Jakarta, Kowantaranews.com – Ketegangan di Gaza memasuki titik kritis saat Hamas menimbang proposal damai 20 poin yang diusung Presiden AS Donald Trump, diumumkan bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 29 September 2025. Dengan ultimatum Trump yang memberi waktu 3-4 hari—berpotensi berakhir hari ini—Hamas berada di persimpangan: menerima kesepakatan yang didukung luas oleh mediator Arab, Uni Eropa, dan Otoritas Palestina, atau menghadapi eskalasi militer Israel dengan “dukungan penuh” AS. Serangan Israel di Gaza kemarin, yang menewaskan 57 warga Palestina, menambah urgensi negosiasi di Doha.
Proposal Trump menawarkan gencatan senjata segera, penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, dan pertukaran tahanan: Hamas harus membebaskan 48 sandera (20 hidup dan jenazah) dalam 72 jam, sementara Israel akan membebaskan 250 narapidana Palestina berhukuman seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 7 Oktober 2023. Inti kontroversialnya adalah pelucutan senjata Hamas, dengan penghancuran infrastruktur militer seperti terowongan dan pabrik senjata, diawasi internasional. Anggota Hamas yang berkomitmen pada koeksistensi damai akan mendapat amnesti, sementara yang lain boleh meninggalkan Gaza dengan aman. Proposal ini juga mengusung visi “New Gaza” melalui rekonstruksi besar-besaran, dikelola “Dewan Perdamaian” internasional di bawah Trump, dengan Gaza dipimpin komite teknokratik tanpa peran Hamas. Jangka panjang, kesepakatan membuka jalur menuju kenegaraan Palestina pasca-reformasi Otoritas Palestina, meski tanpa timeline jelas.
Negara mediator—Mesir, Qatar, dan Turki—aktif mendorong Hamas melalui pembicaraan intens di Doha (2-3 Oktober). Mesir memperingatkan eskalasi jika proposal ditolak, sementara Qatar dan Turki mendesak “respons positif” dengan modifikasi kecil. Uni Eropa, melalui Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, menyebutnya “kesempatan terbaik untuk perdamaian abadi” dan siap mendukung bantuan kemanusiaan. Otoritas Palestina menyambut baik, melihatnya sebagai langkah menuju integrasi Gaza-Tepi Barat. Netanyahu, meski mendukung, menegaskan penolakan terhadap negara Palestina dan bersumpah “menyelesaikan tugas” jika Hamas menolak.
Pencegatan Global Sumud Flotilla dan Deportasi Greta Thunberg: Krisis Kemanusiaan Gaza Memanas
Hamas, di sisi lain, masih meninjau proposal. Pejabat senior seperti Mohammed Nazzal menyatakan akan merespons segera, dengan tujuan menghentikan serangan Israel. Namun, mereka menyoroti “kekurangan besar”: pelucutan senjata dianggap mencabut “hak legitimasi” melawan pendudukan, dan tidak ada jaminan kuat bahwa Israel akan mematuhi penarikan pasukan. Perpecahan internal muncul; pemimpin Gaza seperti Izz al-Din Haddad menolak, menyebutnya “rencana musnahkan Hamas”. Sumber dekat Hamas (Guardian, Times of Israel) memprediksi respons “positif dengan amandemen” dalam hitungan jam, tapi penundaan tetap berisiko.
Ultimatum Trump menambah tekanan: jika ditolak, AS akan mendukung operasi militer Israel tanpa batas, dengan Trump memperingatkan Hamas akan “bayar mahal di neraka.” Kematian di Gaza City dan pencegatan flotila bantuan memperburuk situasi. Mediator Qatar menyebut butuh “klarifikasi lebih lanjut,” sementara dukungan global dari India, Italia, hingga Jerman memperkuat momentum. Keberhasilan bergantung pada kompromi Hamas-Israel. Pantau pembicaraan Doha untuk respons resmi Hamas, yang akan menentukan apakah Gaza menuju perdamaian atau perang baru. By Mukroni
Pencegatan Global Sumud Flotilla dan Deportasi Greta Thunberg: Krisis Kemanusiaan Gaza Memanas
Tsunami Politik Barat: Dari Benteng Israel ke Pelukan Palestina
Guncangan Diplomatik: Inggris, Australia, Kanada Akui Palestina, Israel Murka!
Hannah Einbinder Memisahkan Identitas Yahudi dari Negara Israel dalam Pidato Emmy: ‘Free Palestine’
AS vs PBB: Larangan Visa Palestina Picu Pemindahan Sidang ke Jenewa
Mustafa Bargouti Peringatkan Indonesia: Menerima Pengungsi Palestina adalah Tipu Daya Israel
Kelaparan Gaza: Bencana Akibat Pendudukan Israel atau Diamnya Barat?
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Kondisi Terkini dan Langkah Menuju Perdamaian
Pembantaian Tengah Malam-Sahur: Israel Hancurkan Gaza, Darah Anak-Anak Banjiri Jalanan!
DRAMA GAZA: TRUMP BERBALIK ARAH – DARI ANCAMAN PENGUSIRAN HINGGA DIPLOMASI YANG TAK PASTI
Gaza di Ambang Bencana: Kelaparan Massal Mengintai Akibat Blokade Israel yang Kejam
Dibungkam! Aktivis Cerdas Columbia Diculik dalam Serangan terhadap Demokrasi
Mantan Jurnalis BBC Jadi Finalis Miss Universe Great Britain untuk Advokasi Gaza
Liga Arab Dukung Rencana Rekonstruksi Gaza oleh Mesir, Tantang Proposal Trump
Gencatan Senjata Hancur, Gaza Menjerit dalam Lorong Kegelapan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah
Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS
DOSA DAN BANJIR DAHSYAT: KETIKA NEGERI MAKMUR TENGGELAM DAN HUTAN MANGROVE BANGKIT!
Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia
MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!
Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia
Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!
Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!
Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika
Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan
Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel