang menyerukan akses bantuan tanpa hambatan, sementara Israel menegaskan bahwa ini adalah langkah keamanan.
Reaksi internasional meletus segera setelah insiden. Kolombia mengusir diplomat Israel dan mencabut perjanjian perdagangan bebas, sementara Turki mengecam tindakan tersebut sebagai “terorisme.” Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyebutnya pelanggaran hukum internasional. Di Eropa, Spanyol, Prancis, dan Italia memberikan bantuan konsuler kepada warga mereka yang ditahan, dengan Prancis mengonfirmasi kedatangan Thunberg di Paris pada 2 Oktober pagi. Di Swedia, Perdana Menteri Ulf Kristersson menyebut tindakan Israel “tidak proporsional” dan mendesak dialog untuk membuka koridor bantuan. Protes massa pecah di Roma (10.000 orang), Turki, Yunani, dan kota-kota lain, dengan serikat buruh Italia menyerukan pemogokan umum sebagai solidaritas. Di platform X, tagar #GlobalSumudFlotilla dan #FreeGaza menjadi trending, menyerukan pembebasan aktivis seperti Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela.
Saat ini, sebagian besar aktivis menghadapi deportasi. Israel menawarkan deportasi sukarela pasca-Yom Kippur, tetapi mereka yang menolak akan diadili sebelum dideportasi paksa. Thunberg, yang telah dideportasi untuk kedua kalinya, menyatakan dari Paris bahwa ia “tidak menyesal” dan akan terus memperjuangkan Gaza. Sementara itu, beberapa kapal flotilla masih berlayar menuju Gaza, meskipun dihadang ancaman militer Israel. Insiden ini, menggemakan tragedi Mavi Marmara 2010, menegaskan kembali polarisasi global atas konflik Gaza dan urgensi solusi kemanusiaan. Dunia kini menanti langkah berikutnya dari komunitas internasional untuk mengatasi krisis ini. By Mukroni
Tsunami Politik Barat: Dari Benteng Israel ke Pelukan Palestina
Guncangan Diplomatik: Inggris, Australia, Kanada Akui Palestina, Israel Murka!
Hannah Einbinder Memisahkan Identitas Yahudi dari Negara Israel dalam Pidato Emmy: ‘Free Palestine’
AS vs PBB: Larangan Visa Palestina Picu Pemindahan Sidang ke Jenewa
Mustafa Bargouti Peringatkan Indonesia: Menerima Pengungsi Palestina adalah Tipu Daya Israel
Kelaparan Gaza: Bencana Akibat Pendudukan Israel atau Diamnya Barat?
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Kondisi Terkini dan Langkah Menuju Perdamaian
Pembantaian Tengah Malam-Sahur: Israel Hancurkan Gaza, Darah Anak-Anak Banjiri Jalanan!
DRAMA GAZA: TRUMP BERBALIK ARAH – DARI ANCAMAN PENGUSIRAN HINGGA DIPLOMASI YANG TAK PASTI
Gaza di Ambang Bencana: Kelaparan Massal Mengintai Akibat Blokade Israel yang Kejam
Dibungkam! Aktivis Cerdas Columbia Diculik dalam Serangan terhadap Demokrasi
Mantan Jurnalis BBC Jadi Finalis Miss Universe Great Britain untuk Advokasi Gaza
Liga Arab Dukung Rencana Rekonstruksi Gaza oleh Mesir, Tantang Proposal Trump
Gencatan Senjata Hancur, Gaza Menjerit dalam Lorong Kegelapan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah
Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS
DOSA DAN BANJIR DAHSYAT: KETIKA NEGERI MAKMUR TENGGELAM DAN HUTAN MANGROVE BANGKIT!
Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia
MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!
Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika
Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan
Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel