• Rab. Okt 8th, 2025

KowantaraNews

Kowantara News: Berita tajam, warteg jaya, UMKM tak terjajah!

Trump vs. Thunberg: Pertukaran Sindiran Terkait Insiden Flotilla Gaza

ByAdmin

Okt 8, 2025
Greta Thunberg Nekat ke Gaza Lagi, Antar Bantuan dan Patahkan Blokade Israel. Foto Kowantaranews.com
Sharing is caring

Jakarta, Kowanataranews.com – Dalam dunia politik yang semakin terpolarisasi, pertukaran sindiran antara Presiden AS Donald Trump dan aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg kembali mencuri perhatian global. Kali ini, pemicunya adalah insiden dramatis “Global Sumud Flotilla”, misi kemanusiaan yang bertujuan menembus blokade Israel terhadap Gaza. Apa yang dimulai sebagai upaya damai untuk mengirim bantuan ke wilayah yang dilanda krisis, berubah menjadi arena pertarungan verbal antara dua figur ikonik yang sering bertentangan: seorang pemimpin konservatif berusia 79 tahun dan seorang aktivis berusia 22 tahun yang mewakili generasi muda progresif.

Semuanya bermula pada akhir September lalu, ketika Global Sumud Flotilla – koalisi lebih dari 40 kapal yang membawa sekitar 500 aktivis, anggota parlemen, dan relawan dari berbagai negara – berlayar dari Barcelona, Spanyol, menuju Gaza. Misi ini, yang dikoordinasikan oleh organisasi seperti Freedom Flotilla Coalition, bertujuan mengirimkan makanan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan medis ke warga Palestina yang menghadapi kelaparan massal akibat blokade laut Israel yang telah berlangsung 16 tahun. Di antara para peserta terdapat nama-nama besar, termasuk cucu Nelson Mandela, Mandla Mandela, serta Greta Thunberg, yang sebelumnya telah ditahan Israel pada Juni 2025 dalam upaya serupa.

Thunberg, yang dikenal dengan kampanye iklimnya sejak usia remaja, bergabung untuk menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza. “Kami bertindak ketika pemerintah dunia gagal memenuhi kewajibannya,” katanya dalam wawancara dengan BBC sebelum keberangkatan. Dia menuduh Israel melakukan “genosida” terhadap warga Palestina, sebuah tuduhan yang didukung oleh laporan komisi PBB bulan lalu yang menyatakan adanya kelaparan yang menimpa ratusan ribu orang di Gaza akibat pembatasan bantuan. Namun, Israel membantah keras, menyebut flotilla sebagai “yacht selfie” atau aksi pencitraan yang menguntungkan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza. “Blokade kami legal dan diperlukan untuk keamanan,” tegas Kementerian Luar Negeri Israel.

Puncak ketegangan terjadi pada 1-2 Oktober, ketika Angkatan Laut Israel mencegat armada tersebut di perairan internasional, sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza. Video yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel menunjukkan pasukan bersenjata naik ke kapal-kapal, termasuk yang dinaiki Thunberg. Aktivis itu terlihat duduk di dek kapal, diberi air dan jaket oleh tentara Israel, sebelum ditahan bersama ratusan orang lainnya. Sebanyak 437 orang, termasuk 171 yang dideportasi ke Yunani pada 6 Oktober, dibawa ke pelabuhan Ashdod untuk diproses. Satu kapal, Mikeno, dilaporkan lolos blokade dan mencapai perairan Gaza, meski komunikasinya terputus.

Selama penahanan, laporan mistreatment mulai bermunculan. Thunberg, dalam surat kepada pejabat Swedia yang dilihat The Guardian, menggambarkan kondisi sel yang “penuh kutu”, makanan dan air yang tidak mencukupi, serta pelecehan verbal. “Mereka menutupi saya dengan bendera Israel sambil berfoto selfie,” katanya, menuduh pasukan Israel memperlakukan dirinya lebih keras daripada aktivis lain. Anggota flotilla lain melaporkan ancaman anjing, penunjukan senjata, dan kurang tidur. Israel membantah semua tuduhan, menyebutnya “omong kosong tak berdasar” dan menegaskan bahwa Thunberg tidak mengeluh selama di tahanan.Kedatangan Thunberg di Bandara Athena pada 6 Oktober disambut sorak-sorai pendukung.

Dengan tinju terangkat, dia berpidato: “Saya bisa bicara panjang tentang penyalahgunaan kami, tapi itu bukan cerita utama. Genosida sedang terjadi di depan mata dunia – genosida langsung. Tak ada yang bisa bilang mereka tak tahu.” Pernyataannya itu memicu gelombang solidaritas di media sosial, dengan tagar #FreeGaza dan #StandWithGreta merajai X (sebelumnya Twitter).

Masuklah Donald Trump ke panggung. Pada konferensi pers di Oval Office pada 6 Oktober, saat ditanya tentang deportasi aktivis tersebut, Trump langsung menyela jurnalis. “Dia hanya seorang pembuat onar… Dia tak lagi peduli lingkungan, sekarang dia ke ini? Dia punya masalah manajemen amarah, menurutku dia harus pergi ke dokter. Dia begitu marah, begitu gila. Kalian boleh ambil dia,” katanya sambil tertawa, seperti dilaporkan Times of Israel dan Fox News. Komentar itu menggemakan sindiran lamanya terhadap Thunberg sejak 2019, ketika dia mengejek aktivis itu sebagai “gadis muda yang sangat bahagia” setelah dinobatkan Time Magazine sebagai Person of the Year.

Thunberg tak tinggal diam. Keesokan harinya, 7 Oktober, dia memposting tanggapan sarkastik di Instagram, yang langsung viral dengan jutaan like. “Saya dengan senang hati akan menerima rekomendasi yang Anda miliki untuk mengatasi ‘masalah manajemen amarah’ ini, karena – menilai dari rekam jejak Anda yang mengesankan – Anda sepertinya juga mengalaminya.” Postingan itu disertai foto dirinya di flotilla, dengan caption yang menekankan urgensi bantuan Gaza. Responsnya memicu tawa dan dukungan luas, termasuk dari selebriti seperti Mark Ruffalo dan organisasi hak asasi manusia Amnesty International.

Kronologi Diplomasi Gaza: Negosiasi Perdamaian 5-6 Oktober 2025 di Mesir

Pertukaran ini bukan sekadar hiburan politik; ia mencerminkan perpecahan mendalam di panggung global. Di satu sisi, Trump – yang baru saja memulai negosiasi tidak langsung dengan Hamas di Kairo untuk rencana perdamaian Gaza-nya – mendukung posisi Israel sepenuhnya. “Kami punya peluang bagus untuk kesepakatan abadi,” katanya, menekankan perdamaian Timur Tengah di luar Gaza. Di sisi lain, Thunberg mewakili suara generasi yang melihat krisis Gaza sebagai ekstensi ketidakadilan iklim dan hak asasi. Kritikus Trump menyebut komentarnya seksis dan meremehkan, sementara pendukungnya memuji keberaniannya melawan “aktivisme radikal”.

Sementara itu, situasi di Gaza tetap mencekam. Pada 7 Oktober, setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel, menurut otoritas kesehatan setempat. Flotilla gagal menembus blokade, tapi telah menarik perhatian dunia pada penderitaan 2,3 juta penduduk Gaza, di mana kelaparan dan kekurangan air menjadi senjata perang. Negara seperti Afrika Selatan dan Turki mengutuk penahanan flotilla sebagai pelanggaran hukum internasional.

Apakah pertukaran Trump-Thunberg ini akan mereda? Sejarah menunjukkan tidak. Dari sindiran 2019 hingga kini, keduanya seperti dua sisi koin: satu mewakili status quo, yang lain perubahan radikal. Yang pasti, insiden ini telah memperkuat narasi global tentang Gaza – dan mengingatkan bahwa di balik tweet dan pidato, ada nyawa manusia yang bergantung pada aksi nyata. Saat negosiasi Trump di Kairo berlanjut, dunia menunggu: apakah ini langkah menuju perdamaian, atau hanya babak baru dalam drama panjang Timur Tengah? By Mukroni

  • Berita Terkait :

Kronologi Diplomasi Gaza: Negosiasi Perdamaian 5-6 Oktober 2025 di Mesir

Dari Iklim ke Gaza: Israel Culik Greta, Paksa Cium Bendera – Tuduhan Dehidrasi dan Pemukulan Mengguncang Dunia

Hamas di Persimpangan: Terima Proposal Damai Trump atau Hadapi Dukungan AS untuk Serangan Israel

Pencegatan Global Sumud Flotilla dan Deportasi Greta Thunberg: Krisis Kemanusiaan Gaza Memanas

Gencatan Senjata 2025 Runtuh: Israel Serang Qatar, Gaza City Terancam, Abraham Accords di Ujung Tanduk

Tsunami Politik Barat: Dari Benteng Israel ke Pelukan Palestina

Guncangan Diplomatik: Inggris, Australia, Kanada Akui Palestina, Israel Murka!

Hannah Einbinder Memisahkan Identitas Yahudi dari Negara Israel dalam Pidato Emmy: ‘Free Palestine’

Greta Thunberg Tantang Blokade Israel: Armada Bantuan Gaza Tiba di Tunisia di Tengah Ultimatum Trump dan Pembantaian Jurnalis

AS vs PBB: Larangan Visa Palestina Picu Pemindahan Sidang ke Jenewa

Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas: Krisis Kemanusiaan Memburuk di Tengah Jalan Buntu Diplomasi

Mustafa Bargouti Peringatkan Indonesia: Menerima Pengungsi Palestina adalah Tipu Daya Israel

Kelaparan Gaza: Bencana Akibat Pendudukan Israel atau Diamnya Barat?

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Kondisi Terkini dan Langkah Menuju Perdamaian

Pembantaian Tengah Malam-Sahur: Israel Hancurkan Gaza, Darah Anak-Anak Banjiri Jalanan!

DRAMA GAZA: TRUMP BERBALIK ARAH – DARI ANCAMAN PENGUSIRAN HINGGA DIPLOMASI YANG TAK PASTI

Gaza di Ambang Bencana: Kelaparan Massal Mengintai Akibat Blokade Israel yang Kejam

Dibungkam! Aktivis Cerdas Columbia Diculik dalam Serangan terhadap Demokrasi

Mantan Jurnalis BBC Jadi Finalis Miss Universe Great Britain untuk Advokasi Gaza

Liga Arab Dukung Rencana Rekonstruksi Gaza oleh Mesir, Tantang Proposal Trump

Gencatan Senjata Hancur, Gaza Menjerit dalam Lorong Kegelapan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Solusi Nutrisi dan Kebersamaan di Sekolah

Liang Wenfeng: Jenius AI China yang Mengguncang Dunia dan Mengancam Hegemoni Teknologi AS

DOSA DAN BANJIR DAHSYAT: KETIKA NEGERI MAKMUR TENGGELAM DAN HUTAN MANGROVE BANGKIT!

Mangrove, Benteng Gaib Penahan Tsunami dan Penyelamat Umat Manusia

MANGROVE: POHON SAKTI PENJAGA BUMI DARI AMUKAN LAUTAN!

Mangrove: Pohon Ajaib yang Menyembuhkan Bumi dan Mengenyangkan Perut Manusia

Serai Wangi: Pahlawan Tak Terduga untuk Lingkungan yang Terluka!

Mangrove Indonesia: Lumbung Karbon Terbesar yang Menyelamatkan Planet!

Krisis Sputnik Baru: Deepseek Mengancam Hegemoni Teknologi Amerika

Laut Terkunci: Pagar Bambu yang Mengurung Masa Depan Nelayan

Isra Miraj: Langkah Kosmik Menuju Harmoni Multikultural

Retakan Tanah Mengintai: Perlombaan Melawan Waktu di Tengah Ancaman Longsor Pekalongan

Di Balik Obsesi Swasembada Pangan: Lingkungan dan Masyarakat yang Terlupakan

Makan Bergizi Gratis Ngebut! 82,9 Juta Pelajar Siap Disantuni di 2025!

Kemiskinan Menyusut, Tapi Jurang Kesenjangan Kian Menganga!

Jeritan Nelayan: Terjebak di Balik Tembok Laut, Rezeki Kian Terkikis

Menimbang Makna di Balik Perayaan Tahun Baru

Insiden di Mahkamah Internasional: Pengacara Israel Disebut ‘Pembohong’ oleh Pengamat Selama Sidang

Raja Saudi Salman Dirawat karena Radang Paru-paru di Istana Al Salam

Helikopter dalam Konvoi yang Membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh di Azerbaijan Timur

JPMorgan Chase Tarik Investasi dari Elbit Systems di Tengah Tekanan Kampanye Boikot

76 Tahun Nakba: Peringatan Sejarah dan Bencana yang Berkepanjangan di Gaza

Afrika Selatan Menuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza di Hadapan Mahkamah Internasional, ini Alasan Adila Hassim

Kontroversi Nat Schwartz: Penyelidikan The New York Times tentang Kekerasan Seksual oleh Hamas dan Implikasinya

Pengarahan Jaksa ICC Karim AA Khan KC kepada Dewan Keamanan PBB mengenai Situasi di Libya: Laporan dan Peta Jalan Menuju Keadilan Berdasarkan Resolusi 1970 (2011)

Hakim Kanada Tolak Pembubaran Demo Pro-Palestina di Universitas McGill

Prof. Jeffrey Sachs: Kebijakan Luar Negeri AS Bertentangan dengan Kepentingan Rakyat dan Didasarkan pada Kebohongan Berkelanjutan

