Jakarta, Kowantaranews.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) memproyeksikan arus balik Lebaran 2025 akan terjadi secara bertahap dalam beberapa gelombang. Puncak kepadatan diperkirakan berlangsung mulai Kamis, 3 April 2025, seiring berakhirnya cuti bersama pada Senin, 7 April 2025. Berbeda dengan arus mudik yang cenderung terkonsentrasi menjelang Hari Raya, arus balik diprediksi lebih terdistribusi akibat durasi libur yang panjang dan kebijakan diskon tol bertahap.
Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri, Komisaris Besar Aries Syahbudin, menjelaskan, pola pergerakan arus balik tahun ini akan dipengaruhi oleh dua faktor utama: durasi cuti bersama yang panjang dan strategi pengelolaan lalu lintas berbasis rekayasa. “Masyarakat memiliki waktu lebih fleksibel untuk kembali ke Jakarta atau kota perantauan. Ini membuat arus tidak langsung membanjir di satu waktu, melainkan terbagi dalam 2-3 gelombang,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/4/2025).
Pola Gelombang Arus Balik dan Dampak Diskon Tol
Pemerintah memberikan diskon tarif jalan tol sebesar 20% dalam dua tahap:
- 3–5 April 2025 (sebelum akhir cuti bersama).
- 8–10 April 2025 (setelah cuti bersama).
Kebijakan ini awalnya dirancang untuk mendorong pemudik kembali lebih awal atau menunda perjalanan guna menghindari kepadatan. Namun, data Korlantas menunjukkan kecenderungan unik: mayoritas pemudik justru memilih bepergian saat diskon tol berlaku, meskipun berpotensi menghadapi kemacetan. “Masyarakat lebih tertarik pada insentif harga daripada menghindari kerumunan. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk menyeimbangkan kebijakan,” tambah Aries.
Berdasarkan analisis pergerakan tahun-tahun sebelumnya, gelombang arus balik Lebaran 2025 diprediksi sebagai berikut:
- Gelombang Pertama: 3–5 April 2025 (bersamaan dengan diskon tahap pertama).
- Dipicu oleh pemudik yang ingin memanfaatkan potongan harga tol.
- Dominan dari daerah jarak menengah (Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Jawa Barat).
- Gelombang Kedua: 6–7 April 2025 (akhir pekan).
- Puncak arus balik dari daerah jauh (Jawa Timur, Sumatra, dan luar Jawa).
- Gelombang Ketiga: 8–10 April 2025 (diskon tahap kedua).
- Pemudik yang menunda perjalanan atau ingin menghindari puncak arus.
Baca juga : TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!
Baca juga : Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara
Baca juga : Tak Mampu Bayar Bus, Pemudik Banjiri Jalan dengan Motor: Tragedi Menanti di Balik Rindu Kampung Halaman ?
Strategi Rekayasa Lalu Lintas Korlantas
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Korlantas menyiapkan tiga skenario rekayasa lalu lintas di jalur utama seperti Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) dan jalur pantura:
1. Sistem Satu Arah (One Way)
- Lokal: Diberlakukan di ruas Tol Cikampek-Palimanan Km 188 jika volume kendaraan melebihi 5.000 unit per jam.
- Nasional: Diaktifkan dari Kalikangkung, Semarang (Km 414) hingga Cikampek Utama (Km 70) jika terjadi akumulasi kendaraan dari Jawa Tengah dan Timur.
- Indikator: Kepadatan di atas 80% kapasitas jalan atau antrean kendaraan lebih dari 5 km.
2. Contraflow (Lawan Arah)
- Diterapkan di ruas tol yang memiliki jalur darurat lebar, seperti di sekitar Brebes dan Tegal.
- Berfungsi menambah kapasitas lajur dari 3 menjadi 5–6 lajur sementara.
3. Ganjil-Genap
- Dipertimbangkan untuk diterapkan di gerbang tol penyangga Jakarta (Cikampek, Ciawi, dan Bekasi) jika sistem satu arah tidak cukup menampung volume.
“Kami telah memasang smart traffic monitoring di 15 titik strategis. Alat ini mampu memprediksi kepadatan 2–3 jam sebelum kejadian, sehingga rekayasa bisa dilakukan lebih cepat,” jelas Aries.
Tantangan Rest Area dan Imbauan untuk Pengendara
Selain rekayasa lalu lintas, Korlantas mengidentifikasi rest area sebagai titik rawan kemacetan. Data menunjukkan, 60% antrean di tol terjadi karena kendaraan menunggu untuk masuk ke rest area favorit, seperti:
- Km 57A (Tol Cipali): Sering padat karena jarak ke rest area berikutnya (Km 88) mencapai 30 km.
- KM 88 dan KM 188: Menjadi pilihan utama karena fasilitas lengkap.
Aries memperingatkan, kapasitas rest area umumnya hanya mampu menampung 100–150 kendaraan sekaligus. “Jika rest area penuh, pengendara dilarang berhenti di bahu jalan. Kami akan mengarahkan mereka untuk keluar sementara di gerbang tol terdekat,” tegasnya.
Untuk menghindari risiko ini, Korlantas merekomendasikan:
- Mengisi bahan bakar dan istirahat sebelum masuk tol.
- Memanfaatkan rest area alternatif di luar tol (misalnya SPBU atau tempat ibadah).
- Menggunakan aplikasi navigasi real-time seperti Google Maps atau Waze untuk memantau kepadatan.
Koordinasi dengan Pengelola Tol dan Kesiap-siagaan Petugas
PT Astra Infra, pengelola Tol Cipali, mengaku telah menyiapkan skenario terpadu dengan kepolisian. Head of Corporate Communications Astra Infra, Deddy Pradityo Opficon, menyebutkan, sebanyak 141.000 kendaraan diprediksi melintasi Tol Cipali selama periode arus balik. “Kami menambah pasokan BBM di seluruh rest area, memperpanjang jam layanan, dan menyiagakan 300 petugas lapangan,” ujarnya.
Di sisi lain, Korlantas mengerahkan 12.000 personel di seluruh Jawa dan Sumatra. Mereka akan berfokus pada:
- Pengaturan lalu lintas di titik rawan (tol, persimpangan, dan rest area).
- Patroli cepat untuk menangani kecelakaan atau kendaraan mogok.
- Sosialisasi aturan melalui media sosial dan papan informasi elektronik (VMS).
Proyeksi Kepadatan dan Wilayah Rawan
Berdasarkan simulasi komputer Korlantas, berikut proyeksi kepadatan arus balik Lebaran 2025:
- Tol Trans-Jawa (Cipali): Padat merata sepanjang 414 km, terutama di ruas Brebes–Cikampek.
- Pantura Jawa: Antrean panjang diperkirakan terjadi di Jalur Cirebon–Losari dan Semarang–Demak.
- Sumatra: Ruas Palembang–Lampung dan Medan–Tebing Tinggi berpotensi macet 4–6 jam.
Aries menegaskan, meskipun arus balik diprediksi lebih terkendali dibanding tahun sebelumnya, masyarakat tetap diminta untuk:
- Menghindari perjalanan pada pukul 08.00–12.00 WIB (jam puncak).
- Memastikan kondisi kendaraan prima sebelum bepergian.
- Mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan.
Antisipasi Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya
Persiapan matang Korlantas dan pengelola tol menjadi sinyal positif untuk mengurangi dampak arus balik. Namun, kesuksesan akhir tetap bergantung pada kedisiplinan pengendara. Seperti dikatakan Aries, “Kami bisa menyiapkan infrastruktur dan personel terbaik, tetapi jika masyarakat tidak kooperatif, semua upaya akan sia-sia.”
Dengan durasi cuti yang panjang dan kebijakan diskon bertahap, Lebaran 2025 menjadi ujian bagi kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat dalam menciptakan arus balik yang humanis dan efisien. By Kowantara
Foto Kowantaranews
- Berita Terkait :
TSUNAMI PHK DAN DEFLASI: GELOMBANG PEMUDIK LEBARAN 2025 MENYUSUT DRASTIS!
Aktivitas Sesar Sagaing: Pemicu Utama Gempa 7,7 yang Guncang Myanmar dan Asia Tenggara
Sarjana Cumlaude Disandera PHK ? Indonesia Darurat Pengangguran Beredukasi ?
Baju Lebaran Gen Z: Dari Tangerang Hingga New York, Semua Terinspirasi!
BENCANA MEGA-DEFORESTASI: PUNCAK BOGOR JADI KUBURAN HUTAN, JAKARTA LUMPUH OLEH AIR MATA ALAM!
Dilema Besar! Pembangunan IKN atau Kesejahteraan Rakyat?
Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan
Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan
Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!
Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!
Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis
Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru
Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang
Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam
Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur
JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot
76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza
Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill
Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global
Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden
Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza
Enam Sekutu Amerika Serikat Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”
Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza
Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru
Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa
Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel
Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina
Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah
Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global
Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina
Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza
Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time
Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan
Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah
Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi
Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”
Tujuan Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah
Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka
Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi
Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’
Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza
Israel Menutup Kantor Al Jazeera
Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan
Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel
Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap
Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme
Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan
Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme
Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya
Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza
Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan
Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang
Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina
Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika
Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah
Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa
Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante
Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis
Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel
Orang Uighur Dipaksa Makan Daging Babi karena China Memperluas Peternakan Babi Xinjiang
Keren !, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno Bela Mati-matian Palestina
Kata Rabbi Aaron Teitelbaum Shlita : “Negara Zionis adalah Penyembahan Berhala di Zaman Kita”
TERNYATA ADA RABI YAHUDI BERSUMPAH UNTUK “TERUS BERJUANG DALAM PERANG TUHAN MELAWAN ZIONISME”
Gila !, Banyak Wanita Uyghur Dipaksa Kawin Untuk Menghilangkan Warisan Budaya Tradisi Uyghur
Keren !, Ukraina Salah Satu Negara Pertama Akui Palestina di PBB
Karena Dekatnya Turki dengan Malaysia : Anwar Terbang Menemui Erdogan
Media Asing : Barat Tidak Berdaya di Myanmar
Enam Hari setelah Bencana Gempa Bumi Turki, Para Kontraktor Bangunan Ditangkapi
Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Suriah Dinamai Aya
Keren !, Presiden Aljazair Dukung Penuh Keanggotaan Palestina di PBB
Gawat ! Paman Sam AS Sebut Bakal Perang dengan China
Kemarahan Turki Setelah Pembakaran Quran, Protes Kurdi di Swedia
Kontra Intelijen FBI Menggerebek Kantor Polisi China di New York: Laporan
Nitizen Nyiyirin Presiden Emmanuel Macron”Tidak Minta Maaf” Atas Penjajahan Prancis di Aljazair
Tegas ! Demi Kemanusiaan Datuk Sri Anwar Ibrahim PM. Malaysia Bela Palestina
Ternyata Tidak Jauh Dari Jakarta, Harga Nasi Padang Per Porsinya Rp 120 Ribu
Ternyata Banyak Nama Kota Peninggalan Peradaban Islam di Amerika Serikat
Ternyata Angelina Jolie Tidak Masuk Dalam Daftar 5 Wanita Tercantik di Dunia
Peristiwa Dunia Yang Terjadi Tahun 2022
Wang Yi Menteri Luar Negeri China Diberhentikan
Pele Sang Legenda Sepak Bola Jum’at Dini Hari Meninggal Dalam Usia 82 Tahun
Islamofobia! Tiga Kepala Babi Diletakan Untuk Memprotes Pembangunan Masjid
Tragis ! Korban Bertambah 18 Orang Tewas Akibat Ledakan Truk Gas di Afrika Selatan
Lebih dari 40 Ribu Kematian Di Cina Karena Covid Di Akhir Tahun
Lagi-lagi Zionis Israil Menembak Mati Warga Palestina, Korbannya Pemain Sepak Bola Muda
Dr. Nisia Trindade Lima Menteri Kesehatan Brasil Pertama dari Kaum Hawa
Maher Zain Hadir Di Piala Dunia 2022 Dengan Merilis Lagu Bersiaplah (Tahayya)
Kembali Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di China Tembus 39 Ribu Kasus Sehari