Blokade Bantuan ke Gaza: Protes, Krisis Kelaparan, dan Konsekuensi Global

Netanyahu Tegaskan Israel Bukan “Negara Bawahan” AS di Tengah Ketegangan dengan Biden

Thomas Piketty: Barat Harus Memberikan Sanksi kepada Israel Jika Benar-Benar Mendukung Solusi Dua Negara

Mayor Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri untuk Memprotes Dukungan Amerika terhadap Israel di Gaza

Enam Sekutu Amerika Serikat  Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Paul Newman tentang Kebenaran dan Politik Luar Negeri Amerika: “Menciptakan Musuh untuk Membenarkan Perang”

Jeremy Corbyn di Rafah: ” Kisah Horor dan Harapan di Gaza: Panggilan untuk Keadilan dan Perdamaian”

Antony Blinken Mengecam Klaim Israel: Keadilan dan Kemanusiaan dalam Konflik Gaza

Trinity College Cambridge Memutuskan Divestasi dari Perusahaan Senjata Setelah Terungkapnya Investasi Kontroversial

Mayoritas Warga Kanada Mendukung Protes di Kampus Universitas Menurut Jajak Pendapat Terbaru

Raja Denmark Mengibarkan Bendera Palestina: Solidaritas Global Menguat Setelah Badai Al-Aqsa

Gary Lineker: Tidak Bisa Diam Mengenai Konflik Gaza dan Kritik Terhadap Tindakan Israel

Kekuatan Opini Publik: Kim Kardashian dan Dampak #Blockout2024 Pro-Palestina

Munafik atau Ketidakadilan? Politisi Belgia Kritik Keputusan Kontes Lagu Eurovision terkait Israel dan Palestina

Perspektif Kritis Randa Jarrar: Hillary Clinton dalam Kacamata Seorang Profesor Studi Timur Tengah

Peringatan Raja Spanyol Felipe VI: Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Panggilan untuk Aksi Global

Jejak Sejarah Esau: Perjalanan di Pegunungan Bani Yas’in dari Bani Jawa dalam Kitab Tarikh Ibnu Khaldun

Perayaan Cinta dan Solidaritas: Pengantin di Montreal Mengekspresikan Dukungan untuk Palestina

Tabassum Menerima Tepuk Tangan Meriah atas Pidato Perpisahan di USC: Perlawanannya Terhadap Genosida Disambut Hangat

Bisan Owda dan AJ+ Raih Penghargaan Peabody atas Liputan Gaza

Grace Blakeley Mendorong Sanksi terhadap Israel dalam Debat BBC Question Time

Insiden Pelecehan Verbal di Arizona State University: Staf Pro-Israel Diberhentikan

Seruan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk Penangkapan ICC terhadap PM Israel Netanyahu: Kontroversi dan Implikasi Internasional

Respon Defiant Israel Menyusul Peringatan Biden tentang Serangan Rafah

Greta Thunberg Aktivis Iklim Bergabung dalam Protes Ribuan Massa di Eurovision 2024 Malmo: Penolakan Partisipasi Israel dalam Kontes Lagu

Dinamika Hubungan India-Israel di Bawah Pemerintahan Narendra Modi

Kontroversi Penyensoran di YouTube: Tuduhan Terhadap Penyensoran Lagu Pro-Palestina Macklemore, ‘Hind’s Hall’

Kontroversi dan Pertanyaan Etis: Investigasi Independen Terhadap Publikasi Artikel dalam New York Times

Himne Macklemore untuk Perdamaian dan Keadilan: “Solidaritas Diam”

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Persemakmuran Bahama Mengakui Palestina Sebagai Negara, Mengukuhkan Komitmen pada Hak Asasi Manusia dan Penentuan Nasib Sendiri

Sekretaris Jenderal PBB Memperingatkan Terhadap Invasi Israel di Rafah dan Potensi Bencana Kemanusiaan

Permintaan Pengacara Belanda kepada ICC untuk Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pejabat Israel

Tujuan  Israel Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas dan Melancarkan Operasi di Rafah

Mahasiswa Inggris Protes untuk Palestina: Aksi Pendudukan di Lima Universitas Terkemuka

Solidaritas Pelajar di MIT: Dukungan untuk Gaza dan Perlawanan Terhadap Perintah Polisi

Muslim Muhammadiyah Salurkan Donasi Rp 15 Miliar untuk Palestina: Upaya Mendukung Dalam Krisis dan Pemberdayaan Ekonomi

Proposal Gencatan Senjata Hamas Diterima Meski Israel Menolak, Pasukan Israel Lanjutkan Operasi Militer di Rafah

Senator Partai Republik Ancam ICC: ‘Targetkan Israel dan Kami Akan Menargetkan Anda’

Pembelotan Massal dan Ketegangan Internal: Pasukan Israel Menolak Perintah di Gaza

Israel Menutup Kantor Al Jazeera

UC Riverside dan Kelompok Pro-Palestina Mencapai Kesepakatan Damai: Akhir Perkemahan dengan Dialog Konstruktif

Ketegangan Meningkat dalam Perang Israel di Gaza: Tuduhan Netanyahu ‘Menyabotase’ Perundingan Gencatan Senjata

Ketegangan di Upacara Pembukaan Universitas Michigan: Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Dikeluarkan

Ketegangan Internal dan Eksternal: Keputusan Kontroversial Menutup Saluran Al Jazeera di Israel

Situasi Tegang: Demonstrasi di Institut Seni Chicago Berakhir dengan Puluhan Orang Ditangkap

Platform Pittsburgh: Peran Pentingnya dalam Gerakan Reformasi Amerika dalam Yudaisme

Dukungan Jeremy Corbyn terhadap Afrika Selatan dalam Kasus Genosida terhadap Israel: Pandangan dan Tanggapan Internasional

Deklarasi Balfour dan Peran Walter Rothschild: Sebuah Tinjauan

Pelukan Islam Shaun King dan Dukungannya terhadap Palestina: Kisah Perubahan dan Aktivisme

Trinidad dan Tobago Resmi Mengakui Negara Palestina: Tinjauan Keputusan dan Implikasinya

Kandidat Presiden dari Partai Hijau Ditangkap dalam Rapat Pro-Palestina: Kisah Kekerasan dan Solidaritas

Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel karena Dugaan Genosida di Gaza

Senator Bernie Sanders dan Anggota Partai Demokrat Mendorong Presiden Biden untuk Menghentikan Pengiriman Senjata ke Israel selama Konflik Gaza

Kontroversi Video Rashida Tlaib: Pertahanan Pro-Palestina di Tengah Keretakan Demokrat Michigan

Kontroversi Terkait Protes Mahasiswa di AS: Antara Anti-Semitisme dan Anti-Perang

Konfrontasi di Kampus: Mahasiswa Universitas Columbia Berjuang Demi Solidaritas dengan Palestina

Robert Reich Membela Mahasiswa yang Memprotes Perang Israel di Gaza di Kampus-kampus Amerika

Perjuangan Mahasiswa Amerika: Solidaritas dengan Palestina Melawan Represi dan Kekerasan

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Washington Tetap Berlanjut Meski Ditekan Pemerintah

Perdana Menteri Israel Kritik Protes Pro-Palestina di Kampus Amerika: Sebuah Sorotan Terhadap Kenaikan Antisemitisme

Pengaruh Skema Asli: Teori Kontroversial Profesor Santos tentang Lokasi Sebenarnya Yerusalem dalam ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’

Keyakinan Nahamanides dalam Realitas Surga dan Lokasi Taman Eden Dekat Garis Katulistiwa

Konsep Bumi sebagai Pusat Alam Semesta dalam Divine Comedy Dante

Thomas Aquinas: Pemikiran tentang Surga, Khatulistiwa, dan Taman Eden dalam Summa Theologica

Mengungkap Misteri Taman Eden: Perjalanan dan Komentar Obadiah dari Bertinoro tentang Misnah dalam Perjalanannya ke Yerusalem

Tantangan Geografis dalam Interpretasi Klasik Kisah Eden: Targum Yerushalmi, Terjemahan Arab, dan Perspektif Nahmadines

Hubungan antara Midrash HaGadol dan Lokasi Eden serta Catatan Buku “Atlantis: The Lost Continent Finally Found” karya Prof. Arysio Santos

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel Berdasarkan Keyakinan Eskatologis

Neturei Karta: Sekte Yahudi Anti-Zionis yang Menolak Negara Israel

“Menyuarakan Kebenaran: Dialog Imaginer Rabbi Neturei Karta dengan Jurnalis Kowantaranews.com tentang Konflik Israel-Palestina”

Neturei KARTA” bukanlah nama kota-kota di Indonesia seperti JaKARTA, JogjaKARTA, SuraKARTA, PurwoKERTO, PurwaKARTA, MojoKERTO, KERTOsono, KERTAbesuki” dan lainnya tapi Sebuah Komunitas Yahudi Ortodoks yang Menentang Zionisme Israel

Bulan Ramadhan Tahun ini dan Seterusnya Azan Dikumandangkan 5 Kali Sehari di Salah Satu Kota Terbesar di Amerik

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *